Beranda / Urban / Raja Tahanan Menjadi Papiku / Bab 37 Nyawanya Tidak Sebanding dengan Harga Rumah

Share

Bab 37 Nyawanya Tidak Sebanding dengan Harga Rumah

Penulis: Raja Diam
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Kamu ini, apakah kamu benar-benar mau menerima kunci itu? Menurutku kita harus mencari kesempatan untuk mengembalikannya!”

Olivia mengerutkan kening sambil berjalan.

"Mengembalikannya? Ow, aku sudah menerimanya, bagaimana mungkin aku enak hati mengembalikannya lagi?"

Julius mengerutkan kening, "Bukan masalah kok. Toh hanya sebuah rumah saja. Dia memberikan pada kita untuk dihuni, jadi kita bisa tinggal di sana. Kebetulan kita juga tidak punya rumah. Tempat tinggal orang tuaku benar-benar sudah terlalu kumuh!"

"Apa maksudmu ini hanya sebuah rumah? Tahukah kamu betapa mahalnya rumah itu? Itu adalah sebuah Vila di kawasan Vila Cempaka Asri. Nyonya Besar Keluarga Shane, ingin membeli satu unit untuk dihuni pun tidak bisa, karena sudah terjual habis. Dulu kami ingin membelinya, tapi tidak mampu. Sekarang sudah punya uang, ingin membeli vila di sana, tetapi tidak ada yang mau menjualnya!”

"Tinggal di vila Cempaka Asri itu tidak hanya melambangkan kekayaan, tapi juga melambangkan status sosi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 38 Aku Akan Belanjakan Uangmu

    “Pakaian di sini cukup mahal, ayo kita pergi ke jalan sebelahnya!”Melihat Julius berencana masuk ke mal besar ini, Olivia segera menasihatinya.Julius menepuk tas yang dibawanya, "Di sini semuanya uang seratus ribuan, harganya ada 2,6 miliar, apa yang kamu takutkan?"Olivia mengerling ke arah Julius, "Bahkan jika kamu punya uang, kamu juga harus berhemat. Kenapa kamu bertingkah seperti orang kaya baru?"Julius tersenyum dan berkata, "Sayang, sebenarnya tidak masalah bagiku apa yang aku kenakan, tapi sekarang aku sudah berbeda. Aku punya istri dan anak perempuan. Aku tidak bisa membuat kalian berdua menderita, ‘kan? Terlebih lagi, aku pun tidak pernah membelikanmu pakaian atau memberimu hadiah. Kali ini, tolong biarkan aku belanja besar-besaran hingga kantong kering!""Puuh!"Olivia langsung terhibur dengan kata-kata Julius dan hatinya terasa sedikit hangat.Dalam lima tahun terakhir, hidupnya memang sulit dan selalu dipandang rendah oleh orang lain. Dalam dua atau tiga tahun pertama,

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 39 Ketakutan Sampai Kakinya Lemas

    “Jangan khawatir, beli apapun yang kamu mau!”Julius tersenyum.“Mama, Papa, ayo cepatlah!”Monica melompat-lompat di depan mereka, jelas kalau dia luar biasa senang."Gadis ini sudah lama tidak sebahagia ini!"Melihat Monica di depannya, Olivia juga tersenyum. Dia bisa bertahan sampai sekarang, semua ini karena putrinya.Julius menyeringai dan berkata, "Itu karena dia melihat kedua orang tuanya saling mencintai!""Hush, sejak kapan aku jatuh cinta padamu!"Olivia mengerling ke arah Julius dan mempercepat langkah kakinya.Tak lama, Julius sudah membawa Olivia dan putrinya masuk ke mal."Jangan ke lantai dua!"Melihat Julius berencana pergi ke lantai dua, Olivia buru-buru mengingatkannya."Kenapa?"Julius mengerutkan kening, "Bukankah tulisan di atas menunjukkan kalau lantai dua untuk pakaian wanita?"Olivia kemudian berkata, "Yang di lantai pertama lebih murah, harganya dari beberapa ratus ribu hingga jutaan. Yang di lantai dua semuanya produk bermerek, harganya bisa jutaan, bahkan pul

