Home / Lain / Rainy Season / 6. Day and Hary

Share

6. Day and Hary

Author: Kingvillage
last update Last Updated: 2021-04-28 10:09:00

"Aku tidak menyukai kakek-kakek ... tapi kalau wajah di depanku aku sangatt menyukainya."

Aku dan Torrance tertawa dengan pelan. Aku takut akan membangunkan Seward kalau aku tertawa terlalu keras.

"Kakakmu sudah bangun, sebaiknya aku keluar. Bye."

Dia berdiri melangkah keluar dari kamarku dan mematikan lampu kamarku. Aku mematikan televisi dan sekarang perutku sudah kenyang.

Dari tempatku duduk aku bisa melihat arah luar jendela, kilatan petir terlihat jelas, dan hujan masih belum berhenti sejak semalan. Aku menelan ludahku, bagaimana bisa aku bertemu dengan mahluk fantasi di sini.

Padahal aku hidup di zaman modern, seharusnya mahluk seperti itu sudah punah. Aku menepuk pipiku, untuk memastikan jika aku sedang bermimpi. Rasa sakit itu membuatku sadar kalau aku harus menerima kenyataan yang ada.

Hidup berdampingan dengan mahluk fantasi yang bisa hidup abadi. Sedangkan mereka bisa melihat aku tumbuh dan menua hingga aku meningglkan dunia ini untuk selamanya.

Sepertinya hujan akan terus mengguyur kota ini. Pukul 05.00 pagi lebih aku kembali menaiki tempat tidurku lagi. Mataku terasa lelah dan aku kembali tidur. Jarang sekali aku terbangun dari tidur malam dan kembali tidur. Seperti ini.

Ketika aku membuka mata, aku sangat terkejut, Seward sudah ada dikamarku. Memandang jalanan dari jendela kamarku. Aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Ku langkahkan kakiku untuk menghampirinnya.

"Mom menyuruhmu pulang," Katanya dengan suara sedih.

"Aku tidak mau pulang! Aku sudah nyaman tinggal bersamamu Kak," Ujarku dengan sangat yakin.

"Aku sudah bilang begitu kepada mereka. Tapi sepertinya mereka marah. Besok jika kau menolak pulang mereka akan datang kesini." Dia berkata sambil membereskan rambutku yang kusut.

"Biarkan saja mereka ke sini. Aku akan bilang kepada mereka untuk mengijinkanku tinggal bersamamu."

Ya mungkin aku yang harus berbicara kepada mereka. Aku harus mempertanggung jawabkan apa yang sudah aku lakukan. Kabur dari rumah dengan minggalkan surat, lalu terdampar di sini bersama Seward.

Hal yang sangat mudah di tebak oleh siapapun. Dan jangan lupakan satu hal, keluargaku bukan orang sembarangan. Dia bisa mencari informasi hanya dengan hitungan jam.

“Yah, kalau itu ke inginanmu. Nanti aku akan meminta mereka yang datang ke sini.”

Seketika aku mengingat hal lain. "Ehh ... apakah Torrance masih ada di sini?"

"Ya, dia masih tidur. Memangnya kenapa?" Seward menatapku dengan pandangan jahilnya. Seolah aku menanyakan kekasihku yang menginap di rumah Seward.

"Tidak! Kukira dia sudah pulang." Jawabku dengan lantangnya.

"Pulang? lihat rumah di seberang jalan sana. Tepat di depan matamu. Itulah rumahnya. Tapi dari dulu dia tidak suka tinggal di rumahnya sendirian. Jadi dia sering menginap di sini."

Ku perhatikan rumah itu baik-baik. Kulihat rumahnya dengan teliti. Unik ya walaupun harus ku akui lebih bagus rumah Seward. Sayang sekali kalau rumah itu tidak di tempati. Aku menganggukan kepalaku seakan mengerti dengan apa yang di pikirkan Torrance tentang rumah itu.

