Share

Bab 31

Author: Anak Ketiga
last update Last Updated: 2024-02-03 18:00:01
"Tobi, buat apa kamu telepon? Kamu pikir kamu kerabatnya Pak Damar?" umpat Tania dengan marah. Di saat genting seperti ini, pria itu masih berani membual.

"Widia, jangan pedulikan dia. Sekarang masih ada waktu, cepat cari Tuan Joni. Mana tahu dia menyelamatkanmu."

Mendengar itu, Widia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada gunanya. Lagian, Tuan Joni sudah kenalkan banyak pejabat senior Serikat Dagang kepadaku hari ini. Dia sudah sangat membantu."

Widia merasa harapannya telah pupus. Apalagi, masalah kuota ini telah diputuskan oleh Pak Damar. Jangankan Joni, meski ada orang yang lebih hebat dari Joni, dia yakin keputusan ini tidak akan berubah lagi.

"Tapi kita nggak mungkin diam saja dan nggak melakukan apa-apa, 'kan? Aku tanya-tanya temanku dulu."

Tania bangkit dari tempat duduknya dan pergi.

Melihat Tania pergi, Widia menghela napas tak berdaya.

Dalam hatinya, masalah ini tidak akan berubah lagi.

Tobi berjalan ke samping, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Damar. Se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Jimy Hendriiek
kenapa cih cerita yg beginian semua mirip cuma di ganti nama2 pelakon saja dan sedikit variasi inti nya sama,ada instri pintar namun nyata nya goblok mtk ampun dan suami kaya srta hebat tpi pura2 jd manusia biasa,hngg istri tdk pernah sadar kehebatan suami
goodnovel comment avatar
syaid ali ramadhan
cerita ini menarik dan bagus,,namun sayang koin nya terus bertambah, yang dari awalnya 5 koin sekarang nambah menjaid 14 koin untuk membuka bab selanjutnya, jika bisa kurangi poinnya pasti akan lebih seru lagi untuk membacanya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 32

    Nada suara Yudi terdengar sangat dingin."Ya, ya ...."Wajah Willy seketika memucat. Hatinya dilanda ketakutan sekaligus tidak senang. Kepala Keluarga Saswito adalah anggota senior Serikat Dagang Lawana, jadi mereka tidak berani menyinggungnya.Dia terpaksa membawa adiknya meninggalkan perjamuan itu dengan pasrah.Karena ruang perjamuannya sangat luas, ditambah penyelesaiannya cepat, masalah ini pun tidak begitu menarik perhatian banyak orang.Semuanya berjalan sesuai keinginan Yudi. Dia ingat pamannya bilang Tuan Tobi sangat rendah hati dan tidak suka membeberkan identitasnya.Yudi buru-buru memberi hormat kepada Tobi, "Halo, Tuan Tobi."Tobi mengangguk dan bertanya, "Sebelumnya, bukankah kamu sangat hebat? Mengapa kamu tiba-tiba pergi begitu saja?"Yudi tersenyum pahit dan menjelaskan, "Saya lihat Anda memegang kartu hitam Lawana. Pak Damar bilang dia memberikannya kepada tokoh hebat bernama Tobi.""Ternyata begitu!"Tobi menganggukkan kepalanya sambil menambahkan, "Barusan itu, teri

    Last Updated : 2024-02-03
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 33