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 40 Melahirkan Anak untuk Seorang Tahanan

    Setelah tersenyum dengan tidak tulus, dia berkata pada seorang pramuniaga wanita muda yang berusia delapan belas atau sembilan belas tahun yang berdiri tidak jauh dari tempatnya, "Devi, kemarilah, aku serahkan pelanggan ini padamu. Kamu anak magang perlu lebih banyak latihan!""Ow, baiklah, Kak Cindy!"Pramuniaga muda itu mengangguk, lalu berkata pada Julius dan Olivia, "Tuan dan Nyonya, selamat siang. Yang ada di sebelah ini, semuanya model baru yang kami jual. Nyonya ini memiliki postur badan yang baik dan penampilan yang baik. Aku pikir dia bisa mencobanya!”Cindy berjalan ke sisi lain dan diam-diam mengobrol dengan dua pramuniaga yang merupakan karyawan lama, "Devi ini benar-benar bodoh. Aku bilang aku menyerahkan pelanggan ini padanya, dia bahkan berani menerimanya. Haha, dia tidak takut kerja sia-sia! "Karyawan lama lainnya berkata, "Sekilas melihat saja sudah tahu kalau itu kaum pekerja kasar. Bagaimana mungkin bisa sanggup membeli pakaian yang dijual di sini! Cindy, kamu jahat

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 41 Kenapa Dia Sudah Memanggilmu Istri

    Tuan Franz benar-benar marah. Lagi pula, dia telah menunggu Olivia selama beberapa tahun. Dilihat dari sikap orang tua Olivia hari itu, mereka sepertinya setuju dengan pernikahan tersebut. Sekarang dia melihat Olivia pergi berbelanja dengan pria lain, bagaimana mungkin tidak marah?Olivia keluar dari ruang ganti dengan mengenakan gaun yang indah.Kali ini, Olivia terlihat semakin memukau setelah mengganti pakaian seragam pengantar makanan. Dia bahkan membuat Julius terpesona.Kecantikan Olivia terlihat sangat anggun dan bersahaja, wataknya yang dingin layaknya dewi agung masih belum sirna. Mungkin karena dia sudah menjadi seorang ibu, sehingga sekarang terlihat lebih feminin!Olivia menemukan Julius sedang menatapnya dan merasa sedikit malu, dia sedikit tersipu saat bertanya pada Julius, “Bagaimana? Apakah kelihatan bagus?”“Bagus, bagaimana mungkin tidak bagus? Gaun ini hampir seperti dibuat khusus untukmu, Olivia!”Namun, tak diduga, Julius belum sempat berbicara, sudah terdengar sua

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 42 Dia Ayahnya Monica ​

    Kali ini, wanita di sebelah Franz mencibir, "Tuan Franz, memangnya kamu masih belum mengerti? Apakah menurutmu wanita ini dapat menahan kesepian? Dia mungkin tipe orang yang sok suci, entah berapa banyak pria yang sudah dia cari diam-diam, orang seperti ini sangat pandai berpura-pura, orang jaman sekarang menyebut wanita seperti ini sebagai wanita sok alim atau semacamnya!""Sialan, kamu mengatai aku, boleh-boleh saja. Tapi kamu mengatai wanitaku?"Setelah mendengar ini, Julius mengepalkan tinjunya lagi, "Aku lihat kamu pantas dipukul!"“Tuan Franz, lihatlah, sampah ini ingin memukulku!”Wanita itu segera bersembunyi di belakang Franz, tetapi dia menunjukkan ekspresi seolah-olah mengatakan kamu tidak berani melakukan apapun padaku.Namun, Olivia menarik Julius dengan kuat dan menatap Julius, memintanya untuk tidak bersikap impulsif.Dia juga melangkah maju dan menjelaskan, "Tuan Franz, menurutmu apakah aku, Olivia wanita seperti itu? Selain itu, kamu sudah punya istri dan kamu membawa

