Bukankah hanya Keluarga Byantara saja?Apalagi, dia baru membuat Leonel dari Keluarga Byantara melewati sisa hidupnya menjadi kasim?Bukankah Leonel itu tuan muda Keluarga Byantara yang punya hubungan dekat dengan Yuga?Thomas benar-benar tercengang.Kenapa tuannya begitu meremehkan Keluarga Byantara? Padahal, itu juga salah satu keluarga teratas di Jatra. Bahkan, kemungkinan besar akan menjadi salah satu dari empat keluarga besar di Jatra ke depannya.Keluarga Byantara punya kekuatan yang luar biasa, tetapi tuannya bahkan meremehkannya begitu saja?Tuannya bahkan berani mengebiri Leonel, tuan muda kedua Keluarga Byantara. Bukankah hal itu akan membuat Leonel dipermalukan dan dihina? Namun, sepertinya Keluarga Byantara juga tidak berani menunjukkan reaksi apa pun.Sulit dipercaya sekali!Menurut Thomas, kultivator hanyalah kultivator. Kekuasaan masih memegang peranan paling penting di dunia ini. Tidak peduli seberapa hebat pun dirimu, masih ada Aula Varun yang akan menekan.Di mata ban
Yuga tiba-tiba teringat dengan nomor ponsel anggota Keluarga Byantara yang satunya lagi. Hanya saja, dia tidak terlalu dekat dengan orang itu. Dia pun segera menelepon.Bagaimanapun, dia sekarang hanya bisa mengandalkan Keluarga Byantara untuk menyelamatkan nyawanya. Meski kelihatannya kurang sopan, dia juga harus mencobanya.Kali ini, panggilannya diangkat. Namun, mendengar Yuga ingin mencari Leonel, orang di seberang sana langsung mengatakan kepadanya bahwa Leonel telah digulingkan dan telah menghilang dari Keluarga Byantara.Barulah Yuga memastikan semuanya.Saat ini, dia akhirnya memahami seberapa menakutkan sosok yang telah dia provokasi.Yuga kembali teringat dengan perkataan Tobi barusan. Dia bilang Yuga sudah hampir mati, tetapi masih tidak tahu diri.Ternyata, dari awal hingga akhir, Yuga-lah yang seharusnya ditertawakan.Di sisi lain, lantaran Grup Bustan telah diserahkan kepada Thomas, jadi Tobi tidak perlu repot-repot mengkhawatirkan masalah sepele itu lagi. Sampai waktunya
"Hehe!""Bukankah menyenangkan melakukannya di kantor, apalagi nuansanya juga berbeda?"Tobi terkekeh. Dia berbalik, lalu mendorong Widia ke atas meja, dan langsung menyerang wanita itu.Argh!Widia mendesah. Tubuhnya refleks bergetar. Detik selanjutnya, wanita itu sudah lepas kendali dan tenggelam dalam sensasi kenikmatan.Jelas tidak menyadari bahwa percintaan mereka telah dilihat oleh Clara. Gadis itu buru-buru berjalan kembali dengan wajah dan telinga yang memerah. Bahkan, jantungnya juga berdebar kencang.'Nyali Bu Widia hebat juga!''Berani sekali melakukan hal seperti ini di kantor!'Tapi, Tuan Tobi perkasa sekali. Padahal, keduanya sudah melakukannya begitu lama, tetapi masih belum selesai juga. Andai aku yang menjadi Widia, aku pasti akan pingsan kegirangan.'Nggak, nggak. Kenapa aku bisa membayangkan hal kotor seperti ini?'Clara juga tidak bermaksud untuk menguping di sana. Dia mulanya datang untuk meminta tanda tangannya Widia.Namun, Tobi sangat tampan dan mendominasi. Set
"Cara lain? Apa itu?""Misalnya ...." Tobi mengarahkan jari telunjuknya ke Widia.Widia akhirnya mengerti. Wajahnya memerah karena malu. Dia pun berkata dengan kesal, "Kamu jahat sekali!""Apa boleh buat." Tobi juga tidak berdaya."Ta ... tapi jangan lakukan di sini.""Hah?"Sebenarnya, Tobi hanya bercanda dan ingin menggodanya.Tobi tahu tekanan yang dihadapi Widia sangat tinggi. Tobi bahkan merasa tidak seharusnya membiarkan Widia bekerja di Grup Toranda.Widia tampak bingung. Namun, demi kesehatan Tobi, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Ayo kita ke kamar mandi. Di sana seharusnya nggak ada orang.""..."Satu jam kemudian, Widia langsung menatap tajam Tobi.Widia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Sepertinya dia baru saja kehilangan akal sehatnya. Bahkan, sepenuhnya mengikuti keinginan Tobi.Jangan-jangan itu semua rasa bersalahnya karena tidak bisa memuaskan pria itu?Sebenarnya, Tobi juga tidak menyangka. Bagaimanapun juga, Widia termasuk wanita cerdas. Meski sebelumnya
