Beranda / Lain / Rahasia istri dan ayah ku / Bukan rumah keluarga Hanin

Share

Bukan rumah keluarga Hanin

Penulis: Tiffany
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ada hal yang harus aku lakukan, ini cukup mendesak dan genting." Aku bicara dengan salah satu teman sejawat nya, kini bergerak menarik tas kerja dan kunci mobil milikku dengan cepat. Tidak menunggu jawaban laki-laki berusia hampir paruh baya berkepala botak tersebut, aku melesat turun dengan cepat menuju ke arah kamar elevator.

Sejak pagi sudah terlalu gelisah setelah mendapatkan telepon dari seseorang di seberang sana, apa yang diucapkan oleh laki-laki di ujung telepon membuat seluruh konsentrasi pada pekerjaan ku kacau balau. Benar atau tidak aku harus membuktikan nya sendiri, bergerak pergi dari perusahaan setelah jam pulang kerja berdendang. Untungnya malam ini urung lembur, aku bisa pergi tanpa harus mengukur waktu.

"Aku lembur malam ini, sayang." Aku bicara dari handphone nya pada Hanin, tidak mengeluarkan suara mencurigakan pada nya agar tidak menjadi tanda tanya besar.

"Tidak masalah makan malam tanpa aku dan pergilah tidur lebih awal. Ada tante May, kamu tidak harus khawati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tidak ada keluarga Bramantyo di sana

    "Bapak lupa-lupa ingat, salah satu dari mereka menyewa rumah itu tahun kemarin, katanya akan ada banyak orang dari beberapa kota datang berkumpul karena sebuah pekerjaan,""Tidak, mereka tidak saling mengenal antara satu dengan yang lainnya sebelumnya,""Kartu tanda penduduk mereka berasal dari desa dan kota yang berbeda,""Kurang tahu kita yah mas, setau kami tidak ada yang berstatus anak dan orang tua,""Tidak ada keluarga yang bernama Bramantyo di sini sebelum nya,""Iya, ini rumah sewaan 1 minggu tidak lebih,""Tidak, kami tidak mengenal nya, tapi anak-anak disini bilang dia selebgram yang kehidupan pribadi nya tidak pernah terekspos sebelumnya."Rasanya aku ingin mencari pegangan saat ini juga, kaki ku lunglai dan tubuhku kehilangan kekuatan juga pertahanan. Ucapan ketua RT setempat, sang pemilik rumah dan istri pak RT membuat kepala ku berputar-putar tidak menentu. Jantung ku tidak baik-baik saja dan ini semua bagaikan sebuah batu hantaman besar yang menimpaku tiba-tiba dari lan

  • Rahasia istri dan ayah ku    Memaksa nya menghubungi orang tuanya

    Tentu saja aku cukup terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh istriku soal papa."Apa? Masuk ke kamar dengan kunci serap?" Bayangkan bagaimana ekspresi wajah ku saat ini saat mendengar ucapan Hanin, kata kunci serap membuat aku cukup shok.Hanin langsung menganggukkan kepalanya."Maafkan Hanin, bukannya aku berburuk sangka kepada papa tapi bagiku itu cukup tidak normal dan di luar pemikiran ketika Papa berani masuk ke kamar kita menggunakan kunci serap, belum lagi papa masuk tanpa izin dari salah satu diantara kita." Hanin kembali bicara di mana netra matanya menatap dalam bola mataku.Tidak terdapat kebohongan dibalik tatapannya, seolah-olah dia menantang dan bicara tentang sebuah kenyataan, ada ekspresi gusar juga ada ekspresi tidak suka atas apa yang menimpa Hanin di mana hanin berharap apa yang diucapkannya tidak menyinggung perasaan ku sama sekali."Orang-orang bilang kejahatan terjadi karena ada kesempatan dan aku tidak ingin memberikan kesempatan pada sesuatu yang akan beraki

  • Rahasia istri dan ayah ku    Sejuta kemarahan

    "Mas." Hanin masih berusaha melarang ku, dia menggenggam lengan ku sambil menatap dalam bola mata ku."Stttt." Aku meletakkan jari telunjuk ku di bibir istriku tersebut.Aku pikir jika nomornya tidak aktif maka ini kesempatanku untuk bertanya pada Hanin tentang bapak dan rumah tinggal mereka di mana Hanin pernah membawaku ke sana sebelumnya, Aku ingin mendengarkan penjelasan dari istriku tersebut apa yang terjadi dan pembohongan apa sebenarnya yang dilakukan oleh perempuan di hadapanku ini. Demi apapun aku terlalu gelisah dengan keadaan dan berbagai macam kecurigaan menghantam diriku. Ketimbang terlalu lama memendam segalanya lebih baik aku bertanya pada tahap pertama tentang ayah Hanin, keluarganya dan kenapa rumah yang ditempati kini kosong dan berganti menjadi rumah orang lain.Saat keyakinan ku begitu besar tentang nomor yang sudah tidak aktif lagi di seberang sana, hal mengejutkan terjadi. Nada dering yang kemarin tidak dapat dihubungi kali ini tiba-tiba terdengar di seberang san

