Jeanne langsung terkejut mendengar pertanyaan dari Rak Maja. Jadi apakah benar kalau Rak Maja sudah mengetahui kalau dirinya adalah Andreana. Bagaimana Rak Maja bisa mengetahuinya? Jeanne d’Arc sampai tidak bisa menjawab pertanyaan Rak karena pertanyaan yang ada di kepalanya sekarang.
“Kenapa kamu tidak menjawab? Kamu Andreana kan? Aku bisa mendengar lagumu. Kau mirip—bukan! Memang seperti dia. Sama tapi…. Tidak identik! Kamu sebenarnya siapa?”
Jeanne d’Arc berpikir sebentar apakah dia harus memberitahunya atau tidak. Tapi dia merasa kalau jujur mungkin akan lebih baik. Terutama kepada Rak Maja yang dijuluki oleh Elf Legendaris.
“Iya, benar. Aku Andreana. Tapi aku bukan Andreana Sheffield yang ada di sini. Aku bisa menjelaskan—”
“Begitu rupanya. Aku paham sekarang. Jadi kau adalah Eastran."
"Eastran?"
"Orang yang berasal dari semesta lain."
“Eh—Ya, iya begitulah.”
“Dasar, Dewi aneh ini masih suka mengirim orang lain kemari. Setelah Yang Mulia, sekarang kamu.”
“Tunggu, Ratu Anastasia bukan berasal dari dunia ini?"
"Bukan. Yang Mulia adalah Eastran. Tapi ini pertama kalinya aku bertemu dengan Eastran yang masih sama dengan orang di dunia ini. Ya sudahlah, aku tidak ingin tahu apa yang ingin kamu lakukan di sini. Tapi seperti saranku, jangan mengambil jalan yang sama seperti Andreana di dunia ini.”
“Ya. itu rencanaku. Aku akan memenuhi saranmu. Tapi bisakah aku bertanya kepadamu?”
“Apa itu?”
“Cara memanggil Dewi Narrum bagaimana?”
Rak Maja terdiam sebentar dengan wajah kecut, “Aku rasa tadi aku sudah bilang untuk tidak meminta bantuan ke Dewi Aneh itu.” ucapnya.
“Tapi itu bukannya ‘jalan yang tidak sama’ untuk Andreana, kan? Berhubung Andreana adalah Templar dan tidak mungkin menemui Dewi Narrum?”
Wajah Rak Maja terlihat kecewa dan kesal secara bersamaan. Jawaban yang diberikan Jeanne memang benar sih. “Kalau begitu panggil saja,” ucapnya.
“Aku tidak paham.”
“Panggil saja Dia.”
Jeanne masih kebingungan dan dia hanya menggerakkan matanya ke kanan dan ke kiri.
“Dia bukan pencipta yang butuh bait atau sesajen hanya agar mau datang. Dia cukup dipanggil namanya saja, dia akan datang.” jelas Rak Maja, “Aku berikan contohnya. Dewi Narrum!”
Sebuah cahaya langsung muncul di sebelah mereka dan muncullah Dewi Narrum. Dia berdiri dengan membusungkan dadanya, sehingga buah dadanya yang besar jadi terlihat indah. Meskipun begitu, tidak ada hiasan apa-apa saat dia muncul. Jadinya dia hanya muncul biasa dari udara yang kosong. Meskipun begitu, gaunnya yang berwarna ungu dan senyumnya yang indah cukup membuat Jeanne d’Arc terpana. Sangat berbeda dengan tampilannya yang biasa dipakai saat dia masih jadi Andreana di dunia sebelumnya.
“Halo Rak Maja.” sapa Dewi Narrum.
“Hai.” balas Rak Maja dengan nada malas.
“Dan halo Jeanne d’Arc, lama tidak jumpa.”
“Apanya yang ‘lama tidak jumpa’? Aku dari dulu sudah menunggumu! Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kau harus membantuku!”
“Untuk apa aku membantumu? Bukannya aku sudah memberikan kekuatan Muhanov kepadamu?”
“Aku bahkan tidak tahu cara menggunakannya!”
“Itu karena kamu tidak mau mendengarkan penjelasanku.”
“Hah? Kapan kamu bilang? Kumohon bantulah aku, Narrum!”
“Tidak. Kau harus melakukan masalahmu sendiri.”
“Aku pergi ya, aku tidak mau dengar soal ini.” ucap Rak Maja berjalan meninggalkan mereka berdua.
“Tunggu Rak,” Jeanne menangkap tangan Rak, “Bisakah kamu membantuku. Dia tidak mau membantuku!”
“Aku kan sudah bilang tadi jangan minta bantuan ke Dia tadi.”
