Share

Bab 1511

Author: Anak Ketiga
Begitu mendengar kata-kata itu, semua orang langsung bersemangat, terutama mereka yang setia mengikuti Tuan Besar Ezra. Bahkan, bersiap mempertaruhkan nyawa mereka jika diperlukan.

Sebaliknya, mereka yang memberontak dan memihak Andreas mulai gugup. Hanya saja, Tobi kembali menambahkan. "Mereka yang mengikuti Andreas, meski nggak ada hadiah, aku juga nggak akan minta pertanggungjawaban kalian. Asalkan perilaku kalian baik ke depannya, Keluarga Yudistira nggak akan memperlakukan kalian dengan buruk."

Setelah mendengar ini, semua orang baru merasa lega. Semua orang mulai berharap bisa bekerja sama untuk perkembangan masa depan Keluarga Yudistira.

Selesai menangani masalah Keluarga Yudistira, Tobi baru memandang Aswin.

Sedari tadi, Aswin terus merenung. Otaknya berputar dengan cepat. Dia merasa Tobi tidak akan membunuhnya. Bisa dikatakan, dirinya masih punya kesempatan.

Menyadari tatapan Tobi, Aswin segera berkata, "Tuan Tobi, aku sungguh nggak bersalah. Aku datang ke sini sepenuhnya kare
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1512

    "Lebih baik aku memilih melindungi Keluarga Yudistira selama tiga tahun." Aswin tampak tidak berdaya.Apa boleh buat. Kekuatannya lebih lemah dibandingkan Tobi, jadi dia harus menuruti perintah Tobi.Tobi menggerakkan tangan kanannya saat ini. Dalam sekejap, kekuatan misterius dan kuat dari tangannya langsung meraih Aswin dan menariknya ke arah Tobi.Aswin berteriak dengan ngeri, "Aku memilih menjaga Keluarga Yudistira, aku memilih menjaga Keluarga Yudistira!""Jangan khawatir. Aku nggak akan membunuhmu!"Tobi tampak tidak berdaya. Aswin ini sepertinya tidak takut apa pun, tetapi dia sangat takut mati. Setelah menarik Aswin ke arahnya, Tobi pun menepuknya dengan tangan kanannya beberapa kali.Aswin seketika merasakan aliran kekuatan yang murni dan menakjubkan mengalir ke tubuhnya. Luka di tubuhnya juga menghilang dengan cepat.Perlu diketahui, lantaran Aswin menggunakan kekuatan di luar kemampuannya, fondasinya kemungkinan sudah rusak. Namun hanya dengan beberapa tepukan dari Tobi, ras

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1513

    "Tapi masih ada hal yang aku ingin kalian lakukan. Jangan beri tahu siapa pun mengenai kemunculan Bahtiar dan lainnya di kediaman Yudistira."Tobi memperingatkan mereka dengan tegas.Keluarga Yudistira telah lama tertindas dan membutuhkan kekuatan pendukung. Hanya saja, identitas Bahtiar sangat luar biasa. Jika disebarkan begitu saja, mungkin bukan hal yang baik bagi Keluarga Yudistira.Begitu mendengar permintaan Tobi, Raja Naga Tua tertegun sejenak. Kemudian, dia diam-diam memuji dalam hati. Meskipun muridnya sangat kuat, pemikirannya masih jernih.Bagaimanapun, Bahtiar mewakili Radiya dan juga seluruh pejabat Harlanda. Asalkan tidak diungkit, tentu tidak ada yang akan membicarakannya. Jadi, kedua belah pihak juga punya ruang untuk penyelesaian.Jika tidak, bagaimana Harlanda akan menangani semua ini?Meski kebingungan, semuanya masih tetap merespons dengan hormat. Tidak peduli apa pun itu, mereka sepenuhnya yakin dengan perintah Tobi."Bubar!"Terakhir, Tobi pun mengakhiri pembicara

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1514

    Di saat semuanya kegirangan karena mengira mereka memiliki kesempatan untuk meminta maaf, mereka baru mengetahui bahwa Keluarga Yudistira menginginkan hampir setengah dari harta keluarga mereka.Hal ini tentu membuat gempar semua orang.Banyak bos besar yang marah. Hanya saja, Keluarga Byantara sendiri sudah menyerah sepenuhnya. Bahkan, mengatakan bahwa mereka akan menjadi pesuruh Keluarga Yudistira mulai sekarang. Hal ini tentu membuat semua orang tidak berdaya.Oleh karena itu, mereka pun memutuskan untuk mencari dukungan. Keluarga Handoko di Jatra menjadi pilihan pertama semua orang. Mereka menyatakan kesediaan mereka untuk membayar harga mahal dan meminta Keluarga Handoko untuk maju.Namun, yang mengejutkan mereka adalah, meskipun mereka bersedia membayar mahal, Keluarga Handoko tidak bersedia maju dan menyatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam masalah ini.Jangan-jangan Keluarga Handoko juga takut?Jangankan mereka, bahkan anggota Keluarga Handoko sendiri pun kebingungan. K