    Saat ini, Tania kembali dengan ekspresi wajah tak berdaya.Selain Joni, dia sama sekali tidak punya kenalan orang hebat. Jadi, dia pun mencari pria itu dan menjelaskan situasi yang terjadi kepadanya.Mendengar itu, Joni perlahan menggelengkan kepalanya. Jika masalahnya seperti ini, dia juga tak berdaya. Ayahnya juga tidak bisa memberikan bantuan apa pun.Namun, di depan Tania, Joni harus berlagak dan berpura-pura menelepon ayahnya.Setelah itu, dia pun kembali menemui Widia bersama dengan Tania."Widia, aku barusan dengar Tania bilang Keluarga Lianto nggak bisa bergabung dengan Serikat Dagang Lawana?" tanya Joni dengan wajah prihatin.Widia menganggukkan kepalanya."Huh, nggak disangka akan terjadi hal seperti ini, tapi jangan khawatir, aku sudah telepon ayahku dan minta bantuannya.""Kamu minta bantuan ayahmu?"Widia termenung sejenak, bertanya-tanya dalam hatinya, jangan-jangan Pak Damar meneleponnya bukan karena Tobi melainkan ayahnya Joni?Benar juga. Lagi pula, Tobi baru saja turu

    Last Updated : 2024-02-03
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 34

    Lalu, mengapa Keluarga Lianto bisa bergabung dengan Serikat Dagang Lawana? Masa itu karena Tobi?Tidak mungkin!"Ya. Tuan Joni, terima kasih banyak atas bantuanmu kali ini," ucap Widia."Sama-sama. Aku merasa jauh lebih senang dibandingkan saat keluargaku sendiri bergabung dengan Serikat Dagang Lawana." Joni tidak peduli begitu banyak lagi. Dia cepat-cepat mengambil alih kontribusi sebesar ini."Tobi, lihat itu. Hanya dengan satu panggilan telepon, Tuan Joni berhasil menyelesaikan masalah besar yang hampir menentukan nasib Keluarga Lianto.""Kalau kamu? Hanya bisa duduk termenung saja. Apa kamu pantas dibandingkan sama Tuan Joni?"Begitu mendengar itu, wajah Joni penuh dengan ekspresi bangga, lalu dia berkata, "Nggak juga. Aku rasa, Tobi juga punya keahlian lain, contohnya pintar merayu wanita. Bukankah wanita tadi begitu melindunginya?"Ucapan itu mengingatkan Widia kepada Jessi. Dia makin kesal mendengarnya.Tobi benar-benar tidak berdaya. Dia kemudian bertanya dengan nada datar, "Ka

    Last Updated : 2024-02-03
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 35

    Damar mengedarkan pandangannya ke seluruh hadirin, bahkan dia sengaja menatap Tobi sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Terima kasih telah hadir di jamuan hari ini. Aku yakin semua orang sudah mendapatkan hasil yang baik hari ini."Semua orang menjawabnya, "Tentu saja."Setelah salam pembuka yang sederhana, Damar pun menambahkan, "Sekarang aku akan mengumumkan satu-satunya keluarga yang bergabung dengan Serikat Dagang Lawana tahun ini. Dia adalah ...."Sampai di situ, Damar sengaja menghentikan kalimatnya dan melihat sekelilingnya.Mendengar itu, anggota yang mempunyai peluang besar untuk bergabung itu menahan napas dan menatapnya lekat-lekat.Begitu juga dengan Widia. Matanya juga terpaku pada Damar yang berada di atas panggung.Meski sudah diberitahukan sebelumnya, selama tidak diumumkan ke publik, semuanya masih bisa berubah."Grup Lianto yang dipimpin oleh Bu Widia!" ucap Damar dengan suara menggema.Benar-benar Grup Lianto. Widia langsung bersorak kegirangan.Dia tahu beban yang

    Last Updated : 2024-02-04
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 36

