Share

Bab 1232

Penulis: Anak Ketiga
Elina sama sekali tidak bisa melawan. Dia mendapati dirinya kini ditekan oleh pria itu, apalagi tangannya juga sepenuhnya dikendalikan olehnya. Merasakan aura maskulin yang kuat dari tubuh Tobi, wajahnya langsung memerah.

Meski sering menggunakan Teknik memikat, Elina belum pernah sedekat ini dengan seorang pria. Memikirkan hal ini, wajahnya langsung tersipu malu.

Begitu melihat ekspresi wajahnya, Tobi langsung tersenyum dan berkata, "Kalau dinilai dari nada bicaramu, aku kira kamu itu wanita berpikiran terbuka. Tak disangka, kamu pemalu juga."

"Ce ... cepat lepaskan aku!" Elina mulai panik. Dia tidak menyangka pria ini bukan hanya memiliki seni bela diri yang menakutkan, tetapi juga punya kepribadian yang jahat.

Jika tahu bisa begini, Elina pasti tidak akan datang sendirian. Mereka berjanji untuk berkumpul dengan anggota dari Sekte Bayangan di sini, apalagi waktu yang disepakati sudah hampir tiba.

Melihat ekspresinya yang tampak kasihan dan juga panik, Tobi tidak tahan dan ingin mengg
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1233

    Tobi tertegun sejenak. Dia tidak mengenai mereka. Jadi, dia mengangkat bahu dan berkata tak berdaya, "Aku nggak tahu soalnya kita nggak pernah bertarung sebelumnya.""Tapi aku tahu!""Raja Naga dari Sekte Naga, Tuan Muda dari Sekte Bayangan, haruskah aku memanggilmu Tuan Tobi?" tanya Bertha dengan ringan.Ternyata kecurigaan yang dirasakan Tobi benar. Wanita ini pasti berasal dari Sekte Kayana. Jika tidak, bagaimana dia bisa mengetahui identitasnya? Tobi pun buru-buru bertanya, "Seharusnya kamu senior dari Sekte Kayana, 'kan?""Jangan panggil senior. Kesannya terasa tua. Namaku Bertha, kamu bisa panggil aku Kak Bertha!" Bertha tampak tersenyum. Saat senyumnya merekah, pesona dalam dirinya juga ikut bertambah.Elina tertegun. Apa yang terjadi dengan guru keduanya? Kenapa harus panggil 'kakak' segala? Siapa sebenarnya bocah ini?"Hmm, halo Kak Bertha!" Lantaran Bertha lebih suka dipanggil seperti itu, Tobi terpaksa hanya menurutinya."Bagus. Tuan Tobi, aku suka."Bertha tersenyum.Dalam

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1234

    Sungguh keberadaan yang sangat menakjubkan.Sejujurnya, Bertha masih kurang percaya diri. Itu sebabnya mereka sibuk mengurung diri untuk berlatih akhir-akhir ini.Namun, yang membuatnya kebingungan adalah Naura tampak begitu percaya diri. Sepertinya dia sangat yakin dengan putranya. Hanya saja, anak muda di depannya memang terlihat kuat.Sayangnya, jika dibandingkan dengan Riko bersaudara, Bertha khawatir kesenjangannya masih sangat besar.Masalah sudah sampai tahap ini. Yang bisa mereka lakukan saat ini hanyalah berjalan selangkah demi selangkah. Jika tidak berhasil, mereka terpaksa harus berjuang mempertaruhkan nyawa.Tak terasa, waktu berlalu dengan cepat.Di pegunungan tandus!Tempat ini berada sekitar 300 kilometer dari luar Kota Doma. Daerah sekitarnya dikelilingi pegunungan dan sangat sepi. Namun, Sekte Suci justru terletak jauh di pegunungan seperti ini.Hanya ada dua pintu masuk dan keluar.Tentu saja, jika masih ada pintu masuk dan keluar rahasia lainnya, maka jumlahnya meleb

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1235

    "Benar. Teringat saat kita berempat bergabung dan berkelana ke mana-mana dulu, siapa yang bisa menghentikan kita?"Tepat di saat ini, muncul seorang lelaki tua yang memiliki tubuh kurus dan bermulut tajam."Jeno?"Utusan Pertama terkejut."Masih ada Tetua Rakha!"Begitu beberapa orang itu keluar, wajah Utusan Pertama berubah muram. Mereka berempat dikenal sebagai Empat Utusan Suci dulu. Apalagi masing-masing dari mereka memiliki kekuatan yang menakutkan.Bisa dikatakan, keberadaan mereka menduduki posisi kedua setelah pemimpin sekte. Kekuatan mereka tidak kalah dari para pemimpin sekte lainnya, bahkan lebih kuat.Tak disangka, ketiga rekan lainnya juga berada di sana. Apalagi, dilihat dari kondisi saat ini, kekuatan mereka jelas telah meningkat. Semuanya kini telah berhasil menerobos tingkat puncak Guru Besar.Jika dinilai dari situasi sekarang ini, pemimpin Sekte Bawika bisa diakui sebagai pemimpin Sekte Suci.Saat Nisha bersaudara, pemimpin Sekte Kayana, melihat adegan itu, wajah mer

