Home / Urban / Rain / Wanita cantik

Share

Wanita cantik

Author: Rubah putih
last update Last Updated: 2021-03-11 15:45:07

Semuanya gelap tidak kelihatan apapun, tidak ada yang bsia dia lihat sekarang, dan setelah beberapa saat dia pun menukan cahaya dari matanya, Rain perlahan bangun, namun Rain bangun di tempat berbeda, dia mengira kalau dia sudah di surga, namn Raian salah, dia sedang berada di sebuah ruangan yang penuh dengan pencahayaan yang cukup, Rain membua mata dan merasa lengan kiri dan kanan serta seluruh badannya terasa sangat sakit sekali.

Rain terbangun dari kegelapannya, dan melihat di sekelilingnya sudah ada banyak orang serta perempuan yang memakaibaju perawat, dan yang lebih kagetnya lagi Rain melihat wanita cantik yang pada malam itu dia tolong.

Dengan sisa-sisa tenaga Rain mencoba untuk duduk sambil memegang lengannya yang masih sakit, namun tidak bisa karena sekarang kondirinya Rain sangatlah lemah dan bahkan untuk dia duduk saja dia tidak bisa.

“Saya di mana ?” Tanya Rain yang tidak tahu dia berada di mana sekarang.

“Kamu berada di rumah saya” jawab Wanita cantik itu

“Maaf Bu, sebaiknya jangan terlalu banyak orang, karena dia butuh istirahat yang sangat cukup untuk memulihkan semuanya” Ucap Perawat itu

“Kalian semua keluar dari sini sekarang” Ucap satu perempuan yang masih sangat muda dan dia terlihat sangat cantik dan bisa di bilang dia mirip sekali dengan wanita yang di tolong Rain pada malam itu, dan mungkin bisa di bilang kalau umur perempuan itu se umuran dengan Rain.

Rain pun semkin bingung dengan semua ini,dan kepalanya semakin sakit, dia memegang kepalanya sambil meringis kesakitan, dan dokter pun bilang kalau Rain untuk saat ini tidak boleh berpikir apapun, dia harus istirahat dengan total.

“Baik Dok” Ucap Wanita cantik itu yang sampai sekarang Rain belum mengetahui siapa nama Wanita dan perempuan cantik itu

Dan setelah itu Dokter dan perawat pun keluar dan tiba-tiba saja ruangan besar itu menjadi ruangan sepi dan hanya Rain dan Wanita serta perempuan cantik itu.

“Hai, masih ingat aku ?” Tanya Wanita itu pada Rain

“Bunda, kan dokter bilang kalau orang ini tidak boleh terlalu banyak berpikir, itu akan berpengaruh dengan kondisinya” Ucap Perempuan itu

Perempuan itu menyebutnya Bunda, berarti mereka anak dan Ibu, tapi yang Rain bingung dia ada di mana sekarang.

“Ibu kan yang waktu malam itu kan” Jawab Rain

“Iya betul, itu saya, saya ingin berterima kasih sama kamu, karena kamu sudah menolong saya dari orang-orang itu, kamu hebat dan bahkan kamu mengorbankan nyawa kamu untuk saya” Ucap Wanita cantik itu

“Aku melihat orang-orang itu melecehkan Ibu, baru saya datang membantu sebisa saya, eh sekarang malah saya nyusahin Ibu” Ucap Rain yang tidak menyangka bukannya membantu malah dia membuat susah wanita cantik itu sampai di panggilkan dokter segala

“Tidak, kamu memang benar menolong saya, saya ingin berterima kasih sama kamu” Ucap Wanita cantik itu dan lanjut bilang

“Oh iya, siapa nama kamu ?” Tanya Wanita cantik itu dan Rain pun memberitahu nama dirinya

“Saya Rain Aksara” Jawab Rain

“Nama yang sangat bagus” Ucap Wanita cantik itu

“Kalau wanita canti yang ada di depan kamu ini adalah Laura Indah Abigail” Ucap Wanita cantik itu dan tidak hanya orangnya namanya pun juga sangat cantik dan indah

Lalu Wanita yang di sampingnya pun memperkenalkan dirinya “Kalau aku Tania Indah Abigail, dan wanita yang berada di depan kamu adalah Bunda aku” Ucap Tania dengan senyum

Pada saat Laura ingin di rampok oleh penjahat, ada Rain yang melewati jalan itu, Laura penasaran kenapa Rain bisa melewati jalan itu dan pada saat malam itu Laura melihat kalau Rain sedang berada dalam masalah yang tidak bisa dia hindari.