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 43 Menghajar Pengawal Franz

    "Bajingan!"Julius sangat marah, dia bisa menahan diri saat orang mengatakan sesuatu tentang dia, tetapi dia tidak tahan ketika orang lain mengatakan hal seperti itu tentang putrinya!Julius langsung menendang perut Franz dan menjatuhkannya ke lantai."Pfft!"Franz langsung memuntahkan seteguk darah, matanya penuh dengan keterkejutan, bajingan ini bahkan berani memukulnya.“Julius, kenapa kamu tidak bisa menahan emosi sih?”Olivia sangat ketakutan. Franz bukanlah orang biasa. Dia adalah tuan muda dari keluarga aristokrat. Meskipun Olivia juga sangat kesal, begitu Julius bertindak, itu sama saja dengan sedang cari mati!"Istriku, aku bisa mentolerir hal lain, tapi aku tidak bisa mentolerir bajingan ini berani mengatakan seperti itu pada Monica!" kata Julius dengan marah.Franz akhirnya bangkit dan berkata dengan bengis, "Kenapa kamu masih berdiri di sana? Pukul dia!""Mama, aku takut!"Ketika Monica melihat situasi ini, dia sangat ketakutan dan buru-buru memeluk paha Olivia.Melihat put

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 44 Wanita Tercantik

    "Baik, baiklah, Tuan!"Devi sangat ketakutan sehingga suaranya sedikit bergetar. Siapa pria ini? Dia bahkan berani memukul Tuan Muda Franz.Olivia mencoba beberapa set pakaian dan semuanya terlihat sangat bagus."Beberapa set ini, aku beli!"Julius tersenyum dan berkata kepada Devi, "Tolong hitung berapa harganya?""Ah, se-semuanya?"Devi kaget. Tujuh atau delapan set pakaian ini harganya puluhan juta untuk pakaian mahal dan beberapa juta untuk pakaian murah. Jadi total harganya lebih dari 600 juta."Ya, apa ucapanku masih kurang jelas?" kata Julius sambil tersenyum tipis.“Apakah ini tidak terlalu banyak?”Olivia merasa sedikit manis di hatinya. Dia tidak menyangka kalau Julius benar-benar bersedia mengeluarkan uang untuknya, tetapi setelah menjalani lima tahun kehidupan yang sulit, dia merasa gaun-gaun itu terlalu mewah.“Kalau tidak, bagaimana bisa sebut membelanjakan uang sampai kantong kering?”Julius tersenyum.Setelah Devi pergi dan melakukan perhitungan, dia melangkah maju dan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 45 Beli Mobil

    Setelah membeli beberapa set pakaian untuk Monica, Julius membeli dua set pakaian untuk Sandra dan Richard, setelah itu baru memilih untuk dirinya sendiri.Setelah Olivia melihat pakaian pria di depannya, dia melihat sosok Julius dan kemudian berkata pada Julius, "Setelan ini lumayan, ayo pergi dan cobalah!""Baik!"Julius mengangguk dan segera pergi ke kamar pas.Setelah Julius berjalan keluar, Olivia tertegun sejenak. Orang-orang sering mengatakan kalau penampilan seseorang bergantung pada pakaiannya, Julius memang sudah tampan dan tinggi badannya pun lumayan. Sekarang setelah ganti pakaian yang layak, dia terlihat jauh lebih tampan."Istriku, terlihat bagus, tidak?" tanya Julius sambil tersenyum.Olivia kembali tersadar dan mengangguk, "Tidak buruk, kelihatannya bagus. Kamu harus membeli dua set lagi. Aku kira di rumah pasti tidak ada pakaian yang cocok!"Julius tersenyum dan berkata, "Baik, apa pun kata istriku, aku akan mendengarnya!"Olivia merasa malu dan berpura-pura marah, "Ka

Bab terbaru

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status