Sendirian, hanya keheningan yang menemaninya. Dan itu sering kali membuat sesak. Seward saja sampai betah di kantor karena banyak orang, lalu bagaimana dengan Torrance yang harus mengerjakan apapun seorang diri.

Seward melangkah keluar dari kamarku. Ku tatap jam ternyata masih jam 07.15, kubuka jendela kamarku lebar-lebar agar bisa menghirup udara pagi yang sangat segar. Kutatap bulir-bulir air hujan yang jatuh dari langit. Setelah puas menikmati pagi hari aku langsung melanjutkan aktivitasku yang lainnya.

Aku mencoba untuk membereskan kamarku, isi lemari yang menurutku tidak tertata dengan rapih dan melihat dinding kamar yang lumayan polos menurutku.

Aku berpikir untuk sedikit menambahkan beberapa walpaper agar terlihat lebih menarik. Walpaper buah dan bunga yang kemarin aku beli dan menyebabkan tragedi tidak terduga.

Setelah bergulat dengan isi kamarku, aku turun melihat Torrance yang sedang memasak. Aku tersenyum ke arahnya.

"Dimana Seward?" Tanyaku karena tidak melihatnya bersama Torrance.

"Dia sedang membukakan pintu, sepertinya ada yang bertamu."

"Yuri ... Yuri! Temanmu datang," Seward berteriak dari ruang tamu.

"Teman? teman yang mana?" Tanyaku kepada diri sendiri.

"Temui saja dulu. Nanti kau juga akan tahu. Kalau bisa suruh dia cepat pergi. Aku tidak suka dengan baunya." Perintah Torrance masih sambil fokus dengan masakan yang di buatnya.

Bau apa? Aku malah mencium wangi dari masakan Torrance. Aku juga baru saja mandi. Torrance yang masih melihatku di dekatnya langsung menyuruhku pergi.

Dengan enggan aku berjalan menuju ruang tamu. Pertanyaan-pertanyaan berkelebat dalam pikiranku. Siapa yang menemuiku? Walapun sudah siang, tapi aku tidak pernah memberi tahu teman baruku alamat rumah Seward.

Sepertinya aku mengenal dia. Dia berdiri membelakangiku. Sangat gagah seperti seorang pangeran yang selalu aku bayangkan. Aku terkikik geli dengan pikiranku sendiri.

“Hary!” Mungkinkah benar kalau dia Hary. seketika orang yang di panggil membalikkan badannya. Benar saja, dia Hary teman baruku.

“Yuri, apa kau baik-baik saja? tidak ada yang terluka kan?” Terdengar aneh, apakah dia tahu apa yang aku alami semalam?

“Aku baik-baik saja. Kau tahu dari mana alamat rumahku?”

“Dari sekolah.” Jawabnya. Wajahnya benar-benar sangat tampan. Dia tersenyum lega mendengar jawabanku.

Sebenarnya aku tidak tahu apa maksud dari kedatangannya ke sini. tapi ya sudahlah. Aku ingin dia sedikit lebih lama ada di sini.

“Oh iya, Kakakku baru saja memasak. apa kau mau sarapan bersamaku ... eh maksudnya bersama kami? Sebagai tanda perkenalan. Please!” Kataku dengan kikuk.

Dia mengangguk, dan langsung mengikutiku berjalan kearah meja makan.

Aku mengenalkan Hary kepada Seward dan Torrance. Seward terlihat biasa-biasa saja kepada Hary, tapi Torrance dia seperti tidak senang dengan kedatangan Hary.

Ketika mataku bertemu dengan mata Torrance kupasang wajah memohonku. Aku tidak ingin kalau Hary pergi dari sini karena sikap Torrance.

Akhirnya Torrance mengerti dan sedikit memasang wajah sopannya.

“Silakan duduk! Kau ambil saja yang kau inginkan. Aku memasaknya dengan rasa cinta.” Ucap Torrance dengan bangganya.

Setelah selesai sarapan Hary berpamitan kepada kami. Aku mengantarnya sampai pintu depan. Rasanya sangat senang bisa makan bersama Hary. Baru kemarin aku bertemu dengannya dan sekarang dia datang kerumah ini.