“Rain, saya ingin tanya, kenapa kamu bisa melwati jalan itu pada malam itu dan sebenarnya kamu ingin ke mana dan di mana rumah kamu ?” Begitu banya pertanyaan yang di tanyakan oleh Laura dan itu membuat Rain bingung untuk menjawabnya.

“Bunda, Bunda terlalu banya pertanyaan untuknya, hingga membuat Rain bingung seperti itu, Bunda harus bertanya satu persatu Bunda” Ucap Tania memberi tahu Bundanya kalau Laura harus bertanya satu persatu agar tidak membuat Rain bingung

“Maaf sayang, habisnya Bunda penasaran” Ucap Bundanya dengan senyum salah

“Ya udah, kalau begitu saya ingin tanya, kenapa kamu bisa meewati jalan itu pada malam hari, dan mau ke mana kamu malam-malam seperti itu ?” Tanya Laura dengan penasaran

“Saya sendiri juga bingung kenapa saya bisa melewati jalan itu, dan juga saya tidak punya tujuan, saya hanya berjalan ke mana kaki saya melangkah dan membawa saya pergi” Ucap Rain sambil memikirkan keluarganya

“Loh memang keluarga kamu di mana ?” Tanya Laura yang semakin penasaran dengan latar belakang Rain yang sudah menolongnya dari para perampok malam itu

“Keluarga aku ada, namun aku keluar dari rumah” Ucap Rain dengan mata yang berkaca-kaca ketika dia mengingat kejadian itu di mana Kak Ara dan Mira menangis

“Kenapa kamu keluar dari rumah ?” Tanya Laura yang semakin tertarik dengan kehidupan seorang Rain Aksara

“Saya tinggal di rumah Nenek Juli, Saya tinggal bersama Kak Ara dan Mira adik saya, sedangkan Ayah dan Mamah saya pisah dan sekarang mereka tidak tahu berada di mana, Ayah menikah lagi, sedangkan Saya di rumah Nenek tidak hanya tinggal Saya dan Kak Ara dan Mira saja, melainkan di sana ada anak dari Nenek juli, dia tidak suka dengn Saya, dia pengangguran seperti saya, namun dia selalu menganggap saya sebagai beban keluarga itu dan beban buat Kak Ara yang bekerja” Cerita Rain dengan pelan-pelan dengan mata yang berkaca-kaca karena ingat Kak Ara dan Mira

“Setelah itu saya memutuskan untuk keluar dari rumah itu meninggalkan Kak Ara dan Mira untuk mencari kerja dan akan kembali jika saya sudah sukses nanti, untuk menunjukkan pada Anaknya Nenek juli sekaligus Om saya kalau saya bukan beban bagi keluarga dan juga Kak Ara” Ucap Rain sambil menitikkan air mata

Laura dan Tania yang mendengar cerita itu pun sampai mengeluaran air matanya, bahan merea saja hanya mendengar cerita Rain mereke mangeluarkan air mata dari pelupuk matanya.

Rain yang melihat pun meminta maaf “Bu, dan Mba, maaf yah, saya jadi curhat” Ucap Rain sambil tersenyum mengelap air matanya

“Tidak apa-apa, bahkan kami aja yang mendengarnya terasa sangat sedih, bagaimana dengan Kakak dan adik kamu” Ucap Laura sambil mengelap air matanya

“Panggil aku Tania karena aku masih berumur dua puluh satu tahun” Protes Tania karena dia di panggil Mba oleh Rain

Related chapters

  • Rain   Tanggal dan bulan lahir yang sama

    “Lalu habis dari sini kamu ingin ke mana ?” Tanya Tania“Tidak tahu, yang pasti aku akan berusaha untuk menjadi orang sukses dan kembali ke keluarga, untuk mengajak Kak Ara dan Mira pergi dari sana” Ucap Rain“Kalau begitu saya mau membantu kamu, kamu tinggal di sini menjadi anak saya dan buktikan ke keluarga kamu itu kalau kamu bisa sukses dan kamu ukan beban keluarga” Ucap Laura tanpa pikir panjang yang membuat Rain kaget dan bahkan dia tidak percaya kalau Laura bilang seperti itu pada dirinyaRain pun masih belum sadar atas keterkejutannya atas apa yang di bilang Laura ini, Bahkan Rain tidak menyangka akan di tolong oleh Laura dan sekarang dia di bkin terkejut lagi atas apa yang di bilang Laura tadi.Melihat Rain tidak menjawab dan masih terbengong Laura memanggil Rain beberapa kali“Rain” Ucap Laura Rain masih belum menyadarinya“Rain” Ucap Laura lagi dan lagi-lagi Rain tidak me

