Beranda / CEO / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / 08. Alasan Menyewakan Rahim

Share

08. Alasan Menyewakan Rahim

Penulis: Urbaby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Valerie berlarian sepanjang koridor rumah sakit dengan wajah yang sudah bersimbah air mata. Rasa takut terus mengganggunya sepanjang perjalanan, ibunya kembali mengalami serangan dan itu tentu saja bukan sesuatu yang baik.

Penyesalan besar akan menghantuinya jika sesuatu yang fatal terjadi pada ibunya dan dia tidak ada di sana.

“Bagaimana dengan ibuku?” tanya Valerie saat berpapasan dengan suster Anna ketika dia hendak memasuki ruangan perawatan ibunya.

Suster Anna adalah teman ibunya yang kebetulan bekerja di rumah sakit ini, alhasil suster Anna sendiri yang menawarkan diri untuk merawat ibunya. Dan Valerie bersyukur akan hal itu, di samping suster Anna begitu baik, Valerie juga merasa ada sosok ibunya di dalam diri suster Anna.

“Ibuku baik-baik saja kan, Suster?” Air mata Valerie semakin meluruh membasahi pipinya.

Suster Anna langsung membawa Valerie ke dalam pelukannya, mendekapnya erat dengan penuh kasih sayang. Menyalurkan kekuatan melalui dekapan itu.

“Untuk sekarang ibumu baik-baik saja, Nak. Dokter sudah menanganinya dan sekarang dia tengah tidur di dalam sana.” Suster Anna kemudian memapah tubuh Valerie untuk duduk di kursi tunggu. “Valerie, jantung ibumu sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dokter harus segera melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkan ibumu.”

Valerie mengangguk. “Aku sudah berusaha mencari biaya untuk operasi ibuku, Suster Anna.”

Suster Anna menatap Valerie dengan sedih. “Valerie, uang tiga ratus juta itu sangat banyak. Aku juga tahu kalau kau masih menanggung hutang di bank sebanyak lima puluh juta. Begini, Nak, aku punya simpanan sekitar lima puluh juta mungkin itu bisa membantu. Dan kalau perlu, aku bisa menaruh surat tanahku di bank untuk mengajukan pinjaman. Mungkin dengan cara itu, kita bisa mendapat beberapa tambahan untuk—“

“Suster, aku sudah mendapatkan uangnya.”

Kalimat suster Anna langsung terputus, kemudian menatap Valerie dengan tatapan tak percaya.

“A—apa? Kau sudah mendapatkan uangnya, Nak? Apa maksudmu, dari mana kau mendapat uang sebanyak itu?” ucapannya kembali terhenti saat Valerie kembali menangis.

“I—itu ....”

“Katakan, Nak. Ceritakan padaku jika itu bisa membantu, mungkin itu bisa membuatmu sedikit lega,” ucap suster Anna penuh perhatian, layaknya seorang ibu yang tengah mengobrol dengan putrinya.

Valerie menghela napas panjang, dengan suara bergetar ia mulai berkata, “Mungkin setelah ini Suster akan jijik padaku.”

Valerie terisak pelan.

Suster Anna mengelus rambut Valerie dengan lembut. “Tidak akan Valerie. Aku menyayangimu seperti anakku sendiri, dan seorang ibu pasti akan menerima anaknya apa adanya.”

Valerie kembali menarik napas panjang, dia memang sangat membutuhkan tempat untuk berbagi cerita. Dan Valerie sangat bersyukur ada suster Anna yang mau mendengarkan kegundahan hatinya, lalu meluncurlah semua cerita dari bibirnya. Mulai dari niatnya untuk menjual diri di club malam, sampai pernikahan sirinya dengan Sean.

“Aku sama sekali tidak menyalahkanmu, Valerie. Hanya saja aku tidak habis pikir betapa bejatnya suami istri itu memanfaatkan kondisimu untuk keinginan mereka,” geram suster Anna setelah mendengar semua cerita Valerie yang rahimnya disewa sebanyak 1 milyar.

