Happy Reading Semuanya!
Untuk membuat hati mereka semakin dekat yang dilakukan keduanya dengan cara menghabiskan waktu di tepat yang menyenangkan seperti ini. Berkemah di bukit dengan pandangan yang bagus meskipun kondisi saat ini tidak mendukung.
“Astaga! Irene berikan itu pada saya! Itu berat! Kamu itu lagi hamil!”seru Rangga sembari berjalan menghampiri Irene yang sedang mengangkat persiapan makanan menuju sang suami.
“Enggak apa-apa Mas, tanggung.”
Rangga hampir saja marah melihat kelakuan dari istrinya itu, Irene memang tidak bisa diam. Ia harus fokus dalam membuat tenda tetapi istrinya bertingkah laku seperti ini.
“Bagaimana bisa kamu membawanya tanpa bilang ke saya? Setelah kamu di nyatakan hamil, saya
Happy Reading Semuanya!Rumahnya terlihat ramai sekarang ini setelah mereka sampai di rumah pasca menikmati waktu berkemah di udara yang segar. Iris matanya menatap bingung wanita paruh baya di depannya itu.“Mama? Kenapa Mama mendadak datang ke rumah?” bingung Irene sembari memperhatikan sang ibu yang kini sibuk dengan apron dan berbagai macam hidangan di depannya.“Irene duduk dulu,”“Mama mencurigakan? Kapan Mama sampai ke Jakarta? Terus om ini?" tanya Irene.“Sudah makan dulu, ini Mama sudah memasakkan hidangan barat.”“Ini spaghetti,” ucap Irene.“Kamu tahu saja,”Irene memakan makanan yang
Happy Reading Semuanya!Seperti janji Rangga pada Irene untuk menyelesaikan masalahnya dengan kakak dari perempuan yang menjadi istrinya saat ini. Rangga rela datang kerumah yang dulu sempat ia tinggali bersama dengan keluarga kecil Irene sebelumnya.Langkahnya berjalan menghampiri Mira yang berada di kamar mereka, tatapan Rangga benar-benar datar dan tidak berubah. Tidak ada lagi tatapan cinta ataupun kasihan.“Mas Rangga , kamu datang. Pasti kamu merindukan kehangatan dari aku, 'kan? Ayo datang kemari dan aku akan memberikan kamu kehangatan Mas.”Rangga menatap jijik perempuan di depannya itu, sumpah demi apapun ia begitu membenci perempuan yang ada di hadapannya. Kini Mira sendiri hanya memakai lingerie tembus pandang untuk me
Happy Reading Semuanya!Irene menyesal membeli barang kebutuhannya seorang diri dengan alasan lokasi yang begitu dekat dengan keberadaan suaminya. Perempuan yang sedang hamil besar itu harus bertemu dengan kakaknya, orang yang amat sangat tidak ingin ia temui.Entah apalagi yang menjadi tujuan dari kakak perempuan itu, Apakah tidak ada kapoknya untuk mengusik dirinya. Andai kalau sang suami mengetahui Sudah Irene pastikan kalau sang suami akan marah dengan Mira karena sudah berani mendekatinya dan mengusiknya seperti ini. kebahagiaan memang selalu berganti dengan cepat.“Ayo kakak antar pulang!” ajak sang KakakBibir Irene tersenyum memandang sang kakak di depannya itu, “Mas Rangga dan Rafa ada jadwal meeting di sekitaran sini dan mereka akan menjemput aku, jadi maaf kalau harus menolak tawaran Kakak. Lagian sej
Happy Reading Semuanya!Baju dress yang sudah di siapkan oleh Rangga tampak membuat Irene menjadi semakin cantik apalagi dengan perutnya yang terlihat sangat jelas menandakan ia memiliki kehamilan anak kembar. Tatapan matanya tampak berdalih pada tangan Rangga di perutnya.“Irene, kenapa hanya diam?”tanya Rangga“Enggak, saya hanya memperhatikan bajunya. Mas sangat ahli dalam hal memilihkan pakaian untuk saya,”ucap Irene.“Mama katanya mau datang kemari setelah hadir acara seminar cake and pastry, kamu enggak masalah kan?” tanya Rangga sembari memeluk sang istri di hadapannya itu.“Kenapa harus jadi masalah? Saya malah senang kalau Mama hadir di sini," Irene menatap sang suami di sebelahnya itu, ia ragu apakah
