Beranda / Urban / Rain / Daun-daun tersenyum

Share

Daun-daun tersenyum

Penulis: Rubah putih
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-24 16:54:48

Mendengar itu Kak Ara pun langsung masuk ke kamar mandi dan menangis karena tidak menyangka kalau adik-adiknya akan melakukan itu, karena tadi pada saat mereka memberi uang itu mereka bilang mereka punya simpanan, ternyata itu hanya tipu daya mereka saja supaya Kak Ara mengambil uang yang mereka beri.

Mengingat itu semua Kak Ara pun tidak tahan dan menangis kembali lalu di tenangkan oleh Mira kembali.

Kak Ara menyesali karena dia tidak bisa menahan adiknya itu untuk tidak pergi, sementara Om Erik yang baru pulang entah dari mana itu melihat kalau Kak Ara menangis dan dia langsung masuk ke kamar Kak Ara dan bilang “Sudah lah engga usah anak engga berguna seperti itu di tangisin, orang kaya Rain itu tidak pantas di tangisin” Ucap Om Erik yang tidak sadar diri kalau dirinya lah beban keluarga sebenarnya dan bahkan dia selalu meminta uang pada Kak Ara.

Dan Kak Ara hanya bilang “Ini bukan urusan Om Erik, jadi om Erik tidak usah ikut campur, lagian j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sugandi Ritonga
bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rain   Kehebatan Bibi Fetrin

    Lalu Bibi Fetrin menghampiri Tania dan Rain lalu bertanya pada mereka “Non Tania dan Tuan muda Rain ada yang bisa saya bantu ?” tanya Bibi Fetrin“Tidak ada Bi, Rain mau melihat kalian berlatih” Jawab Tania dengan senyum“Bi, apa Bibi fetrin hebat dalam bela diri ?” tanya Rain penasaran karena tadi Rain melihat kalau yang melatih para pria berjas itu adalah Bibi Fetrin“Rain, Bibi Fetrin ini sangat hebat dalam bela diri, di sini dia yang melatih mereka semua hingga mereka bisa hebat dan tak terkalahkan oleh bodyguard lain, dan bisa di bilang mereka adalah para bodyguard terbaik di Indonesia dan bahkan Asia” Ucap Tania dengan lembut sambil berjongkok di depan Rain“Benarkah ?” tanya Rain yang masih ragu“Iya” Jawab Tania dengan senyum sambil mengusap tangannya Rain dengan lembut“Bibi Fetrin” Ucap Rain“Iya, kenapa Tuan Muda Rain ?” tanya Bi

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Rain   Mimpi lah kamu setinggi langit

    Rain kembali menyendiri lagi di kamarnya melihat daun-daun itu yang selalu menunggu sang fajar tiba, Rain selalu melihat dan memperhatikan daun-daun tersebut sampai sang fajar benar-benar tenggelam dan tidak meninggalkan warna jingganya yang indah.Hingga sang fajar berganti dengan bintang-bintang dan purnama yang sangat indah dan lagi-lagi Rain melihat kalau purnama itu tersenyum padanya sama seperti daun-daun saat menunggu sang fajar tiba , purnama itu seolah-olah bilang kalau ini takdir yang harus kamu jalani dan seoalh purnama itu bilangBerbahagialah Rain, meskipun segala kenyataan ini tak berjalan dengan baik sesuai kehendakmu. Tetap berbahagialah letika kamu mendapati keaikan dari sisi berbeda. Dari beberapa atau di setiap kejadian.Tetaplah teguh Rain, menenangkan, dan damai dia antara derasnya arus kehidupan. Dan percaya bahwa kamu bisa menghadapinya bukan menghuindarinya.Cahaya akan terbit di masa mendatang, jejak harapan terlimpahkan bagi mere

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Rain   Bintang jatuh

    Rain memikirkan kata-kata itu, kemarin dia mengetahui kalau Tania menangis sepanjang hari karena Rain yang hampir mati karena tidak makan, Rain kasihan dengan Tania di tambah lagi dengan dia cerita tentang Papahnya yang selalu bermain dengannya dan membuat momen bahagia dengan Papahnya, Rain sebagai laki-laki dia tidak ingin membuat Tania bersedih lagi, jadi dia menuruti apa kata Tania, dia memakan makanan yang di bawa oleh Tania tadi.“Ya sudah aku makan, tapi aku makan sendiri saja” Ucap Rain sambil mengambil piring yang berisi makanan itu dari tangan Tania“Ya sudah” Jawab Tania dengan senyum dan senang akhirnya Rain mau makan jugaLalu Rain memakan makanan itu sambil dia memperhatikan langit yang di isi oleh bintang dan urnama yang indah yang membuat malam ini terang menderang, sementara Tania dia menunggu dan memastikan kalau Rain memakan makanannya dan menghabiskan makananya.Mereka menatap langit yang sama dengan senyuman ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Rain   Fasilitas yang mewah

    Rain terus merenungkan semua ini, karena terlalu merenung dia pun kelelahan dan dia tertidur di depan kaca besar itu dengan di saksikan oleh hujan yang baik itu.Dan karena kelelahan ke esokan harinya Rain belum juga terbangun padahal sang mentari telah terbit dan menyapanya, namun Rain masih tidur dengan nyenyaknya di depan kaca besar di kamarnya tersebut.Kemudian Rain terbangun ketika dia di bangunkan oleh Tania dan Bunda laura karena dia ingin berangkat bekerja.“Rain” Ucap Tania dengan lembut sambil menggoyang-goyangkan bahu Rain dengan lembut dan dengan mata yang masih mengantuk dia terbangun sambil mengucek matanya dan bertanya “Ada apa ?” tanya Rain yang masih mengantuk“Bunda mau berangkat bekerja, dia mau pamit sama kamu” Ucap Tania“Iya” Ucap Rain setelah itu dia bangun lalu dia mencium tangan Bunda Laura yang membuat Bunda Laura dan Tania terdiam sejenak karena sebelumnya, Bunda Laura tida

