Happy Reading Semuanya!
Risky tidak bisa menahannya lagi, sudah beberapa hari ini yang menjadi pusat perhatiannya hanyalah Irene. Bagaimana jika terjadi sesuatu hal buruk pada orang tercintanya dan membuatnya seratus kali lipat menyesal karena tidak melakukan pencegahan di awal, siapa yang melakukan ini pada mereka.
“Mas Rangga disini!”
Lelaki yang di panggil namanya dengan cepat menghampiri Risky yang sejak tadi sudah menunggu kedatangan dari orang sibuk seperti Rangga.
“Kenapa kamu memanggil saya? Apa ada urusan penting yang harus saya urus?” tanya Rangga sarkas.
Mantan kekasih dari Irene tampah merunduk dan bersimpuh pada lelaki yang hanya memasang wajah bingung. Rangga tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh lelaki yang ada di depannya itu.
“Apa yang kamu lakukan?”
“Saya meminta tolong sama Mas Rangga untuk menjaga Irene, entah dari apapun itu.” Rangga menaikkan sebelah alisnya
Happy Reading Semuanya!“Kamu menipu saya Irene?!” Irene hanya menatap Rangga dengan wajah polosnya.“Enggak, saya enggak tipu Mas. Saya benar-benar marah sama Mas,” Irene mencebikkan bibirnya sembari memakan makanan yang ada di depannya tidak selera.Rangga yang melihat perubahan mood sang istri hanya menghela nafasnya pelan dan menyuapi kembali makanan untuk sang istri di depannya itu. Lebih baik Irene bersikap menggemaskan daripada seperti singa betina seperti ini.“Mas,” panggil Irene“Kamu kenapa hobi sekali memanggil saya Irene?” tanya Geo“Sekarang begini Mas, kalau misalkan saya panggilnya Mas Risky terus bukan Mas Rangga ... memangnya Mas mau? Mas kan cemburuan,” Rangga menatap mata sang istri di depannya.“Apakah Mas terlihat cemburuan?” tanya RanggaMata Irene menyipit menatap sang suami yang ada di hadapannya itu, “Mas pe
Happy Reading Semuanya!Rangga menarik Irene ke dalam pelukkannya dan membiarkan sang istri tertidur dalam keadaan menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk Irene, ini menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi Rangga walaupun hanya seperti ini.“Mas, makan Bakso kayaknya enak.”Rangga membuka matanya dan menatap dinding kamar mereka, apakah begini raasanya memiliki istri yang sedang mengidam tidak tahu waktu dan tempat.“Tapi enggak ada yang jualan bakso tengah malam Irene,” ucap Rangga lelah.“Kenapa enggak ada? Tukang bakso malang biasanya masih jual,” sahut Irene.Lelaki yang menjadi suami dari Irene itu memperhatikan sang istri yang masih memejamkan matanya, sebenarnya Irene hanya mengigau atau benar-benar mengidam. Tangannya mengusap kepala Irene lembut dan mengecup kepala Irene sayang.“Ini jam 2 pagi Irene,” ucap Geo“Memang yang bilang ini jam
Happy Reading Semuanya! ‘Kasus penemuan mayat di jalan Ambarkajaya masih menjadi kasus misterius, apakah ini karena hubungan yang tidak di sepakati?’ Risky merasakan pundaknya semakin berat. Ada begitu banyak permasalahan yang harus ia hadapi termasuk wartawan pembuat artikel tengah di bacanya saat ini. Hatinya semakin berantakan mengingat bagaimana Irene ketakutan jika ada yang membuat keadaan seperti ini. Risky penasaran bagaimana hati Irene setelah mereka putus. “Apakah kalian tidak mendapatkan info lagi?” tanya Komandan di hadapannya itu sembari mengacak rambutnya kasar. Memecahkan masalah ini sama seperti membayangkan masa depan yang abu-abu, sulit untuk membuka harapan dan maksud serta tujuan. “Belum,” sahut Risky pelan. “Apakah tidak ada CCTV yang mengarah pada tempat kejadian itu, apa kamu sebagai seorang polisi tidak bisa merasakan sinyal tanda bahaya?” tanya atasannya itu. Kepalanya menunduk tidak menjawab perka
Happy Reading Semuanya!Mobil hitamnya yang biasa di gunakan untuk dirinya bertugas membelah jalanan menuju sebuah kafe di mana dirinya berjanji dengan perempuan yang menjadi kakak dari mantan kekasih terindahnya itu. Ia ingin masalah ini agar terselesaikan dan tidak membebani dirinya seperti sekarang ini.Tatapannya mengarah pada perempuan yang sedang duduk menghadap ke arah jendela, sangat cepat sekali tetapi tepat sesuai dengan apa yang diinginkannya olehnya sekarang. Langkahnya berjalan pelan dan menepuk pundak perempuan kini terkejut menatapnya.“Maaf sudah menunggu lama dan terima kasih sudah mau datang menemui saya. Bagaimana kabarnya kak?” tanya Risky“Not bad, kenapa? Apa terjadi sesuatu sampai kamu menyuruh kakak datang ke sini? Apa ini menyangkut Irene?" tanya MiraBibir Risky membentuk senyuman tipis, “Ini situasinya memang sedikit menyangkut persoalan Irene, tapi sebelum pembahasan soal Irene... saya cuman,..."