    Wajah Joni makin gelap. Melihat situasi di atas panggung, dia yakin Pak Damar tidak mungkin menyebutkan nama dokter ajaib itu.Sekalipun Damar menyebut nama dokter itu, dia juga bisa mengatakan dokter ajaib itu dicari oleh ayahnya. Dia kemudian berkata, "Keluarga Luhardi juga termasuk keluarga hebat di Kota Tawuna, jadi menemukan dokter ajaib yang hebat bukanlah hal sulit.""Haha!"Tobi tersenyum geli.Melihat senyuman ini, Joni merasa tidak nyaman, seolah-olah ada yang tidak beres.Namun, Tania tidak tahan melihat itu dan langsung memarahinya, "Tobi, mengapa kamu tertawa? Apa yang dikatakan Tuan Joni salah? Kalau bukan Keluarga Luhardi, memangnya kamu yang menemukannya?""Kamu benar-benar penjilat yang nggak tahu diri. Apa kamu nggak takut menjilat orang yang salah?" kata Tobi sambil menggelengkan kepalanya. Wanita ini menyebalkan sekali."Apa kamu bilang?" hardik Tania."Tobi!"Kali ini, Widia juga marah. Dia merasa Tobi sudah keterlaluan, lalu membentaknya, "Jangan bicara lagi!"Di

    Last Updated : 2024-02-04
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 37

    Wajah Joni sangat muram, dia tidak menyangka kalau dokter ajaib ini adalah Tobi.Barusan dia bahkan berpikir untuk menjadi anak buahnya.Apalagi dia sengaja berpura-pura mengambil jasa Tobi, kemudian menggunakannya untuk mengejek dan menyerang Tobi.Sungguh memalukan sekali.Apalagi, kini Tania menatapnya tajam, dia ingin mencari lubang dan bersembunyi di dalamnya.Widia mulai memercayai ucapan Tobi.Terutama, saat dia tahu guru Tobi adalah dokter ajaib tua yang sering disebut kakeknya. Meskipun dia tidak percaya pada dengan dokter ajaib, dia lebih percaya pada kemajuan medis saat ini.Namun, mungkin saja dokter ajaib tua itu punya obat mujarab yang mampu mengatasi segala penyakit parah.Widia tidak menyukai Tobi, tetapi kali ini dia memang bersalah. Jadi, dia pun berkata, "Tobi, aku sudah salah paham kepadamu, aku minta maaf."Tobi tertegun sejenak, menggelengkan kepalanya dan berkata dengan pelan, "Kita 'kan suami istri, nggak perlu minta maaf gara-gara masalah sekecil ini."Pipi Wid

    Last Updated : 2024-02-04
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 38

    Nada ayahnya Joni terdengar murung. Awalnya, dia berencana untuk bertemu orang penting yang disebut Pak Damar itu untuk menyelamatkan perusahaannya, tetapi kini harapannya sudah pupus.Tidak ada seorang pun dari Serikat Dagang Lawana yang bisa membantunya.Joni menutup teleponnya. Sorot matanya tampak dingin.Setelah dipikir-pikir, saat ini hanya Keluarga Lianto yang sangat memercayainya. Selain itu, mereka juga sangat mudah ditipu.Namun, dia masih belum mendapatkan tubuh Widia. Jika dia tidak bisa menang melawan pecundang seperti Tobi, hatinya benar-benar tidak rela.Di dalam mobil, meski hati Tania diliputi rasa bersalah kepada Tobi, dia masih dendam saat Tobi mempermalukannya. "Tobi, mengapa Pak Damar nggak menyuruhmu naik ke atas panggung untuk berpidato sebentar?" tanya Tania dengan sengaja memancingnya.Tobi tertegun sejenak, lalu menjawab, "Mungkin dia sibuk kali.""Tentu saja dia sibuk, tapi 'kan hanya beberapa menit saja. Sepertinya, dia nggak mau bicara sama kamu dan malas b

    Last Updated : 2024-02-04
  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 39

