Sebenarnya, kali ini bukan Tobi yang melakukannya, melainkan Naura yang menyiapkannya. Hanya saja, Naura jelas tidak akan mempermasalahkan hal ini. Lagi pula, dia juga sangat senang dengan hasil seperti ini.Kabar mengenai kantor cabang Grup Toranda di Doma dengan cepat sampai ke telinga Naura. Mendadak senyuman muncul di wajahnya.Meski Widia mendapat bantuan dari Tobi, penampilan calon menantunya itu benar-benar membuat Naura sangat puas.Lagi pula, secara keseluruhan, Grup Toranda sudah sangat bagus. Hanya saja, kantor cabang ini yang bermasalah. Naura hanya ingin melihat bagaimana Widia akan menangani semuanya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.Tak disangka, masalah akan terselesaikan begitu cepat. Selain itu, masih bisa memicu semangat semua orang untuk bekerja keras.Tidak sia-sia Naura mengutus orang untuk menyiapkan informasi karyawan yang begitu mendetail untuk Widia.Setelah meninggalkan perusahaan, Tobi berpikir untuk mencari rumah yang cocok untuk Widia. Dia tidak mungk
Jika terus lanjut seperti ini, mungkin Laurin juga akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti Tobi lagi. Jadi, dia memutuskan untuk mengambil inisiatif.Sekalipun tidak bisa menjadi istrinya Tobi, jika Laurin bisa berhubungan badan dengan Tobi, bukankah dia bisa dianggap sebagai wanitanya Tobi? Setidaknya, dia bisa tinggal bersama pria itu seumur hidupnya.Jika tidak, cepat atau lambat, Laurin akan makin menjauh dari Tobi.Oleh karena itu, Laurin memutuskan untuk menaruh obat. Obat ini tidak sederhana. Bukan hanya tidak berwarna, tetapi juga tidak berbau, apalagi jarang ditemukan. Hanya saja, khasiatnya juga tidak terlalu kuat.Tidak masalah. Dengan begitu, bukankah akan sulit terbongkar? Ditambah lagi dengan pesonanya yang begitu sempurna.Demi meningkatkan pesonanya, Laurin telah berlatih keras akhir-akhir ini. Dia melakukan semua itu agar bisa memikat Tobi dan membuat pria itu tertarik kepadanya.Hari ini, Laurin mengenakan gaun hitam dengan belahan yang sedikit lebih rendah dan mem
Tobi tertegun. Dia jelas tidak menyangka Laurin akan agresif seperti itu. Gadis itu memeluknya erat dan langsung mencium bibirnya.Meski agak kikuk, Tobi juga menikmati ciuman itu.Sebenarnya, berdasarkan kekuatan Tobi, ini bukan karena dia kehilangan akal sehat sepenuhnya, tetapi lebih karena pesona Laurin yang begitu memikat.Perasaan Tobi kepada Jessi dan Laurin sebenarnya sama saja. Dia menghargai keduanya, memiliki kesan yang baik, dan juga menyukai mereka.Namun, sekadar itu saja, tidak lebih. Pada akhirnya, yang paling dia cintai hanya Widia seorang. Itu sebabnya, dia tidak berani melangkah lebih jauh lagi.Hanya saja, baik dari penampilan Laurin saat ini, daya tariknya ataupun khasiat obat, semuanya membangkitkan gairah Tobi.Pria itu bahkan refleks membuka mulutnya. Tangannya mulai bergerak menjelajahi tubuh Laurin. Sentuhan dan sensasi itu sangatlah menarik.Sempurna sekali!Tidak dimungkiri, dalam hal memikat pria, Laurin tidak kalah menariknya dengan Widia. Apalagi, perasaa
"Ya, aku tahu. Kamu bahkan membuat unggahan di Twitter untuk mendukung kami," kata Tobi sambil tersenyum.Tak disangka, Kak Tobi tahu masalah ini. Fiona terlihat senang dan buru-buru berkata, "Bukan apa-apa. Lagian, nggak ada pengaruhnya sama sekali.""Siapa bilang? Ada pengaruhnya, kok. Kamu saja yang nggak menyadarinya.""Benarkah? Terima kasih pujianmu, Kak Tobi. Sebenarnya aku meneleponmu kali ini juga karena tahu kamu lagi di Doma. Jadi, aku ingin mengundangmu datang ke konserku.""Kamu mengadakan konser di Doma, ya? Kapan?" tanya Tobi. Dia pasti akan meluangkan waktu. Namun, jika bertepatan dengan pertemuan Sekte Suci, mungkin dia tidak akan sempat."Malam ini jam 7.30, di stadion. Apa kamu punya waktu?" tanya Fiona penuh harap, dia sangat ingin Tobi hadir di konsernya.Jika bukan karena masalah Darius, Fiona pasti sudah mengundangnya dari awal. Setelah melihat semuanya sudah selesai, dia baru berani mengundang Tobi."Ada, kok!"Tanpa perlu berpikir panjang, Tobi langsung menyetu