Hari ini adalah hari yang paling baik untukku. Semua kejadian yang baik datang kepadaku. Tapi sepertinya Torrance masih marah kepadaku. Walaupun begitu dia tetap bersikap baik. Torrance kembali menginap di rumah Seward.

Semalaman Torrance dan Seward terus mengobrol dan menonton pertandingan basket. Aku hanya mendengarkan dari kamarku, suara mereka sungguh berisik.

Hary kembali hadir di dalam mimpiku. Namun kali ini hanya ada aku bersamanya tak ada orang lain lagi. Di tempat yang sangat indah. Taman bunga yang sedang mekar, di tambah dengan gerimis, kami saling menatap. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut kami.

Related chapters

  • Rainy Season   7. Mom and Daddy

    Hari demi hari kulewati dengan baik. Dua minggu ini aku merasa tenang. Namun siang ini Mom datang. aku tahu mereka akan datang, kukira tidak secepat ini. Ada sedikit perasaan takut dan rasa bersalah ketika melihat wajanya. “Hallo Yuri! Bagaimana kabarmu selama disini?” Mom menatapku dengan tajam. “Kabarku sangat baik Mom, Kakak memperhatikanku dengan sangat baik,” Jawabku dengan sangat yakin. Seward hanya menundukan wajahnya. Sebenarnya aku tidak terlalu mengerti dengan situasi yang dihadapi oleh Seward. Alasan sebenarnya dia memilih untuk menjauh dari Greendland. Aku melihat raut wajah Seward ketakutan sekaligus cemas. Bukan rasa rindu dan bahagia bisa melihat orang tuanya datang. “Baguslah.” Dad mengucapkannya tanpa ekspresi. “Kami berharap kamu bisa ikut pulang bersama kami, sekarang!” Mom menatapku dengan tajam. Aku balas menatap Mom dengan sinis, apakah wajar seorang Ibu memperlakukan anaknya seperti itu? “

    Last Updated : 2021-05-01
  • Rainy Season   8. Dracula Again

    Hubunganku dan Hary semakin membaik, kami hanya berbeda jadwal pelajaran bahasa dan olahraga. Saat istirahat tiba kami selalu pergi ke Greentree bersama, namun hanya disaat gerimis atau matahari tertutup awan. Waktu sinar matahari tidak tertutup awan kami selalu pergi ke perpustakaan sekolah. Kadang Hary tak masuk sekolah jika cuaca sangat cerah. Hal yang menyedihkan untukku. Tapi menurut Darren dan teman-temannya itu adalah cuaca yang sangat indah. Darren kadang menyebalkan, dia lebih menyebalkan dari Seward. Yang selalu menjahiliku, mengikuti kemanapun aku pergi walau aku ingin sendiri, bahkan selalu mencari perhatianku. Sedangkan dengan Torrance aku seperti mempunyai kakak satu lagi. Sejak Hary ikut makan bersama kami dia terlihat marah tapi karena keseringan datang dan belajar bersamaku, kini sikapnya baik-baik saja. Torrance selalu mengantarku ke sekolah saat Seward sedang ada keperluan mendadak. Tapi saat matahari cerah dia tidak berani

    Last Updated : 2021-05-01
  • Rainy Season   9. Night

    “Torrance, kau dari mana?” Aku bertanya kepada dia dengan rasa takut. “Aku lapar ... ingin darahmu,” Ucapan Torrance membuatku terkejut. “Torr ... kumohon! sadarlah. Aku Yuri. kau hanya becanda kan .” Sepertinya Torrance kehilangan kesadarannya. Dia terus mendekatiku perlahan. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan. Apakah dia akan menjadikanku makanannya? Pikiran itu terus memenuhi pikiranku yang kalut. Aku tidak bisa menghindarinya lagi, untuk laripun aku tidak sanggup. Ketika dia ada didepanku dia langsung menarik tanganku dengan kasar. Dengan jelas aku melihat taringnya keluar dan mendekatkannya ke tanganku. Aku mencoba menarik tanganku yang dipeganggnya dengan sangat kuat, sampai aku merasakan sakit. Torrance mulai menghisap darahku. Rasanya tidak enak, sangat sakit dan membuatku lemas ingin tertidur. Penglihatanku mulai memudar, yang aku harapkan aku masih bisa terbangun esok pagi. Kudengar ada teriakan