Valerie buru-buru mencegah kemarahan suster Anna. “Bukan, Suster. Sampai sekarang tuan Sean tidak tahu kalau aku butuh uang itu untuk biaya operasi ibuku. Dia hanya mengira aku perempuan muda dengan gaya hidup berfoya-foya yang punya banyak hutang karena gaya hidupku.”

“Jadi suami istri itu tidak tahu alasanmu?”

Valerie menggeleng. “Nyonya Amora mengetahuinya, tetapi sepertinya dia tidak ada niatan untuk memberitahukan alasanku kepada suaminya. Obsesinya untuk memiliki anak begitu besar.”

Amarah suster Anna kini beralih kepada Amora. “Jadi perempuan itu mengetahuinya? Oh Tuhan! Kalian sama-sama perempuan dan dia begitu teganya memperlakukanmu seperti itu. Kamu bukan pabrik penghasil anak untuk mereka, Valerie.”

Valerie mengulas senyum simpul. “Tetapi itulah faktanya, Suster. Rahimku sudah disewa oleh mereka untuk menghasilkan anak. Lagi pula, kita tidak bisa menyalahkannya. Nyonya Amora begitu putus asa karena dirinya mandul, dan keluarga Kyler menuntut anak pada mereka.”

Suster Anna mengerutkan kening, sedikit paham setelah mendengar penjelasan Valerie. “Kalau begitu kenapa kau tidak mengatakannya kepada pria itu? Seperti katamu tadi bahwa dia selalu menghinamu, mungkin saja dia bisa sedikit menghargaimu jika tahu alasanmu yang sebenarnya.”

Valerie menggeleng cepat. “Tidak, Suster. Aku tidak mau tuan Sean tahu tentang ibuku. Pria itu tidak mudah ditebak, terlebih lagi dia sudah menganggapku manusia paling hina karena telah menyewakan rahimku hanya demi uang.”

Suster Anna menarik napas. “Setidaknya dia tidak terus-menerus menjadi pria brengsek, Valerie. Ah, apakah dia berbuat kasar saat menyentuhmu?”

Valerie saat itu sedikit melamun, sehingga tidak menyadari maksud dari kalimat suster Anna.

“Eh, apa, Suster?”

Suster Anna tampak salah tingkah. “Apakah dia bertindak kasar saat tidur denganmu? Maksudku itu kan pertama kalinya, kebanyakan wanita akan merasa tidak nyaman. Apalagi jika pasangannya bertindak kasar.”

Wajah Valerie langsung berubah merah padam. “I—itu ... dia belum juga menyentuhku,” jawabnya dengan malu-malu.

“Apa maksudmu? Bukankah itu alasan menyewa rahim kamu, dan semua itu tidak akan jadi jika kalian tidak melakukannya.”

“Sejujurnya hanya nyonya Amora yang bersikeras untuk memiliki anak, sedangkan tuan Sean sama sekali tidak setuju. Hanya karena ancaman dari istrinya, tuan Sean setuju untuk menghamiliku. Tetapi sampai sekarang dia belum juga sudi menyentuhku, katanya dia jijik padaku.”

Suster Anna semakin merasa kasihan kepada Valerie. Perempuan muda itu sebenarnya cantik, kulitnya putih bersih, wajahnya bahkan bisa dikatakan sangat sempurna hanya saja tidak terawat sehingga banyak jerawat-jerawat kecil yang merusak kecantikannya.

“Valerie, kamu harus sabar menghadapi mereka, Nak. Kita semua tahu alasanmu melakukan ini, aku sendiri dapat mengerti dan menerima pengorbananmu demi ibumu sangat luar biasa. Suatu saat nanti suami istri itu juga akan mengerti.”

Valerie mengulas senyum tulus. “Terima kasih, Suster. Kau sudah seperti ibu bagiku. Dan aku mohon, rahasiakan pembicaraan kita pada ibuku, aku tidak mau dia merasa bersalah padaku.”

“Tentu saja! Ibumu tidak boleh tahu kau mendapatkan uang dari mana, Nak.” Suster Anna menepuk pundak Serena. “Masuklah ke dalam, ibumu sudah pasti menunggu kedatanganmu!”