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Rain   Ke kantor Bunda Laura

    “Apa uang yang setiap bulan di kirim ke kamu kurang ? Bunda bisa tambahin kok” Ucap Bunda Laura sambil menatap Rain dengan dekat sambil tersenyum“Bukan begitu Bunda, bahkan uang yang Bunda asih itu kebanyakan Bunda” Ucap Rain yang masih bisa berharap kalau Rain bisa ikut Bunda bekerja“Terus apa dong sayang, kan enakan juga di rumah tuh kaya Tania, dia aja senang” Ucap Bunda dengan senyum“Tapi aku sangat bosan Bunda, aku ingin mengerjakan suatu hal yang ingin aku lakukan, boleh yah aku ikut Bunda kerja ke kantor” Ucap Rain dengan tatapan memohonMelihat Rain yang memohon Bunda pun tidak tega dia pun mengiyakan untuk Rain pergi ke kantor bersamanya“Oke kalau begitu, Bunda akan bolehkan kamu pergi ke kantor Bunda bersam Bunda, tapi kaau untuk bekerja Bunda pikir-pikir dulu yah” Ucap Bunda dengan senyum dan Rain pun senang sekali dan tanpa sadar dia memelu Tania yang lagi asik dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Rain   Rain tidak boleh masuk

    Dan setelah manaiki mobil tiga puluh menit Rain dan yang lainnya pun sampai, dan sebenarnya jara antara rumah dan kantor Bunda juga lumayan jauh, tapi karena di jalan tidak ada kendala dan bahkan lampu merah pun di terobos, jadi hanya memaan waktu tiga puluh menit saja sudah sampai di kantor Bunda Laura yang sangat besar, dan jika di lihat dari beberapa sudut pandang, kantor Bunda Laura adalah yang terbesar dan terluas, bahkan kantor-kantor yang ada di sekitarnya hanya lah semut-semut di banding dengan kantor Bunda Laura yang sekarang Rain lihat, ini baru pertama kali Rain keluar rumah dan ke kantor Bunda Laura setelah beberapa waktu dia hanya di rumah yang membuatnya sangat membosankan.Tania, Rain, dan Bunda Laura keluar di kawal oleh beberapa bodyguard terbaiknya dan setelah itu mereka berjalan, lalu setelah hampir sampai pintu masuk, Rama berhenti dan berbalik lagi, karena ponsel terbaru yang di berikan oleh Bunda Laura tertinggal di mobil, jadi Rain terpaksa harus kembal

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29
  • Rain   Rain terluka

    Dan semua orang pun langsung melihat ke arah penjaga tersebut, lalu dia yang tadinya santai menjadi panik melihat Bunda Laura marah besar karena sebelumnya dia belum pernah marah seperti ini, namun sekarang mereka semua melihatnya Bunda Laura marah besar karena perkara kecil saja, namun buat Bunda Laura ini bukan perkara kecil karena anaknya terluka“Fetrin” Panggil Bunda Laura“Iya Bos” Jawab Bibi Fetrin sambil menghadap Bunda Laura“Bawa orang yang sudah membuat Rain terluka, bawa dia ke tengah laut dan tenggelamkan, dan birakan dia mtai perlahan!” Ucap Bunda Laura dengan tegasMendengar itu Rain pun langsung mencegahnya “Bund a tidak perlu seperti ini, lagian kan ini juga salah aku yang asal masuk saja, dia hanya melakukan tugasnya untuk mengusir orang asing yang ingin masuk ke kantornya Bunda” Ucap Rain dengan lembut“Kamu anak Bunda, dan kamu bukan orang asing, jadi ini salah dia, dan juga

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-30
  • Rain   Bertemu mantannya Tania

    Dan setelah semua orang berkumpul di satu ruangan besar, Bunda Laura menyuruh Fetrin untuk mengumumkan itu, dan kebetulandia baru saja kembali dari mengurus penjaga yang membuat Rain terluka itu.Bibi Fetrin membuka suara sebagai permulaan, lalu setelah itu dia memulai dengan agak sedikit berpidato sebelum masuk ke inti dari kenapa mereka semua di kumpulkan, dan setelah berpidato sebentar, Bibi Fetrin pun langsung memberitahu ke mereka semua kenapa mereka semua di kumpulkan di ruangan besar iniDan setelah itu Bibi Fetrin memperkenalkan aku, Rain Aksara sebagai anak dari Bunda Laura, dan setelah itu mereka semua pun bertepuk tangan segaligus bingung, namun mereka tidak ada yang berani bertanya kenapa tiba-tiba Rain muncul dan menjadi anak Bunda Laura.Rain pun berdiri malu-malu dengan di dorong oleh Tania, dan setelah itu bunda Laura juga memberitahu mereka semua harus menuruti semua apa yang Rain mau, apa pun itu.Dan Rain pun kaget dengan itu, dia langs

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07

Bab terbaru

  • Rain   Merasakan Sakit

    Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu

  • Rain   Berusaha Keluar

    “Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari

  • Rain   Berhati-hati

    “Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita

  • Rain   Permainan Mental

    yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental

  • Rain   Rain Dan Diana Terlihat Sangat Kompak

    namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan

  • Rain   Berkelahi

    Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai

  • Rain   Menemukan Celah

    mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene

  • Rain   Mencari Jalan Keluar

    “Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid

  • Rain   Mengobati Anna

    Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u

DMCA.com Protection Status