Share

Bab 587

Penulis: Anak Ketiga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Mendengar ini, Widia paham apa yang dipikirkan Gavin. Wajahnya refleks memperlihatkan ekspresi jijik.

Dari awal dia memang tidak menyukai Gavin, apalagi setelah melihat perilaku jahatnya, dia makin risi. Sekarang, kata-kata yang diucapkannya malah membuatnya jijik.

"Kenapa diam saja? Kalau nggak ada hal lainnya, aku tutup." Gavin tampak sombong dan bangga. Bukankah sudah berinisiatif minta maaf, kenapa masih berpura-pura lugu?

"Ya sudah, tutup saja."

Widia juga tidak ingin berbicara panjang lebar lagi. Dia pun menutup telepon.

Buat apa dia menghabiskan waktu untuk berbicara kepada orang seperti ini?

Gavin tertegun sejenak. Dia kebingungan. Bukankah seharusnya Widia memohon pengampunan, bahkan berinisiatif datang mengunjunginya malam ini dan melayaninya?

Di dalam kebingungan, dia kembali memasang ekspresi marah. Tampaknya Widia masih belum sadar akan betapa hebatnya kekuatan yang dimilikinya.

'Tunggu saja, aku akan membuatmu menyesal.'

Di saat Gavin masih emosi, ponselnya tiba-tiba berd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 588

    Dia merasa masalah ini harus diselesaikan secepatnya. Jika tidak, begitu kepala Keluarga Gumilar mengambil tindakan, Keluarga Lianto pasti akan mengalami bencana besar.Begitu tiba di depan pintu hotel, Kakek Muhar berpapasan dengan Gavin. Dia agak kaget, lalu dengan cepat melangkah maju dan menyapanya, "Tuan Gavin!"Gavin bertanya dengan nada tidak sabar, "Apa yang kamu lakukan di sini?" Kakek Rohan sudah mau datang. Di saat itu juga, tampak sebuah mobil berhenti di depan mereka."Saya ingin bahas masalah cucu saya dengan Anda," ucap Kakek Muhar buru-buru."Aku sibuk!""Aku nggak punya waktu untuk mengurus hal tak penting itu."Gavin mengabaikannya begitu saja, lalu bergegas maju ke depan.Kakek Muhar tampak bingung. Apa masalah cucunya menikah dengannya telah menjadi hal tak penting?Namun, dia langsung memahami situasi itu. Dia melihat Gavin menyapa seorang lelaki tua yang turun dari mobil dengan hormat, lalu memanggilnya dengan gembira, "Kakek Rohan!"Melihat ekspresi hormat di waj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 589

    "Bukan!""Jangan!"Mana mungkin Widia membiarkan kakeknya berlutut di depannya. Dia pun buru-buru berkata, "Anda nggak perlu khawatir, saya nggak akan mengabaikan Keluarga Lianto.""Hanya saja, bisakah kalian bertahan dan menunggu sedikit lebih lama lagi?""Nggak bisa. Apa kamu nggak dengar kata-kata kakekmu barusan? Gavin sudah memberimu tenggat waktu. Seandainya kamu nggak muncul malam ini, Keluarga Lianto kita akan runtuh besok pagi," ucap ibunya Widia."Nggak, masih ada satu cara lagi."Seakan menyadari keengganan cucunya, Kakek Muhar pun mengeluarkan sebuah ide, "Mungkin kita bisa lakukan ini. Widia, pergilah mencari Gavin malam ini, lalu bicarakan baik-baik masalah ini kepadanya. Siapa tahu dia akan memberimu waktu beberapa hari lagi.""Berjanjilah kepadanya dulu, lalu tunda waktu pernikahan kalian hingga beberapa hari lagi. Asalkan Tobi bisa menangani Keluarga Gumilar dalam beberapa hari itu, kamu akan baik-baik saja.""Kalau nggak, hal itu membuktikan Tobi adalah pembohong besa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 590

    Terlebih lagi, Keluarga Gumilar punya pengaruh besar dan sangat berkuasa.Di sisi lain, Gavin sedang menjamu Rohan dengan berbagai hidangan lezat dan anggur mahal.Di hadapan Rohan, dia tidak berani pamer sama sekali. Bagaimanapun, Rohan termasuk ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat akhir. Tak peduli ditempatkan di mana, sosok seperti ini sangatlah menakutkan.Menerima perlakuan seperti itu, suasana hati Rohan menjadi jauh lebih baik. Dia pun berkata dengan nada meremehkan, "Gavin, pemuda seperti apa dia? Apa dia begitu kuat hingga kalian bisa meminta kepala keluarga menyuruhku untuk turun tangan?"Gavin segera menjelaskan situasi spesifiknya kepada Rohan, terutama masalah pengawalnya, Heru, yang jejaknya menghilang seusai melawan Tobi.Dia juga menceritakan masalah Tetua Harun yang pergi berhadapan dengan Tobi, tetapi lagi-lagi Tetua juga menghilang. Setelah itu, Tobi bahkan meneleponnya dan mengejeknya."Yang kamu sebut tadi itu Harun, 'kan? Seni bela dirinya sudah dilumpuhka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 591