Widia kemudian berjalan kembali. Dia bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Sayangnya, dia tidak tahu bahwa pendengaran Tobi sangat tajam. Pembicaraannya dengan Stevi barusan telah didengar oleh pria itu."Sudah selesai?" tanya Tobi sambil tersenyum."Ya!""Kebetulan, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu." Tobi tersenyum dan bertanya, "Widia, kamu senang nggak bekerja di Grup Toranda?"Widia tertegun. Apa maksud pertanyaan Tobi? Dia pun menjawab, "Lumayan!""Lumayan?""Menurutku, kamu nggak begitu gembira. Setidaknya nggak segembira sewaktu bekerja di Grup Lianto, 'kan?""Hmm, ya!" Menghadapi Tobi, Widia juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya."Kamu tahu nggak alasannya karena apa?"Widia terdiam."Aku nggak tahu apa kamu sudah menyadarinya atau belum, tapi aku barusan sudah memikirkan hal ini. Alasan utamanya karena kamu menganggap Grup Toranda sebagai perusahaan milik ibuku dan aku.""Kamu memikul terlalu banyak beban di hatimu. Kamu takut kamu melakukan kesalahan, peru
Tobi sebenarnya tidak peduli investasi ini akan menghasilkan keuntungan atau tidak. Hanya saja, Widia ingin menjelaskan. Jadi, dia tentu akan memberi kesempatan kepada wanita itu.Widia memang sangat ingin menunjukkan bahwa proyek ini sangat bisa diandalkan.Lantaran dia sudah mengutus ahli memeriksanya. Begitu Perusahaan Baterai Ondo berhasil, hasilnya akan luar biasa. Bukan hanya mengisi daya dengan kecepatan luar biasa, tetapi juga memiliki daya tahan yang sangat tinggi dan aman.Tidak ada kelemahan sedikit pun.Hanya saja, mereka masih memiliki masalah yang sulit dipecahkan pada saat ini. Setidaknya, masih belum terlihat banyak harapan untuk sementara ini.Namun, antusiasme dan kepercayaan diri Richard membuat Widia memercayainya. Karena dia tahu Richard sangat ahli dalam penelitian ilmiah. Dia juga tidak akan sembarangan membuat kesalahan.Lantaran Richard memberi jaminan paling lama satu tahun, maka dia pasti akan berhasil melakukannya.Setidaknya, Widia sendiri memercayainya. Ji
Naura juga tercengang. Dia bertanya, "Nggak gembira? Kenapa bisa begitu?"Widia tampak panik. Padahal, dia berusaha untuk meninggalkan kesan baik, tetapi langsung dihancurkan oleh Tobi begitu saja.Dia hanya bisa berusaha memberi isyarat kepada Tobi agar tidak sembarangan bicara lagi. Mana ada bos yang menyukai karyawan yang kerjanya hanya bisa mengeluh, tetapi tidak menyelesaikan masalah?Namun, Tobi sepertinya tidak menyadarinya dan terus berkata, "Ada dua alasan. Pertama, karena perusahaan itu milik Anda, jadi dia merasa terbebani. Kedua, karena perusahaan itu milik Anda, dia nggak bisa membuat keputusan sendiri.""..."Lihat apa yang Tobi katakan. Widia sudah hampir gila. Dia ingin maju dan langsung merebut ponsel itu dari Tobi.Namun, Naura adalah orang yang pintar. Dia bisa memahami alasan itu. Widia takut membuat hasil yang tidak memuaskannya dan menyebabkan terlalu banyak kendala.Selain itu, mungkin para atasan senior memiliki pendapat lain tentang Widia. Jika tidak, Tobi tida
"Benarkah? Bukankah aku sudah berpesan kepadamu sebelumnya? Apa pun permintaan Widia, kalian harus menurutinya?""Tapi proyek ini kemungkinan besar akan membuat perusahaan merugi ratusan miliar, bahkan triliunan.""Triliunan? Apa kamu mengira aku nggak sanggup mengeluarkan uang triliunan?" tanya Naura dengan kesal."Ten ... tentu saja bukan begitu! Bagi Anda, jumlah uang ini nggak seberapa!" Wajah Edward makin muram."Baguslah kalau kamu paham. Jangan kira aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu takut Widia merebut jabatan direktur-mu?"Berbicara sampai di sini, Naura kembali menambahkan, "Sebenarnya, kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal ini sama sekali."Tidak perlu mengkhawatirkan hal ini sama sekali?Raut wajah Edward kembali berubah. Sepertinya Widia tidak akan mengambil posisinya. Kalau tidak, mengapa presdir bisa mengatakan ini?"Karena jika Widia menginginkannya, posisi direktur akan menjadi miliknya kapan saja!"Hah!Bagaimana bisa jadi begini? Edward langsung kebingungan.
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K