“Baiklah aku akan mendengarkanmu, kumohon bantu aku.” pinta Jeanne d’Arc sambil berlutut kepada Rak Maja.
“Kalau begitu, aku bertanya kepadamu. Apakah ada Rak Maja di duniamu yang dulu?”
“Yang aku tahu hanya pernah mendengar namanya. Dia seperti legenda. Tapi aku tidak tahu dia nyata atau tidak.”
“Berarti dia tidak pernah bertemu denganmu?”
“Tidak, tidak pernah sama sekali.”
“Begitu ya? Berarti diriku di duniamu itu orang bodoh atau dia masih tidur dan belum ada yang membangunkannya. Setidaknya sekarang kamu tahu kalau aku ini nyata, bukan legenda. Baiklah, aku akan membantumu. Andreana di dunia ini tidak mau mendengarkanku. Kalau begitu aku berharap kamu mendengarkanku, ok? Jika kamu tidak menurutiku, aku tidak akan membantumu.”
Jeanne d’Arc mengangguk-angguk berkali-kali kepadanya.
Rak Maja lalu mulai menyusun rencana. Pertama dia melihat-melihat kondisi pasukan Ksatria Kudus yang bersama Jeanne d’Arc. Dia mengajak ngobrol mereka satu persatu untuk melihat bagaimana perasaan mereka. Untungnya Rak Maja sendiri juga bukanlah makhluk yang diciptakan oleh Dewi Narrum, dia jadi mudah mengobrol dengan mereka. Ini juga menjadi alasan Rak Maja bisa berbicara ke berbagai negara apapun tanpa ada yang melarang.
Dari hasil penelusurannya, semangat pasukan Ksatria Kudus sekarang turun. Alasan mereka sederhana: mereka sudah dianggap bukan Templar lagi. Mereka juga dipastikan bahwa 100% akan masuk neraka. Beberapa dari mereka berencana untuk hanya lari saja dan dibunuh oleh mereka secara terhormat daripada menyerang mereka.
Rak Maja lalu membuat ide yang sungguh unik bagi Ksatria Kudus yang bersama Jeanne d’Arc, yaitu membuat agama baru. Dia juga berencana untuk menggunakan Dewi Narrum sebagai “mainan” dan media penyemangat mereka dan sebagai penopang agama baru tersebut.
“Apakah mereka bisa dibuat seperti itu?” tanya Jeanne d’Arc.
“Tentu saja. Kau pikir bagaimana Templar dibuat? Aku sudah pernah melihat bagaimana garis kerasnya mereka kalau sudah menyangkut orang yang memiliki hubungan erat dengan Sang Pencipta—Atau nabi kalau dalam istilah kalian. Mereka bisa dibodohi dan melakukan apapun demi nama agama tersebut. Tentu saja agama barumu ini nantinya akan membuatmu sebagai perempuan terpilih. Perempuan terpilih yang bisa memanggil Dewi Narrum dan mendapatkan anugerah-Nya.”
“Entah kenapa aku melihatnya seperti sebuah candaan.”
“Memang benar. Dan lagi, Dewi Narrum tidak akan masalah jika dijadikan mainan seperti ini, ya kan Dewi Narrum?”
“Selama aku tidak membantunya. Tidak apa-apa.” jawab Dewi Narrum.
Jeanne d’Arc awalnya tidak mau percaya dengan hal tersebut. Dia akhirnya menerima saja apapun rencana yang dibuat Rak Maja.
Tidak disangka rencana tersebut berhasil. Mereka justru bersorak ketika melihat ketika melihat Dewi Narrum memberikan cahaya kelap-kelip cantik yang menghiasi tubuh Jeanne d’Arc. Padahal tadi mereka sangat ketakutan ketika melihat Dewi Narrum muncul saat dipanggil oleh Jeanne d’Arc. Tapi, Di mata mereka, Jeanne d’Arc seperti diberi anugerah dan berkah seperti halnya nabi-nabi mereka terdahulu dan dipeluk dengan hangat oleh-Nya. Dia terlihat seperti perempuan terpilih dari surga. Mereka langsung tergugah hatinya ketika melihat itu.
Jeanne d’Arc bisa melihat Rak Maja yang berusaha menahan tawa di belakang mereka ketika melihat akting Dewi Narrum dan Jeanne d’Arc.
Dewi Narrum juga lalu berkata kepada pasukan Ksatria Kudus yang mengikuti Jeanne d’Arc. Mereka dijanjikan akan diberikan pelukan yang sama seperti yang dia berikan kepada Jeanne d’Arc. Mereka juga diberikan kebebasan untuk memanggil dirinya jika mereka merasa kesepian. Terakhir, jika mereka mati untuk Jeanne d’Arc, jiwanya akan dibawa oleh Dewi Narrum dan tidak akan menuju neraka.