    Mendengar kalimat itu, Widia berusaha menahan emosinya. Jika memungkinkan, dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Gavin lagi, tetapi memikirkan situasi yang dihadapi Keluarga Lianto, dia hanya bisa menjawab dengan pasrah, "Baik, aku akan langsung ke hotel!"Setelah menutup telepon, Gavin sangat bersemangat. Dia buru-buru ingin kembali ke hotel. Widia akan datang menemuinya, wanita yang dia impi-impikan selama ini akan segera menjadi miliknya.Namun, dia telah berjanji pada kepada Kakek Rohan untuk menunggunya di sini. Hanya saja, setelah menunggu beberapa saat, hatinya tak tenang. Dia pun menyuruh sopirnya menunggu Kakek Rohan dan buru-buru naik taksi kembali ke hotel.Lagi pula, Kakek Rohan sangat puas dengan sambutannya hari ini. Beliau bahkan menawarkan Gavin kembali lebih dulu, jadi seharusnya dia tidak akan keberatan dengan hal itu.Sekalipun Kakek Rohan marah, Gavin juga tidak peduli begitu banyak lagi. Beliau paling hanya akan mengomelinya sebentar dan tidak akan turun tanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 592

    "Haha. Kamu masih berpura-pura di depanku?""Kamu pikir aku nggak tahu kenapa kamu mengungkit masalah Tetua Harun? Bukankah kamu hanya mau memamerkan kekuatanmu, yang bahkan bisa membunuh Tetua Harun?""Sayangnya, aku tahu kondisi Tetua Harun. Dia terkena Bubuk Penguras Energi, jadi kekuatannya telah menurun. Jangankan Kekuatan Transformasi tingkat menengah, dia bahkan nggak bisa menggunakan Kekuatan Transformasi tingkat awal.""Kamu hanya beruntung. Itu sebabnya, dia bisa mati di tanganmu!"Rohan berkata dengan nada mengejek, "Sayangnya, aku sudah tahu masalah ini dari awal."Mendengar itu, Tobi pun bertanya, "Benarkah? Seingatku, dia berada pada Kekuatan Transformasi tingkat menengah atau bahkan mendekati Kekuatan Transformasi tingkat akhir. Seharusnya kekuatannya nggak jauh berbeda darimu.""Kamu kira aku akan percaya?"Rohan berkata dengan nada meremehkan, "Sudahlah. Berhenti omong kosong lagi. Sekarang, aku mau kamu rasakan Tapak Semut Penggigit milikku."Begitu selesai berbicara,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 593

    Sayangnya, ketika mendengar itu, Tobi hanya tersenyum tipis dan berkata dengan nada datar, "Tentu saja aku tahu kemampuan Aula Varun. Hanya saja, yang akan menjadi target Aula Varun bukanlah aku, melainkan Keluarga Gumilar.""Jangan khawatir. Keluarga Gumilar sudah mau hancur, jadi kamu nggak usah takut kesepian. Tak lama lagi, akan ada yang menemanimu.""Apa? Apa yang kamu bicarakan ...."Ekspresi Rohan berubah drastis. Tobi telah membeberkan banyak informasi kepadanya, tetapi dia tidak bisa berpikir lagi. Dia hanya merasakan sebuah kekuatan ringan menerpa dirinya dan membuatnya ambruk ke bawah.Dia langsung kehilangan nyawa begitu saja.Hingga saat-saat terakhirnya, dia bahkan tidak tahu identitas lawan yang sebenarnya. Hanya saja, dia tahu bahwa Gavin, si bajingan itu telah memprovokasi tokoh hebat.Masalah ini bahkan akan membuat Keluarga Gumilar terpuruk.Melihat Rohan yang telah ambruk, Tobi mengamati sekeliling rumahnya. Meskipun dia sangat berhati-hati, masih saja ada sedikit k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 594