    Last Updated : 2021-03-11
  • Rain   Rain di angkat anak oleh Laura

    Dan Rain mendengar itu dia kecewa, ini tidak seuai yang dia harapkan, Bunda Laura malah menyukainya dan tidak ada masalah dengan itu, ini membuat Rain salah membuat keputusan“Jadi mulai sekarang Rain adalah anak Bunda sama seperti Tania, dan Rain harus memanggil dengan sebutan Bunda ya Rain” Ucap Bunda Laura dengan senyumDan Rain hanya mengangguk pelan saja, tanpa bicara karena hal ini yang dia tidak ingin kan,“Coba Bunda ingin dengan Rain menyebut Bunda sama Bunda” Pinta Bunda Laura dengan senyumDan Rain dengan trpaksa memanggil Bunda dengan pelan “Bunda” Ucap Rain dengan suara pelan yang membuat Bunda Laura dan Tania tersenyumDan setelah itu tiba-tiba saja ada sesuatu yang berbunyi, yaitu perut Rain, karena dari emarin siang Raian belum sempat makan, sampai dia harus kelelahan melawan para penjahat yang ingin merampok dan melecehkan Bunda Laura dan itu membuat Bunda Laura dan Tania tersenyum.&ldquo

    Last Updated : 2021-03-11
  • Rain   Bibi Fetrin membawa Rain ke dalam lagi

    Rain pun bingung kenapa mereka ada di sana, Rain pun berpikir kalau rumah sebesar ini pasti di pasangin CCTV, dia pun lengah dalam masalah ini, dan ternyata ini tidak semudah yang dia bayangkan.Namun dia tetap berusaha untuk keluar dari tempat ini, Rain berusaha tetap tidak terjadi apa-apa dan dia jalan dengan santai menuju Bibi Fetrin dan lainnya yang sudah menunggu di gerbang untuk menghalangi Rain keluar dari rumah besar dan mewah ini.“Hai” ucap Rain dengan senyum ramah, namun muka mereka semua sangat tegang dan bahkan sangst serius menatap Rain.Beberapa hari cukup untuk Bibi Fetrin mengenal Rain karena dia selalu membantu Rain karena itu perintah dari Laura, karena sekarang Rain adalah anak Bosnya yaitu Laura, mangkanya dia selalu membantu Rain untuk semua masalah ketika Rain di rawat, namun tidak untuk kali ini.“Mau ke mana Rain ?” tanya Bibi Fetrin dengan santai“Mau pergi Bi” jawab Rain dengan santai

    Last Updated : 2021-03-11
  • Rain   Kamar yang megah dan mewah

    Melihat Rain terdiam berdiri di depan pintu, Tania bertanya “Rain ada apa ?’ Tanya TaniaRain pun masih terdiam dan bahkan dia tidak sadar kalau dari tadi Tania memanggilnya“Rain” panggil Tania lagi dan Rain masih belum sadar jugaRain tersadar ketika pandangannya terhalang oleh wajah cantiknya Tania yang berada sangat dekat dengan wajahnya, Rain pun langsung kaget dan mundur beberapa langkah.“Kamu kenapa kok diam ?” Tanya Tania“Engga apa-apa” Jawab Rain yang sudah tersadar dari keterkejutannyaDan setelah itu Tania menjelaskan kamar canggih ini, kalau Rain membutuhan sesuatu dia tinggal menggunakan telefon yang ada di samping tempat tidurnya dan juga Tania menunjukan lemari yang sudha penuh dengan baju-baju yang sangat bagus dan pasti sangat mahal-mahal dan keluaran terbaru dari berbagai brand terkenal yang ada di dunia.“Ini baju-baju kamu” Ucap Tania menunjukan baju-baj

    Last Updated : 2021-03-11
  • Rain   Rain tidak sadar kan diri

    “Aku tidak ingin makan, yang aku ingin sekarang adalah keluar dari rumah ini” Ucap Rain tanpa melihat ke Tania“Kalau kamu engga makan, nanti kamu sakit loh” Ucap Tania dengan lembut sambil duduk bersama Tania di depan kaca besar yang menghadap pemandangan yang indah di luar“Aku tidak peduli, biarkan aku mati di sini” Ucap Rain dengan putus asa yang masih melihat daun-daun yang seolah tersenyum padanya dan memberi tahu kalau ini adalah takdir kamu“Kamu jangan bicara seperti itu, itu tidak baik” Ucap Tania menasihati Rain“Aku tidak bisa menerima ini semua, ini bukan yang aku harapkan” Ucap Rain dengan mata yang berkaca kaca“Ini takdir kamu Rain” Ucap Tania dengan serius dan lanjut bilang “Rain dengar aku,” Ucap Tania namun tidak di tanggapi oleh Rain. Karena melihat dirinya di tanggapi oleh Rain, Tania langsung memalingkan wajahnya Rain hingga menghadap persis ke