Ksatria Kudus yang mendengar janji tersebut langsung memberikan hormat dengan berlutut kepada Jeanne d’Arc dan Dewi Narrum. Mereka bahkan mulai berkata dengan kalimat yang sama berulang-ulang.
“Kami Ksatria Kudus akan berjanji akan menumpahkan darah dan jiwa kami kepada Jeanne d’Arc, perempuan terpilih. Kami Ksatria Kudus akan berjanji akan menumpahkan darah dan jiwa kami kepada Jeanne d’Arc, perempuan terpilih. Kami Ksatria Kudus akan berjanji akan menumpahkan darah dan jiwa kami kepada Jeanne d’Arc, perempuan terpilih.”
Mereka mengatakannya berulang kali dan bersamaan hingga akhirnya mereka berhenti sesaat untuk menanyakan sesuatu.
“Oh Dewi Narrum dan Jeanne d’Arc yang kami cintai. Kami sekarang adalah Ksatria Kudus tanpa nama, tanpa tujuan, tanpa arah. Berikan kami sebuah nama agar kami bisa memiliki tujuan untuk melindungi nama Jeanne d'Arc dan Dewi Narrum."
Nama ya? Jeanne d'Arc mencoba memikirkan nama. Dia berharap namanya juga bagus dan terkesan keren seperti Templar dan Teutonic. Tapi karena banyaknya masalah yang terjadi hari ini, pikirannya agak kosong dan dia bingung mau pilih nama apa.
Jeanne d'Arc menoleh kepada Dewi Narrum berharap dia membantunya memberikan nama. Tapi Dewi Narrum membuang muka tanda dia masih tidak mau membantu Jeanne d'Arc. Akhirnya Jeanne d’Arc menoleh kepada Rak Maja. Dia memasang muka melas, berharap agar Rak Maja mau membantunya.
Rak Maja karena merasa kasihan, akhirnya mulai bersuara sambil mencoba menahan tertawanya untuk membantu Jeanne d’Arc.
“Bagaimana kalau Sion?” ucap Rak.
“Sion?” balas Jeanne d’Arc dengan sedikit heran.
“Itu adalah nama lain dari Kota Suci milik Templar. Kalian mungkin akan mengenalnya dengan nama Kota Yerusalem. Sion juga berarti sebuah benteng. Kata tersebut pernah digunakan sebagai umat Tuhan, jauh sebelum kalian menggunakan nama Templar. Menariknya, Kota Sion jadi tempat dimana perempuan pertama kalian menjadikan dirinya sendiri sebagai Dewi. Ya nggak, Dewi Narrum?” lirik Rak Maja kepada Dewi Narrum.
Dewi Narrum tidak menjawab. Tapi dia hanya memberikan senyuman kepada Rak Maja.
“Padahal kau seorang Elf, tapi tahu banyak soal Templar.” balas Jeanne d’Arc.
“Tentu saja aku tahu. Kau pikir aku sudah hidup berapa lama?”
“Berapa lama?”
“Entahlah aku tidak ingat. Tapi, aku masih ingat saat menjadi saksi satu-satunya saat itu. 8000 tahun yang lalu jika aku ingat. Rasanya seperti kemarin. Bagaimana, kalian setuju dengan nama itu?” tanya Rak, “Ksatria Kudus Sion, nama yang bagus itu. Ksatria Benteng Suci atau apalah bisa kalian menyebutnya”
"Ksatria Kudus Sion?”
“Hmmm, Ksatria Kudus Sion, ya?”
“Ksatria Kudus Sion. Bagus juga."
Para pasukan Ksatria Kudus mulai berbisik dengan mengulang nama tersebut berkali-kali.
"Kami setuju, nama itu bagus!"
"Ksatria Kudus Sion. Nama yang keren!"
"Hidup Dewi Narrum, hidup Ksatria Kudus Sion!"
Ucap mereka sambil bersorak-sorak.
"Baiklah, kalau begitu nama kita adalah Ksatria Kudus Sion!" teriak Jeanne d'Arc, "Karena aku adalah pemimpin kalian dan kita semua dari Frank, maka aku menobatkan simbol bunga Fleur-de-lis di atas salib sebagai simbol kita. Bukan simbol bintang daud Templar yang telah membuang kita. Hidup Ksatria Kudus Sion!"
"Hidup Ksatria Kudus Sion!" balas semua pasukan Ksatria Kudus kepada Jeanne d'Arc.
