Melihat dua master itu tidak bergerak, Tuan Besar Ezra mengerutkan kening. Bagaimanapun, mereka adalah master yang telah dibimbing oleh keluarganya selama ini. Dia berkata dengan dingin, "Kalian berdua, masih bersikeras mengkhianati Keluarga Yudistira dan mengikuti Andreas?""Kami nggak mengkhianati Keluarga Yudistira. Kami hanya mendukung Andreas menjadi kepala keluarga. Menurut kami, kepala keluarga harus kejam. Kalau nggak, bagaimana bisa memimpin keluarga menjadi maju dan berkembang?""Apa harus sama seperti kamu? Yang membuat Keluarga Yudistira terpuruk seperti ini?" balas Athaya."Benar!"Bhadra juga mendukung. "Hanya di bawah kepemimpinan Tuan Andreas, barulah Keluarga Yudistira kita bisa bergerak menuju kejayaan. Asalkan Tuan Andreas memberi perintah, aku siap menghabisi siapa pun yang ingin dia habisi."Mana mungkin mereka melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kesetiaan mereka?"Oke, kalian sendiri yang menyia-nyiakan kesempatan ini. Jangan salahkan aku nggak mengingat persa
Melihat itu, Riki langsung maju ke depan dan menghadapinya secara langsung.Lantaran Riki lebih dulu mengambil tindakan, Riko terpaksa hanya bisa menahan diri. Pertarungan seperti ini akan membantunya dalam menerobos alam kultivasi ke depannya.Yang paling penting lagi, dia sudah merasakan kekuatan telapak tangan lawan. Riki bukannya tidak mampu melawannya.Bum!Terdengar suara dentuman keras. Dua kekuatan berbenturan dengan keras. Riki mengeluarkan erangan teredam. Langkahnya terus mundur dan berakhir terpental dengan keras. Untung saja, Riko ada di belakangnya dan dengan cepat menahannya.Jika tidak, Riki pasti akan terluka parah. Bahkan, ada darah yang keluar dari mulutnya.Adegan ini sekali lagi mengejutkan semua orang.Begitu juga dengan Andreas. Mereka memang pernah mendengar tentang kehebatan Naga Racun. Namun, ini pertama kalinya mereka melihat Naga Racun meluncurkan serangan di hadapan mereka.Bahkan, master hebat seperti Riki pun terhempas mundur dalam satu gerakan. Semua ora
Begitu mendengar perkataan Tobi, semua orang kembali tercengang.Bagaimanapun, Naga Racun baru saja menunjukkan kekuatannya yang menakjubkan. Bahkan Riki, master hebat yang diakui oleh semua orang sebelumnya pun dikalahkan oleh lawan dalam satu gerakan.Yang lebih menakutkan lagi, Naga Racun hanya menggunakan 30 persen dari kekuatannya. Betapa menakutkannya jika dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyerang.Jangankan mereka, bahkan Tuan Besar Ezra dan yang lainnya juga terkejut dengan perkataan Tobi. Entah dari mana datangnya kepercayaan diri itu hingga membuatnya berani begitu mendominasi.Andreas mendengus dingin, lalu berkata dengan nada mengejek, "Tobi, sepertinya pukulan barusan masih belum menyadarkanmu. Kalau begitu, Naga Racun, kamu juga nggak perlu sungkan sama mereka lagi.""Mohon Naga Racun mengambil tindakan dan bantu aku menghabisi mereka!""Agar bocah ini tahu betapa kuatnya diri Anda!""Oke!""Dia memang pantas mati!"Naga Racun tampak acuh tak acuh. Dia mengambil
Setelah mengetahui situasinya, Andreas segera berkata, "Tetua Duman, aku nggak tahu apa yang telah dijanjikan Tobi kepadamu. Tapi apa pun yang dia berikan, aku juga bisa memberikannya, bahkan dua kali lipat.""Asalkan Sekte Bawika bersedia berubah pikiran, kita masih akan tetap menjadi rekan."Dia tidak terlalu berani mengandalkan Naga Racun. Berhadapan dengan Naga Racun membuatnya merasa terlalu rendah diri. Sebaliknya, akan jauh lebih nyaman bekerja sama dengan Sekte Bawika."Huh! Apa yang bisa diberikan pecundang kecil sepertimu? Enyahlah dari sini!"Tetua Duman sama sekali tidak tertarik untuk berbicara dengan Andreas.Raut wajah Andreas berubah jelek. Dia juga diam-diam mengumpat.Hanya saja, entah kenapa ada kekhawatiran yang tidak bisa dijelaskan di hatinya.Namun, perkataan Naga Racun selanjutnya membuatnya merasa lega. Naga Racun terlihat bangga dan berkata dengan dingin, "Tetua Duman, aku sudah lama nggak bertemu denganmu. Akhirnya, kamu berhasil membuat terobosan. Waktu itu,
