Home / Lain / Rahasia istri dan ayah ku / Tes DNA yang cukup mengejutkan

Share

Tes DNA yang cukup mengejutkan

Author: Tiffany
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Perusahaan xxxxxxxx,

pusat kota.

"Dev?" suara seseorang terdengar memecah keadaan, aku yang cukup sibuk dengan pekerjaan langsung menghentikan apa yang aku lakukan. Menoleh ke arah asal suara dengan cepat.

"Ada apa?" aku bertanya pada salah satu relasi kantor ku dengan tatapan serius, menurunkan kaca mata yang aku gunakan perlahan, meletakkan nya ke atas meja.

"Kamu terus melewatkan makan siang, Dev." orang yang memanggil nama ku bicara dengan cepat.

Mendengar ucapan dari laki-laki di hadapanku tersebut seketika aku langsung menoleh ke arah jam yang ada di dinding ruangan kerjaku.

"Astaghfirullahul'adzim." aku langsung beristighfar saat menyadari pukul berapa saat ini, seperti kata temanku tersebut aku melewatkan makan siangku hari ini.

Selain karena efek sibuk yang menghantam ku, berbagai macam pemikiran yang berhantam diri ku juga membuat aku lupa dengan waktu.

"Pergilah mendapatkan pekerjaan di sore hari ini aku pikir kau pasti lapar." ucap temanku dengan cepat sambil menepuk bah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Leni Ardianti27
Waach kq bisa dev bukan anak kandung pak bagas,, lalu dev anak siapa,, apakah ini yang nyebab kan hubungan dev dan juna yang selalu napak tidak akur,, ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rahasia istri dan ayah ku    Berlari mengejar waktu

    Bayangkan bagaimana ekspresi ku saat ini, hasil tes DNA yang diam-diam ku pinta menunjukkan sesuatu yang luar biasa."Ini gila." ucap ku pelan sambil meremas kertas yang ada ditangan ku."Bagaimana bisa aku tidak mengetahui nya hingga usia ku yang jelas tidak muda lagi," lanjut ku lagi dengan tubuh yang cukup lemas.Aku langsung berdiri dari posisi duduk ku, mengabaikan tentang kopi yang belum sepenuhnya aku nikmati semuanya dan mencoba beringsud dari sana. Sial nya tubuhnya ku terlalu linglung, seperti orang lemah yang bodoh dan tidak memiliki tenaga apapun aku nyaris tumbang dari posisi ku saat ini."Dev?""Tidak ada manipulasi bukan? hasilnya membuat ku terkejut dan kecewa!" ucap ku pada sosok dihadapkan ku, aku mencoba berpegangan pada sisi meja kiri dan kanan, berusaha menyeimbangkan tubuh ku yang nyaris tumbang."Itu murni tanpa manipulasi, jika ragu mari lakukan sekali lagi." mantap sosok didepan ku menjawab ucapan ku, seolah-olah hasil akhir yang keluar sudah benar-benar finis

  • Rahasia istri dan ayah ku    Bukan anak kandung

    Aku bergerak cepat keluar dari kamar tersebut, melangkahkan kakiku untuk keluar dari rumah orang tua ku. Tanpa banyak bicara aku lebih suka bergerak mengikuti naluri, aku harus pergi ke satu tempat malam ini juga. Tidak peduli bagaimanapun caranya, aku harus menemui seseorang sekarang juga.Suara dering handphone ku memecah keadaan, aku yang sudah fokus pada stir mobil ku memecah jalanan ibu kota seketika langsung menoleh kearah handphone ku dengan cepat. Ingin tahu siapa yang menghubungi diri ku."Halo?" dan tanpa pikir dua tiga kali, aku mengangkat panggilan ku."Maaf sayang, aku mungkin akan pulang terlambat." lanjut ku lagi kemudian.Yang menghubungi ku adalah Hanin."Ada hal mendadak yang harus aku lakukan, ini pekerja di perusahaan." aku berusaha berkilah, mencoba untuk berbohong meksipun sebenarnya aku bukan type orang yang bisa berbohong."Pergilah tidur lebih dulu hmmm, aku akan pulang secepatnya dan menyusul nanti." kembali aku bicara dan membujuk Hanin.Hanya terdengar hela