  • Rahasia istri dan ayah ku    Kehebohan pagi

    Aku bergerak dengan cepat mencoba untuk mendekati papa dan aku pikir aku pasti akan memberikan bogem mentah padanya saat ini juga, namun sayangnya sebelum aku mengeksekusi apa yang aku inginkan tiba-tiba saja Hanin berbalik dan berteriak."Akhhhhh."Ekspresi wajah istriku begitu terkejut tapi dia tidak melihat ke arah diriku, belum menyadari aku berada tidak jauh dari mereka, pusat mata Hanin tertuju tepat ke arah papa, dan di titik berikutnya istriku itu tiba-tiba saja melakukan sesuatu di luar batas pemikiran ku.Plakkkkkkkk.Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri papa ku, jujur aku masih cukup jauh sekitar beberapa meter, nyatanya Hanin yang meng'eksekusi papaku lebih dulu."Apa-apaan papa?" Hanin meninggikan suaranya, teriakannya sedikit melengking dan dia benar-benar menampilkan ekspresi takut dan juga panik atas kehadiran papa di belakangnya.Papa terlihat ikut terkejut sembari menyentuh pipi kirinya dengan telapak tangan kirinya di mana laki-laki itu seolah-olah ingin berkata t

  • Rahasia istri dan ayah ku    Asuransi yang mencurigakan

    Aku masih berusaha mengerutkan kening, mencoba mencerna ucapan laki-laki di hadapan ku. Kata asuransi membuat ku agak nya tidak tenang."Ya? Asuransi?" Aku bertanya dengan cepat."Ya pak." Salah satu laki-laki yang menjawab dengan cepat"Maksudnya asuransi siapa? Ibu Melina? Beliau mendiang almarhuma mama saya," Dev terus bertanya, dia jadinya bertanya agak tidak sabaran dan ingin mengetahui apa yang dimaksud oleh kedua laki-laki di hadapannya tersebut.Kata asuransi jelas saja mengganggu dirinya karena setahunya mamanya tidak pernah memasukkan akan mendaftarkan diri mamanya secara pribadi untuk ikut asuransi jiwa dan lain sebagainya. Bahkan sebelum meninggal pun mamanya tidak pernah berpesan kepada dirinya soal asuransi, dia jelas tahu betul tentang itu jadi bagaimana bisa sang mamanya memilih asuransi jiwa tanpa sepengetahuan Dari dirinya. Bayangkan bagaimana Dev tidak terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh salah satu laki-laki dihadapan kepada seseorang ini jadi jelas saja dia

  • Rahasia istri dan ayah ku    Seseorang yang bertemu Hanin

    "kamu baik-baik saja Dev?" Suara seseorang memecah keadaan, membuat aku yang terus memijat kepala langsung menghentikan gerakan tangan ku. Buru-buru aku menoleh ke sisi kanan, menatap orang yang bertanya pada ku tersebut."Hanya sedikit sakit kepala," aku bicara berbohong, mencoba menghela kasar nafasku.Laki-laki yang bicara pada ku bergerak menuju kearah depan, duduk tepat dihadapan ku sambil membawa 2 cup minuman. Dia duduk, meletakkan minuman dingin di tangan nya tepat dihadapan ku dan dia."Aku pikir kamu tidak baik-baik saja dalam beberapa hari ini, Dev." Lagi laki-laki itu bicara, dia menatap ku untuk beberapa waktu.Kami duduk di sebuah kafe, menikmati secangkir kopi dan sepiring makanan setelah melewati rapat direksi. Sejenak mengambil istirahat sebelum lembur malam ini. Kami mungkin akan pulang hampir tengah malam dan butuh waktu untuk mengisi perut sejenak sebelum bertempur lembur. Waktu hampir menunjukkan pukul 6 sore, adzan magrib tidak lama lagi. Bos cukup baik memberika

