Melihat semua itu, Andreas tampak bangga.Meski Tobi sangat kuat, dia masih terlalu muda. Satu serangan darinya saja sudah cukup untuk membuatnya kalah telak.Jika dilihat dari ketidakpuasan dan kemarahan di mata semua orang, bahkan Mulin pun langsung berkata dengan nada serius, "Tobi, kamu juga menganggap dirimu sebagai cucu Keluarga Yudistira, tapi kamu malah memperlakukan sepupumu seperti itu? Bukankah itu sudah kelewat batas?"Mulin memanggilnya 'Tobi'. Sepertinya dia tidak mau mengakui identitas Tobi. Alasan utamanya adalah Andreas sekarang memiliki dua master hebat yang mendukungnya. Tentu saja, Andreas lebih cocok menjadi kepala keluarga.Namun siapa sangka, jawaban Tobi akan begitu tegas. "Nggak kejam sama sekali. Berdasarkan apa yang mereka lakukan, aku sudah berbaik hati dengan melepaskan nyawa Rio!""Bagus, bagus sekali. Kalian semua dengar itu? Aku ingin tahu apa yang sudah dilakukan Rio hingga membuatmu harus menghancurkan pusat energinya?" tanya Andreas sambil mengatupkan
Terakhir, Rio yang sudah dikalahkan oleh Tobi langsung berteriak dengan marah, "Kenapa? Kenapa kamu melakukan hal ini padaku!""Bukankah aku hanya menyiksa, membunuh puluhan orang, dan bermain dengan ratusan wanita saja? Lagi pula, ini semua sudah seharusnya dimiliki oleh pria berstatus tinggi sepertiku. Mengapa kamu tega melakukan ini padaku?""...."Selanjutnya, Rio juga masih mengancam. "Tobi, Keluarga Yudistira pasti nggak akan melepaskanmu begitu saja. Mereka akan membuatmu menderita penyiksaan paling kejam.""Mengenai wanita yang kamu sukai ini, dia juga akan menanggung siksaan dan penghinaan tanpa akhir sepanjang hidupnya.""Jangan harap ada satu pun dari Keluarga Lianto kalian yang bisa lolos hidup-hidup!"Aku ingin kalian semua dikuburkan bersamaku!"Perkataan kejam ini menyita perhatian semua orang. Satu per satu dari mereka baru melihat jelas wajah asli Rio yang begitu keji. Andai orang seperti itu menjadi ahli waris Keluarga Yudistira, apa mereka masih bisa memiliki kehidup
"Tentu saja aku tahu apa yang aku bicarakan. Yang aku takuti hanyalah aku nggak sempat mengatakannya!"Menghadapi ancaman Andreas, Shivam sama sekali tidak takut kali ini.Dia punya aura yang menakjubkan dan juga penuh kewaspadaan. Sebagai putra Dewa Perang, kekuatannya juga tidak bisa dianggap remeh. Dia telah mencapai tingkat puncak Kekuatan Transformasi.Dia terus mencari kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran kepada semua orang. Sekalipun harus mengorbankan nyawanya, dia juga tidak peduli. Asalkan bisa mengembalikan nama baik ayahnya.Namun, dia takut sebelum sempat berbicara, Andreas sudah menghabisinya. Alasan dia terus memihak Andreas juga karena dia ingin mencari peluang.Dia mungkin tidak bisa membalikkan situasi sekarang, tetapi ini juga satu-satunya kesempatan terbaik untuk mengungkapkan kebenaran.Yang paling penting adalah Tuan Besar Ezra tiba-tiba mendukung Tobi untuk mengambil alih kepala keluarga. Mungkin mereka punya cara untuk menghadapi dua master yang tidak tertan
"Mengenai apa yang terjadi waktu itu, bukankah semua orang juga berpikir sama? Bagaimana aku bisa tahu kalau itu salah?""Lagi pula, apa gunanya membicarakan hal-hal lama seperti ini? Yang paling penting sekarang adalah masa depan Keluarga Yudistira." Andreas berkata dengan nada serius, "Waktu itu, aku hanya ingin melindungi Keluarga Yudistira. Sama halnya dengan hari ini. Yang kulakukan semuanya hanya demi melindungi Keluarga Yudistira kita.""Benarkah? Lantas, kamu mencari kesempatan untuk mengusir kami dari Keluarga Yudistira, lalu mengutus banyak pembunuh untuk memburu aku dan putraku. Apa ini semua juga demi melindungi Keluarga Yudistira?"Naura tampak geram. Bahkan, nada suaranya juga bergetar. Belakangan ini, dia baru menyadari bahwa Andreas-lah yang merupakan dalang di balik semua kejadian ini.Selama ini, dia selalu beranggapan bahwa pelakunya adalah Albus.Tak disangka, ternyata Albus hanya dimanfaatkan saja.Wajah Andreas tampak berubah. Dia kemudian berkata dengan nada ding