    "Salah paham? Memangnya kenapa?" tanya mereka sambil memasang ekspresi kaget"Bukan begitu. Kali ini masalah bergabung dengan Serikat Dagang nggak ada hubungannya sama Tuan Joni, tapi ini semua berkat Tobi," terang Widia."Nggak ada hubungannya sama Tuan Joni, tapi berkat Tobi?""Widia, apa kamu sakit?"Wajah orang tuanya tampak tercengang, tidak percaya sama sekali.Bahkan Kakek Muhar pun tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya. Bagaimana ini bisa terjadi? Namun, beliau tahu cucunya tidak akan berbohong. Apalagi, Widia juga benci kepada Tobi."Benar."Dengan cepat, Widia menceritakan kejadian malam itu."Ternyata begitu!"Kakek Muhar berkata dengan gembira, "Tobi, nggak disangka, ilmu medismu begitu hebat. Sepertinya dokter ajaib tua sudah menemukan penerusnya.""Kakek, kamu terlalu berlebihan," ucap Tobi dengan rendah hati."Sama sekali nggak berlebihan. Saat kami membicarakan hal itu kemarin, apa kamu sudah berencana menggunakan utang budi ini untuk membantu kami?" tanya Kakek Muhar

    Last Updated : 2024-02-05

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1598

    Waktu terus berlalu begitu saja. Bahkan setelah diingatkan oleh Vamil, Tobi masih belum menemukan petunjuk apa pun. Apa ini karena kemampuannya terlalu rendah atau dia memang tidak bisa membuat terobosan?Jika tidak, selain Vamil dan tiga lainnya, mengapa tidak ada orang lain yang bisa memahami hukum langit dan bumi dan mencapai tingkat menakutkan seperti mereka?Yang paling penting lagi, Tobi bahkan tidak tahu mereka telah mencapai alam kultivasi yang seperti apa dan juga kekuatan seperti apa yang mereka miliki.Mungkin dia harus pergi mencari Vamil dan merasakannya secara langsung.Tobi berdiri dan melihat waktu. Dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu. Dia telah berjanji pada Widia agar kembali ke kediaman Lianto untuk makan malam.Memberi kesempatan kepada orang tuanya Widia untuk meminta maaf.Meski Tobi tidak ingin melihat mereka, pria itu juga tidak ingin mempersulit Widia. Dia pun menyalakan mobil dan pergi menjemput Widia dari kantor agar bisa sekaligus pulang bersama.Saat mene

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1597

    Tobi dan Widia mencari warung di pinggir jalan dan menikmati sarapan mereka dengan santai.Widia dulunya tidak akan terbiasa dengan tempat-tempat seperti ini.Namun, sejak bersama dengan Tobi, dia bukan hanya terbiasa, tetapi terkadang dia juga menyukai lingkungan seperti ini. Tempat seperti ini malah memberinya perasaan santai dan nyaman."Ibumu baik-baik saja?" tanya Tobi sambil tersenyum."Ya, dia benar-benar banyak berubah kali ini. Seakan pemikirannya sudah terbuka."Widia memperlihatkan senyum bahagia dan berkata, "Sepertinya kejadian kali ini telah memberikan akhir yang baik. Hanya saja, kamu sudah mengorbankan banyak hal, menghabiskan banyak uang, dan berutang budi pada bos besar lainnya.""Nggak juga. Masalah sepele seperti ini bukanlah apa-apa."Tobi mengatakan yang sebenarnya, tetapi Widia mengira pria itu hanya tidak ingin dirinya merasa terbebani. Hal itu membuat Widia makin menyukainya.Entah dimulai sejak kapan, yang dia pikirkan hanyalah Tobi.Demi Tobi, dia rela melaku

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1596

    "Mungkin juga karena situasi khusus inilah, mereka bersedia tinggal bersamaku dan menjaga selama 60 tahun penuh."Vamil menjelaskan bahwa dia telah membuat terobosan 55 tahun yang lalu. Sedangkan, kekuatan yang lainnya jelas jauh berbeda darinya. Mungkin inilah salah satu alasan mereka takut dan ingin bergabung dengannya untuk mengambil tindakan."Mungkinkah ada cara untuk menerobos, aku ...." Hati Tobi tergerak."Jangan memikirkan hal ini lagi. Di sana sudah hancur total dan nggak ada lagi yang tersisa." Vamil menggelengkan kepalanya tak berdaya.Setelah mendengar itu, Tobi tampak tidak berdaya. Jadi, apa yang harus dia lakukan? Dia tidak takut dirinya terluka, tetapi dia lebih takut dirinya tidak bisa melindungi orang-orang di sekitarnya dan juga melindungi Harlanda."Kamu nggak perlu terlalu khawatir. Berlatihlah dengan keras dan dapatkan pemahaman baru. Aku percaya padamu!"Tobi menutup telepon dengan tak berdaya. 'Kamu percaya padaku? Tapi aku sendiri nggak percaya diri. Terlebih