    Melihat penampilan Gavin, Widia mulai merasa takut. Dia buru-buru menyampaikan tujuannya, "Aku setuju menikah denganmu, tapi kamu harus menungguku selama tiga hari. Aku butuh waktu untuk menetralkan perasaanku.""Menikahimu?""Widia, tampaknya kamu salah paham. Memang benar, aku ingin menikahimu sebelumnya, tapi sekarang aku hanya ingin main-main denganmu. Kalau kamu nggak mau, Keluarga Lianto akan hancur."Gavin diam-diam tersenyum sinis, 'Siapa suruh kamu begitu sombong sebelumnya, bahkan berani menutup teleponku. Sekarang kamu menyesal, 'kan?'Begitu mendengar kata-kata itu, Widia langsung emosi, tetapi dia masih berusaha menahan diri. Lagi pula dia memang tidak berniat bersama dengan Gavin, jadi dia pun berkata, "Tak peduli apa yang kamu inginkan, aku janji akan melakukannya, tapi bukan sekarang, melainkan tiga hari kemudian.""Huh! Widia, menurutmu, apa aku bersedia menunggu selama tiga hari?""Aku kira masalah apa. Kalau memang ini, nggak perlu dibahas lagi," kata Gavin sambil be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 595

    Lantaran pikiran Widia berkecamuk, tangannya yang memegang pisau tampak tidak stabil.Melihat Widia panik dan kebingungan, Gavin segera mengambil kesempatan itu untuk melangkah maju dan merebut pisau dari tangan wanita itu.Kemudian, dia mendaratkan sebuah tamparan di pipi Widia.Meski dia sangat menyukai Widia, dia tidak senang dan cemburu lantaran wanita itu begitu peduli kepada Tobi.Widia langsung terjatuh ke samping dan mengerang kesakitan. Memandang Gavin perlahan berjalan mendekatinya, dia baru tersadar, "Ka ... kamu sengaja membohongiku agar kamu punya kesempatan untuk mengambil pisauku.""Untuk apa aku bohong kepadamu?""Kakek Rohan memang pergi membunuh Tobi. Aku juga berpesan kepadanya, jangan biarkan Tobi mati dengan mudah, dia harus diberi pelajaran. Kamu tahu nggak, Kakek Rohan terkenal suka menyiksa orang," ucap Gavin sambil tertawa sinis."Ka ... kamu bukan manusia!"Widia tampak panik sekaligus marah. Dia mulai terlihat putus asa."Haha. Aku memang bukan manusia, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1430

    "Bagus!"Lastri tidak tahan lagi dan bergumam kecil. Hanya saja, dia takut Yaldora tidak senang, jadi dia tidak berani berteriak.Yaldora menggelengkan kepalanya tak berdaya dan berkata dengan datar, "Lastri, kamu salah!""Nona, kenapa aku salah? Bukankah kamu paling benci laki-laki? Kenapa orang sepertinya ....""Sudahlah. Kamu nggak perlu bicara lagi. Nanti kamu akan tahu sendiri."Yaldora diam-diam menggelengkan kepalanya. Dia tidak percaya pria hebat seperti Tobi tidak bisa menangani masalah sepele ini.Memang benar demikian. Tobi tidak sabar lagi dan mengerutkan kening. "Baiklah. Apa sudah selesai diskusinya?"Mendengar itu, semua orang tertegun.Padahal, bocah ini sudah tertangkap basah melakukan hal yang tidak senonoh. Dilihat dari nada bicaranya yang begitu sombong, sepertinya dia masih belum bertobat.Benar saja. Kinan langsung mengamuk. "Bocah, kamu masih berani sombong di sini? Apa kamu memandang sebelah mata semua orang di sini?""Jangan banyak omong lagi. Kamu mau balas de

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1429

    Karena perkataan Isander, Ivy langsung menjadi gugup.Padahal, jika dilihat dari penampilan, Tobi tidak terlihat seperti orang seperti itu. Sebaliknya, Kinan tampak begitu mendominasi.Tidak peduli benar atau salah, bukankah sebaiknya menyerahkan masalah ini kepada polisi untuk diselidiki dan ditangani?Hanya saja, tuan muda Keluarga Yudistira yang terlihat bermartabat dan sopan ini sepertinya punya latar belakang yang menakutkan. Dia bahkan mengenal Pak Retno dan tampaknya tidak takut dengan atasan mereka.Namun, jika Ivy tidak ikut campur, apa yang akan terjadi pada pria ini? Hati nuraninya pasti tidak akan tenang. Apa yang harus dia lakukan?"Kenapa kamu masih berdiri di sana? Percayalah, asalkan ada aku di sini, nggak akan terjadi apa-apa. Kalau kamu masih khawatir, kamu bisa simpan nomor Whatsapp-ku. Aku pasti akan melindungimu," ucap Isander dengan cepat.Hari ini dia hanya perlu menaklukkan dua wanita cantik ini dulu. Dia tidak perlu khawatir dengan pramugari ini. Lagi pula, dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1428