Laurin tidak henti-hentinya berbicara. Dia sendiri bahkan tidak tahu apa yang dia ocehkan di sana. Dia hanya berusaha menjelaskan apa yang dia rasakan.Tobi tidak menyela ataupun menghentikannya. Pria itu hanya mendengar dari samping dengan tenang.Dia tidak menyangka Laurin akan memiliki perasaan yang begitu dalam kepadanya. Kenyataan itu tentu membuat Tobi merasa bersalah dan juga risih.Sama halnya dengan Jessi. Hanya saja, Tobi telah melakukan banyak hal untuk Jessi dan sering membantunya. Jadi, setidaknya hati Tobi merasa jauh lebih baik.Selain membantu Laurin menerobos alam Guru Besar, Tobi tidak pernah melakukan apa pun lagi untuk gadis itu. Sebaliknya, Laurin malah sering membantu dirinya dan juga ibunya dalam menemukan keberadaannya.Yang paling penting lagi, Tobi tidak tahu harus bagaimana menghadapi dan menghibur Laurin.Memang benar, membiarkan Laurin menjadi wanitanya bukanlah hal sulit. Apalagi, ini mungkin hal yang paling diinginkan oleh pria mana pun.Namun, Tobi sudah
"Siapa yang tahu apa yang akan terjadi kelak?"Laurin tiba-tiba berdiri, tetapi masih belum mengenakan pakaiannya. Sebaliknya, dia berdiri di depan Tobi dan berkata sambil memperlihatkan senyum menawan, "Tuan Tobi, menurutmu, tubuhku bagaimana?"Tobi kehabisan kata-kata dan buru-buru memejamkan matanya.Namun, entah kenapa, meski telah memejamkan mata, sosok Laurin tetap saja muncul di benaknya. Pinggang rampingnya yang tanpa lemak sedikit pun.Perawakan tinggi, apalagi lekuk tubuhnya yang sempurna, juga kulit lembutnya itu bisa membuat orang tergila-gila kepadanya.Seakan-akan dia mengamatinya secara langsung.Melihat Tobi menutup mata, Laurin sangat senang. Dia pun berkata sambil tersenyum, "Tuan Tobi, kamu mimisan!""Apa?"Tobi mau tidak mau membuka matanya. Namun, dia tidak menyangka Laurin malah makin mencondongkan tubuhnya dan membuat pria itu melihat semuanya dengan lebih jelas."Kamu ...."Tobi tampak tidak berdaya. Gadis ini ternyata membohonginya."Haha. Tuan Tobi, kamu lucu
Kali ini, Tobi benar-benar marah.Padahal, Tobi sudah tidak mengganggu Yesa, tetapi dia masih berani membuat masalah untuk Widia. Dia tidak layak menjadi seorang ibu. Namun, haruskah dia memberi tahu Widia tentang masalah ini?Entah Widia akan percaya atau tidak. Bagaimanapun juga, Yesa adalah ibunya.Namun, Tobi teringat dengan sesuatu. Pihak platform telah mengatakan bahwa masalah ini telah dilaporkan. Apalagi, Negara Harlanda saat ini sedang menyelidiki secara menyeluruh insiden netizen bayaran.Mereka pasti akan mengembalikan nama baik korban.Mereka juga akan membongkar kedok para netizen bayaran dan memberikan peringatan keras. Bahkan, jika kasusnya serius, mereka akan dihukum berat.Menurut penanggung jawab, setelah masalah ini dilaporkan, berdasarkan kecepatan penyelidikan saat ini, mungkin membutuhkan waktu paling lama satu atau dua hari untuk memverifikasi semuanya.Hasilnya mungkin akan diumumkan paling lambat lusa.Kalau begitu, Tobi akan menunggu. Dia juga ingin tahu.Saat
Setelah ragu-ragu sejenak, Widia pun menelepon ibunya."Halo!""Bu, ini aku!""Ah, Widia, ya." Yesa awalnya merasa gugup, tetapi dia kembali menenangkan diri dan berkata, "Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?""Baik. Hanya saja, terjadi sedikit masalah.""Masalah Darius, 'kan? Aku juga mengikuti kejadian itu dari awal. Darius memang nggak tahu malu. Begitu juga dengan para netizen yang nggak tahu apa-apa itu.""Tapi aku yakin, asalkan ada Tobi, kamu akan baik-baik saja. Itu sebabnya, aku nggak meneleponmu," ucap Yesa dengan cepat.Sebagai seorang ibu, Yesa bahkan tidak pernah menelepon putrinya dan mengkhawatirkan masalah itu."Yah, memang benar. Kali ini, juga berkat bantuan Tobi."Widia ragu-ragu sejenak, lalu bertanya, "Bu, akhir-akhir ini, di internet beredar berita negatif mengenaiku. Apa Ibu melihatnya?""Berita apa? Aku nggak begitu menelusuri internet dan juga nggak mengikuti berita di Internet. Aku nggak begitu paham. Kejadian Darius terakhir kali itu juga aku dengar dari orang