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1595

    "Ya, katakanlah!" Tobi segera mengumpulkan kekuatan mentalnya dan memastikan keamanannya."Kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Setelah aku bertemu orang itu, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu. Sekarang, inilah saatnya."Raja Naga Tua segera menceritakan akar permasalahannya, termasuk masalah Vamil dan lainnya yang terluka parah. Sekalipun pulih, nyawanya juga tidak akan bertahan lama lagi.Begitu mendengar semua itu, Tobi tertegun lama. Dia seakan-akan merasa semuanya seperti mimpi. Dia tidak pernah menyangka bahwa masih ada empat tokoh sehebat itu di dunia ini.Terutama Vamil, yang telah mengorbankan segalanya demi Harlanda. Kini Tobi makin mengaguminya. Dari nada bicara gurunya, Tobi bisa merasakan bahwa setiap kata-katanya menunjukkan perasaan yang sesungguhnya, yang jelas berasal dari lubuk hati yang paling dalam."Apa Master Vamil ada di sana? Bolehkah aku berbicara dengannya?" tanya Tobi.Raja Naga Tua melirik sekilas Vamil yang berada di sampingnya.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1594

    Ekspresi Raja Naga Tua berubah. Dia bersiap untuk mengejar."Lupakan saja. Kamu nggak bisa mengejarnya. Sekalipun terkejar, kamu juga bukan lawannya." Vamil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi dia barusan mendengar percakapan kita. Tobi mungkin dalam bahaya.""Kita harus kembali secepat mungkin. Namun, kondisiku nggak memungkinkan untuk bertindak sekarang. Aku perlu istirahat selama tiga hari lagi. Kamu harus segera memberitahunya masalah ini dan menyuruhnya untuk berhati-hati dengan ahli bela diri dari Negara Melandia itu.""Tapi jangan membuat pergerakan besar seperti mengutus sekelompok orang untuk melindunginya. Karena itu hanya akan makin membuat identitasnya terungkap. Barusan kita nggak menyebut nama muridmu, 'kan?" ucap Vamil memperingatkan.Raja Naga Tua mengangguk. Seharusnya, mereka tidak akan menemukannya secepat itu. Dia berkata tak berdaya, "Terlepas dari penampilannya saat ini, jika Negara Melandia bersikeras menyelidikinya, mereka mungkin bisa mengetahui identita

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1593

    "Ah ...."Ekspresi Raja Naga Tua berubah drastis. Kekuatan Master Vamil sangat menakutkan dan hebat, tetapi usianya tidak panjang lagi.Dia tahu betul bahwa lelaki tua di hadapannya barulah orang nomor satu di dunia yang sesungguhnya. Bahkan kultivator Alam Tanah Abadi ataupun dirinya sendiri, bisa dikalahkan oleh lelaki tua itu hanya dengan satu gerakanSebaliknya, kekuatan ketiga orang lainnya, meski tidak sekuat Vamil, semuanya juga merupakan kultivator tak tertandingi yang memahami hukum langit dan bumi. Jadi kesenjangannya juga tidak akan terlalu besar.Jika menyerang Harlanda, siapa yang bisa melawan mereka?Tobi?Kekuatan Tobi memang menakutkan, tetapi jika lawannya adalah ketiga orang itu, mungkin dia masih belum bisa menandingi mereka.Liontin giok!Mungkin hanya dengan menemukan rahasia liontin giok, masalah ini baru bisa terselesaikan."Master, apa yang terjadi? Bukankah kalian bekerja sama untuk menghadapi monster? Mengapa bisa jadi seperti ini? Raja Naga Tua tidak mengerti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1592