Happy Reading Semuanya!Mira sudah memikirkan semalaman, bagaimana kematian dari orang yang dulu sempat ia cintai dan memang cinta pertamanya dulu. Perempuan cantik itu masih tidak menyangka jika Joshua akan meninggalkan dunia ini dengan seperti ini.Tapi bagaimana mungkin Joshua yang begitu baik harus meninggal dalam keadaan seperti ini, bagaimana jika hipotesa rekan dari Risky benar-benar terjadi kalau dalang di balik meninggalnya Joshua ada hubungannya dengan sang ayah. Tapi ayahnya mana mungkin, ayahnya sibuk di kantor dan mengetahui masalahnya hanya yang terjadi sekarang ini.“Kamu yakin hanya kamu yang tahu soal ini, bukan? Maksud aku dari pihak keluarga aku ataupun mertuaku tau, seperti itu… bahkan suami aku. Enggak ada lagi yang tahu, kan?” tanya Mira
Happy Reading Semuanya!Irene sudah menikmati kembali waktunya menjadi seorang pekerja meskipun sekarang perutnya semakin membesar dan tidak bisa perempuan itu tutupi dengan kemeja biasa. Ia tidak tahu apakah temannya menyadari perubahannya atau tidak dan sepertinya mereka lebih banyak tidak tahu, pasalnya sampai menjelang makan siang tidak ada tanda-tanda mereka memahami dirinya yang seperti menjaga seorang bayi.Bibirnya tersenyum saat melihat menu makan siang perusahaannya yang sudah dipesan, Irene terpaku pada makanan yang sebegitu banyaknya bahkan semuanya adalah makanan kesukaannya dan tentu saja sahabat karibnya itu juga melakukan hal yang sama yaitu memandang senang makanan kemauan mereka berada di hadapannya, tanpa mengatakannya pun Irene sudah mengetahui siapa pengirim makanan untuk divisinya.&ldquo
Happy Reading Semuanya!“Baju Mas, kenapa?”Pertanyaan dari Irene barusan membuat Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung, entah apalagi yang ada dipikiran sang istri saat ini.“Baju?”Tangan Irene bergerak menyentuh bagian atas sang suami, “Kancing baju Mas lepas,” ucap IreneHampir saja pikiran Rangga kotor karena melihat kelakuan dari istrinya barusan yang lebih peduli dengan pakaiannya saat ini, tangannya menahan lengan Irene dan mengecupnya lembut. Aroma Vanila yang dikenakan sang istri saat ini begitu menggoda indera penciumannya.“Enggak masalah nanti saya akan membeli yang baru, kamu enggak boleh menyentuh alat jahit.”