Menara yang menjadi tempat tinggal Acra sekarang sudah mulai diramaikan oleh Ksatria Kudus yang sudah melahirkan agama baru Sion. Mereka bersorak dan bergembira hingga membuat menara yang sering sepi itu jadi sangat ramai.
Suara berisik mereka membuat Acra jadi terbangun dari tidurnya dan melihat apa yang sedang mereka lakukan. Betapa terkejutnya ketika dia melihat pasukan Ksatria Kudus yang tadi terlihat seperti orang mati, sekarang jadi bersemangat dan menari-nari seperti orang gila sambil minum minuman keras.
"Uwaahhh, mereka benar-benar sekumpulan orang aneh." ucap Acra.
Acra bahkan sampai terkejut ketika dia melihat Rak juga ikut terbawa suasana. Teman Elfnya itu mulai mengeluarkan gitar dan bernyanyi untuk Ksatria Kudus dengan semangat.
"Kenapa dia ikutan juga sih?" tanya Acra sambil berbisik.
"Acra? Ayo ikutan bersama kami." ajak Jeanne d'Arc sambil menarik tangan Acra.
"Eh tidak—aku."
Acra tidak bisa membalas lagi ketika Acra sudah masuk ke dalam kerumunan mereka. Dia sempat dikasih minuman keras, tapi dia menolak dan minum air putih saja. Dia duduk di sebelah Dewi Narrum yang sedang berdiri sambil menikmati lagu dari Rak Maja.
Mereka berpesta dengan sangat meriah seakan-akan itu pesta terakhir mereka. Tapi memang benar, itu adalah pesta terakhir mereka. Karena besok paginya, mereka sudah mulai berhadapan dengan pasukan Templar yang akan mereka hadapi.
Jeanne d'Arc sekarang sedang berdiri dengan tegap. Dia berdiri sambil memperhatikan ratusan prajurit yang dibawa oleh Remulta. Entah berapa prajurit yang Remulta bawa sekarang. Dari yang dilihat ada sekitar 30.000 pasukan lebih. Terdiri dari prajurit, pemanah, pasukan berkuda dan 15 Ksatria Kudus bersamanya. Jeanne d'Arc sendiri hanya bersama 30 Ksatria Kudus yang terhitung bersamanya. Meskipun Ksatria Kudus memang prajurit yang kuat dan bisa bernilai 1000 prajurit tiap 1 Ksatria Kudus. Tapi tetap saja, tanpa memiliki prajurit, bukan berarti dia bisa membalikkan keadaan. Dia butuh pasukan sesegera mungkin untuk membantunya. Rak Maja mulai turun tangan untuk mencarikan dia pasukan. Meskipun Rak Maja berjanji kepada Ratu Anastasia untuk tidak menggunakan pasukan utamanya. Hal tersebut bukanlah masalah. Rak Maja justru berhasil mengumpulkan pasukan yang dia dapat dari Kota Wisia dan sekitarnya sendirian. Sekitar 15000 prajurit lebih berhasil dia kumpulan. Meskipun disebut prajurit, me
Gemuruh tanah bergoncang dengan keras. Suara besi saling menumbuk dan beradu. Teriakan semangat dan kesakitan saling bercampur. Kadang ada hujan berwarna merah yang membasahi tanah yang sekarang menjadi tempat pertempuran antara pasukan Templar dari Bismarck dan Pasukan Sion dari Warsawa. Pasukan yang dipimpin Jeanne d'Arc langsung menerjang musuh tanpa takut meskipun mereka dihujani panah saat mereka berlari. Bahkan saat ketika mereka sudah saling beradu senjata. Mereka terus menekan musuh.Di tengah pertempuran itu, Jeanne d'Arc langsung menghadapi pemimpin pasukan Templar, Ksatria Kudus Templar, Remulta. Saat mereka berdua mulai beradu senjata. Jeanne d'Arc menyimpan kapaknya di sabuknya dan mulai menggunakan tongkat benderanya untuk menyerang Remulta. Hanya saja Remulta terlalu kuat. Selain itu Keping Eden miliknya bukanlah tandingan bagi tongkat benderanya. Sehingga dengan sedikit ayunan, tongkat bendera Jeanne d'Arc sudah patah.Jeanne d'Arc lalu membuang tongkat benderanya y