    Last Updated : 2021-05-01
  • Rainy Season   10. Prom Night

    Akhirnya saat yang di tunggu-tunggu datang juga. Hari ini nilai ujianku akan di bagikan. Setiap orang yang mempunyai nilai terbaik akan di berikan penghargaan. Tapi itu khusus untuk lima orang. Aku sangat berharap mendapatkan salah satu posisi di peringkat itu. Acaranya membuatku mengantuk. Jajaran para guru dan staff lainnya terus memberikan sambutan dan memberikan kata-kata yang tidak akan memberiku motivasi sama sekali. Membosankan. Ketika kepala sekolah menutup sambutannya. Aku benar-benar merasa lega. Seward juga datang ke sekolah untuk mengambil kartu hasil study ku semester ini. kulihat Torrance juga ikut datang. Namun dia menunngu di luar ruangan auditorium. Kini saatnya untuk mengumumkan siapa murid terbaik di semester ini untuk anak kelas tiga. Aku tidak sabar untuk mendengarnya. “......... untuk kelas tiga terbaik. peringkat ke lima diraih oleh Kay. Peringkat ke 4 diaraih oleh Micky. Peringkat ke tiga di raih oleh Ma

    Last Updated : 2021-05-05
  • Rainy Season   11. Tragedy

    “Yuri, kau ingin tau satu rahasiaku?” Aku mengernyitkan dahiku tidak mengerti. Seolah bertanya apa? “Yuri, sebenarnya aku menyukaimu. Sangat menyukaimu,” Mataku berbinar dan hatiku menghangat mendengar ucapan Hary. Aku mengerjapkan mataku tidak percaya. Hary menunggu jawabanku. “Kau serius?” “Aku tidak pernah main-main dengan ucapan dan juga perasaan.” “Aku sangattt menyukaimu...” Aku tidak tahu harus bicara apalagi. Tapi aku tahu aku sangat menyukainya, aku tak pernah melihat dia berbeda denganku atau apapun itu. satu yang paling aku inginkan sejak dulu, perhatian dan perasaanku terbalas olehnya. “Jawaban itu sudah cukup untukku ... Aku berjanji akan selalu ada disisimu,” Ekspresi Hary menghangat ketika mengatakannya. Dia menggenggam tanganku dengan sangat hati-hati. Meskipun aku merasakan dingin dari kulitnya, namun kebahagiaan yang diberikan Hary sudah cukup membuatku menghangat. “Hary, sepertinya hujan semakin

    Last Updated : 2021-05-05
  • Rainy Season   12. On the Road

    “Torrance tenangkan dirimu ...” Ucapku sedikit meringis menatap kecepatan mobil yang kami tumpangi. Torrance seperti orang yang di kejar monster, dia mengendarai mobil di atas 150 km/jam. Sudah seperti pembalap saja. Hary yang melihatku ketakutan, langsung memegang tanganku dengan lembut. rasa dingin langsung terasa menembus kulit tanganku. “Kita memang harus cepat Yuri, kau tenang saja. Torrance lebih pandai mengemudikan mobil.” Hary menenangkanku. Aku langsung memeluknya sambil memejamkan mata beberapa saat. “Mereka masih mengejar kita di belakang,” Ucap Torrance dengan wajah serius. “Akan aku hubungi sudariku untuk menjaga Yuri. setelah itu kita harus menyelesaikan masalah ini sebelum tercium oleh pemimpin kita,” Hary ikut bicara. Wajahnya sama seperti Torrance. Rasa cemas, takut dan marah. Semuanya ada di wajah mereka. Aku langsung tertegun, siapa pemimpin yang di maksud oleh Hary. kelihatan sekali Hary menjadi serba salah setelah