Begitu mengetahui lawan punya dua master Alam Tanah Abadi, Naga Racun langsung kabur.Dia benar-benar ketakutan!Adegan ini langsung mengejutkan semua orang.Tuan Besar Ezra juga tercengang. Dia mengira setidaknya pasti akan terjadi pertarungan, tetapi tak disangka Naga Racun malah melarikan diri. Jelas sekali, dia pasti ketakutan.Orang-orang yang berpihak kepada Andreas tentunya cemas. Tidak terkecuali Andreas sendiri. Dia buru-buru berteriak, "Naga Racun, tunggu! Kamu pergi begitu saja, aku harus bagaimana?"Sayangnya, Naga Racun tidak menghiraukannya sama sekali. Sosoknya langsung menghilang di balik pintu dan tidak terdengar suara lagi.Saat ini, wajah orang-orang yang memihak Andreas berubah pucat. Mereka tidak menyangka masalah akan menjadi seperti ini.Naga Racun adalah pendukung terbesar mereka. Apalagi, pihak musuh kini muncul seorang master Alam Tanah Abadi lagi.Tanpa bantuan Naga Racun, mereka pasti akan celaka!Sebaliknya, mereka yang mengikuti Tuan Besar Ezra tampak terk
"Aku nggak sembarangan menuduh!"Andreas membalas dengan nada keras, "Kalian tahu nggak, mengapa Dewa Perang Keluarga Yudistira kita bisa meninggal di saat seperti itu? Aku rasa itu semua pasti campur tangan ibu dan anak itu.""Masalah Rio juga sama. Setelah menyinggung Tobi, dia langsung membongkar masalah Rio yang ingin memerkosa Fila, cucu perempuannya Harita, yang membuat Keluarga Yudistira ditekan habis-habisan oleh Keluarga Handoko.""Apa kalian nggak merasa semua ini terlalu kebetulan?"Selesai berbicara, Andreas memandang Tobi dan bertanya, "Tobi, apa kamu berani bilang semua ini nggak ada hubungannya denganmu?"Begitu kata-kata itu dilontarkan, semua orang juga terdiam. Namun, mereka jelas tidak berani mempertanyakan Tobi saat ini.Tobi mendengus dingin dan menjawab, "Ya, memang aku yang menyuruh orang membongkar masalah Rio kepada Dewa Perang Harita, tapi dia memang pantas mendapatkannya.""Tapi kematian Dewa Perang Albus nggak ada hubungannya denganku.""Kamu, kamu. Benar sa
Setelah menerima telepon dari ayahnya, Rio sangat antusias. Dia tidak menyangka akan ada hari di mana dia masih bisa kembali ke kediaman Yudistira secara terang-terangan.Bahkan, statusnya kali ini lebih mulia dibandingkan sebelumnya. Bagaimanapun, ayahnya sekarang telah menjadi kepala Keluarga Yudistira.Karena alasan ini, dia mempersiapkan kepulangannya dengan cermat. Begitu sampai di depan pintu kediaman Yudistira, dia tidak bisa menahan kegembiraannya lagi dan langsung tertawa terbahak-bahak.Dia mengucapkan banyak kata-kata sombong sambil memasang ekspresi arogan.Namun, ketika semua orang yang berada di dalam mendengarnya, mereka tampak terkejut dan tidak tahu harus bagaimana menanggapinya.Kenapa Rio bisa mendadak kembali?Jika bukan karena masalah yang terjadi selanjutnya, semua orang mungkin akan mempertanyakan keputusan Andreas.Namun, saat ini, ekspresi semua orang terlihat rumit. Terlebih lagi, begitu membuka mulut, Rio langsung mengatakan ingin membalas dendam pada anggota
Lantaran dia tahu ayahnya merebut posisi kakeknya. Namun, kini dia harus berlutut di hadapan kakeknya dengan cara yang begitu memalukan. Hal ini juga telah membuktikan segalanya. Hasilnya tidak seperti yang mereka bayangkan.Namun, dia tidak ingin menerima hasil seperti iu. Bahkan, tidak mau berpikir ke arah itu sama sekali.Tuan Besar Ezra menghela napas. Bagaimanapun juga, Rio adalah cucunya. Dia bukanlah orang yang keji. Dia kemudian memandang Tobi sambil berkata, "Tomi ....""Kakek, nggak perlu dibicarakan lagi."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada datar, "Demi Kakek, aku nggak akan mempersulit Rio lagi. Dengan syarat, asalkan dia patuh. Lagi pula, nyawanya juga hanya tersisa beberapa hari lagi.""Apa!"Begitu mendengar itu, wajah Andreas langsung berubah drastis. Dia buru-buru bertanya dengan panik, "Tobi, apa maksud perkataanmu?"Ada ekspresi ngeri di wajah Andreas. Sekarang pusat energinya telah hancur. Meski kekuatannya tidak seperti sebelumnya, dia masih bisa
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K