Share

Bab 265

“Jangan pernah berpikir kau bisa pergi dari sini, Heceline,” ucapnya, “karena aku tidak bisa memilikimu di kehidupan ini, maka aku akan memiliki mu di kehidupan selanjutnya. Jadi, kita perlu mati bersama supaya kita bisa hidup bersama nantinya.”

Helena merasakan keringat dingin mengalir di tengkuknya.

Tangannya bergetar saat Benjamin semakin mempererat cengkeramannya di bahunya, mendorongnya sedikit demi sedikit mendekati tepi balkon.

Wajah Benjamin terlihat begitu bertekad, hampir terobsesi, dan mata kelamnya bersinar penuh kegilaan.

“Heceline, apa kau tahu betapa tersiksanya aku dengan semua ini? Aku tidak bisa merelakan mu, tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku adalah pamanmu! Kenapa, kenapa aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan?!” teriak Benjamin.

Tersadar bahwa dia tidak memiliki banyak waktu untuk bisa menyampaikan perasaan, Benjamin mulai meluapkan emosinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status