    Last Updated : 2021-05-05
  • Rainy Season   13. Hary

    Hujan turun semakin deras membuat semua pikiran dan perasaanku berkelana kemana-mana. Aku tidak pernah merasa seperti ini seumur hidupku. Merasa ketakukan dengan apa yang aku ketahui. John langsung memarkirkan mobilnya di halaman rumah Seward. Aku mencoba bersikap seperti biasanya dihadapan Seward. Ternyata Seward menungguku di teras depan. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu, tatapan matanya tertuju kearah Kasloff dan John. “Hai kak, kau belum tidur? Oh ya, kenalkan ini Kasloff dan John pacarnya.” “Hallo,” sapa Seward dengan ramah. Namun ada raut wajah curiga darinya. “Dimana Torrance dan Harry?” “Torr ... Torrance bukannya dia sudah pulang? kalau Hary dia ada urusan. Kak, mereka ingin menginap disini,” Aku sangat gugup mengatakan kebohongan kepada Seward. “Dia belum pulang. Mungkinkah dia ada urusan? Yasudah ajak temanmu kedalam Yuri. John nanti kau tidur dikamarku.” “Oke. Tidur diruang tamu juga tidak masalah untukku,” Kat

    Last Updated : 2021-05-10
  • Rainy Season   14. Message from Darren

    Torrance membuat kami semua kebingungan. Tapi aku memperhatikan wajahnya yang berfikir serius seperti itu. lucu. Torrance, Hary dan aku melanjutkan berbincang. Sedangkan Kasloff kembali ke tempat tidur. Namun tidak seperti tadi saat dia hanya memainkan ponselnya. Matanya tertutup seperti orang yang sedang tidur. Aku sangat heran, apakah mahluk seperti mereka juga memerlukan istirahat? “Kalian istirahatlah! Ini sudah hampir pagi,” Mereka hanya saling pandang seolah perkataanku adalah hal yang salah. “Hmm. Oh tentu. Hary ikutlah kerumahku. Kau perlu istirahatkan?” Torrance tertawa dengan ucapannya sendiri. Sedangkan Hary hanya merasa aneh dengan ajakan Torrance. Hary hanya mengangguk. “Istirahatlah dengan tenang. Aku akan selalu menjagamu,” Hary mengelus lembut rambutku. Dia seolah tidak ingin pergi walaupun hanya selangkah dari hadapanku. “Aku percaya padamu. Tapi di sini sudah ada kakakmu yang menjagaku. Kau tidak perlu khawatir.”

    Last Updated : 2021-05-12

Latest chapter

  • Rainy Season   46. Help

    Aku dan Hary pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Ini sudah hari ke sembilan kami seperti ini. Entah sampai kapan kami akan terus bermain petak umpat dengan mereka.Hary tidak pernah menunjukan ekspresi sedihnya lagi. Dia lebih sering tersenyum, seolah kami sedang liburan untuk beberapa saat ke depan.Dengan kemampuan yang di milikinya, Hary mengendalikan pikiran orang lain untuk memenuhi kehidupan kami. Kadang Hary meninggalkanku sendiri, agar dia bisa memenuhi nafsu predatornya.Saat ini kami sedang berada di atas kapal, Hary mengajakku untuk pergi ke sebelah timur Nusantara. Aku yang tidak terlalu tahu hanya mengikutinya saja.Terkadang tanpa aku sadari, aku sudah berada di tempat berbeda. Aku tidak pernah bertanya kepada Hary. Aku percaya Hary bisa melindungiku.“Hary, sepertinya aku ....”“Aku tahu, ada beberapa vampire di sini. Kau jangan terlalu jauh dariku.”Aku langsung merapatkan tubuhku kepada H