  • Rahasia istri dan ayah ku    Menjebak hingga terjebak

    Kembali ke kediaman Dev dan Hanin.Hanin terlihat menutup layar laptop nya perlahan, kegelisahan menghantam dirinya. Bicara pada Dev tentang sebuah kenyataan atau memilih diam dan tidak membahas semuanya hingga akhir. Dia meragukan segalanya. Hanin pikir seharusnya dia tidak membohongi Dev dengan semuanya, dia seharusnya tidak melakukan semua ini. Yah dia seharusnya tidak membohongi Dev, sejak awal semua hanya settingan. Pertemuan mereka, kebetulan yang terencana dengan matang."Kau bersedia masuk untuk menggoda dan menjadi istri Dev?" dia ingat apa yang ditawarkan untuk dirinya."Tentu saja, bukankah ini tujuan balas dendam nya." kala itu dia menjawab penuh dengan keyakinan, menatap lawan bicaranya dengan tatapan penuh percaya diri."Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada seorang Hanin? aku akan membuat Dev tunduk dan jatuh cinta pada ku, berikan aku waktu 1 bulan, aku pastikan dia akan membawa ku ke pelaminan dan kita akan bertemu tuan Bagas setelah itu."Hanin memejamkan sejenak b

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tegang menyusuri jejak

    Disisi lain.Aku kini mencoba memfokus kan diri pada jalanan, membawa mobil milik ku menembus malam. Kedua tangan ku terlihat memegang kemudi mobil dengan kencang di mana tatapan bola mata ku saat ini terus tertuju ke arah depan sedangkan pemikiran ku kini melanglang buana entah ke mana. Sejenak aku terlihat mengeratkan rahang untuk beberapa waktu, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh diri ku saat ini, yang jelas jika orang-orang melihat ekspresi wajah ku, aku sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Aku terus membawa mobil dengan cepat menembus angin malam, berpikir jika aku harus mengejar diri untuk bisa kembali ke kediaman ku saat ini juga."Aku harap mas tidak gegabah." percakapan itu terjadi beberapa waktu sebelumnya, dengan seseorang di ujung sana. Apa harus aku sebutkan siapa sebenarnya yang aku temui tadi? itu adalah suami adik ku, Amira. Aku menemui laki-laki itu saat mendapatkan informasi siapa yang mengurus tentang tes DNA aku dan almarhum papa. Suami adikku yang

  • Rahasia istri dan ayah ku    Masih menegang

    Suasana rumah agak aneh begitu aku tiba, dan yang membuat aku sedikit terkejut juga mengernyitkan dahi saat aku melihat sebuah mobil tidak asing terparkir di depan halaman rumah. "dia di sini?" aku membantin menyadari siapa yang datang ke kediaman aku dan Hanin. hanya saja kenapa semalam ini, aku pikir apakah sang pemilik mobil berencana menginap?.Berbagai macam spekulasi menghantam, membuat aku menebak-nebak tentang banyak hal.Hingga pada akhirnya secara perlahan aku memutuskan keluar dari mobil ku, tidak memarkir nya hingga masuk ke dalam halaman rumah,. memutuskan untuk memarkirkan nya agak jauh dari rumah kami.Tebak apa yang aku pikirkan?."apakah mungkin Hanin yang mengundang orang itu?" ah berbagai macam pemikiran penghantar diri ku saat ini, di tengah keadaan di mana Aku terlalu gelisah dengan keadaan. apalagi saat aku mengetahui tentang sebuah kenyataan tadi di mana aku ternyata bukan putra dari orang tuaku. yang lebih mengerikan lagi satu saudaraku tahu sajak bahasa anak

  • Rahasia istri dan ayah ku    Permintaan pindah ke rumah papa

    "Tinggal di rumah papa saja, sebab sudah tidak ada siapa-siapa lagi disini sejak mama meninggal." Barisan kalimat itu diberikan papa pada Dev setelah acara 7 hari mama nya.Dev sebenarnya ingin menolak karena merasa jarak tempuh tempat kerja dan rumah papa nya cukup jauh, berbeda dari tempat tinggal mereka menuju ke tempat kerjanya jelas memiliki jarak tempuh yang cukup dekat dan nyaman. Belum lagi beberapa alasan lainnya yang tidak bisa Dev jabarkan satu persatu untuk menolak keinginan papanya. Tapi dia tidak bisa menyampaikan nya karena beberapa anggota keluarga setuju agar dia tinggal dengan sang papa bersama istrinya. Adiknya tidak mungkin tinggal disana, Amira tinggal diluar kota ikut dengan suaminya.Sebenarnya usia papa Dev masih sangat muda, baru kepala 4 lebih sedikit. Menikah dengan almarhumah mama nya di usia muda baru menyelesaikan bangku SMA dan lahirlah Dev di antara mereka. Jiwa papa nya jelas masih sangat muda, tubuhnya masih gagah dan bahkan sang papa masih aktif beke

