Share

Bab 6

Author: Banin SN
last update Last Updated: 2024-07-26 22:28:15

Satu hal yang sangat mengganggu Calvin, apakah Dahlia Miller yang dimaksud oleh William Jones adalah orang yang sama dengan Dahlia Miller yang semalam tidur dengannya.

Maka, demi memastikan semuanya, setelah mengakhiri percakapan telepon dengan William Jones, Calvin Reed memutuskan untuk segera bertemu dengannya guna memenuhi rasa ingin tahu tentang Dahlia Miller yang telah disebutkan oleh William.

Di waktu yang sama di dalam mansion keluarga Miller, mengetahui Calvin Reed baru saja pergi, David Longman tergesa-gesa ingin menyusul, ia memerintahkan kedua asistennya untuk merawat Emily sementara ia pergi menyusul Calvin.

“Master… Master tolong tunggu dulu…” David Longman berteriak-teriak memanggil Calvin yang berjalan cepat. “Master Reed, tolong tunggu aku.”

Calvin sama sekali tak berniat menoleh ke belakang pada awalnya, tetapi pada akhirnya ia berhenti melangkah lalu berbalik badan.

“Mr. Longman, jika anda bersikeras memanggil saya dengan sebutan Master, saya lebih senang berpura-pu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 55

    Sementara itu di arah jam sebelas, Dahlia tampak tak begitu nyaman dengan apa yang ia lakukan. Bahunya kaku, senyumnya tidak tulus. Davis memaksanya untuk menampilkan gerak-gerik betapa Dahlia terobsesi padanya. Pria itu membusungkan dada, senyumnya congkak.Bagi Davis, itu keren. Tapi bagi Dahlia, itu memuakkan.‘Jika sekali saja kau terlihat tak tergila-gila padaku, bersiap-siaplah mengemasi barangmu, barang adikmu, dan barang ayahmu. Kalian semua tak layak mengungsi di villaku!’Kalimat itu terus terngiang di telinga Dahlia, ancaman Davis yang dilontarkan sesaat sebelum mereka datang ke pesta. Sebentar lagi, pria itu akan menyerahkan Dahlia kepada Corey Turner. Tak ada ruginya untuk sedikit bersenang-senang lebih dulu, pikirnya.“Dahlia…” desis Davis sambil menyapukan pandangannya ke para tamu undangan yang mulai memasuki aula utama. Ia menunduk sedikit ke telinga Dahlia, nadanya tajam. “Sesekali, kecup pipiku dengan manja di hadapan para tamu!” bisiknya dengan ancaman yang terselip

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 54

    Langkah Calvin bergema di koridor marmer yang terlapisi karpet ungu tua. Lampu gantung kristal di atasnya memantulkan bayangan gemerlap ke dinding, seakan menciptakan ilusi dunia lain yang lebih berbahaya di balik pesta ini.Musik lembut menyambutnya dari kejauhan. Alunan saxophone klasik dipadukan dengan denting piano, membungkus malam dengan kemewahan yang nyaris membuat Calvin menguap. Ia menoleh sebentar ke arah sumber suara, lalu menghela napas panjang seolah mempersiapkan dirinya menghadapi malam penuh basa-basi yang menyebalkan.Saat ia menyeberangi lorong menuju aula utama, seorang wanita muda menghampiri dari sisi kanan. Rambutnya terurai rapi, gaun merah marun pas badan, dan senyumnya... palsu sempurna. Ia berjalan anggun, namun langkahnya tegas dan jelas diarahkan padanya.Beberapa detik sebelumnya, perempuan itu tampak mengamati layar ponselnya dan wajah Calvin secara bergantian. Jari telunjuknya sempat mengusap layar, lalu ia mendongak, matanya menyipit seolah sedang menc