Valerie mengangguk, bergegas berdiri untuk memasuki ruang perawatan ibunya. Tetapi sebelum itu, dentingan nada pesan di ponselnya menghentikan langkahnya.

Keningnya berkerut samar saat nama Amora sebagai pengirim pesan terpampang di layar ponselnya.

‘Besok kau harus meluangkan waktumu datang ke klinik kecantikan, aku sudah mengirim uang untuk kau pakai. Pokoknya kau harus mempercantik diri agar suamiku sudi menidurimu!’

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ifa Rusmiyati
ceritanya sedih..terharu... ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   09. Mempercantik Diri

    Langkah kaki kurus itu tergesa-gesa seakan dikejar waktu, dengan masih menggunakan heels kerjanya Valerie buru-buru memasuki pusat perbelanjaan terbesar di kota ini.Melihat keramaian di sana sini, dan megahnya tempat itu. Valerie sadar jika ia sudah terlalu lama tidak menginjakkan kaki di tempat ini. Sudah setahun ini, kehidupan Valerie hanya berotasi antara kantor, rumah sakit, dan rumah kecilnya.Dan rasanya ia merindukan tempat seramai ini, walau hanya sekedar melepas lelah. Dia kembali merasakan hidup di tengah-tengah kekacauan yang silih datang berganti di dalam kehidupannya.Kemarin Amora sudah mengirimkan sebuah alamat. Klinik kecantikan yang berada di area mall besar ini.Amora memintanya untuk bertemu di sana, sekaligus meminta Valerie untuk treatment kecantikan. Seumur hidupnya ia memang tidak pernah melakukan hal tersebut, menghambur-hamburkan uang untuk mempercantik diri adalah hal terakhir yang akan dilakukan.Vale

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   10. Kenangan Masa Lalu

    Mobil berwarna merah itu berhenti tepat di depan lobby hotel Gold. Sebelum turun, berkali-kali Amora menghirup napas dalam, berusaha menenangkan perasaannya. Ini pertemuan pertama mereka setelah lama berpisah, jadi tentu saja Amora gugup.Merasa dirinya sudah mulai terkendali, barulah wanita cantik itu turun. Tetapi sebelum itu, ia memperhatikan wajah dan tampilannya. Entahlah, hanya karena meminta bertemu Amora sampai datang ke klinik kecantikan untuk mempercantik diri. Amora hanya merasa, dia perlu tampil cantik di hadapan mantannya itu.Amora kali ini menggunakan mantel hitam yang menutupi dressnya, dan topi yang lumayan lebar untuk menenggelamkan wajahnya. Walaupun penjagaan hotel ini sangat ketat, ia merasa harus antisipasi jika ada paparazi atau orang yang mengikutinya.Artis papan atas sepertinya tentu saja banyak yang mencari celahnya untuk dijadikan bahan gosip.Baru saja masuk lebih dalam ke area restoran yang berada di lantai da

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   11. Ciuman Kedua

    Sean menghembuskan napas lelah, sudah larut malam tetapi dia masih menyibukkan diri perusahaan. Alasannya tentu saja karena dia tidak ingin bertemu dengan Valerie dan melakukan permintaan Amora agar menidurinya malam ini.Alhasil, dia baru pulang setelah larut malam. Berharap Valerie sudah tertidur, sehingga dia punya alasan untuk tidak menidurinya malam ini. Jadi setelah mengirimkan pesan untuk istrinya, Sean langsung mengemudikan mobilnya ke apartemen Valerie.Dalam perjalanan, Sean terus merutuki permintaan istrinya. Kenapa juga Amora begitu memaksanya untuk segera meniduri perempuan murahan itu?Tak butuh waktu lama untuk tenggelam dalam pikirannya, mobilnya sudah berhenti tepat di depan lobby apartemen. Menghembuskan napas kesal, Sean akhirnya turun dan melangkah masuk ke dalam apartemen itu.Sepanjang di dalam lift, Sean tak bisa tidak membayangkan wajah jelek istri keduanya. Mengingat hal tersebut, ia semakin malas untuk menginjakk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   12. Percikan Gairah