Setelah menang melawan pasukan Templar yang menyerang Kerajaan Warsawa. Jeanne d’Arc dan Ksatria Kudusnya diundang ke Lapangan Alexi. Lapangan itu berada di tempat yang berbeda dengan Istana Wil. Lapangan ini ada di bagian utara Kota Wisia dan merupakan lapangan terbesar di seluruh Kerajaan Warsawa.Sesampainya di sana. Jeanne d’Arc dan Ksatria Kudusnya disambut oleh pasukan utama dan terbesar yang dimiliki Ratu Anastasia. Pasukan ini terdiri manusia, elf, dwarf, orc, ogre, dan goblin memenuhi lapangan yang berluas 70 hektar ini. Meskipun begitu, Orc yang lebih mendominasi seluruh pasukan besar ini karena Ratu Anastasia adalah ras setengah Orc. Di pinggir tengah lapangan itu. Terdapat sebuah bangunan tinggi yang beratap, tanpa dinding dan pintu. Dimana Ratu Anastasia, para bangsawan, kasim, dan panglima perang berada. Ratu Anastasia sendiri sekarang berada di sana sambil berdiri dan menunggu di depan bangunan itu.Jeanne d’Arc dan Ksatria Kudusnya sangat gugup dan canggung. Soalnya p
Ratu Anastasia lalu membawa pasukan besarnya yang tadi berkumpul di Lapangan Alexi. Dia memimpin langsung 60000 pasukan keluar dari kota Wil menuju ke arah barat. Ratu Anastasia lalu menjadikan Jeanne d'Arc dan Ksatria Kudus Sionnya menjadi pasukan pelindungnya bersama beberapa Ogre bersamanya. Sayangnya pada saat keberangkatan, Rak Maja tidak bisa ikut menemani Jeanne d'Arc karena dia mendapatkan kabar kalau Acra sakit. Tapi dia berpesan kepada Jeanne d'Arc untuk mematuhi kata Ratu Anastasia dan mengikuti alur apapun yang ada di depannya jika dia mau mencapai apapun itu tujuannya. Jeanne d’Arc mematuhinya dan bersama pasukan Ratu ANastasia, mereka mulai perjalanan merebut wilayah kerajaan Warsawa.Tujuan pertama Ratu Anastasia yaitu menuju ke Kota Mor. Kota yang menjadi surga para Orc karena memang kota yang didominasi oleh Orc dan merupakan kota utama pembuat senjata. Anastasia ingin merebut kota tersebut agar mereka bisa membuat senjata lagi jika mereka ingin merebut kota selanj
Ratu Anastasia lalu menyuruh pasukannya untuk istirahat di Kota Mor sambil mengobati yang luka-luka. Dia sendiri lalu pergi ke rumah Walikota Kota Mor sebagai markas pimpinan sementara. Sayangnya ketika dia sampai di sana, bangunannya agak rusak. Untungnya yang rusak hanya menara dan lantai tiga saja. Sedangkan lantai bawahnya tidak mengalami kerusakan yang signifikan.Selain istirahat, Ratu Anastasia juga mendapatkan pengobatan di tubuhnya yang diakibatkan oleh sabetan senjata sihir yang dimiliki oleh Ksatria Kudus. Tentu saja, luka itu tidak bisa diobati oleh kelas Druid, luka itu harus diobati secara manual dengan menjahit kulitnya agar darahnya tidak keluar dan memanaskan jahitan luka tersebut dengan besi panas.Selama pengobatan, Ratu Anastasia menyuruh untuk membawa Walten berada di ruangannya. Walten hanya tersenyum saja ketika melihat Ratu Anastasia menahan rintihannya ketika kulitnya dijahit dan dipanasi.“Bagaimana rasanya, Yang Mulia?” tanya Walten.“Sebagai pria, kau bahka
Setelah pernikahan antara Ratu Anastasia dan Walten. Ratu Anastasia berencana ingin segera bercinta dengan Walten. Tapi Walten langsung tegas menolaknya dan ingin Ratu Anastasia berfokus kepada perangnya dulu. Walten beralasan juga kalau mereka bercinta saat sedang perang dan Ratu Anastasia hamil saat masih kondisi perang. Ini akan membuat Ratu Anastasia dipertanyakan siapa suaminya. Jika hak itu terjadi, Walten akan ketahuan tidak terbunuh. Ratu Anastasia jadi cemberut mendengar itu tapi untungnya dia dijanjikan oleh Walten kalau dia akan menyetubuhinya jika urusan perangnya selesai. Jadi Ratu Anastasia setuju.Ratu Anastasia lalu mengirim Walten untuk ke Istana Wil bersama Ern dan Ven. Ratu Anastasia juga berpesan untuk menyembunyikan Walten ke ruangan paling rahasia di Istana Wil. Setelah itu Ratu Anastasia melanjutkan misinya untuk merebut kembali wilayah Kerajaan Warsawa yang direbut oleh Templar. Jeanne d'Arc bersama Ksatria Kudusnya juga ikut berjuang bersama Ratu Anastasia
