Home / Fantasi / Raja Terakhir Dinasti Wang / Bab 23-1 Menyelinap

Share

Bab 23-1 Menyelinap

Author: Selene21
last update Last Updated: 2022-03-20 23:58:54

“Mana dia? Mana Wang Yang? Kau bilang dia ada di sini?” panik Suying sambil kebingungan mencari ke seluruh sisi kamarnya.

Wang Yoo segera mendekati Suying dan memeluknya. “Bu, tidak ada siapa-siapa di sini. Mungkin kau sedang bermimpi.” Wang Yoo terus menggosok punggung Suying lembut. “Berbaringlah, kau kurang tidur beberapa hari ini,” bujuk Wang Yoo seraya membantu Suying rebahan kembali.

“Benarkah? Tidak ada Wang Yang di sini?” selidik Suying curiga.

“Tidak, hanya ada aku dan Kakak. Tidurlah, Bu.” Mulan ikut meyakinkan Suying.

“Hhh, baguslah kalau begitu. Dia pasti akan membunuhku kalau dia tahu ibunya mati saat bersama denganku. Tidak, tidak, itu tidak boleh terjadi. Wang Yang tidak boleh tahu. Tidak, dia tidak boleh tahu ini semua.” Suying terus bergumam panik sambil bergelung seperti landak yang sedang menemui bahaya.

Setelah memastikan Suying kembali dalam buaian mimpi, M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 23-2

    “Apa Anda harus kembali ke dalam penjara?” Huazhi menghadang jalan Wang Yang untuk menghentikan langkahnya. “Apa tidak ada cara lain untuk membebaskan Anda?”“Jangan merengek seperti yang selalu Mulan lakukan! Aku akan baik-baik saja di dalam.” Wang Yang mendorong tubuh Huazhi ke samping.“Tapi, Pangeran! Anda harus tahu keadaan raja saat ini. Kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk memimpin.” Huazhi kembali menghadang jalan.“Aku tahu kau lakukan semua ini karena peduli padaku dan negara ini. Maka dari itu, lakukan semua yang Paman Li perintahkan padamu. Sudah, aku harus segera kembali ke penjara. Kasihan Wang Yoo, sudah terlalu lama berada di dalam.”Wang Yang bergegas masuk ke dalam penjara dan menempati posisinya yang beberapa waktu digantikan oleh adiknya.“Anda terlalu baik hati, Pangeran!” sesal Huazhi mengiring kepergian junjungannya.Di dalam salah satu r

    Last Updated : 2022-03-20
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 24-1 Terpaksa Turun Tahta

    Lengan Wang Yoo terasa sakit karena remasan Mulan yang terlalu kuat, membuat pria bertubuh kurus itu meringis kesakitan. “Kak, ada apa dengannya? Kenapa dia menggigil dan menakutkan begitu?” rengek Mulan ketakutan. “Aku harus melihatnya dari dekat. Jadi, sebaiknya kau lepaskan tanganmu. Kuku panjangmu mulai melukaiku,” desis Wang Yoo menahan sakit. “Tidak, jangan tinggalkan aku, Kak!” Wang Su mulai mengangkat tangannya menggapai udara, mencari tangan adiknya yang mungkin sedang terulur ke arahnya. “Yoo’er, Mulan, di mana kalian?” “Mulan, lepaskan tanganku!” perintah Wang Yoo sambil menggerakkan lengannya, memberontak dari cengkeraman adiknya. Bret! Lengan hanfu mahal milik Wang Yoo koyak karena aksi saling tarik barusan, menyisakan tatapan tajam yang menusuk ulu hati Mulan. Perlahan dan penuh penyesalan, Mulan melepaskan lengan Wang Yoo. “Kakak, ini Yoo’er. Apa yang terjadi dengan matamu?” Wang Yoo meraih tangan Wang Su

    Last Updated : 2022-03-23
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 24-2