    “Bagaimana jika kita memulai dengan menghapus habis listip merah ini terlebih dahulu?” Mata Valerie melotot sempurna dengan bibir terbuka. Pergerakan Sean begitu cepat, kini tangannya bergerak ke belakang kepala Valerie, merangkai rambut hitam itu ke sela jemarinya. Meremasnya kuat, namun tidak menyakiti. Lalu disusul dengan menarik rambut itu hingga kepala Valerie mendongak menatapnya.“Aww ...” pekik Valerie kaget.“Lagi pula, merah sama sekali tidak cocok untukmu,” ucapnya sekali lagi, sebelum mengulum bibir berlistip merah itu.Sean berhasil menyatukan bibir keduanya. Mulut Valerie yang sebelumnya terbuka karena terkejut semakin memudahkan Sean untuk memorak-porandakan bibir tersebut.Napas Valerie berubah tersengal, tubuhnya semakin bergetar ketakutan. Kedua matanya terpejam erat, dengan tangan yang meremas kuat kemeja Sean. Valerie bisa merasakan dengan jelas bibirnya yang berulang kali dihisap dengan kuat, la

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   13. Gairah Terpendam

    Air mata Valerie meluruh. Ia benar-benar menjadi layaknya wanita murahan saat ini. Tubuhnya kini di bawah kuasa seorang Sean, diperlakukan sebegitu intimnya.Saat Sean berhasil mengulum puncak payudaranya, Valerie hanya bisa memejamkan kedua matanya erat-erat. Perasaan ini sangat aneh, bahkan karena cumbuan itu menjalarkan hawa panas di pangkal pahanya.“Tu—tuan Sean, sudah ...” pekiknya saat merasakan kuluman itu semakin keras.“Diam dan nikmati saja, jalang!” bentak Sean tak terima kesenangannya malah diganggu.Valerie benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, tetapi menyerahkan diri saat ini ia belum siap.Tubuhnya kini sudah di bawah kuasa Sean, tidak ada jalan untuk lari dari sana. Pria itu sudah begitu bergairah pada tubuhnya, seakan siap mencabik-cabik dirinya dalam kenikmatan yang tiada tara.Air mata itu meluruh, mencari cara agar lepas dari kungkungan tubuh besar Sean, hingga satu nama terlintas di pikiranny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   14. Bermain Api

    Mentari bersinar dari balik gorden yang masih tertutup rapat. Kedua insan yang tidur sambil berpelukan itu tampak tidak terganggu sama sekali dengan jam yang mulai tinggi. Begitu nyaman berpelukan dengan selimut yang menutupi tubuh telanjang keduanya.Amora mengerjap beberapa kali meminta kesadarannya muncul, bersamaan dengan matanya yang sudah mulai fokus. Dia tertegun menatap dada bidang tepat di hadapannya. Mengangkat mata perlahan, dengan deru napas yang beradu, matanya melebar seketika.Pria ini Bara.Bukan suaminya, Sean.Seolah kewarasan dan suasana normal mulai menyelimuti, ia terpekik dari tempatnya. Melepas paksa tangan yang melingkar di perutnya, lalu bergerak bangun dengan terburu-buru. Bersamaan dengan itu, Bara mulai terusik dalam tidurnya.Oh Tuhan! Ini salah, apa yang dilakukannya bersama Bara ini salah besar. Dia telah mengkhianati 3 tahun pernikahannya dengan Sean.Sekelebat wajah Sean yang tersenyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   15. Permintaan Tinggal Bersama

    Sean menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi kerjanya, ia pusing bukan main. Memikirkan kejadian semalam yang membuatnya hampir saja lepas kendali meniduri Valerie, mengingat hal tersebut ia merasa bersalah kepada Amora.Aneh, ia begitu merasa bersalah pada Amora, padahal istrinya sendiri yang memintanya untuk meniduri dan segera menghamili wanita murahan itu.Tetapi entah kenapa, dia merasa seperti akan mengkhianati Amora jika terlalu lama bersama perempuan itu. Entah apa yang dimiliki oleh Valerie, sehingga membuatnya hampir saja lepas kendali semalam.Tentu saja pesonanya.Ya, Sean menyadari seberapa besar pesona wanita itu. Hanya karena tampilan yang sedikit berbeda dan rayuan murahannya ia hampir saja tergoda. Ah, bukankah wanita itu memang seorang jalang? Pantas saja dia begitu ahli merayu.Sean segera mewanti-wanti dirinya, dia tidak boleh sampai terjatuh lagi dalam rayuan perempuan itu. Valerie sangat berbahaya, dia h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   16. Rencana Amora

