Begitu mendengar kata-kata itu, banyak ahli bela diri dari Sekte Bawika yang terkejut.Tuan Eros benar-benar menerima tantangan itu?Mungkinkah mereka telah salah menilai?Nisha dan anggota Sekte Kayana lainnya tampak memasang tatapan tidak percaya.Saat ini, mereka baru menyadari satu hal. Ternyata, kartu andalan Naura bukanlah Tobi dari Sekte Naga, melainkan Tuan Eros yang tidak terduga ini.Jangankan kekuatan yang dimiliki oleh Tuan Eros sendiri, hanya dengan memiliki bawahan menakutkan seperti Pandu saja sudah cukup.Terlebih lagi, dia bahkan menerima tantangan dari Riko, si pemimpin Sekte Bawika.Kali ini, Nisha sangat menantikan pertarungan itu. Dia ingin menyaksikan sendiri seberapa hebatnya kekuatan Tuan Eros ini.Begitu juga dengan Naura dan Laurin. Ada kilatan cahaya melintas di mata mereka. Jelas sekali mereka juga menantikan penampilan Tobi.Hanya Pandu yang tampak tertekan. Padahal, dia baru saja memiliki kesempatan untuk bertarung, tetapi malah hilang begitu saja. Tampakn
Sejujurnya, ini memang tempat yang sangat bagus untuk bertarung."Bagus!"Tobi melirik Pandu dan berkata sambil tersenyum, "Kenapa? Kamu ingin bertarung?""Tentu saja. Tuan, mengapa kamu nggak memberikan kesempatan ini kepadaku?" Pandu sangat ingin mencobanya."Nggak bisa!"Mendengar itu, Riko langsung menolak dengan tegas.Tidak ada gunanya mengalahkan Pandu. Apalagi, kekuatannya begitu menakutkan. Dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengalahkan Pandu, kecuali dia menggunakan formasi.Meski formasinya kuat, hanya bisa digunakan sekali dalam waktu singkat. Formasi ini harus digunakan untuk menghadapi Tobi. Dengan demikian, barulah dia bisa mendapatkan posisi pemimpin Sekte Suci."Kamu dengar itu? Dia nggak setuju."Tobi tampak tak berdaya. Apa Pandu begitu suka bertarung?Bahri tak kuasa menahan senyum pahit. Awalnya, dia mengira kekuatannya sudah sangat hebat. Namun, sejak datang ke sini, dia baru tahu kekuatan semua orang ternyata begitu menakutkan.Selain itu, masih ada Riko b
Begitu kata-kata itu keluar, semua orang langsung terkejut!Gila!Benar-benar gila!Sudah tidak tertolong lagi!Nisha dan anggota Sekte Kayana lainnya benar-benar tercengang. Dia bahkan curiga dirinya sedang berhalusinasi. Meski tahu Pandu sangat kuat, bukankah tindakannya ini sudah terlalu gila?Apa Pandu mengira dirinya begitu hebat dan tidak tertandingi? Dia sendiri mampu melawan tiga tetua hebat itu?Selain itu, hanya berdasarkan Riki seorang saja mungkin sudah cukup membuat Pandu tumbang. Bagaimanapun, Riki adalah ahli bela diri yang kekuatannya mampu dibandingkan dengan Harita.Jangankan mereka, bahkan Naura sendiri pun tertegun sejenak. Ada kilatan keterkejutan di matanya.Bawahan putranya ini terlalu mendominasi. Dia benar-benar meremehkan Sekte Bawika dan menantang mereka sendirian.Begitu pula dengan Utusan Pertama. Matanya langsung terbelalak.Sebaliknya, Laurin malah antusias. Pantas saja dia bisa jadi bawahan tuan muda. Hebat sekali.Jangankan mereka, bahkan Tobi sendiri p
Kedua kekuatan itu berbenturan dengan hebat. Energi yang sangat besar seketika meluap. Seperti badai yang dahsyat. Tampak mengerikan sekali.Ugh!Sigit mengerang kesakitan. Darah mengalir keluar dari mulutnya. Tanpa sadar, kakinya bergerak mundur dengan sendirinya.Hanya dengan satu pukulan, organ dalamnya kini mengalami pukulan dahsyat. Tubuhnya limbung. Terlihat jelas dia menderita luka dalam yang sangat serius.Perlu diketahui, kekuatan Sigit juga telah mencapai tingkat puncak Guru Besar.Meski terobosannya masih belum lama, setidaknya kekuatannya sudah mencapai tingkat puncak Guru Besar.Terus terang saja, kekuatannya masih kalah dibandingkan Pandu. Pandu telah mencapai puncak sesungguhnya dari Guru Besar. Ditambah lagi dengan fisik istimewa yang dimiliki oleh pria itu dan juga serangannya yang begitu tiba-tiba.Sangat sulit bagi Sigit untuk menahan serangan itu.Kecepatan yang begitu luar biasa!Kekuatan yang mengerikan!Semua orang yang menyaksikan adegan ini langsung memperlihat