Jeanne d'Arc lalu kembali ke Sion yang bersembunyi di salah satu desa di wilayah Kerajaan Bismarck. Dia memutuskan untuk tidak menceritakan apa-apa yang terjadi kepadanya saat ke pasukan Templar. Tapi dia memberitahukannya secara khusus kepada Montmorency. Montmorency tidak terkejut ketika Jeanne d’Arc menceritakan apa yang terjadi kepadanya saat bertemu dengan Andreana. Tapi dia tidak menyangka bahwa Jeanne memilih dia seorang untuk membicarakannya. Montmorency jadi senang karena Jeanne d’Arc lebih percaya kepadanya daripada orang lain.Karena itu, ketika Jeanne d'Arc meminta Montmorency untuk mengawasi Muhanov lagi. DIa langsung menyetujuinya tanpa menolak sama sekali.Sedangkan Jeanne d’Arc sendiri membawa Sion menuju ke Istana Teutonic untuk mengembalikan senjata suci Valkyria ke sana. Untungnya Teutonic sama sekali belum tahu jika Jeanne d'Arc berkhianat dari Templar dan mendirikan Sion. Jadi dia dengan mudah mengembalikan senjatanya. Tapi Jeanne d'Arc tetap ditanyai siapa pe
Kehadiran Leon di Sekte Sion menjadi sebuah kejutan bagi Jeanne d’Arc. Soalnya Leon sendiri bukan hanya seorang Templar biasa, dia adalah Grand Master Templar. Jeanne d’Arc dengan cepat langsung bersikap waspada dan mencabut pedangnya ke arah Leon.“Jeanne, tenanglah. Dia bukan musuh kita.” ucap Montmorency yang langsung menghampiri Jeanne.“Eh, Montmorency? Apa maksudmu?” tanya Jeanne.“Dia sekarang adalah teman kita. Seorang mantan Grand Master Templar ini akan menjadi teman kita. Dan juga dia yang akan membuka kebuntuan kita selama ini.”“Umm, mantan? Mantan Grand Master? Tunggu sebentar, aku tidak paham. Kok Grand Master Leon bisa keluar dari statusnya? Dan kenapa dia mau bergabung kepada kita?”“Eh ya, coba tanya satu-satu dulu Jeanne—”“Jeanne d’Arc,” ucap Leon sambil berlutut di depannya, “Aku Leon telah melakukan hal yang terhina di depan Katedral. Meskipun aku sudah bertobat, Katedral dan surga tidak ingin aku kembali. Karena itulah aku ingin memiliki pegangan hidup kembali
Jeanne d'Arc lalu membantu Parliman dan Muhanov untuk masuk ke dalam istana Teutonic. Mereka masuk melalui gerbang depan Istana tersebut dengan cara Teutonic. Meskipun Parliman sedikit mengeluh ketika mereka masuk dengan cara seperti itu. Tapi akhirnya dia mengalah dan ikut melakukannya.Setelah mereka berhasil masuk. Jeanne d'Arc akhirnya bisa mengobrol kembali dengan Muhanov setelah 5 tahun lamanya. Dari yang dia tahu, Muhanov ternyata sudah menikah dengan Andreana. Jujur, berita itu cukup mengejutkan Jeanne d'Arc sampai dia malu sendiri mendengarnya. Dia juga sedikit cemburu mendengar itu. Tapi di lain sisi, hatinya juga merasa lega. Andreana di semesta ini bernasib sangat baik. Dia menikahi Muhanov sebagai istrinya. Bukan sebagai budak seks seperti dirinya di kehidupan sebelumnya sebagai Andreana. Sambil mengobrol, Jeanne d'Arc juga menunjukkan kemana mereka harus pergi, yaitu ke Waldgefängnis, penjara hutan. Jeanne d'Arc juga menunjukkan cara masuk ke penjara tersebut. Muhano
Kehadiran Leon di Sekte Sion menjadi sebuah kejutan bagi Jeanne d’Arc. Soalnya Leon sendiri bukan hanya seorang Templar biasa, dia adalah Grand Master Templar. Jeanne d’Arc dengan cepat langsung bersikap waspada dan mencabut pedangnya ke arah Leon.“Jeanne, tenanglah. Dia bukan musuh kita.” ucap Montmorency yang langsung menghampiri Jeanne.“Eh, Montmorency? Apa maksudmu?” tanya Jeanne.“Dia sekarang adalah teman kita. Seorang mantan Grand Master Templar ini akan menjadi teman kita. Dan juga dia yang akan membuka kebuntuan kita selama ini.”“Umm, mantan? Mantan Grand Master? Tunggu sebentar, aku tidak paham. Kok Grand Master Leon bisa keluar dari statusnya? Dan kenapa dia mau bergabung kepada kita?”“Eh ya, coba tanya satu-satu dulu Jeanne—”“Jeanne d’Arc,” ucap Leon sambil berlutut di depannya, “Aku Leon telah melakukan hal yang terhina di depan Katedral. Meskipun aku sudah bertobat, Katedral dan surga tidak ingin aku kembali. Karena itulah aku ingin memiliki pegangan hidup kembali