    Sean diliputi amarah yang begitu besar. Marah kepada Amora yang begitu mudahnya melontarkan ancaman kepadanya, dan marah kepada Valerie karena semenjak perempuan itu masuk ke dalam hidupnya dan Amora. Keduanya kerap kali bertengkar yang itu-itu saja permasalahannya.Begitu mudahnya Amora memintanya untuk menghamili perempuan murahan itu, sedangkan Sean sendiri begitu jijik dengan Valerie. Apalagi sekarang dia diminta untuk tinggal bersama perempuan itu. Oh God! Sean bisa gila.Baru saja dia keluar dari tempat beristirahat setelah merasa pening dengan segala masalah yang ada, dia kembali dikejutkan dengan sesuatu. Perempuan yang sejak tadi mengganggu pikirannya ternyata ada di ruangannya.“Apa yang kau lakukan di ruanganku, perempuan murahan?”Sean bisa menduga kalau Valerie terkejut luar biasa mendengar suaranya.Mendengar suara itu, Valerie segera membalikkan badannya. Wajahnya seketika berubah pucat pasi saat menyadari suara i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   188. Aku Pergi!

    “Kalian berdua berciuman! Kau membiarkan pria lain mencium dan menyentuh tubuh yang sudah menjadi milikku. Kau sangat-sangat menjijikkan di mataku!”Napas Sean berubah terengah-engah, dengan kasar ia lalu mendorong Valerie ke belakang dan membuatnya terbanting di kasur.Valerie masih berusaha menghindar, berusaha melepaskan diri dari tindihan tubuh Sean yang keras dan berat. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Sean yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi pria itu terlalu kuat, terlalu marah. Bahkan Sean sama sekali tidak menyadari kalau perbuatannya yang begitu kasar sudah melukai dan menyakiti tubuh Valerie yang rapuh.Pria itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika menatap ke arah Valerie. Dengan ketakutan yang amat sangat, Valerie masih berusaha memberontak dan turun dari ranjang. Tetapi Sean berhasil menangkapnya dan kembali membantingnya di ranjang dengan kasar, lalu menindihnya sekuat tenaga.Valerie mengernyit merasakan cengkeraman tangan Sean yang kas

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   187. Kau Menjijikkan!

    “Wanita murahan harus diperlakukan selayaknya wanita murahan pada umumnya!”Kata-kata Sean yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu.Pria itu sudah berhasil melepaskan kemejanya dan membuka ikat pinggang celananya, lalu meletakkannya di atas nakas ujung ranjang. Ekspresi wajahnya tenang, namun kedua bola matanya memancar begitu dingin. Dan ketenangan pria itulah yang malah membuat Valerie gemetar takut.“P—please ... dengarkan aku dulu, Sean! Kau harus mendengarkan semuanya ....”Valerie masih mencoba membujuk pria itu agar mendengar penjelasannya, bukannya langsung menuduhnya seperti yang dia lihat. Namun, mendapati ekspresi wajah Sean, ia tahu semua usahanya tidak akan pernah berhasil.Sean terlalu marah, pria itu telah dibutakan oleh kemurkaannya.“Lepaskan kemeja yang kau kenakan, Valerie!” perintah Sean dengan nada datar.Wajah Valerie langsung berubah pucat pasi mendengar perintah yang dilontarkan oleh Sean d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   186. Kepuasan