    Setelah mendapatkan gelang giok, Tobi memeriksanya dengan hati-hati. Gelang giok ini memang tidak biasa. Saat disentuh, ada sedikit rasa sejuk, yang membuat orang merasa segar dan sangat nyaman.Bahkan, ada aura samar seorang kultivator di atasnya. Sepertinya gelang giok ini termasuk barang berharga.Sepertinya, ibunya Widia bukanlah orang biasa.Meski bukan seorang kultivator, dia pasti berasal dari keluarga hebat.Jika permasalahannya seperti itu, ruang lingkup penyelidikan bisa dipersempit. Tobi segera memberi perintah dan meminta Sekte Naga serta kekuatan besar lainnya untuk mencarinya.Asalkan Mahera ditemukan, kebenaran pasti akan terungkap."Kak Tobi, gelang ini sangat indah. Apa gelang ini punya kegunaan?" Damar sama sekali tidak memberi tahu masalah itu pada Jessi. Raja Naga tidak memberikan izin, jadi tentunya dia tidak akan berani sembarangan.Tobi tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Nggak ada. Ini hanya barang peninggalan seorang senior. Oh ya, kenapa ayahmu bisa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1591

    Benar saja, Tobi memang menanyakan hal ini. Damar segera menjawab, "Kami sudah menemukan beberapa petunjuk. Rumah Sakit Medika merupakan rumah sakit elite yang sangat terkenal waktu itu.""Sesuai yang dikatakan Yesa, ibunya Bu Widia, dia memang melahirkan di rumah sakit itu. Selain itu, di hari yang sama, juga ada seorang bayi perempuan yang meninggal tak lama setelah lahir."Mendengar itu, Tobi mengerutkan keningnya. Dia kemudian bertanya, "Apa ada petunjuk lain yang ditemukan?""Ada!""Tanggal lahir yang tertera di KTP Bu Widia bukanlah tanggal lahirnya yang sesungguhnya. Ada perbedaan setengah bulan. Tapi dari hasil penyelidikan kami, seharusnya Bu Widia lahir di hari itu dan tanggal yang tertera di KTP-nya palsu.""Dengan kata lain, Keluarga Lianto tampaknya menyembunyikan sesuatu," terang Damar.Ekspresi Tobi berubah dingin. Dari awal, dia sudah merasakan ada yang aneh dengan Yesa. "Dia mungkin ingin menyembunyikan asal-usul Widia yang sebenarnya dan sengaja mengubah tanggal lahir

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1590

    "Nggak masalah!" Tobi menggelengkan kepalanya. Sampai sekarang dia masih belum menerima kabar dari Damar. Entah bagaimana hasil penyelidikannya? Sebelum mengetahui kebenarannya, sudah pasti Tobi tidak akan menceritakan hal ini pada Widia."Aku tahu kamu bisa begitu toleran padanya juga karena aku. Tapi dia mengatakan banyak hal kepadaku kali ini. Sepertinya dia sudah menyadari kesalahannya dan berjanji akan memperlakukanmu dengan baik ke depannya."Tobi tertegun sejenak dan berkata, "Dia menyadari kesalahannya?""Ya, ibuku dulu begitu mendominasi dan sombong. Aku belum pernah melihatnya merasa bersalah seperti itu sebelumnya dan terus memarahi dirinya sendiri," ucap Widia sambil mengangguk.Dia tahu Tobi mungkin tidak memercayainya, tetapi tidak masalah. Seiring berjalannya waktu, semuanya pasti akan menjadi jelas. Lagi pula, ibunya memang pantas mendapatkan semua ini."Ya!" Mendengar itu, Tobi tahu Yesa pasti berakting di depan putrinya lagi, tetapi tidak pantas baginya untuk mengatak

DMCA.com Protection Status