  • Rahasia istri dan ayah ku    Pindah ke rumah papa

    Begitu tiba di rumah papa, kami di sambut dengan keramahtamahan papa. Laki-laki itu terlihat senang dengan kehadiran kami, seolah-olah jiwa sepi nya setelah mama meninggal menghilang karena kedatangan kami. Apalagi saat tahu kami memutuskan bersedia tinggal sesuai dengan kemampuan papa, jelas saja papa begitu bahagia."Papa sempat berpikir mungkin kalian tidak mau tinggal di sini dengan banyak pertimbangan," papa bicara begitu saat pertama kali kami tiba."Dan papa benar-benar bahagia pada akhirnya kalian mau tinggal di sini." Lanjut papa lagi kemudian.Aku mengembangkan senyumannya, langsung merangkul papa nya dan membiarkan bik Sri meraih tas koper milik ki dan Hanin. Menyeratnya menuju ke kamar yang memang sebelum menikah menjadi milik ku dulu. Kembali ke mode lama, itu yang aku pikirkan."Dev mempertimbangkan banyak hal dan Hanin berusaha mengingatkan kalau papa pasti butuh Dev di samping papa." Dan akhirnya aku menjawab cepat. Aku memuji Hanin yang sebenarnya sempat menasehati ak

  • Rahasia istri dan ayah ku    Vitamin yang diberikan papa

    Hari pertama dan beberapa hari berikutnya di rumah papa semua baik-baik saja dan normal-normal saja, tidak ada yang aneh dan semua orang bersikap selayaknya. Di rumah papa ada dua orang yang bekerja mengurus segala urusan. Bik Sri bertugas di dalam, urusan dapur, rumah, keperluan papa dan lain sebagainya menjadi tugas baik Sri untuk menyelesaikan nya. Di bagian luar ada pak Amran, beliau bertugas membersihkan taman, memperbaiki apapun yang rusak di rumah bahkan jadi supir antar jemput papa atau siapapun yang membutuhkan. Bagaimana cara membayar gaji mereka sedangkan papa hanya pegawai ASN? Papa dan almarhuma mama punya beberapa usaha yang kini di kelola oleh adik laki-laki papa ku dan adik perempuan mama ku, pembagian hasil tiap bulan jelas tidak sedikit dari sisi kiri dan kanan. Jadi wajar-wajar saja keluarga kami bisa mempekerjakan orang dirumah. Belum lagi kadang aku dan Amira memberikan papa dan mama uang bulanan untuk belanja tambahan yang kami transfer otomatis tiap bulan nya. J

Latest chapter

  • Rahasia istri dan ayah ku    Masih menegang

    Suasana rumah agak aneh begitu aku tiba, dan yang membuat aku sedikit terkejut juga mengernyitkan dahi saat aku melihat sebuah mobil tidak asing terparkir di depan halaman rumah. "dia di sini?" aku membantin menyadari siapa yang datang ke kediaman aku dan Hanin. hanya saja kenapa semalam ini, aku pikir apakah sang pemilik mobil berencana menginap?.Berbagai macam spekulasi menghantam, membuat aku menebak-nebak tentang banyak hal.Hingga pada akhirnya secara perlahan aku memutuskan keluar dari mobil ku, tidak memarkir nya hingga masuk ke dalam halaman rumah,. memutuskan untuk memarkirkan nya agak jauh dari rumah kami.Tebak apa yang aku pikirkan?."apakah mungkin Hanin yang mengundang orang itu?" ah berbagai macam pemikiran penghantar diri ku saat ini, di tengah keadaan di mana Aku terlalu gelisah dengan keadaan. apalagi saat aku mengetahui tentang sebuah kenyataan tadi di mana aku ternyata bukan putra dari orang tuaku. yang lebih mengerikan lagi satu saudaraku tahu sajak bahasa anak

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tegang menyusuri jejak

    Disisi lain.Aku kini mencoba memfokus kan diri pada jalanan, membawa mobil milik ku menembus malam. Kedua tangan ku terlihat memegang kemudi mobil dengan kencang di mana tatapan bola mata ku saat ini terus tertuju ke arah depan sedangkan pemikiran ku kini melanglang buana entah ke mana. Sejenak aku terlihat mengeratkan rahang untuk beberapa waktu, tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan oleh diri ku saat ini, yang jelas jika orang-orang melihat ekspresi wajah ku, aku sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Aku terus membawa mobil dengan cepat menembus angin malam, berpikir jika aku harus mengejar diri untuk bisa kembali ke kediaman ku saat ini juga."Aku harap mas tidak gegabah." percakapan itu terjadi beberapa waktu sebelumnya, dengan seseorang di ujung sana. Apa harus aku sebutkan siapa sebenarnya yang aku temui tadi? itu adalah suami adik ku, Amira. Aku menemui laki-laki itu saat mendapatkan informasi siapa yang mengurus tentang tes DNA aku dan almarhum papa. Suami adikku yang