Adegan ini benar-benar mengejutkan semua orang.Semuanya terjadi begitu cepat. Bahkan, mereka tidak sempat bereaksi.Hanya dalam waktu singkat, situasi di lapangan itu berubah drastis. Sigit si Iblis Darah telah mati.Tidak ada yang menyangka Pandu akan bertindak secepat itu. Apalagi, serangannya begitu kuat dan kejam.Mungkin di saat-saat terakhirnya, Sigit sendiri pun tidak menyangka dirinya akan berakhir seperti ini.Tetua Rakha dan Jeno juga terpana. Kekuatan mereka memang berbeda dari Sigit dan juga lebih tinggi darinya. Namun, jika mereka yang menghadapi serangan ini, mungkin mereka juga akan menemui jalan buntu.Saat ini, mereka sangat bersyukur.Terutama Jeno Si Kelelawar Beracun. Barusan dia bahkan sempat impulsif dan hendak turun tangan melawan Pandu.Jika benar-benar mengambil tindakan, mungkin dia yang akan tergeletak di tanah sekarang.Apa kekuatan Guru Besar sejati akan begitu menakutkan?Mau tak mau, mereka mulai mencurigai kebenaran kekuatan Guru Besar tingkat puncak ya
"Bagus!"Pandu tampak antusias. Dia juga langsung melompat ke depan.Dalam sekejap, kekuatan keduanya yang begitu dahsyat itu langsung berbenturan. Padahal, baru sekejap saja, tetapi keduanya sudah saling berbenturan puluhan kali.Setiap kali mereka bertarung, kekuatan mengerikan langsung meluap dan membuat semua orang kagum.Semua orang menatap ke lapangan dan tidak mampu mengalihkan pandangan mereka dari pertarungan itu.Terutama karena pertarungan keduanya terlalu menakutkan dan dahsyat. Seumur hidup ini, sepertinya mereka tidak akan pernah punya kesempatan untuk melihat pertarungan menakjubkan seperti itu.Apalagi, mereka semua punya pendukung masing-masing.Setelah beberapa saat, keduanya baru dipisahkan oleh benturan keras. Pandu tertawa keras dan berkata dengan girang, "Seru! Ini baru namanya pertarungan.""Barusan Sigit hanyalah seorang pecundang!""...."Semua orang tengah memperhatikan dengan cermat. Pandu tiba-tiba mengatakan hal ini? Apa pria itu tidak peduli dengan perasaa
Melihat Pandu tidak terluka sama sekali, bahkan makin lama makin kuat, Riki sudah hampir putus asa. Namun, dia selalu bersikap arogan, bagaimana dia bisa membuat malu dirinya sendiri?Melihat pemandangan ini, ekspresi Riko sedikit berubah.Gawat! Riki pasti tidak mau mengaku kalah dalam situasi ini. Riki mungkin akan menggunakan kekuatan formasi. Bagaimana ini?Benar saja. Mata Riki memerah, lalu bergumam, "Sialan! Aku nggak mungkin kalah dari bocah sepertimu!"Begitu selesai berbicara, dia mengeluarkan sebuah pil dari tubuhnya. Kemudian, menelannya langsung ke dalam mulut.Ekspresi Riko berubah drastis. Yang lain mungkin tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu apa yang dilakukan Riki.Riko ingin menghentikan adiknya, tapi pada akhirnya dia mengurungkan niatnya. Karena selain ini, sepertinya tidak ada cara yang lebih baik lagi.Semua orang tertegun sejenak. Sekalipun minum obat penyembuh saat ini, seharusnya tidak banyak berpengaruh, 'kan?Namun, detik berikutnya, Riki mengaktifka
"Sepertinya kamu nggak sempat untuk menghentikannya, 'kan?""Terserah kamu mau bagaimana memikirkannya. Sudah siap? Aku sudah nggak sabar," kata Pandu dengan penuh semangat, seolah orang di depannya adalah seorang wanita cantik.Dia ingin segera melepaskan pakaian yang dikenakan orang di depannya dan melanjutkan tindakannya.Pandu benar-benar tidak sabar lagi.Semua orang menatap pemandangan ini dengan tatapan kosong. Mereka tampak tidak berdaya.Sebenarnya mereka ingin mengatakan, apa bocah ini sedang mencari mati? Namun, itulah yang mereka pikirkan pada awalnya. Sekarang Pandu memperlihatkan kekuatannya berulang kali dengan tinju yang menakutkan itu.Saat ini, barulah mereka sadar kalau penilaian mereka salah besar.Namun, kata-kata ini sontak membuat Riki emosi.Momentum Riki kini melonjak hingga tingkat yang menakutkan. Matanya memerah. Dia menatap Pandu dengan tajam. Kemudian berkata, "Bocah, mati saja kamu!"Selesai berbicara, Riki langsung menerkam Pandu, diikuti dengan gelomban
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K