  • Rahasia istri dan ayah ku    Keramaian di rumah papa

    Di tengah keterkejutanku aku mencoba untuk terus mengejar langkah namun sayangnya sayang nya aku kehilangan arah, aku kehilangan jejak dua orang tersebut saat ini.Kemana?.Kepala ku terasa berputar, aku berdiri di pusat perbelanjaan tersebut, menatap ke berbagai penjuru arah, mencari kemana dua sosok orang tersebut. Menelusuri seluruh arah, membiarkan bola mata ku mengitari pusat perbelanjaan tersebut sejak tadi. Dari lantai bawah hingga ke lantai atas. Kemana?.Pertanyaan itu menggantung di kepalaku, aku jelas-jelas melihat kedua orang tersebut Tapi sayangnya perasaan aku mengejar keberadaan aku malah kehilangan mereka berdua dan aku yakin itu adalah Hanin dan juga saudara laki-lakiku. Mataku tidak mungkin salah melihat, aku jelas-jelas melihat kedua orang tersebut tadi. Masih aku mencoba untuk menelusuri pusat perbelanjaan ini, berharap aku akan bisa mendapatkan sosok kedua orang itu dan mempertanyakan ada apa mereka bertemu di tempat seperti ini dan sama sekali tidak bicara padak

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tragedi berdarah

    Begitu memarkirkan mobil, aku buru-buru langsung bergerak keluar dari dalam mobil. Berlarian menyeruak di antara kedamaian dan ingin tahu apa yang terjadi didalam sana. Ini jelas bukan hal yang biasa, jika sampai polisi yang datang di sertai mobil ambulance, jelas saja ini cukup darurat menurut ku."Dev?" Salah satu tetangga memanggil nama ku, seorang wanita paruh baya menatap ku iba.Ada pula bapak-bapak yang bergegas menghampiri ku, juga salah satu tetangga di sini. Kemudian ada pak RT yang juga bergerak mendekati diriku."Ada apa pak?" Aku panik, bertanya ingin tahu.Meskipun aku bertanya dengan ketua RT setempat, tatapan bola mata ku jelas tertuju ke dalam rumah. Beberapa polisi sibuk hilir mudik, ada beberapa orang yang memfoto di sana. Belum lagi orang-orang berpakaian serba putih yang kini bergerak cepat kedalam sana. Hujan mengguyur ibu kota begitu deras, salah satu ibu-ibu mencoba untuk memayungi diriku. Tapi aku berkata tidak usah."Kamu harus sabar." Itu jawaban dari ketua

Bab terbaru

  • Rahasia istri dan ayah ku    Masih menegang

    Suasana rumah agak aneh begitu aku tiba, dan yang membuat aku sedikit terkejut juga mengernyitkan dahi saat aku melihat sebuah mobil tidak asing terparkir di depan halaman rumah. "dia di sini?" aku membantin menyadari siapa yang datang ke kediaman aku dan Hanin. hanya saja kenapa semalam ini, aku pikir apakah sang pemilik mobil berencana menginap?.Berbagai macam spekulasi menghantam, membuat aku menebak-nebak tentang banyak hal.Hingga pada akhirnya secara perlahan aku memutuskan keluar dari mobil ku, tidak memarkir nya hingga masuk ke dalam halaman rumah,. memutuskan untuk memarkirkan nya agak jauh dari rumah kami.Tebak apa yang aku pikirkan?."apakah mungkin Hanin yang mengundang orang itu?" ah berbagai macam pemikiran penghantar diri ku saat ini, di tengah keadaan di mana Aku terlalu gelisah dengan keadaan. apalagi saat aku mengetahui tentang sebuah kenyataan tadi di mana aku ternyata bukan putra dari orang tuaku. yang lebih mengerikan lagi satu saudaraku tahu sajak bahasa anak

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tegang menyusuri jejak

    Disisi lain.Aku kini mencoba memfokus kan diri pada jalanan, membawa mobil milik ku menembus malam. Kedua tangan ku terlihat memegang kemudi mobil dengan kencang di mana tatapan bola mata ku saat ini terus tertuju ke arah depan sedangkan pemikiran ku kini melanglang buana entah ke mana. Sejenak aku terlihat mengeratkan rahang untuk beberapa waktu, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh diri ku saat ini, yang jelas jika orang-orang melihat ekspresi wajah ku, aku sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Aku terus membawa mobil dengan cepat menembus angin malam, berpikir jika aku harus mengejar diri untuk bisa kembali ke kediaman ku saat ini juga."Aku harap mas tidak gegabah." percakapan itu terjadi beberapa waktu sebelumnya, dengan seseorang di ujung sana. Apa harus aku sebutkan siapa sebenarnya yang aku temui tadi? itu adalah suami adik ku, Amira. Aku menemui laki-laki itu saat mendapatkan informasi siapa yang mengurus tentang tes DNA aku dan almarhum papa. Suami adikku yang