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 53

    Kade Graves seorang diri dalam mode primanya, memiliki kemampuan melumpuhkan seluruh pasukannya yang berjumlah empat puluh orang itu. Namun saat mereka menyaksikan sang pemimpin tak mampu bertahan lebih dari lima menit saat berhadapan dengan Calvin Reed, kesadaran akan kekuatan lawan menyapu seluruh arena. Dalam sekejap, keempat puluh anak buah Kade menjatuhkan diri serempak, berlutut menghadap mobil Calvin dengan penuh takzim.“Terima kasih untuk kemurahan hati Anda, Tuan Muda!” seru mereka serentak. Suara lantang itu menggema, mengiris udara malam yang hening. Beberapa dari mereka bahkan menundukkan kepala hingga menyentuh tanah, seolah menyambut pengampunan dari dewa perang.Setelah penghormatan selesai, salah satu wakil Kade, pria jangkung dengan lengan penuh bekas luka, segera memberi instruksi. Tangannya menunjuk tegas, membagi kelompok. Beberapa orang segera menyingkirkan patahan pohon pinus yang menimpa kap mobil Calvin. Yang lain menggotong tubuh Kade yang nyaris tak sadarkan

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 52

    “Namaku Kade Graves,” ujar si pria bertato kalajengking itu sembari melangkah satu tapak ke depan. Cahaya lampu jalan memantulkan kilau samar dari permukaan tintanya. Ia membuka satu kancing kemejanya di bagian leher, gerakannya lambat dan penuh kendali, seperti seekor ular yang bersiap mengganti kulit. Dengan mata terpejam sejenak, ia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Calvin dengan senyum tipis yang lebih terasa seperti ejekan daripada keramahan.“Anak muda, jujur aku kagum dengan kemampuanmu,” gumamnya, suaranya berat namun tenang. “Kuberi satu nasihat gratis: jangan buru-buru merayakan kemenangan.”Calvin hanya mengangkat bahu perlahan. Dahi sedikit berkerut, namun sorot matanya tetap tenang, nyaris dingin. Ia menyandarkan satu bahu ke bodi mobil sambil menatap Graves tanpa gentar.“Aku hanya sedang bernapas di sini,” ujarnya pelan, nada suaranya nyaris datar, “tak kurang, tak lebih.”Senyum Graves perlahan memudar. Hatinya meradang, terlebih karena kemampuan aura pekat yang

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 51

    Sementara itu, di dalam mobil hitam yang terparkir tenang di tengah jalan gelap, Calvin Reed menggulung perlahan lengan kemeja putihnya hingga ke siku. Gerakannya tenang, presisi, seolah sedang bersiap untuk memasuki panggung pertunjukan yang sudah ia hafal luar kepala. Matanya menatap ke depan, pada kerumunan pria bertubuh besar yang mengepung kendaraan mereka dengan ekspresi siap menghajar.Di kursi depan, William Jones menoleh, tapi belum sempat membuka mulut, Calvin lebih dulu bergumam ringan, nada suaranya tenang, namun tegas.“Kau tetap di mobil. Aku tahu apa yang harus kulakukan.”Sebuah anggukan cepat dan patuh menjadi satu-satunya jawaban dari William, meski sorot matanya masih tampak sedikit kekhawatiran.Pintu mobil terbuka.Udara malam yang berat langsung menyergap masuk saat Calvin melangkah keluar, satu kaki demi satu, dengan langkah santai bak pria yang keluar dari restoran, bukan dari arena penyergapan. Matanya menyapu kerumunan singkat, senyumnya tipis namun mematikan.

  • Raja Naga Yang Berkuasa   Bab 50

    Di waktu yang sama di tempat lain, Davis Moore tengah duduk santai di balkon lantai dua rumah mewahnya. Angin malam yang lembut membelai wajahnya, sementara ia menyandarkan punggung pada kursi rotan lebar, satu kaki disilangkan santai di atas yang lain. Tangan kanannya memegang rokok elektrik berwarna hitam perak, mengepulkan uap tipis yang melayang ke udara. Di tangan kirinya, ponsel tertempel di telinga. Tawa kecilnya terdengar ringan namun mengandung kepuasan yang tak bisa disembunyikan.Rasa kesalnya pada Calvin Reed yang sempat membara, perlahan mulai mencair. Digantikan oleh sensasi kemenangan yang manis dan menusuk. Tatapan matanya menyipit, mengarah pada langit yang mulai berpendar ungu kehitaman, seolah menikmati momen pembalasan ini.“Begitulah aku menghargai martabatku. Cukup tinggi, bukan?” ujarnya ringan sambil menghembuskan asap dari sela bibirnya yang melengkung angkuh. Bahunya sedikit terangkat, menegaskan kebanggaan dalam kalimatnya. Ia tertawa pelan, tawa tipis namun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status