Jeanne d'Arc lalu kembali ke Sion yang bersembunyi di salah satu desa di wilayah Kerajaan Bismarck. Dia memutuskan untuk tidak menceritakan apa-apa yang terjadi kepadanya saat ke pasukan Templar. Tapi dia memberitahukannya secara khusus kepada Montmorency. Montmorency tidak terkejut ketika Jeanne d’Arc menceritakan apa yang terjadi kepadanya saat bertemu dengan Andreana. Tapi dia tidak menyangka bahwa Jeanne memilih dia seorang untuk membicarakannya. Montmorency jadi senang karena Jeanne d’Arc lebih percaya kepadanya daripada orang lain.Karena itu, ketika Jeanne d'Arc meminta Montmorency untuk mengawasi Muhanov lagi. DIa langsung menyetujuinya tanpa menolak sama sekali.Sedangkan Jeanne d’Arc sendiri membawa Sion menuju ke Istana Teutonic untuk mengembalikan senjata suci Valkyria ke sana. Untungnya Teutonic sama sekali belum tahu jika Jeanne d'Arc berkhianat dari Templar dan mendirikan Sion. Jadi dia dengan mudah mengembalikan senjatanya. Tapi Jeanne d'Arc tetap ditanyai siapa pe
Setelah pernikahan antara Ratu Anastasia dan Walten. Ratu Anastasia berencana ingin segera bercinta dengan Walten. Tapi Walten langsung tegas menolaknya dan ingin Ratu Anastasia berfokus kepada perangnya dulu. Walten beralasan juga kalau mereka bercinta saat sedang perang dan Ratu Anastasia hamil saat masih kondisi perang. Ini akan membuat Ratu Anastasia dipertanyakan siapa suaminya. Jika hak itu terjadi, Walten akan ketahuan tidak terbunuh. Ratu Anastasia jadi cemberut mendengar itu tapi untungnya dia dijanjikan oleh Walten kalau dia akan menyetubuhinya jika urusan perangnya selesai. Jadi Ratu Anastasia setuju.Ratu Anastasia lalu mengirim Walten untuk ke Istana Wil bersama Ern dan Ven. Ratu Anastasia juga berpesan untuk menyembunyikan Walten ke ruangan paling rahasia di Istana Wil. Setelah itu Ratu Anastasia melanjutkan misinya untuk merebut kembali wilayah Kerajaan Warsawa yang direbut oleh Templar. Jeanne d'Arc bersama Ksatria Kudusnya juga ikut berjuang bersama Ratu Anastasia
Ratu Anastasia lalu menyuruh pasukannya untuk istirahat di Kota Mor sambil mengobati yang luka-luka. Dia sendiri lalu pergi ke rumah Walikota Kota Mor sebagai markas pimpinan sementara. Sayangnya ketika dia sampai di sana, bangunannya agak rusak. Untungnya yang rusak hanya menara dan lantai tiga saja. Sedangkan lantai bawahnya tidak mengalami kerusakan yang signifikan.Selain istirahat, Ratu Anastasia juga mendapatkan pengobatan di tubuhnya yang diakibatkan oleh sabetan senjata sihir yang dimiliki oleh Ksatria Kudus. Tentu saja, luka itu tidak bisa diobati oleh kelas Druid, luka itu harus diobati secara manual dengan menjahit kulitnya agar darahnya tidak keluar dan memanaskan jahitan luka tersebut dengan besi panas.Selama pengobatan, Ratu Anastasia menyuruh untuk membawa Walten berada di ruangannya. Walten hanya tersenyum saja ketika melihat Ratu Anastasia menahan rintihannya ketika kulitnya dijahit dan dipanasi.“Bagaimana rasanya, Yang Mulia?” tanya Walten.“Sebagai pria, kau bahka