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1236

    Dia tidak mungkin mengakui Naura sebagai pemimpin sekte, tetapi dia masih bisa memanggilnya nona.Dua lainnya tampak ragu-ragu sejenak. Terakhir mereka pun hanya berdiri dan menyapa singkat, "Hormat kepada Nona!"Naura mendengus dingin dan berkata dengan nada dingin, "Huh! Kalian masih ingat sama aku?"Mendengar itu, wajah para utusan langsung berubah gelap, terutama Jeno si Kelelawar Beracun. Dia berkata dengan dingin, "Naura, kami memanggilmu nona hanya karena memandang wajah ayahmu. Jadi, kamu jangan nggak tahu diri!"Naura tidak begitu marah ketika mendengar perkataan itu. Sebaliknya, ekspresi Tobi seketika menjadi dingin. Bahkan, ada niat membunuh yang muncul dari tatapan matanya.Naura juga menyadari hal itu. Dia khawatir Tobi akan bertindak gegabah, jadi dia segera menatap putranya sekaligus memberi isyarat untuk menghentikannya. Sekarang masih belum waktunya untuk mengungkapkan kekuatannya.Melihat sang ibu menghentikannya, Tobi pun kembali mengendalikan emosinya. Niat membunuh

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1237

    "Haha. Maaf semuanya. Barusan ada masalah yang harus ditangani. Itu sebabnya, jadi datang terlambat."Keduanya berdandan rapi dan tampak begitu gagah.Khususnya Riko. Dia mengenakan jubah berwarna ungu. Dia tampak penuh dengan energi, apalagi keseluruhan tubuhnya memancarkan aura dan keagungan yang mendominasi.Gaya berpakaiannya bisa dikatakan mirip dengan gaya berpakaian Malik sang pemimpin Sekte Suci dulu. Hal ini tentu membuat Naura terlihat tidak senang.Melihat Riko bersaudara muncul di atas panggung, pandangan Pandu refleks tertuju pada mereka berdua. Dia sudah tidak sabar untuk berhadapan dengan kedua orang itu.Apalagi, kekuatan yang diperlihatkan Riko saat pergi ke Sekte Setan telah mengejutkan Pandu.Pandu juga bisa dengan jelas merasakan bahwa dirinya tidak akan mampu mengalahkan lawannya waktu itu.Namun, itu semua terjadi sebelum mereka datang ke sini. Setelah Tobi menggunakan relik suci untuk membantu meningkatkan kekuatan Pandu, dia langsung berhasil menerobos tingkat p

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1238

    "Oleh karena itulah, aku mengundang kalian semua datang ke sini untuk mengadakan pertemuan Sekte Suci ini!"Hanya dengan beberapa kata sederhana, Riko telah berhasil menjelaskan keseluruhan masalah dengan jelas. Dia tersenyum tipis dan berkata, "Oh ya, semuanya tenang saja. Aku meminta kalian datang ke sini, juga bukan karena ingin menyuruh kalian langsung mengakuiku sebagai pemimpin baru.""Tapi aku ingin kalian memilih sosok yang paling kuat di antara kita untuk membimbing semua orang maju bersama. Dengan kata lain, persaingan ini sangat sehat. Apalagi, setiap orang punya kesempatan."Perkataan itu langsung membuat Nisha diam-diam menggelengkan kepalanya. Persaingan yang sehat? Setiap orang punya kesempatan? Apa dia sedang membodohi semua orang?Makna dari perkataan Riko adalah dirinya lebih unggul dibandingkan yang lainnya. Jangan harap ada yang bisa menghentikannya untuk mengambil posisi pemimpin Sekte Suci.Persaingan sehat yang dia sebut barusan itu hanyalah membiarkan mereka sem

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1239

    Begitu kata-kata ini keluar, semua orang tertegun. Pandangan mereka langsung tertuju ke arah Tobi.Apa yang dikatakan Tuan Eros ini barusan? Dia datang ke sini untuk menjadi pemimpin sekte?Apa dia tidak merasa perkataannya terdengar konyol sekali?Javas tampak panik. Apalagi, saat mendengar Tobi menantang Riko, ​​​dalam hatinya dia langsung berpikir, 'Gawat, berakhir sudah. Tuan Tobi nggak boleh sembarangan bicara lagi.'Siapa sangka, perkataan Tobi selanjutnya akan makin menggila. Tobi malah mengatakan bahwa dia adalah pemimpin sekte. Sontak semua orang langsung merasa geli.Termasuk Sekte Bawika sendiri.Bahkan, dua Raja Surgawi yang mengikuti Javas juga kebingungan. Apa ini masih pemimpin yang dia kenal? Tampaknya dia hanya datang cari mati saja.Menyadari berbagai tatapan dari para ahli menakutkan dan berkuasa itu, apalagi aura yang terpancar dari tubuh mereka begitu kuat.Mereka sudah mulai gemetar!Mungkin nyawa mereka akan berakhir hari ini!Nisha dan anggota Sekte Kayana lainn

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1240

    "Benar!'Kali ini, Naura tidak ragu sedikit pun dan langsung mengangguk dengan tegas.Nisha tertegun sejenak. Bagaimana ini bisa terjadi? Tunggu, mungkinkah Naura tidak meminta Tobi datang ke sini karena dia telah memilih orang lain?Apalagi, yang Naura pilih adalah Tuan Eros ini!Namun, permasalahannya adalah pengaruh seperti apa yang dimiliki pemimpin Kuil Asura ini? Bukankah kekuatannya baru mencapai tingkat akhir Guru Besar? Apa ingin dijadikan umpan meriam?"Nona Nisha, apa kamu juga mendukung Tuan Eros?" tanya Riko dengan nada dingin. Bahkan, ada sorot menakutkan yang terpancar dari matanya. Seakan-akan, jika Nisha mengakuinya, dia akan menghadapi balas dendam dari Sekte Bawika ke depannya.Raut wajah Nisha sedikit berubah. Dia tampak ragu. Dia kemudian melirik ke arah Naura.Naura tidak berkata apa-apa, tetapi hanya mengangguk.Bisa dikatakan, itu juga sebuah isyarat agar Nisha juga mendukung Kuil Asura.Riko juga melihat gerakan itu. Tatapannya langsung berubah dan dia pun berk

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status