  • Rahasia istri dan ayah ku    Menjebak hingga terjebak

    Kembali ke kediaman Dev dan Hanin.Hanin terlihat menutup layar laptop nya perlahan, kegelisahan menghantam dirinya. Bicara pada Dev tentang sebuah kenyataan atau memilih diam dan tidak membahas semuanya hingga akhir. Dia meragukan segalanya. Hanin pikir seharusnya dia tidak membohongi Dev dengan semuanya, dia seharusnya tidak melakukan semua ini. Yah dia seharusnya tidak membohongi Dev, sejak awal semua hanya settingan. Pertemuan mereka, kebetulan yang terencana dengan matang."Kau bersedia masuk untuk menggoda dan menjadi istri Dev?" dia ingat apa yang ditawarkan untuk dirinya."Tentu saja, bukankah ini tujuan balas dendam nya." kala itu dia menjawab penuh dengan keyakinan, menatap lawan bicaranya dengan tatapan penuh percaya diri."Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada seorang Hanin? aku akan membuat Dev tunduk dan jatuh cinta pada ku, berikan aku waktu 1 bulan, aku pastikan dia akan membawa ku ke pelaminan dan kita akan bertemu tuan Bagas setelah itu."Hanin memejamkan sejenak b

  • Rahasia istri dan ayah ku    Bukan anak kandung

    Aku bergerak cepat keluar dari kamar tersebut, melangkahkan kakiku untuk keluar dari rumah orang tua ku. Tanpa banyak bicara aku lebih suka bergerak mengikuti naluri, aku harus pergi ke satu tempat malam ini juga. Tidak peduli bagaimanapun caranya, aku harus menemui seseorang sekarang juga.Suara dering handphone ku memecah keadaan, aku yang sudah fokus pada stir mobil ku memecah jalanan ibu kota seketika langsung menoleh kearah handphone ku dengan cepat. Ingin tahu siapa yang menghubungi diri ku."Halo?" dan tanpa pikir dua tiga kali, aku mengangkat panggilan ku."Maaf sayang, aku mungkin akan pulang terlambat." lanjut ku lagi kemudian.Yang menghubungi ku adalah Hanin."Ada hal mendadak yang harus aku lakukan, ini pekerja di perusahaan." aku berusaha berkilah, mencoba untuk berbohong meksipun sebenarnya aku bukan type orang yang bisa berbohong."Pergilah tidur lebih dulu hmmm, aku akan pulang secepatnya dan menyusul nanti." kembali aku bicara dan membujuk Hanin.Hanya terdengar hela

  • Rahasia istri dan ayah ku    Berlari mengejar waktu

    Bayangkan bagaimana ekspresi ku saat ini, hasil tes DNA yang diam-diam ku pinta menunjukkan sesuatu yang luar biasa."Ini gila." ucap ku pelan sambil meremas kertas yang ada ditangan ku."Bagaimana bisa aku tidak mengetahui nya hingga usia ku yang jelas tidak muda lagi," lanjut ku lagi dengan tubuh yang cukup lemas.Aku langsung berdiri dari posisi duduk ku, mengabaikan tentang kopi yang belum sepenuhnya aku nikmati semuanya dan mencoba beringsud dari sana. Sial nya tubuhnya ku terlalu linglung, seperti orang lemah yang bodoh dan tidak memiliki tenaga apapun aku nyaris tumbang dari posisi ku saat ini."Dev?""Tidak ada manipulasi bukan? hasilnya membuat ku terkejut dan kecewa!" ucap ku pada sosok dihadapkan ku, aku mencoba berpegangan pada sisi meja kiri dan kanan, berusaha menyeimbangkan tubuh ku yang nyaris tumbang."Itu murni tanpa manipulasi, jika ragu mari lakukan sekali lagi." mantap sosok didepan ku menjawab ucapan ku, seolah-olah hasil akhir yang keluar sudah benar-benar finis