    Tak butuh waktu lama, empat orang pengawal berlarian masuk dan menodongkan pedangnya pada ayah dan anak yang sedang berlutut minta ampun di depan Wang Yoo.“Tangkap mereka! Tabib dan putrinya berusaha meracuni raja!” seru Wang Yoo mengumumkan.“Ampuni kami, Yang Mulia!” teriak Ting Ye untuk kesekian kalinya. “Hamba mohon lepaskan Ru Lan. Dia tidak bersalah!” imbuhnya.“Pengawal, masukkan mereka ke penjara!” titah Wang Yoo tanpa peduli teriakan minta ampun ayah dan anak itu.“Ampun, Yang Mulia! Ampuni kami!”“Kenapa berisik sekali?” Wang Su membalikkan tubuhnya perlahan.“Kak, kau sudah bangun?” Mulan bergegas mendekat.“Ada apa? Kenapa berisik sekali?” ulang Wang Su seraya mencoba duduk.“Tabib kerajaan baru saja memeriksamu dan menjatuhkan sesutau yang aneh menurutku.” Wang Yoo ikut mendekat dan menyerahkan kantong sutra

    Last Updated : 2022-03-23
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 24-3

    Zhaolin melongo mendengar pertanyaan Wang Su. Kasim terlama di istana itu menegakkan tubuhnya dan melambaikan tangan tepat di depan muka Wang Su.“Ahh ...!” pekiknya kaget seraya bersujud.“Ada apa? Cheng Zhaolin, jawab aku!” panik Wang Su.“Hamba pantas mati, Baginda! Apa yang terjadi dengan penglihatan Anda? Apa kanselir sempat melukai anda, Baginda?”Mimik muka Wang Su berubah dingin. “Tidak ada yang terjadi dengan mataku. Aku hanya kehilangan penglihatan sementara. Cepat, katakan apa yang terjadi barusan!”Zhaolin mengangkat kepalanya dan menoleh pelan ke belakang. “Sebuah guci pecah dan kanselir sedang berdiri di tengah ruangan dengan tubuh penuh darah. Kami masuk setelah mendengar teriakan minta tolong dari dalam.”“Kasim, cepat cari tahu apa yang terjadi dengan kanselir. Jangan sampai kabar ini tersebar ke seluruh istana. Pastikan itu tidak terjadi. Mengerti?!”

    Last Updated : 2022-03-23
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 25-1 Haruskah Menikahinya?

    Petir menyambar dengan dahsyatnya seolah memberi jawaban atas permohonan sungguh-sungguh seorang jenderal besar kerajaan Yongjin. Semua orang yang masih berada di aula tersentak kaget. Cuaca sedang cerah, langit terang, tidak ada tanda akan turun hujan, tapi petir menggelegar seakan tak lama lagi segera terjadi badai. “Aku anggap petir barusan sebagai jawaban atas permohonanku. Dewa penguasa semesta alam, roh para leluhur dinasti Wang, saksikanlah! Aku akan merubah semua ini, mengembalikannya ke tempat yang semestinya.” Li Daehan bersujud mencium tanah sebanyak tiga kali, lalu berdiri, membersihkan pakaiannya dan bergegas pergi menuju penjara. Ada hal besar yang harus segera ia lakukan, terlebih setelah Dewa Langit memberikan restunya. “Buka pintunya!” Penjaga penjara segera mengeluarkan kunci dari balik baju zirahnya dan membuka pintu penjara bawah tanah yang sudah menjadi tempat tinggal Wang Yang selama lebih dari sepuluh hari terakhir. “Pan

    Last Updated : 2022-03-25
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 25-2

    Penjara Bawah Tanah Daehan masih terus bersujud memohon pengampunan Wang Yang, meskipun pemuda berbadan tegap itu sudah berkali-kali berkata bahwa dia sudah memaafkan Daehan. “Yang Mulia, ampuni pria tua dan pelupa ini!” Dug. Dug. Dug. Daehan bersujud sampai kepalanya membentur ke lantai penjara. “Paman, hentikan! Aku sudah memaafkanmu. Aku sama sekali tidak menyalahkanmu. Sedikit banyak aku mendengar obrolan para prajurit tentang yang terjadi di istana, saat mereka berganti tugas jaga.” Wang Yang berlutut, menarik bahu Daehan agar pria itu menatapnya. “Apa benar yang aku dengar? Separah itukah keadaan dinasti ini? Lalu, apa yang kakakku lakukan? Wang Su memang bukan pria yang baik dalam pemerintahan, tapi dia bukan pria berhati dingin yang akan membiarkan rakyat menderita.” Daehan menegakkan tubuhnya dalam posisi tetap berlutut. “Ampun, Pangeran. Sudah tiga bulan ini, raja tidak pernah terlihat keluar dari kediamannya. Hanya k

    Last Updated : 2022-03-25
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 25-3