Ratu Anastasia lalu membawa pasukan besarnya yang tadi berkumpul di Lapangan Alexi. Dia memimpin langsung 60000 pasukan keluar dari kota Wil menuju ke arah barat. Ratu Anastasia lalu menjadikan Jeanne d'Arc dan Ksatria Kudus Sionnya menjadi pasukan pelindungnya bersama beberapa Ogre bersamanya. Sayangnya pada saat keberangkatan, Rak Maja tidak bisa ikut menemani Jeanne d'Arc karena dia mendapatkan kabar kalau Acra sakit. Tapi dia berpesan kepada Jeanne d'Arc untuk mematuhi kata Ratu Anastasia dan mengikuti alur apapun yang ada di depannya jika dia mau mencapai apapun itu tujuannya. Jeanne d’Arc mematuhinya dan bersama pasukan Ratu ANastasia, mereka mulai perjalanan merebut wilayah kerajaan Warsawa.Tujuan pertama Ratu Anastasia yaitu menuju ke Kota Mor. Kota yang menjadi surga para Orc karena memang kota yang didominasi oleh Orc dan merupakan kota utama pembuat senjata. Anastasia ingin merebut kota tersebut agar mereka bisa membuat senjata lagi jika mereka ingin merebut kota selanj
Setelah menang melawan pasukan Templar yang menyerang Kerajaan Warsawa. Jeanne d’Arc dan Ksatria Kudusnya diundang ke Lapangan Alexi. Lapangan itu berada di tempat yang berbeda dengan Istana Wil. Lapangan ini ada di bagian utara Kota Wisia dan merupakan lapangan terbesar di seluruh Kerajaan Warsawa.Sesampainya di sana. Jeanne d’Arc dan Ksatria Kudusnya disambut oleh pasukan utama dan terbesar yang dimiliki Ratu Anastasia. Pasukan ini terdiri manusia, elf, dwarf, orc, ogre, dan goblin memenuhi lapangan yang berluas 70 hektar ini. Meskipun begitu, Orc yang lebih mendominasi seluruh pasukan besar ini karena Ratu Anastasia adalah ras setengah Orc. Di pinggir tengah lapangan itu. Terdapat sebuah bangunan tinggi yang beratap, tanpa dinding dan pintu. Dimana Ratu Anastasia, para bangsawan, kasim, dan panglima perang berada. Ratu Anastasia sendiri sekarang berada di sana sambil berdiri dan menunggu di depan bangunan itu.Jeanne d’Arc dan Ksatria Kudusnya sangat gugup dan canggung. Soalnya p
Gemuruh tanah bergoncang dengan keras. Suara besi saling menumbuk dan beradu. Teriakan semangat dan kesakitan saling bercampur. Kadang ada hujan berwarna merah yang membasahi tanah yang sekarang menjadi tempat pertempuran antara pasukan Templar dari Bismarck dan Pasukan Sion dari Warsawa. Pasukan yang dipimpin Jeanne d'Arc langsung menerjang musuh tanpa takut meskipun mereka dihujani panah saat mereka berlari. Bahkan saat ketika mereka sudah saling beradu senjata. Mereka terus menekan musuh.Di tengah pertempuran itu, Jeanne d'Arc langsung menghadapi pemimpin pasukan Templar, Ksatria Kudus Templar, Remulta. Saat mereka berdua mulai beradu senjata. Jeanne d'Arc menyimpan kapaknya di sabuknya dan mulai menggunakan tongkat benderanya untuk menyerang Remulta. Hanya saja Remulta terlalu kuat. Selain itu Keping Eden miliknya bukanlah tandingan bagi tongkat benderanya. Sehingga dengan sedikit ayunan, tongkat bendera Jeanne d'Arc sudah patah.Jeanne d'Arc lalu membuang tongkat benderanya y
Jeanne d'Arc sekarang sedang berdiri dengan tegap. Dia berdiri sambil memperhatikan ratusan prajurit yang dibawa oleh Remulta. Entah berapa prajurit yang Remulta bawa sekarang. Dari yang dilihat ada sekitar 30.000 pasukan lebih. Terdiri dari prajurit, pemanah, pasukan berkuda dan 15 Ksatria Kudus bersamanya. Jeanne d'Arc sendiri hanya bersama 30 Ksatria Kudus yang terhitung bersamanya. Meskipun Ksatria Kudus memang prajurit yang kuat dan bisa bernilai 1000 prajurit tiap 1 Ksatria Kudus. Tapi tetap saja, tanpa memiliki prajurit, bukan berarti dia bisa membalikkan keadaan. Dia butuh pasukan sesegera mungkin untuk membantunya. Rak Maja mulai turun tangan untuk mencarikan dia pasukan. Meskipun Rak Maja berjanji kepada Ratu Anastasia untuk tidak menggunakan pasukan utamanya. Hal tersebut bukanlah masalah. Rak Maja justru berhasil mengumpulkan pasukan yang dia dapat dari Kota Wisia dan sekitarnya sendirian. Sekitar 15000 prajurit lebih berhasil dia kumpulan. Meskipun disebut prajurit, me