  • Rainy Season   45. Another Forest

    Hary membawaku pergi ke tempat yang tidak pernah aku duga. Sebuah hutan di pulau terpencil.Kami menaiki perahu yang di sewa oleh Hary. Jika tidak membawaku, sejak tadi Hary sudah sampai di tempat ini. Lagi-lagi cuaca memburuk. Awan gelap sudah menutupi sebagaian daratan.Hary menyuruhku untuk duduk tenang. Sedangkan dia sendiri sibuk menyiapkan tempat untukku dan Hary berteduh. Hary membuat rumah pohon, kecil tapi cukup untuk kami berdua.Tidak berapa lama setelah Hary selesai, hujan yang sangat deras langsung turun. Aku khawatir jika Maria bisa menemukan kami di sini.“Untuk sementara kita di sini dulu, kita tidak mungkin diam di sini untuk waktu yang lama. Maaf, aku terlalu ceroboh, Riry. Harusnya aku ....”“Stttt, kau tidak perlu meminta maaf, Hary. Kau membawaku bersamamu, aku sudah bahagia.”Hary memelukku, dia terlihat senang dengan apa yang aku katakan. Aku balas memeluknya dengan erat.Aku langsung ter

  • Rainy Season   44. Elegan Women

    “Harusnya photomu di pasang sebelah sini,” ucap Seseorang yang sudah ada di sebelahku.Aku langsung melihatnya, tidak terkejut seperti sebelumnya dan aku tidak pernah tidak terpesona dengan penampilannya. Sangat elegan. Dia menghampiriku dengan gaun biru terang. Kontras dengan kulitnya yang putih pucat.“Halo,” aku menyapanya dengan kaku.“Halo, haruskah aku tanya apa kabar?”

  • Rainy Season   43. Scary

    Hary dan aku duduk di bawah ohon yang ada di greentree. Kami terdiam cukup lama, memikirkan kemungkinan yang akan di perbuat oleh Darren. yang terlihat di mataku adalah Darren masih penasaran kepadaku.Buktinya dia masih datang ke sekolah dan lebih parahnya dia malah membawa teman-teman yang lainnya ke sini. aku tahu Darren sengaja melakukannya.Aku merasakan Hary menyentuh tanganku dengan lembut. Dia menatapku, memberitahu agar aku tidak gentar sedikit pun.“Apa kau ingin pulang saja?” tanya Hary.

  • Rainy Season   42. Meet Again

    Pagi sekali hujan sudah turun. Cukup deras hingga membuatku tidak ingin meninggalkan tempat tidur ternyamanku. Aku tahu ini adalah hari pertamaku untuk masuk sekolah lagi.Aku memperhatikan hadiah dari Hary, bunga Angkrek yang bisa membuatnya terluka. Apakah aku harus membuangnya. Bagaimana jika ada yang tahu dengan kenyataan itu? aku berharap tidak ada yang tahu.Kembali ke rutinitas awalku untuk semester terakhir di High School. Setelah ke sadaranku cukup, aku segera bersiap memakai seragam sekolah. Mengikat rambut dengan rapih dan selesai.“Selamat pagi, Kak!” aku menyapanya dengan penuh semangat.Walaupun aku mengetahui jika Seward bukanlah keluarga asliku, tapi selama ini dia sudah sangat baik kepadaku. Tidak masalah untukku, Seward tetap kakak terbaik yang pernah aku miliki.“Pagi! Sarapan dulu sebelum berangkat. Kakak tidak bisa mengantarmu ke sekolah, mungkin Torrance lebih senggang.”“Tidak perlu.

  • Rainy Season   41. Happy With You

    Sesaat sebelum tengah malam, Torrance pergi entah kemana. Dia tidak mengatakan apapun kepadaku. Tinggal aku dan Hary di sini, di temani oleh orang – orang yang masih ramai bernyanyi di iringi gitar. Ada yang masih makan dan sesekali becanda bersama temannya.Sedangkan aku, di tengah dinginya malam. Masih terpaku dengan sosok Maria yang entah pergi kemana. Jika dia keluargaku lalu siapa orang tuaku sebenarnya? Aku kira karena sikapku sedikit sama dengan Daddy, dia adalah orang tuaku kandungku.Pikiranku di penuhi oleh banyak hal. Tapi perasaanku seperti tidk peduli akan kenyataan yang ada. Hanya sedikit kesal saja, kenapa tidak sejak dulu aku mengetahui kenyataan ini.“Kau belum mengantuk, Riry?” panggilan itu terdengar manis di telingaku.“Aku tidak merasakan kantuk sama sekali.” lalu tersenyum menatap ke manik matanya.Hary memberiku selimut yang lumayan tebal. Cuaca di pegunungan memang sangat ekstrim, tapi jangan lu

  • Rainy Season   40. Family?