    Daehan terbeliak kaget. “Apa kau bilang barusan? Raja meminta Wang Yang masuk istana? Apa kau tahu arti dari perkataanmu? Jangan asal bicara!”“Maaf, Menteri Li. Saya juga sempat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang kasim kepala katakan, tapi itulah yang sebenarnya.”“Ayah, apa tidak sebaiknya kita endapkan dulu masalah ini. Kita pikirkan cara untuk menemui raja dan menanyakan langsung tentang ini, bagaimana?” usul Deyun.“Tidak bisa. Malam ini juga, aku harus membuat rencana membebaskan Yang’er dari penjara.” Daehan hanyut dalam pikirannya.“Penjara? Apa yang terjadi? Apa dia membuat kesalahan? Atau dia tertangkap saat menyelinap masuk istana?”“Yang’er ditangkap saat berusaha menerobos gerbang utama ketika ingin menghadiri pemakaman mendiang selir Chu. Sudahlah, tidak perlu kita bahas ini.”Deyun menggosok dagunya yang kasar karena ditumbuhi rambut ha

    Last Updated : 2022-03-25
  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 26-1 Pemberontakan

    Beruntung, Zening dalam posisi duduk. Andaikata dia masih berdiri, mungkin saat ini dia sudah jatuh ke lantai karena lututnya seperti kehilangan tulang.“Kau bilang siapa? Xiaoyang? Apa kau tidak salah menyebutkan nama?” Zening meremas pinggiran bajunya.Deyun pindah ke samping Zening, duduk berdampingan di atas ranjang. “Aku minta maaf karena selama ini menyembunyikannya darimu. Ini demi --.” Deyun berusaha menjelaskan.“Demi apa aku tidak peduli. Kau tahu, aku merasa, saat ini kau sedang mendorongku sampai ke tepi jurang dan memaksaku untuk melompat,” lirih Zening dengan mata berkaca-kaca.“Sungguh, aku tidak bermaksud begitu. Awalnya aku ingin memberitahumu perlahan karena tidak ingin kau merasa seperti sekarang. Tapi keadaan berubah begitu cepat. Aku minta maaf.”Zening menatap kakaknya dengan perasaan campur aduk. Ingin sekali Zening marah dan berteriak, tapi nalarnya membenarkan semua yang Deyun

    Last Updated : 2022-03-29

Latest chapter

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 80 Kembali Seutuhnya

    “Aku akan memanggilmu lagi saat membutuhkan,” ucapnya masih membelakangi Weqing.“Ya, dengan senang hati, Yang Mulia.”Lan Weqing mengenakan kembali baju seragamnya dengan hati berbunga. Penantian panjang dan tindakan-tindakan yang diambilnya untuk mendapatkan Mu Lan, berujung kebahagiaan. Senyumnya terus mengembang.“Jenderal,” panggil Mu Lan membuat Weqing berbalik cepat menghadapnya.“Ya, Yang Mulia.”Mu Lan mendekat dengan langkah gemulai. Tangannya mendarat lembut di bahu Weqing. Ujung jari telunjuk kanannya bergerak turun dengan gerakan memutar menyusuri dada Weqing, membuat pria itu menggelinjang girang.“Y-yang Mulia, secepat ini?” tanya Weqing panik sekaligus senang.“Bawa laporan keuangan seluruh kementerian yang bisa kau dapatkan, saat kau datang mengunjungiku lain hari.” Mu Lan menjulurkan lidahnya menyapu rahang Weqing hingga tubuh pria itu bergetar.“K-kapan?” tanya Weqing menggeram menahan hasratnya yang kembali meronta.“Kapanpun kau siap, Jenderal,” desah Mu Lan di wa

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 79 Saatnya Telah Tiba

    Secepat kilat, Zening mendongak tidak percaya. “Kak, kaukah itu?”Wang Yang dan Ru Lan menyingkir menjauhi ranjang, memberi ruang untuk Deyun dan Zening.Alih-alih memeluk adiknya seperti keinginannya tadi, Deyun berlutut dan mengangkat kedua tangannya memberi hormat. “Li Deyun, menghadap Yang Mulia Permaisuri!”“Kak!” pekik Zening lega. “Mereka melepaskanmu?” tanyanya seraya menangkup wajah Deyun yang terlihat tirus dan lelah. “Apa mereka juga menyiksamu?”Li Deyun menggeleng dengan senyum samar menghiasi bibirnya. “Mereka tidak akan berani menyiksa kakak permaisuri,” godanya pada Zening. “Aku menyelinap keluar untuk mengucapkan selamat atas pernikahan dan penobatanmu menjadi permaisuri. Aku harap, kau tidak mengecewakan kami, Rakyatmu.”Dug.Zening meninju perut Deyun kuat-kuat. “Kau berkata begini saat aku khawatir tentangmu? Sungguh keterlaluan!&rdq