Happy Reading Semuanya!“Apa yang mau kita lakukan sekarang Mas?” tanya Irene sembari mengikuti langkah kakinya mengikuti sang suami di hadapannya menariknya menuju ranjang tempat tidur mereka setelah melalui waktu yang panjang mencari es tebu.Rangga mendorongnya pelan dan membuat mata Irene membulat menatap sang suami bingung, terkejut semua bergabung menjadi satu. Apakah suaminya itu marah karena tidak mendapatkan minuman es tebu? Salahkan saja meminta keinginan yang sangat sulit untuk mereka dapatkan. Ini bukan musim tebu, mana mungkin ada yang jualan.“Mas mau ngapain?” tanya IreneLelaki yang ada di depannya tampak mengukung tubuhnya, tatapan mata mereka bertemu. Bibir Rangga melengkung membentuk senyuman dan tidak sinkron dengan Irene yang
Happy Reading Semuanya! Dress warna pink dan rambut yang sudah di tata dengan rapih membuat Irene terlihat sangat cantik. Bibirnya tersenyum memandang lelaki di belakangnya tampak sibuk menggendong anak bayi berusia delapan bulan, mereka benar-benar bahagia. Mulai dari tumbuh kembang anak mereka berdua sampai MPASI untuk anak mereka berdua yang semakin pandai. "Sayang sudah belum?" tanya Rangga "Okay! Sebentar Mas, " Irene menggendong anak laki-lakinya dan menggandeng tangan sang suami yang kini tersenyum manis dan mengecup keningnya lembut. "Mama, ayo pergi!" ajak Irene Rangga tampak bahagia saat ini dan menatap hadiah yang diberikannya untuk Risky sebagai kado pernikahan, ia tidak menyangka jika perubahan hati Risky begitu cepat berubah dan mampu menarik seorang dokter cantik yang membantu Irene melahirkan. "Aku enggak sangka kalau mas Risky akan mendapatkan pasangan yang lebih baik," ungkap Irene. "Ya... dia pantas mendapatkannya." Tatapan matanya mengarah pada sang suami
Happy reading semuanya! Irene menyaksikan semuanya. Suami tampannya yang penuh di berita televisi dan surat kabar, serta sang kakak yang di kabarkan harus memasuki rumah sakit jiwa sampai sang ayah mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Irene melihat semua itu tanpa tahu harus bersikap seperti apa. Pandangannya berdalih pada Risky yang menatapnya lembut dan bayi dipangkuannya, lelaki itu menjadi tidak banyak bicara. “Aku akan menyerahkan diri karena aku turut serta membantu kakak kamu dalam kejahatan ini,” ucap Risky. Kepala Irene menggeleng, “Enggak, mas Risky enggak perlu melakukan itu. Mas disini menjagaku, mas turut andil dalam menjaga aku. Mas Rangga juga pasti akan melakukan hal yang sama, mas harus menjalani kehidupan yang baru. Dan harus berbahagia juga,” Irene memalingkan pandangannya pada Shofie yang sejak tadi hanya memasang wajah bingung. Risky sendiri hanya menghela napas pelan melihat apa yang dilakukan oleh Irene saat ini. Perempuan itu selalu saja menjodohkanny
Happy Reading semuanya!Heru menyaksikan semua dimana anak sulungnya yang ia banggakan melakukan rencana besar dan kini Irene yang menghilang. Heru tidak tahu istri dari Rangga itu di bawa kemana dan meninggalkan kesedihan pilu untuk Rangga yang tanpa henti mencari keberadaan Irene.Ini adalah salahnya. Jika ia tidak mendidik Mira dengan egois maka tidak akan menjadi seperti ini, keluarganya berantakan dan orang tercintanya kini sudah menjadi milik orang lain. Heru tidak ada harapan lagi.Langkahnya berjalan menuju kantor kepolisian di depannya itu, sudah tidak ada barang lagi yang ia bawa. Sudah saatnya ia mengakui semuanya, kejahatannya hanya untuk membela anak sulungnya.“Hallo pak, selamat siang. Apa ada yang bisa kami bantu?” tanya lelaki yang ia ketahui dulu berteman dengan anak bungsunya. Hubungan yang sulit di jelaskan.“Kamu teman Risky?” tanya Heru“Benar, beliau atasan saya. Kebetulan mas Risky sudah di pindah tugas ke Lebanon karena sesuatu yang sulit untuk di jelaskan, ad
Happy Reading Semuanya!Setidaknya Rangga lega saat mengetahui kalau istrinya baik-baik saja setelah seminggu menghilang tanpa jejak, ia tahu jika mantan kekasih istrinya yang membawa Irene dan menceritakan semua rencana jahat Mira yang ingin membuat hidupnya semakin berantakan. Rangga akan bersama dengan anaknya serta Irene sebentar lagi sampai urusan nya selesai, sudah sepantasnya jika Mira harus dipenjara atau mendapatkan karena yang sesuai dengan perilaku yang dilakukan.Rangga tetap berpura-pura menjadi seseorang yang merasa linglung untuk membuat Mira merasa jika ia menang."Sudah mengaku saja, ini semua ulah kamu!!" marah RanggaBibir Mira tampak mengerucut, “Mas, enggak baik menuduh orang lain begitu. Memangnya Mas ada bukti kalau aku yang melakukannya? Irene menghilang karena dia bosan dengan Mas,” Rangga mengepalkan tangannya mendengar perkataan dari perempuan di depannya itu. Sumpah demi a
Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya terlihat kosong, kepalanya berdenyut kencang. Bagaimana bisa ia memiliki masalah yang begitu banyak dan pelik tanpa henti, ia tidak mengerti dosa apa yang telah dilakukannya. Ini murni kesalahannya, andai ia tidak selemah itu mungkin tidak akan terjadi seperti ini dan membuat semua orang disekitarnya menjadi terluka dan dirinya tidak bisa bertemu dengan Rangga.Irene benar-benar jatuh cinta pada Rangga dan mungkin saat ini suaminya masih mencarinya."Kamu melamun lagi? Apa kamu masih menyalahkan diri kamu sendiri karena melahirkan bayi sekecil itu? Jika itu yang kamu pikirkan sepertinya tidak perlu. Ini adalah takdir yang tidak bisa kamu hindari dan tidak bisa kamu salahkan," Irene memperhatikan dokter yang merawat dirinya dan anaknya tampak terduduk di sebelahnya sembari menggenggam erat tangannya.“Bukan itu, tapi aku tidak mau menyalahka
Happy Reading Semuanya!Seharusnya saat ini Rangga yang melihat bayi yang ada di inkubator itu, bukan dirinya. Risky hanya orang lain yang mengikuti rencana busuk dari kakak Irene, bibirnya tersenyum tipis saat melihat bayi yang ada di inkubator itu bergerak. Bayi mungil yang kemungkinan besar kata dokter akan meninggal di dalam kandungan.Langkahnya berjalan kembali menuju ruang rawat Irene, perempuan yang menjadi ibu muda itu masih terlelap dalam tidurnya setelah di berikan obat bius untuk melahirkan.“Irene, bayi kamu sudah lahir dan mereka sangat menggemaskan. Meskipun lahir prematur akan di usahakan mereka tetap hidup, jadi ayo bangun karena kamu harus menyusui mereka dan melihat betapa cantik dan tampannya mereka.”Tidak ada respon dar
Happy Reading Semuanya!Semua sesuai yang dianjurkan oleh ibu mertuanya sudah ia lakukan, kini Rangga menjadi kembali hidup. Ia sudah rapi dan harum seperti citranya selama ini, bahkan kini bibirnya bisa tersenyum dengan lebar sembari berjalan menuju ruangan di mana istrinya berada.Perlahan senyum dari Rangga tampak pudar saat ruangan itu hanya menampilkan sang mertua tengah menangis dengan tangan gemetar seperti mencoba menghubungi seseorang, sekarang yang lebih mengejutkannya lagi adalah kalau ia tidak melihat keberadaan dari sang istri. Padahal beberapa waktu lalu bahkan tidak sampai 2 jam ia masih melihat Irene tidur dengan lelap di sana dan kini ia tidak melihatnya lagi.“Ma... Irene di mana?”tanya Rangga .“Maaf Rangga ,”
Happy Reading Semuanya!“Rangga , kamu istirahat saja terlebih dahulu. Kamu pulang makan, mandi, lalu tidur biar mama yang menjaga Irene. Sudah 4 hari kamu enggak makan dan istirahat dengan layak, kamu hanya menatap Irene setiap hari.” Mana bisa ia meninggalkan Irene. Kepala Rangga menggeleng mendengar perkataan dari ibu mertuanya itu, ia tidak ingin merepotkan perempuan paruh baya di sebelahnya. Biar dirinya saja yang mengalami kelelahan itu dan jangan orang lain.“Enggak apa-apa Ma, Rangga mau ada di sini. Rangga khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Irene,” ungkap Rangga dengan nada khawatir.“Tapi setidaknya kamu makan yang banyak Rangga ,”ucap Ira.“Bagaimana bisa Rangga&n
Happy Reading Semuanya!Sisi dan Zara tampak terdiam memikirkan sesuatu, kepala Mereka mendadak pening dan mereka masih sangat terkejut mendengar kabar Kalau Irene mendadak jatuh koma seperti saat ini. Padahal sebelumnya mereka bertemu Irene masih dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi sesuatu.“Kenapa? Muka kalian kelihatan banyak beban sekali? Apakah terjadi sesuatu?”tanya Erika.Zara menatap Erika yang ada di hadapannya itu dan rekan lainnya,“Nggak bisa ya kalau kita berdamai lagi kayak dulu? Gue rindu sama Irene dan merasa bersalah karena kita memusuhi dia dan meninggalkan dia sendirian,”ungkap Zara pelan.“Bukan Irene itu merusak rumah tangga kakaknya sendiri? Dia hanyalah orang jahat jadi untuk apa kita berdamai dengan orang ya