  • Rahasia istri dan ayah ku    Menjebak hingga terjebak

    Kembali ke kediaman Dev dan Hanin.Hanin terlihat menutup layar laptop nya perlahan, kegelisahan menghantam dirinya. Bicara pada Dev tentang sebuah kenyataan atau memilih diam dan tidak membahas semuanya hingga akhir. Dia meragukan segalanya. Hanin pikir seharusnya dia tidak membohongi Dev dengan semuanya, dia seharusnya tidak melakukan semua ini. Yah dia seharusnya tidak membohongi Dev, sejak awal semua hanya settingan. Pertemuan mereka, kebetulan yang terencana dengan matang."Kau bersedia masuk untuk menggoda dan menjadi istri Dev?" dia ingat apa yang ditawarkan untuk dirinya."Tentu saja, bukankah ini tujuan balas dendam nya." kala itu dia menjawab penuh dengan keyakinan, menatap lawan bicaranya dengan tatapan penuh percaya diri."Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada seorang Hanin? aku akan membuat Dev tunduk dan jatuh cinta pada ku, berikan aku waktu 1 bulan, aku pastikan dia akan membawa ku ke pelaminan dan kita akan bertemu tuan Bagas setelah itu."Hanin memejamkan sejenak b

  • Rahasia istri dan ayah ku    Bukan anak kandung

    Aku bergerak cepat keluar dari kamar tersebut, melangkahkan kakiku untuk keluar dari rumah orang tua ku. Tanpa banyak bicara aku lebih suka bergerak mengikuti naluri, aku harus pergi ke satu tempat malam ini juga. Tidak peduli bagaimanapun caranya, aku harus menemui seseorang sekarang juga.Suara dering handphone ku memecah keadaan, aku yang sudah fokus pada stir mobil ku memecah jalanan ibu kota seketika langsung menoleh kearah handphone ku dengan cepat. Ingin tahu siapa yang menghubungi diri ku."Halo?" dan tanpa pikir dua tiga kali, aku mengangkat panggilan ku."Maaf sayang, aku mungkin akan pulang terlambat." lanjut ku lagi kemudian.Yang menghubungi ku adalah Hanin."Ada hal mendadak yang harus aku lakukan, ini pekerja di perusahaan." aku berusaha berkilah, mencoba untuk berbohong meksipun sebenarnya aku bukan type orang yang bisa berbohong."Pergilah tidur lebih dulu hmmm, aku akan pulang secepatnya dan menyusul nanti." kembali aku bicara dan membujuk Hanin.Hanya terdengar hela

  • Rahasia istri dan ayah ku    Berlari mengejar waktu

    Bayangkan bagaimana ekspresi ku saat ini, hasil tes DNA yang diam-diam ku pinta menunjukkan sesuatu yang luar biasa."Ini gila." ucap ku pelan sambil meremas kertas yang ada ditangan ku."Bagaimana bisa aku tidak mengetahui nya hingga usia ku yang jelas tidak muda lagi," lanjut ku lagi dengan tubuh yang cukup lemas.Aku langsung berdiri dari posisi duduk ku, mengabaikan tentang kopi yang belum sepenuhnya aku nikmati semuanya dan mencoba beringsud dari sana. Sial nya tubuhnya ku terlalu linglung, seperti orang lemah yang bodoh dan tidak memiliki tenaga apapun aku nyaris tumbang dari posisi ku saat ini."Dev?""Tidak ada manipulasi bukan? hasilnya membuat ku terkejut dan kecewa!" ucap ku pada sosok dihadapkan ku, aku mencoba berpegangan pada sisi meja kiri dan kanan, berusaha menyeimbangkan tubuh ku yang nyaris tumbang."Itu murni tanpa manipulasi, jika ragu mari lakukan sekali lagi." mantap sosok didepan ku menjawab ucapan ku, seolah-olah hasil akhir yang keluar sudah benar-benar finis

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tes DNA yang cukup mengejutkan