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 78-2

    “Kak Yang, aku ….” “Tarik napasmu. Nikmati semuanya.” Wang Yang mulai bergerak cepat. “Ya, begitu ….” Zening merasakan sensasi aneh yang terjadi padanya. Seolah tenaganya terisi penuh setelah lama kering dan kosong. Seluruh otot dan sendinya yang layu, kembali merekah dengan cepat. “Ah, Kak. Aku akan meledak,” bisik Zening sambil terengah mengimbangi gerakan Wang Yang. Wang Yang berhenti dan menatap Zening. “Ini hadiah pernikahanku untukmu. Aku kembalikan semuanya padamu.” Wang Yang mengakhiri kalimatnya dengan sebuah ciuman panjang hingga Zening tertidur pulas. Beberapa lamanya, Wang Yang hanya menatap wajah cantik Zening yang lelap seperti bayi kenyang menyusu. Ibu jarinya mengusap bibir bengkak Zening akibat ulahnya. Tek tek tek. Sebuah ketukan di pintu kamar menarik Wang Yang dari gulungan hasrat yang membungkusnya. Tangannya cekatan menarik selimut menutupi tubuh polos Zening, lalu menarik tirai ranjang hingga menutup semp

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 78-1 Hadiah Malam Pertama

    Trang!Anak panah lain yang melesat cepat dari busur Hanxiu, menabrak anak panah yang nyaris menancap di dada Zening.“Ada penyusup! Ada penyusup!”Entah dari mana asal teriakan itu, seketika semua yang hadir bercerai-berai. Suasana halaman istana menjadi gaduh dan tidak terkendali karena teriakan itu. Setiap orang berlari saling tabrak menyelamatkan diri.“Yang Mulia, sebaiknya kita juga kembali ke istana. Situasinya sulit untuk dikendalikan,” usul Huazhi dengan mata waspada mengawasi udara sekitarnya.“Ayo!” Wang Yang mengulurkan tangannya membawa Zening di bawah perlindungannya. “Ning’er,” tegurnya kala menyadari Zening sedang sibuk mencari sosok yang berhasil menghalau anak panah untuknya.“Yang Mulia, siapa yang menghalau anak panah tadi?” tanya Zening penasaran dengan mata masih mengedar ke sekitar.“Huazhi akan menyelidikinya. Ayo, kita segera kembali ke is

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 77-2

    “Yang Mulia, apa Anda tidak enak badan?” cemas Yuru.“Tidak. Aku merasa kondisiku hari ini adalah yang terbaik dari semua hari sejak aku melangkahkan kaki memasuki istana. Kenapa?” Zening memutar tubuhnya seraya merentangkan gaun sutra paduan warna emas dan merah.“T-tidak.” Yuru menggeleng takut-takut.Akhirnya, Zening tak kuasa menahan tawanya melihat wajah Yuru begitu tertekan akibat perubahan sikapnya, membuat dayang muda itu semakin kebingungan.“Ayo, pasang lagi yang perlu kau pasang.” Zening merentangkan tangannya, bersiap menerima perlakuan selanjutnya.“Sabuk!” pekik Yuru seraya menepuk dahinya.Ketika Yuru setengah membungkuk merapatkan diri memasang sabuk, Zening menundukkan kepalanya sedikit dan berbisik, “Setelah ini, pergilah ke penjara. Temui kakakku dan peringatkan dia untuk tetap waspada.”Yuru mematung, tidak merespon.“Pst! Kau deng