    “Sa—sakit ...” rintih Bara mengernyit ketika Amora mengusap luka di sudut bibirnya dengan kapas.“Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa Sean bisa semarah itu?” tanya Amora yang sejak tadi penasaran hal apa yang Bara lakukan sampai menyulut amarah Sean. Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengelabui Andre dan Shela untuk diberikan kepercayaan mengurus pria ini. Dan luka-luka yang ada di tubuh Bara akibat pukulan dari Sean sangat-sangat fatal, hidungnya patah dan tiga tulang rusuknya retak sehingga harus ditahan dengan sebuah perban. Belum lagi ditambah dengan luka lebam di seluruh tubuh dan wajah Bara yang membuatnya benar-benar terlihat memprihatinkan.Mata Bara bahkan sudah mulai membengkak membiru. Pukulan demi pukulan yang Sean layangkan benar-benar brutal.“Aku mencium wanita itu di hadapan Sean!” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan ia melontarkan kalimat itu dengan penuh kebanggaan.Bola mata Amora langsung melebar sempurna mendengar pengakua

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   185. Hinaan Dari Orang Dicintai

    “Sean, apa yang dikatakan pria itu semuanya bohong. Bahkan aku tidak mengenalnya dan dia pria gila!” Valerie berusaha menjelaskan ketika mereka sudah sampai di penthouse dan Sean masih menyeretnya dengan kasar memasuki kamar tidur mereka. Dan setelah membuka pintu, Sean langsung menghempaskan tubuh Valerie kasar ke tengah ranjang. “Dia berbohong, Sean!” Napas Valerie berubah tersengal putus asa mencoba meyakinkan Sean.Ingin rasanya Sean mempercayai perkataan Valerie bahwa Bara lah yang tengah berbohong. Hanya saja, bagaimana mungkin Bara bisa tahu siapa itu Valerie sehingga sengaja melakukan hal tersebut untuk mempengaruhinya. Jadi, justru Bara yang berkata benar dan Valerie berbohong.“Dia sama sekali tidak mengenalmu dan apa hubungan kita. Jadi, bagaimana mungkin dia berbohong?” tanya Sean datar, dengan tangannya yang bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu.“Dia berbohong, percayalah padaku! Kami tidak berpapasan di luar seperti perkataannya, justru dialah yang masuk ke

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   184. Apa Salahnya?

    “Apa yang kau lakukan pada istriku, sialan?” teriak Sean dengan amarah yang menggebu-gebu.Sean sengaja memberitahukan kepada Bara siapa sebenarnya Valerie. Dia bukan karyawan biasa di perusahaan ini, melainkan wanita itu sudah menjadi istrinya. Jadi, bagaimana mungkin Bara berani melakukan hal tak senonoh seperti apa yang dilihatnya barusan pada Valerie.Untuk melampiaskan amarahnya yang begitu menggebu-gebu, Sean terus menyarangkan pukulan demi pukulan yang membuat Bara kewalahan dibuatnya.“Mana aku tahu, Sean! Perempuan ini sendiri yang menawarkan diri padaku. Jadi, kenapa aku harus menolaknya?” balas Bara dengan nada terbata-bata, merasa kesakitan dan nyeri di seluruh tubuhnya akibat pukulan Sean yang tidak main-main.Meskipun kemarahan Sean sudah meluap-luap padanya, tetapi tetap saja Bara memancing amarah pria itu untuk semakin menjadi-jadi. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini, tentu saja ia harus menyelamatkan pernikahan Amora. Meskipun ia benci setengah mati pada pria d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   183. Aksi Bejad Bara

    Para kolega bisnisnya akhirnya pulang juga, rapat akhirnya selesai. Dan semuanya berjalan sesuai keinginannya, dengan kata lain agenda rapatnya sukses besar.Hanya saja entah kenapa ia tidak bisa merasa lega, padahal yang dia nanti-nantikan akhirnya berhasil. Seakan ada sebuah kekhawatiran yang melandanya, dan membuatnya kalut luar biasa.Bahkan ia tidak bisa fokus mengikuti rapat ini, dan ia hanya mempercayakan semuanya kepada sekretarisnya. Ia hanya menjadi pengamat, sekaligus jika dimintai pendapat tetapi ia tidak turun tangan langsung untuk mempresentasikan hasil rapat tersebut.“Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada beban berat yang mengganjal di dalam hatiku, padahal semuanya berjalan sesuai keinginan.”Sean berbisik pada dirinya sendiri, mempertanyakan kegundahan yang ia rasakan saat ini.‘Kau tahu kenapa?’ tanya balik suara hatinya.“Ah ya, aku tahu mengapa.”Sean mengakuinya.Semuanya tentu saja karena satu nama. Sebuah nama yang akhir-akhir ini begitu mempengaruhinya. Seora

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   182. Help Me!