Andreas tidak ingin menghabiskan waktu lagi. Dia merasa citranya makin lama makin hancur.Melihat semua itu, Rania sudah hampir gila.Dia sama sekali tidak menyangka Andreas yang selalu dia dukung akan begitu kejam. Apalagi, Andreas juga pelaku sesungguhnya yang mencelakai kakak pertamanya.Setelah itu, Andreas bahkan ingin membunuh istri dan putra kakaknya.Sekarang dia malah ingin membunuh ayahnya. Teringat dia selalu mendukung Andreas selama ini, Rania sudah hampir gila. Dia langsung berteriak, "Andreas, kamu pantas mati. Aku akan membunuhmu!"Dia sangat emosi dan ingin mengambil tindakan secara langsung. Meski dia belum tentu bisa membunuh Andreas, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan amarahnya sekarang.Namun, Tuan Besar Ezra menariknya kembali dan berkata, "Rania, jangan impulsif. Yang paling penting sekarang bukanlah membunuhnya, tapi melindungi Tomi!"Meski dia memercayai kata-kata Tobi dan merasa cucunya mungkin punya cara. Apalagi, ditambah dengan kemunculan Naura. Hanya
Saat ini, sebagian besar Keluarga Yudistira tidak lagi mendukungnya. Apalagi hal-hal keji yang dilakukannya itu sungguh gila.Adegan ini langsung membuat Tuan Besar Ezra dan yang lainnya kebingungan. Mengapa dua master ini tiba-tiba mengkhianati Andreas dan mempermalukannya seperti ini?Perkataan mereka berdua jelas menyatakan bahwa mereka tidak mendukung Andreas. Jika demikian, bukankah ini hal yang bagus bagi mereka?Shivam juga terkejut. Dia mengira dia sudah akan mati. Tak disangka, malah terjadi perubahan. Tanpa bantuan dua master hebat itu, mereka pasti akan menang.Aska, si Ahli Pedang, sendiri saja sudah cukup untuk menaklukkannya!Terlebih lagi, kekuatan Naura juga tidak bisa dianggap remeh. Meski kekuatannya belum mencapai tingkat Guru Besar sekarang, setidaknya juga telah mencapai tingkat puncak Kekuatan Transformasi, 'kan?Di bawah tatapan keterkejutan semua orang, Riko dan Riki malah berhenti di hadapan Tobi.Semua orang tercengang. Mereka mulai bertanya-tanya. Apa yang in
Apa!Tuan!Begitu kedua master itu memberi hormat, semua orang langsung terpana.Suasana mendadak hening!Meski semua orang punya dugaan yang tak terhitung jumlahnya, mereka tidak pernah membayangkan bahwa dua master hebat itu akan menyebut Tobi sebagai tuan mereka.Terutama anggota Keluarga Yudistira. Semuanya memasang ekspresi tidak percaya.Bukankah rumor mengatakan Tobi sudah lama diusir dari Keluarga Yudistira? Dia tidak punya kemampuan sama sekali dan hanyalah seorang pecundang yang tidak tahu apa-apa?Bukankah Tuan Besar Ezra menyerahkan posisi kepala keluarga kepada Tobi hanya untuk menebus kesalahannya waktu itu?Bagaimana orang seperti itu bisa membuat dua master hebat ini bertekuk lutut di hadapannya?Bahkan, Andreas sendiri juga tercengang. Dia sangat memahami kekuatan yang dimiliki Riko dan Riki bersaudara. Bisa-bisanya mereka berdua memanggil Tobi sebagai tuan?Kebanyakan orang tidak akan sembarangan memanggil dengan sebutan seperti itu. Lantaran itu hanya akan membuat po
Kemudian, dia berjalan mendekati Tuan Besar Ezra sambil menghela napas panjang. "Kak, aku sudah bersalah. Aku harap kamu bisa memaafkan penilaianku yang salah.""Mungkin sudah waktunya kamu mencari orang yang lebih cocok untuk mengambil alih posisiku."Dengan kata lain, dia rela menanggung konsekuensi, bahkan merelakan posisinya.Meski Mulin juga disesatkan, perilakunya terlalu merugikan. Terlebih, dalam posisi penting seperti itu, Tuan Besar Ezra juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Dia hanya mengangguk dan berkata, "Mulin, buat apa kamu begitu sungkan kepadaku? Mengenai posisimu, juga sudah bukan tanggung jawabku lagi mulai sekarang."Mulin tercengang.Apa Tuan Besar Ezra sungguh ingin mewariskan posisinya langsung kepada Tobi?Namun jika dipikir-pikir lagi, dua master hebat itu saja sudah memanggil Tobi sebagai tuan mereka. Bukankah wajar saja Tuan Besar Ezra mewariskan posisinya padanya? Sepertinya, ini sudah saatnya Mulin menyerahkan posisinya.Sekalipun Mulin tidak bersedia mele
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K