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1515

    Tobi sama sekali tidak peduli dengan spekulasi dan perubahan di dunia luar. Setelah menyuruh semua orang di kediaman Yudistira bubar, dia memandang gurunya yang berada di depannya, Raja Naga Tua.Dia mengangkat tangan kanannya, perlahan mengedarkan energi sejatinya dan memasuki tubuh Raja Naga tua.Ekspresi Raja Naga Tua tetap tidak berubah. Dia membiarkan energi sejati memasuki tubuhnya tanpa perlawanan apa pun. Selanjutnya, dia merasakan kehangatan di sekujur tubuhnya. Semua luka dalam tubuhnya lenyap dan dia merasakan kekuatannya bahkan lebih lancar dari sebelumnya.Bahkan setelah begitu banyak hal terjadi, muridnya masih memperlakukannya seperti ini. Raja Naga Tua diam-diam menghela napas panjang. Tidak sia-sia dia mengkhawatirkan keselamatan muridnya."Kamu nggak takut aku mencelakaimu?" tanya Tobi."Kalau kamu ingin mencelakaiku, percuma saja aku melawan. Sama seperti kamu percaya padaku, aku juga percaya padamu," kata Raja Naga Tua dengan tenang.Tobi terdiam."Tobi, katakan saj

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1516

    Tobi juga terkejut. Yesa tidak memiliki kemampuan apa pun. Namun, dia malah bisa mencelakai perusahaannya sendiri. Padahal baru berapa lama saja, dia telah mengubah perusahaan menjadi seperti ini?Bahkan, hampir membuat dirinya sendiri masuk penjara."Raja Naga, masih ada hal lain yang perlu saya laporkan kepada Anda. Silakan dengar rekaman ini." Pria itu memutar sebuah rekaman suara.Percakapan lainnya tidak terlalu penting, tetapi poin pentingnya adalah Yesa justru memaki putrinya sendiri. "Dasar anak durhaka! Nggak tahu balas budi! Sudah kuduga, nggak ada gunanya membesarkan anak orang lain."Tobi yang mendengar itu langsung terkejut. Sepertinya tebakannya benar. Kemungkinan besar, Widia bukanlah putri kandung Yesa.Tobi juga merasa perilaku orang tuanya Widia terhadap putrinya tidak begitu normal. Hanya saja, dunia ini memang penuh dengan keanehan. Siapa tahu, orang tuanya Widia memang orang-orang seperti itu.Namun jika dilihat hari ini, sepertinya bukan seperti itu kenyataannya!

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1517

    Setelah memikirkan semuanya, Tobi memutuskan untuk kembali ke Kota Tawuna secara langsung. Lagi pula, transportasi sekarang sangat leluasa. Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke sana.Kali ini, apa pun yang terjadi, dia pasti akan menyelidiki kebenarannya dengan jelas.Hasil akhirnya mungkin akan sesuai dengan tebakan Tobi dan juga menyakitkan bagi Widia. Namun, daripada ditunda terlalu lama, ada bagusnya mengakhiri penderitaan ini secepatnya. Widia juga tidak perlu tersiksa lagi.Lagi pula, orang seperti Yesa, meski dia membantunya kali ini, entah masalah seperti apa yang akan dia timbulkan ke depannya.Meski Tobi ingin pergi ke Kota Tawuna, dia juga harus menangani urusan besok dengan baik.Bisa dikatakan, besok adalah hari di mana Keluarga Yudistira mengumumkan kebangkitan mereka. Tobi tentu saja tidak boleh pergi begitu saja.Jika tidak, akan muncul banyak masalah di kemudian hari.Apalagi, Tobi paling benci masalah. Dia lebih suka menuntaskannya sekaligus.Di sisi lain, Widia jug

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1518

    Berdasarkan hal yang dilakukan Bahtiar terhadap keluarganya, apalagi tujuan kunjungannya ke kediaman Yudistira kali ini tidak murni, bahkan mengatakan dia ingin menghabisi nyawa Tobi dan lainnya, membunuh Bahtiar juga termasuk hal yang wajar.Tuan Besar Ezra mengangguk. Tiba-tiba ponselnya berdering. Setelah menjawab panggilan, dia tampak murung dan berkata, "Tobi, Radiya mau bertemu denganmu secara pribadi!"Tobi tertegun. Tak disangka, orang yang barusan mereka ungkit sudah datang mencarinya. Dia pun berkata, "Hanya berdua?""Ya!""Kalau kamu nggak ingin bertemu dengannya, aku bisa menolaknya." Tuan Besar Ezra berkata dengan nada tegas, "Asalkan dalam Keluarga Yudistira masih ada kamu, nggak ada yang berani menyentuh kami lagi!"Dia takut pertemuan ini memiliki motif tersembunyi.Tobi tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Kakek, jangan terlalu khawatir. Bukankah hanya bertemu saja? Nggak masalah, kok.""Tapi dia hanya mau bertemu denganmu. Dia nggak mengizinkan kamu membawa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1519

    Tobi terkejut dan buru-buru berkata, "Guru, apa yang kamu lakukan?""Token yang kamu pegang adalah tanda perintah. Token itu sama seperti bertemu Radiya. Semua anggota Aula Varun harus menghormatinya," jelas Raja Naga Tua."Begitu rupanya."Tobi tersenyum pahit dan berkata tak berdaya, "Benda ini begitu berharga. Entah ini termasuk hal baik atau buruk bagiku.""Tentu saja hal yang baik, tapi juga berarti kamu harus memikul lebih banyak tanggung jawab. Yang paling penting lagi, dengan adanya token ini, kamu juga bisa mendapatkan jaminan."Raja Naga Tua berpikir bahwa keberadaan seperti dewa yang kuat yang telah memberinya bimbingan seharusnya akan memberikan wajah pada Radiya."Jaminan?" Tobi tertegun."Ya, kelak kamu akan tahu. Besok pagi, aku akan pergi menemuinya dan menyampaikan situasimu. Tapi Tobi, aku harus mengingatkanmu. Kalau dia menginginkan liontin giokmu, kamu nggak boleh menolak," ujar Raja Naga Tua."Apa dia benar-benar sehebat itu?""Ya. Kalau mau dibandingkan, dialah sa

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status