Happy Reading Semuanya!Irene berjalan lesu menghampiri Rangga yang sedang sibuk dengan alat kebersihan di ruang tamu, ia mendadak amnesia mengingat betapa rajinnya suaminya terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya. Rangga yang melihat sang istri tampak lesu hanya memasang wajah bingung dan menghampiri Irene yang tampak pasrah membalas pelukannya.“Kamu kelihatannya kurang sehat hari ini, mau ke dokter terlebih dahulu?” tanya Rangga setelah memperhatikan wajah pucat sang istri dan tubuhnya yang hangat.“Saya hanya lelah Mas, semalaman saya enggak bisa tidur. Bergerak bebas saja enggak bisa,”Rangga menghela nafasnya pelan menyadari kalau perempuan di depannya tidak ingin menjawab semua perkatannya saat ini, rasanya seperti ia melih
Happy Reading Semuanya!Berita Irene koma menyebar begitu saja, semua tampak prihatin tetapi mungkin ada satu orang yang merasa bahagia karena ini. Rangga tidak mengerti. Sangat tidak mengerti, ia menjaga totalitas istrinya tapi kenapa menjadi seperti ini dan terakhir mereka bersama Rangga sempat marah pada Irene. Sekarang ia menyesal, sangat menyesal.Ini adalah kejadian yang jarang ditemui.“Sayang, kalau kamu bangun sekarang nanti masa akan memberikan semua makanan yang enak untuk kamu dan makanan yang kamu sukai beberapa waktu ini. Kamu ingin makan makanan Korea? Ayo kita beli! Mas akan membelikan semuanya untuk kamu.”Tidak ada jawaban dari perempuan di depannya itu.Rangga juga merasa bersalah dengan perempuan dan kini hanya terbaring dengan tabung oksigen yang menempel dengan alat di wajahnya serta tangan yang
Happy Reading Semuanya!Sisi dan Zara tampak terdiam memikirkan sesuatu, kepala Mereka mendadak pening dan mereka masih sangat terkejut mendengar kabar Kalau Irene mendadak jatuh koma seperti saat ini. Padahal sebelumnya mereka bertemu Irene masih dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi sesuatu.“Kenapa? Muka kalian kelihatan banyak beban sekali? Apakah terjadi sesuatu?”tanya Erika.Zara menatap Erika yang ada di hadapannya itu dan rekan lainnya,“Nggak bisa ya kalau kita berdamai lagi kayak dulu? Gue rindu sama Irene dan merasa bersalah karena kita memusuhi dia dan meninggalkan dia sendirian,”ungkap Zara pelan.“Bukan Irene itu merusak rumah tangga kakaknya sendiri? Dia hanyalah orang jahat jadi untuk apa kita berdamai dengan orang ya
Happy Reading Semuanya!“Rangga , kamu istirahat saja terlebih dahulu. Kamu pulang makan, mandi, lalu tidur biar mama yang menjaga Irene. Sudah 4 hari kamu enggak makan dan istirahat dengan layak, kamu hanya menatap Irene setiap hari.” Mana bisa ia meninggalkan Irene. Kepala Rangga menggeleng mendengar perkataan dari ibu mertuanya itu, ia tidak ingin merepotkan perempuan paruh baya di sebelahnya. Biar dirinya saja yang mengalami kelelahan itu dan jangan orang lain.“Enggak apa-apa Ma, Rangga mau ada di sini. Rangga khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Irene,” ungkap Rangga dengan nada khawatir.“Tapi setidaknya kamu makan yang banyak Rangga ,”ucap Ira.“Bagaimana bisa Rangga&n