    "Nggak bisa. Beraninya dia menyentuh adikku. Aku harus menghadapinya sendiri hari ini," kata Kinan dengan kesal.Mendengar itu, Ivy masih mau berbicara.Isander langsung mendahuluinya dan berkata dengan nada tegas, "Sudahlah. Nona Cantik, kamu nggak bisa mengatasinya sendiri, jadi buat apa ikut campur dalam urusan orang lain? Selain itu, aku juga kenal Pak Retno dari perusahaan kalian.""Kamu nggak perlu khawatir dengan masalah ini. Nanti aku akan sampaikan masalah ini kepadanya langsung.""Ka ... kamu kenal Pak Retno?" tanya Ivy dengan ekspresi terkejut."Tentu saja. Bagi tuan muda Keluarga Yudistira di Jatra sepertiku, mengenal CEO maskapai penerbangan bukanlah masalah besar. Sebaliknya, itu seharusnya menjadi kehormatan baginya," kata Isander dengan ekspresi bangga.Dia sengaja mengatakan semua ini dengan suara lantang agar bisa memamerkan statusnya yang luar biasa kepada semua orang, terutama kepada wanita-wanita cantik itu.Jika demikian, tingkat keberhasilan mendapatkan wanita-wa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1427

    Mendapati wanita yang mengikuti Yaldora juga ikut mengomentari, Isander segera mengambil kesempatan untuk unjuk gigi dan memenangkan hati wanita pujaannya.Begitu mendengar itu, Lastri langsung memperlihatkan ekspresi kekaguman dan buru-buru berkata, "Benar, mereka sama-sama bermarga Yudistira, tapi kenapa kesenjangannya begitu besar? Yang satunya preman yang nggak tahu malu. Yang satunya lagi justru pemuda tampan yang punya rasa keadilan!"Isander kegirangan mendengar pujian itu. Dia sangat antusias sampai bergegas berkata, "Nona, kamu terlalu memuji. Tapi wanita memang seharusnya dilindungi pria. Bagaimana mereka bisa diintimidasi seperti ini? Benar-benar parah sekali.""Nona nggak perlu khawatir. Aku pasti akan memberinya hukuman setimpal hari ini agar dia nggak berani melakukan hal nggak tahu malu seperti itu lagi."Wajah Tobi tampak tidak berdaya. Ketiga orang ini jelas tampak seperti satu komplotan. Mereka bertindak seolah-olah itu adalah masalah yang serius.Yaldora, yang duduk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1426

    Isander mengerutkan kening."Siapa peduli dengan taktik yang dia gunakan. Orang yang nggak tahu malu seperti ini kurang diberi pelajaran." Kinan segera berkata, "Kak Isander, jangan khawatir. Aku sudah menyusun rencana. Aku jamin kamu pasti akan memperlihatkan kehebatanmu.""Siapa tahu kamu bisa memikat hati para wanita cantik ini. Saat itu, kamu bisa menikmati dilayani oleh mereka, 'kan?"Mendengar itu, wajah Isander tampak penuh dengan ekspresi kegembiraan. Dua wanita cantik ini benar-benar menggiurkan. Jika dia bisa memiliki keduanya, bukankah dia akan menjadi pria paling bahagia di dunia ini?Kinan kemudian menatap adiknya, Miya, sambil berkata, "Aku serahkan kepadamu!"Meski Miya enggan, dia juga ingin bersama Isander. Namun, dia tahu dia tidak boleh ragu saat ini. Jika tidak, dia bahkan tidak akan punya kesempatan untuk mengikuti Isander lagi ke depannya.Dia buru-buru berkata, "Kak Isander, kamu tenang saja. Serahkan saja kepadaku!"Usai mengatakan itu, mereka pun kembali ke kab