    Ucapan selamat ulang tahun dari Maria membuat aku terdiam beberapa saat. Kenapa dia bisa mengetahuinya? Kenapa aku sendiri melupakan ulang tahunku?“Tadinya aku ingin menjadi orang pertama yang mengucapkannya, tapi yasudah lagipula dia lebih mengejutkanmu dari pada hadiah apapun kan?”Torrance benar, kehadiran Maria di tengah mereka membuat keadaan menjadi canggung seketika. Apalagi Hary, dia kadang memperhatikan antara aku dan Maria dengan seksama.Sama sepertiku yang terus mencari perbedaan di antara kami. Namun hanya sikapnya saja yang berbeda. Aku menghela napas, ingin untuk tidak percaya tapi sudah ada di depan mataku.“Kau ingin hadiah apa?” matanya yang dingin menatapku.“Aku? Aku tidak ingin apapun.”Dia mendekat ke arahku, duduk di sebelahku lalu memegang tanganku. Aku merinding seketika, tangannya memang sangat lembut. tapi lebih dingin dari tangan Hary.“Tentu saja, aku berbed

  • Rainy Season   39. Twins?

    Detik demi detik sudah terlewati, dan aku yakin dia orang serupa denganku. Tanpa sadar aku mundur dan hampir terjatuh, jika saja Hary tidak memegangku.“Aku ....” ucapku tidak jelas. Masih terkejut dengan apa yang aku lihat.“Kau kenapa? Apakah kau melihat ikan paus?” tanya Torrance bercanda.“Aku ... itu ... aku ...”“Apakah Darren ke sini lagi?” tanya Hary mengerutkan keningnya curiga.“Bukan, aku melihat ... aku?!” ucapku sekaligus bertanya kepada Hary.Hary yang mendengar pertanyaanku tidak mengerti. Apakah aku sudah linglung? Hary memegang dahiku. Dia masih menatapku dengan bingung.“Kau tidak apa – apa?” tanya Hary khawatir.Aku melepaskan tangannya. “Aku tidak sakit, aku melihat orang yang sangat mirip denganku. Tapi dia lebih cantik ...”“Tentu saja, kau tidak ada apa – apanya,” ucap Torrance mengejek

  • Rainy Season   38. On The Lake

    Seperti dugaanku, Torrance membuang bawaannya begitu saja. Dia tidak membawa apapun selain dompet dan ponselnya. Sedangkan Hary, dia hanya membawa jaket dan tas punyaku.Sejak tadi aku hanya memperhatikan ke terdiaman Hary. Aku tahu dia sedang memikirkan sesuatu. Sadar karena aku terus menatapnya, Hary tersenyum hangat ke padaku.“Apa kau sangat merindukanku? Dari tadi kau terus menatapku dengan lekat,” ucap Hary, aku tersipu malu mendengar pertanyaan Hary.“Tentu saja, aku sangat merindukanmu. Kalau bisa jangan pergi jauh lagi, semeterpun jangan pernah.”“Kau bisa saja.”Begitu kentarakah? Aku hanya memalingkan wajahku sambil menahan senyum, dan aku malah melihat Torrance yang terlihat sebal. Aku langsung merubah ekspresi wajahku. Lalu berdeham.“Aku tidak mau menjadi cicak di antara kalian, jadi selama liburan jaga sikap kalian! Di sini aku lebih tua dari kalian,” perintah Torrance.&l

DMCA.com Protection Status