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 77-1 Teror Pernikahan

    Mata Mu Lan melebar. “M-maksudmu kau mengelabuinya?!”“Tidak sepenuhnya. Hanya membuatnya tidak mewaspadaiku.” Wang Yoo berjalan meninggalkan aula.“Aku tidak mengerti jalan pikirannya,” gumam Mu Lan.“Wang Yoo adalah pemuda yang pintar. Isi pikirannya sulit ditebak. Sebaiknya, kita tetap waspada.” Ziliang mengibaskan lengan hanfunya dan berjalan keluar.“Cih! Tidak ada yang benar-benar bertindak demi kepentinganku.” Mu Lan mendesah kesal. “Baiklah, karena kalian hanya memikirkan kepentingan kalian sendiri, maka aku juga akan berlaku yang sama.” Mu Lan memandangi token Rajawali Emas di tangannya dan mulai memikirkan hal apa yang bisa dia buat melalui token kayu itu.“Selir pun tidak masalah asalkan bisa memilikimu dan menyingkirkan lainnya,” gumam Mu Lan seraya tersenyum bengis.Keesokan harinya, seluruh istana sudah sibuk menyiapkan upacara pernikahan raja.

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 76-2

    “Katakan!” titah Wang Yang.Berikutnya, Mao dan Yue bergantian menceritakan kejadian pagi itu di depan kamar pribadi kaisar. Setiap detail kejadian tidak ada yang terlewat karena sebelumnya, Wang Yang sudah berpesan melalui Huazhi agar kedua pengawal itu menceritakan dengan jujur apabila sampai dipanggil menghadap.“Begitulah kejadiannya, Yang Mulia,” tukas Mao di akhir ceritanya.Wang Yang mengedar pandangan sekali lagi. Menatap wajah pejabatnya, termasuk Mu lan dan Ziliang.“Ampun, Yang Mulia! Berdasarkan cerita dua pengawal ini, Nona Li tetap harus dijatuhi hukuman,” ujar Bai He berkeras. “Terbukti dia menghina Putri Mu Lan di depan pengawal rendahan.”Demi menunjukkan kesetiaannya pada ibu suri, Bai He maju membawa petisinya. “Ini adalah petisi dari seluruh pejabat yang bekerja di Biro Tata Krama,” ungkapnya penuh rasa percaya diri sambil menyerahkan petisinya ke tangan Huazhi.

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 76-1 Terima Saja

    Ziliang memperhatikan mimik Mu Lan saat mengadu padanya. Gadis itu diliputi aura pemberontak yang luar biasa besar hingga menular padanya tanpa sadar. Ziliang dapat membayangkan suasana Aula Huanyang beberapa saat lagi, bila ia berhasil memanfaatkan emosi Mu Lan dengan tepat.“Hal penting seperti ini, mana bisa ditunda?” ujar Ziliang sambil menyungging senyum samar.“Tapi, Kanselir ….”Ziliang menggeleng cepat membungkam penjaga itu. “Aku yang akan bertanggung jawab. Buka jalan!”Setelah saling pandang sejenak, akhirnya dua penjaga itu mengangguk samar dan menegakkan kembali tombak di tangan mereka.“Bagaimana bisa, tontonan sebagus ini ingin kalian halangi?” lirih Ziliang sambil melangkah masuk.Melihat kanselir memasuki aula, beberapa pejabat yang berpihak padanya mengangguk hormat. Pejabat lain yang melihat sosok perempuan yang menggandeng tangan Ziliang, mulai menerka apa yang pria l

  • Raja Terakhir Dinasti Wang   Bab 75-2

    “Perempuan kasar sepertimu, lebih tidak pantas lagi,” desis Zening.Tangan Mu Lan kembali terayun.“Hentikan!” Suara Wang Yang menggelegar dari seberang selasar. “Hentikan, Wang Mu Lan!” ulang Wang Yang seraya setengah berlari menghampiri Zening.Dagu Zening yang bergetar menjadi hal pertama yang dicermati Wang Yang. “Apa kau baik-baik saja?” cemas Wang Yang dengan suara lembut.Zening hanya mengangguk dan tersenyum menenangkan.Dengan mata menyala-nyala, Wang Yang menoleh menatap Mu Lan. “Aku tidak akan membiarkan hal ini begitu saja. Sikapmu melebihi batas, Mu Lan!”Brak!Keranjang yang sejak tadi dijinjingnya di tangan kanan, Mu Lan lepaskan hingga isinya jatuh berantakan ke tanah. Tangan itu terangkat lurus menunjuk Zening.“Dia yang bersikap tidak sopan padaku, Kak! Dia belum menjadi istrimu, tapi sudah berani bicara tidak sopan padaku! Tanya saja dua pengawal itu!” elak Mu Lan dengan nada kesal. “Dia bahkan berkata kalau aku tidak beretika!” imbuhnya tak terima.“Cukup! Kembali

DMCA.com Protection Status