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1425

    Perkataan itu seketika membuat Yaldora gemetar tanpa alasan.Sebenarnya, sejak pertemuan pertama mereka, Yaldora telah memiliki kesan yang mendalam terhadap Tobi. Apalagi, itu adalah kesan yang sangat nyaman dan baik.Hanya saja, dia mengira mereka tidak mungkin punya kesempatan untuk bertemu lagi. Siapa sangka mereka akan bertemu lagi secepat ini. Apalagi, target dari misi yang diberikan gurunya juga pria itu.Jika bukan karena target kali ini adalah Tobi, Yaldora pasti akan langsung menolak 'jebakan wanita cantik' yang disarankan gurunya. Bahkan, lebih mustahil untuk turun gunung dengan tujuan seperti ini.Meski Yaldora berutang budi kepada gurunya, dia juga tidak bisa memenuhi permintaan seperti ini!Ekspresi wajah Yaldora kembali normal. Dia pun berkata dengan tenang, "Sudah kubilang, aku hanya fokus berkultivasi. Aku nggak tertarik dengan pria.""Aku nggak bisa memaksamu, tapi bukan hanya karena kamu nggak tertarik sama pria, kamu juga akan melarangku menyukaimu, 'kan?" kata Tobi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1424

    "Mempermainkanmu?"Tobi tertegun sejenak. Sebenarnya, itu hanya lelucon saja."Memangnya bukan?""Kalau kamu orang seperti itu, nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan." Yaldora tampak kesal. Sebenarnya, dia menganggap Tobi sebagai orang baik.Jika tidak, mana mungkin dia akan mendatanginya dan masuk ke dalam untuk duduk.Namun, setelah dilihat sekarang, semua perkataan Tobi itu penuh dengan kebohongan. Dia tidak jujur seperti yang tampak dari tampangnya.Tanpa sadar, hal ini malah membuatnya marah. Dia bahkan melupakan tugas gurunya.Kali ini, Tobi benar-benar bingung. Padahal, dia hanya mengatakan yang sebenarnya. Sekalipun dia berbohong, Yaldora juga tidak perlu marah seperti itu, 'kan?Mungkinkah tebakannya salah?Gadis ini mendekatinya tanpa tujuan apa pun? Murni hanya karena memiliki kesan baik terhadap dirinya?Jika bukan demikian, kenapa masalah sepele seperti itu bisa membuatnya marah?Apalagi, dilihat dari ekspresinya, Yaldora tidak terlihat seperti sedang berakting. Tobi se

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1423

    Yaldora menghampiri Tobi. Dia tidak langsung duduk, tetapi bertanya dengan dingin, "Kamu mencariku?""Ya, duduklah."Tobi mengangguk dan tersenyum. Lantaran Laurin telah mengundangnya kemari, dia tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.Yaldora melirik sekilas. Laurin duduk di bagian dalam, sedangkan Tobi tidak berniat berdiri untuk membiarkannya masuk. Setelah ragu-ragu sejenak, dia memutuskan untuk berjalan melewati tempat duduk Tobi, tetapi dengan bokong mengarah kepada pria itu.Karena gurunya telah berpesan kepadanya agar mendekati Tobi. Jika dia bahkan tidak bisa melakukan hal kecil seperti ini, bagaimana dia bisa menyelesaikan tugas gurunya dan mendapatkan liontin giok?Sosok anggun itu melewatinya, apalagi bokong indahnya menghadap ke arahnya. Terutama, Tobi dalam posisi duduk, sedangkan Yaldora berdiri. Dari ketinggian dan jarak seperti itu, sulit untuk tidak melihat langsung.Namun, Yaldora bergegas duduk dan memandang Tobi, seakan bertanya mengapa dia memintanya datan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1422

    Kemunculan Laurin langsung menarik perhatian banyak orang, terutama sekelompok anak muda, dua pria dan satu wanita. Pandangan kedua pria itu seakan tidak lepas dari Laurin sedetik pun.Tak lama kemudian, Yaldora dan Lastri juga muncul. Meski paras Lastri masih kalah dari Yaldora, dia juga termasuk wanita cantik. Saat keduanya muncul, juga mencuri perhatian banyak orang.Terutama dua pemuda yang mengenakan pakaian bermerek dan terlihat sombong itu.Saat melihat Tobi, Yaldora sepertinya tidak terkejut sama sekali. Rupanya, dia juga menyadari keberadaan Tobi barusan. Wanita itu pun mengangguk kepada Tobi.Tobi tertegun sejenak. Kemudian, balas mengangguk kepadanya.Namun, pemandangan itu membuat kedua pria tersebut cemburu, terutama pria bernama Isander. Pemuda yang satunya lagi bernama Kinan. Sedangkan, wanita di samping itu adalah adik perempuannya Kinan. Namanya Miya.Sebenarnya, Kinan selalu mengikuti Isander. Sedangkan adiknya, Miya, menyukai Isander. Kinan juga ingin adiknya bersama

DMCA.com Protection Status