  • Rahasia istri dan ayah ku    Tes DNA yang cukup mengejutkan

    Perusahaan xxxxxxxx,pusat kota."Dev?" suara seseorang terdengar memecah keadaan, aku yang cukup sibuk dengan pekerjaan langsung menghentikan apa yang aku lakukan. Menoleh ke arah asal suara dengan cepat."Ada apa?" aku bertanya pada salah satu relasi kantor ku dengan tatapan serius, menurunkan kaca mata yang aku gunakan perlahan, meletakkan nya ke atas meja."Kamu terus melewatkan makan siang, Dev." orang yang memanggil nama ku bicara dengan cepat.Mendengar ucapan dari laki-laki di hadapanku tersebut seketika aku langsung menoleh ke arah jam yang ada di dinding ruangan kerjaku."Astaghfirullahul'adzim." aku langsung beristighfar saat menyadari pukul berapa saat ini, seperti kata temanku tersebut aku melewatkan makan siangku hari ini. Selain karena efek sibuk yang menghantam ku, berbagai macam pemikiran yang berhantam diri ku juga membuat aku lupa dengan waktu. "Pergilah mendapatkan pekerjaan di sore hari ini aku pikir kau pasti lapar." ucap temanku dengan cepat sambil menepuk bah

  • Rahasia istri dan ayah ku    Pertanyaan berat Hanin

    Kediaman Dev, Kamar Hanin."Aku bisa melakukan nya sendiri, Dev." Hanin bicara cepat sambil menggelengkan kepalanya, agak malu saat aku membawa nya ke kamar mandi."Sayang jangan merasa sungkan," aku bicara sambil mengembangkan senyuman, menempatkan posisi Hanin di atas kloset kamar mandi."Aku bisa membersihkan sendiri tubuh ku Dev." Lagi Hanin bicara."Kamu masih kesulitan kalau melakukan apapun sendiri, jadi sebagai seorang suami wajar jika aku membantu kamu melakukan banyak hal untuk kamu sayang." Ucap ku cepat kepada Hanin, tidak ingin jika istriku merasa sungkan pada diriku sendiri. Sebagai seorang suami wajib jika aku membantu istriku di kala dalam keadaan sulit dan tidak baik-baik saja seperti ini, jadi Aku sama sekali tidak merasa keberatan jika harus merawat Hanin."Jangan berpikiran seperti orang asing, aku ini suami kamu, Jadi wajar saja jika aku membantumu kamu." Lanjut lagi kemudian.Hanin yang mendengar ucapanku terlihat diam, dia menatap bola mataku untuk beberapa wa

  • Rahasia istri dan ayah ku    Benang kusut yang mulai terurai

    "Mas Dev?" Satu suara terdengar mengejutkan diriku, seketika aku menghentikan gerakan langkah kaki ku yang akan bergerak menuju ke arah depan.Ini waktu nya jam makan siang, jadi aku pikir harus kembali ke rumah secepat, selain makan siang aku harus melihat keadaan Hanin. Aku tidak bisa terlalu mempercayai bibi yang bekerja di rumah kamu, mau bagaimana pun sebagai seorang suami aku harus memperhatikan istri ku yang keadaan nya belum sepenuhnya membaik.Saat aku membalikkan tubuhku, Seketika aku membulatkan bola mata ku."Aisyah?" Jelas saja aku terkejut mendapati keberadaan Aisyah, gadis cantik dan lembut yang merupakan sahabat baik ku. Cukup lama tidak bertemu dengan Aisyah setelah pernikahan aku dan Hanin, dia kecewa karena aku menikah dan aku tidak sempat menyadari tentang perasaan nya sebelumnya. Demi Allah aku tidak pernah tahu jika Aisyah diam-diam menyimpan perasaan pada ku."Assalamualaikum, mas." Kembali Aisyah menyapa ku, seulas senyuman mengembang dibalik bibirnya."Wa'ala

  • Rahasia istri dan ayah ku    Hanin dan rahasianya

    Beberapa minggu kemudian,Rumah kediaman Dev dan Naila.Setelah Naila sadarkan diri dan dinyatakan baik-baik saja, aku akhirnya memutuskan membawa Naila pergi dari kediaman papa. Dan kematian papa jelas menyisakan sebuah kesedihan mendalam untuk semua anggota keluarga. Namun tetap saja meskipun begitu kejahatan tetaplah kejahatan, tidak ada yang membenarkan Apa yang dilakukan oleh papa terhadap istriku di mana sejak awal rupanya dia sudah berniat buruk terhadap Hanin. Belum lagi karena permainan yang dimainkan oleh tante May membuat papa berpikir jika orang yang menggoda nya lebih dulu dari pesan whatsapp adalah istri ku, sehingga papa salah kaprah dan berpikir Hanin lah yang menggodanya dan memberikan peluang padahal sebenarnya yang melakukan itu adalah tante May.Kasus ini di tangani oleh pihak berwajib dan aku menyerahkan pada pengacara keluarga, membiarkan tante May menerima konsekuensi atas perbuatannya. Aku tidak ingin nama Hanin cacat di muka publik, mengingat bagaimana keadaan

DMCA.com Protection Status