    “Ba—bara?”Valerie mengucapkan nama itu dengan kepala yang terus berpikir keras. Ia tidak tahu siapa pria di hadapannya, bahkan tidak tahu menahu apa gerangan yang membuatnya memasuki ruangan Sean tanpa bersama pria itu.“Apa Anda mencari Sean? Dia tengah ada rapat penting,” ucap Valerie memperingatkan, kalau-kalau pria di hadapannya ini datang mencari Sean.Bara tersenyum miring kemudian Mengangguk. “Hmm ... Sean sendiri yang memintaku untuk menunggunya di sini,” jawabnya dengan santai sambil bergerak mendekati Valerie yang tidak jauh dari tempatnya.Seketika suasana berubah jadi canggung, Valerie merasa tidak enak jika hanya berduaan dengan pria asing di dalam ruangan tertutup ini. Bahkan dia takut Sean akan salah paham kepadanya meskipun ia tahu tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang tidak akan disukai oleh suaminya tersebut.“Ah, benarkah? Sebelumnya Sean tidak memberitahuku kalau akan ada temannya yang akan datang,” balas Valerie kembali dengan nada kikuk.Seketika ia meras

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   181. Pria Asing

    “Aku tinggal di sini tidak apa-apa, kan?”Sean dan Valerie saat ini sudah berada di ruangan CEO perusahaan ini. Sean sudah bersiap-siap untuk menghadiri rapat, tetapi rasanya berat jika harus meninggalkan Valerie seorang diri di ruangannya.Valerie memberikan anggukan kecil. “Iya, Sean. Ini sudah yang ketiga kalinya kamu berpamitan tetapi belum juga pergi,” jawab Valerie sembari terkekeh.Terlihat sekali bukan dirinya yang berat dibiarkan seorang diri di dalam ruangan luas dan megah bercampur maskulin itu. Melainkan Sean sendiri yang seakan enggan untuk meninggalkannya, padahal Valerie sama sekali tidak keberatan.“Apa kau yakin? Aku takut jika kau kenapa-kenapa di sini tanpa aku, Valerie,” ucap Sean kembali dengan nada nelangsa.Valerie kembali terkekeh. “Tidak apa-apa, Sean. Aku baik-baik saja. Lagi pula, ini adalah perusahaan yang di dalamnya banyak manusia. Kalaupun ada apa-apa, aku bisa meminta tolong pada mereka. Dan juga durasi rapat itu tidak memakan waktu selama berhari-hari

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   180. Gosip-Gosip

    Semua mata hanya tertuju pada dua sejoli yang baru saja memasuki pintu gedung perusahaan Kyler Group. Bagaimana tidak, CEO dari perusahaan mereka kini menggandeng seorang wanita yang ia ketahui adalah salah satu karyawan di perusahaan ini.Valerie yang menyadari tatapan itu seketika merasa tidak nyaman, dia segera menjauh agar kemesraan yang diperbuat oleh Sean tidak terlalu jelas. Namun, bukannya Sean membiarkan Valerie menjauh darinya dia justru meraih pinggang Valerie dan memeluknya. Setelah itu ia kembali menghela Valerie memasuki perusahaannya tanpa peduli dengan tatapan penasaran dari para karyawan yang kebetulan ada di sana dan melihat kedatangannya.“Sean, lepaskan aku!” pinta Valerie dengan nada berbisik, sembari berusaha menjauhkan tangan Sean dari pinggangnya.Namun bukannya melepaskan pelukannya sesuai permintaan Valerie, Sean justru semakin mengeratkannya. Ia lalu menunduk dan menatap Valerie tidak suka. “Memangnya ada yang salah?”Sean mengatakan kalimat itu dengan nada

DMCA.com Protection Status