    Perusahaan xxxxxxxx,pusat kota."Dev?" suara seseorang terdengar memecah keadaan, aku yang cukup sibuk dengan pekerjaan langsung menghentikan apa yang aku lakukan. Menoleh ke arah asal suara dengan cepat."Ada apa?" aku bertanya pada salah satu relasi kantor ku dengan tatapan serius, menurunkan kaca mata yang aku gunakan perlahan, meletakkan nya ke atas meja."Kamu terus melewatkan makan siang, Dev." orang yang memanggil nama ku bicara dengan cepat.Mendengar ucapan dari laki-laki di hadapanku tersebut seketika aku langsung menoleh ke arah jam yang ada di dinding ruangan kerjaku."Astaghfirullahul'adzim." aku langsung beristighfar saat menyadari pukul berapa saat ini, seperti kata temanku tersebut aku melewatkan makan siangku hari ini. Selain karena efek sibuk yang menghantam ku, berbagai macam pemikiran yang berhantam diri ku juga membuat aku lupa dengan waktu. "Pergilah mendapatkan pekerjaan di sore hari ini aku pikir kau pasti lapar." ucap temanku dengan cepat sambil menepuk bah

  • Rahasia istri dan ayah ku    Pertanyaan berat Hanin

    Kediaman Dev, Kamar Hanin."Aku bisa melakukan nya sendiri, Dev." Hanin bicara cepat sambil menggelengkan kepalanya, agak malu saat aku membawa nya ke kamar mandi."Sayang jangan merasa sungkan," aku bicara sambil mengembangkan senyuman, menempatkan posisi Hanin di atas kloset kamar mandi."Aku bisa membersihkan sendiri tubuh ku Dev." Lagi Hanin bicara."Kamu masih kesulitan kalau melakukan apapun sendiri, jadi sebagai seorang suami wajar jika aku membantu kamu melakukan banyak hal untuk kamu sayang." Ucap ku cepat kepada Hanin, tidak ingin jika istriku merasa sungkan pada diriku sendiri. Sebagai seorang suami wajib jika aku membantu istriku di kala dalam keadaan sulit dan tidak baik-baik saja seperti ini, jadi Aku sama sekali tidak merasa keberatan jika harus merawat Hanin."Jangan berpikiran seperti orang asing, aku ini suami kamu, Jadi wajar saja jika aku membantumu kamu." Lanjut lagi kemudian.Hanin yang mendengar ucapanku terlihat diam, dia menatap bola mataku untuk beberapa wa

  • Rahasia istri dan ayah ku    Benang kusut yang mulai terurai

    "Mas Dev?" Satu suara terdengar mengejutkan diriku, seketika aku menghentikan gerakan langkah kaki ku yang akan bergerak menuju ke arah depan.Ini waktu nya jam makan siang, jadi aku pikir harus kembali ke rumah secepat, selain makan siang aku harus melihat keadaan Hanin. Aku tidak bisa terlalu mempercayai bibi yang bekerja di rumah kamu, mau bagaimana pun sebagai seorang suami aku harus memperhatikan istri ku yang keadaan nya belum sepenuhnya membaik.Saat aku membalikkan tubuhku, Seketika aku membulatkan bola mata ku."Aisyah?" Jelas saja aku terkejut mendapati keberadaan Aisyah, gadis cantik dan lembut yang merupakan sahabat baik ku. Cukup lama tidak bertemu dengan Aisyah setelah pernikahan aku dan Hanin, dia kecewa karena aku menikah dan aku tidak sempat menyadari tentang perasaan nya sebelumnya. Demi Allah aku tidak pernah tahu jika Aisyah diam-diam menyimpan perasaan pada ku."Assalamualaikum, mas." Kembali Aisyah menyapa ku, seulas senyuman mengembang dibalik bibirnya."Wa'ala

  • Rahasia istri dan ayah ku    Hanin dan rahasianya

    Beberapa minggu kemudian,Rumah kediaman Dev dan Naila.Setelah Naila sadarkan diri dan dinyatakan baik-baik saja, aku akhirnya memutuskan membawa Naila pergi dari kediaman papa. Dan kematian papa jelas menyisakan sebuah kesedihan mendalam untuk semua anggota keluarga. Namun tetap saja meskipun begitu kejahatan tetaplah kejahatan, tidak ada yang membenarkan Apa yang dilakukan oleh papa terhadap istriku di mana sejak awal rupanya dia sudah berniat buruk terhadap Hanin. Belum lagi karena permainan yang dimainkan oleh tante May membuat papa berpikir jika orang yang menggoda nya lebih dulu dari pesan whatsapp adalah istri ku, sehingga papa salah kaprah dan berpikir Hanin lah yang menggodanya dan memberikan peluang padahal sebenarnya yang melakukan itu adalah tante May.Kasus ini di tangani oleh pihak berwajib dan aku menyerahkan pada pengacara keluarga, membiarkan tante May menerima konsekuensi atas perbuatannya. Aku tidak ingin nama Hanin cacat di muka publik, mengingat bagaimana keadaan

DMCA.com Protection Status