Share

- 63 -

Airen mulai tersadar dari pingsannya. Perlahan ia membuka mata sembari memegang kepalanya yang terasa berat. Ia mengerjap beberapa kali untuk memfokuskan pandangan. Pelan tapi pasti, ia mulai sadar bahwa dirinya sudah berada di tempat yang berbeda—bukan tempat saat ia pingsan.

Ia berusaha duduk dari baringnya, lalu menoleh ke arah tangannya yang sedang terinfus. Seketika pandangannya pun mengedar ke seisi ruangan. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya yang bertumpu di atas tempat tidur.

Ia mengernyitkan dahi dan meringis kesakitan saat berusaha bergerak. Rasa sakit itu kembali muncul. "Kenapa aku bisa berada di rumah sakit?" ujarnya lirih di tengah menahan rasa sakit.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Seorang suster masuk seperti hendak melakukan pengecekan. Wanita bersetelan serba putih itu menghampiri Airen. "Syukurlah kamu sudah siuman," katanya dengan senyum semringah. "Bagaimana kondisimu sekarang?"

Airen terdiam cukup lama mencerna ucapan su

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status