    Last Updated : 2021-03-12
  • Rain   Mengingat masa kecil mereka

    Dan Dokter tersebut juga menjelaskan tentang Medical Xpress mejelaskan bahwa kmatian bisa terjadi pada hari ke empat puluh sampai enam puluh, tergantung daya tahan tubuh seseorang. Dan dokter itu bilang kematian dapat terjadi perlahan dan menyakitkan aibat kegagalan fungsi organ tubuh.Dan Bunda Laura yang mendengarkan itu pun menangis karena Rain hampir saja mati jia tidak mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.Lalu Bunda Laura menyuruh dokter untuk merawat Rain dengan perawatan yang terbaik yang ada di rumah sakitnya dan doketr pun mengiyakan dan menyanggupi.Dan setelah itu Dokter tersebut mengebarkan rumah sakit miliknya langsung dan menyuruh mereka membawa alat-alat terbaik dan perawat terbaik yang ada di rumah sakitnya, dan juga rumah sakit yang dokter ini miliki adalah rumah sakit ternama di Indonesia dan bahkan rumah sakit terbagus yang ada di indonesia dan Asia.Dan setelah itu tidak lama kemudian semua yang di pesan dokter tersebut dan dokt

    Last Updated : 2021-03-12
  • Rain   Daun-daun tersenyum

    Mendengar itu Kak Ara pun langsung masuk ke kamar mandi dan menangis karena tidak menyangka kalau adik-adiknya akan melakukan itu, karena tadi pada saat mereka memberi uang itu mereka bilang mereka punya simpanan, ternyata itu hanya tipu daya mereka saja supaya Kak Ara mengambil uang yang mereka beri.Mengingat itu semua Kak Ara pun tidak tahan dan menangis kembali lalu di tenangkan oleh Mira kembali.Kak Ara menyesali karena dia tidak bisa menahan adiknya itu untuk tidak pergi, sementara Om Erik yang baru pulang entah dari mana itu melihat kalau Kak Ara menangis dan dia langsung masuk ke kamar Kak Ara dan bilang “Sudah lah engga usah anak engga berguna seperti itu di tangisin, orang kaya Rain itu tidak pantas di tangisin” Ucap Om Erik yang tidak sadar diri kalau dirinya lah beban keluarga sebenarnya dan bahkan dia selalu meminta uang pada Kak Ara.Dan Kak Ara hanya bilang “Ini bukan urusan Om Erik, jadi om Erik tidak usah ikut campur, lagian j

    Last Updated : 2021-03-24
  • Rain   Kehebatan Bibi Fetrin

    Lalu Bibi Fetrin menghampiri Tania dan Rain lalu bertanya pada mereka “Non Tania dan Tuan muda Rain ada yang bisa saya bantu ?” tanya Bibi Fetrin“Tidak ada Bi, Rain mau melihat kalian berlatih” Jawab Tania dengan senyum“Bi, apa Bibi fetrin hebat dalam bela diri ?” tanya Rain penasaran karena tadi Rain melihat kalau yang melatih para pria berjas itu adalah Bibi Fetrin“Rain, Bibi Fetrin ini sangat hebat dalam bela diri, di sini dia yang melatih mereka semua hingga mereka bisa hebat dan tak terkalahkan oleh bodyguard lain, dan bisa di bilang mereka adalah para bodyguard terbaik di Indonesia dan bahkan Asia” Ucap Tania dengan lembut sambil berjongkok di depan Rain“Benarkah ?” tanya Rain yang masih ragu“Iya” Jawab Tania dengan senyum sambil mengusap tangannya Rain dengan lembut“Bibi Fetrin” Ucap Rain“Iya, kenapa Tuan Muda Rain ?” tanya Bi

    Last Updated : 2021-03-24

Latest chapter

  • Rain   Merasakan Sakit

    Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu

  • Rain   Berusaha Keluar

    “Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari

  • Rain   Berhati-hati

    “Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita

  • Rain   Permainan Mental

    yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental

  • Rain   Rain Dan Diana Terlihat Sangat Kompak

    namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan

  • Rain   Berkelahi

    Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai

  • Rain   Menemukan Celah

    mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene

  • Rain   Mencari Jalan Keluar

    “Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid

  • Rain   Mengobati Anna

    Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status