Share

Bab 39 Cinta Tulus

Penulis: Wilda Akha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-23 11:16:51

"Dek, kamu oke?" tanya Rendy seraya menakup kedua wajah Mawar yang nampak pucat.

Tentu saja hal ini membuat Rendy tersiksa, ia begitu kesal akan kedatangan Bambang dan adiknya yang hanya membuat Mawar kembali terluka.

Bahkan, di dalam hatinya Rendy tidak akan membiarkan kedua lelaki itu sampai menginjakkan kaki mereka ke rumah ini.

Andaikan saja Mawar tidak memintanya untuk berpura-pura baik kepada Bambang, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi.

"Dek," panggil Rendy lagi, akan tetapi Mawar masih belum bisa meresponnya.

Rendy merasa frustasi akan keadaan Mawar yang demikian, dengan penuh perhatian ia pun menuntun wanita yang amat dicintainya masuk ke kamar.

Ia merebahkan tubuh Mawar di atas ranjang dan kemudian menutupinya dengan selimut, setelah itu Rendy berlalu keluar dari kamar dan membiarkan Mawar beristirahat setelah memastikan wanita itu terlelap.

Rendy segera meraih ponselnya dan memainkan benda pipih itu untuk menelpon seseorang.

"Hallo, aku ingin kamu! Buat hidup Bambang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 40 Dipelet.

    Mawar mengerjap beberapa saat, ketika sebuah cahaya masuk dan menerpa wajahnya. Ia memutar bola matanya seraya menatap setiap sudut kamarnya.Ia pun menghela nafas pelan, kemudian meraih ponsel miliknya yang terletak di atas naskas untuk melihat jam berapa kah saat ini."Hufff, untuk hari ini aku enggak bekerja," gumamnya bernafas lega, kemudian dengan malas ia beranjak dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.Menguyur seluruh tubuhnya dengan air dan memubuhi sabun disetiap lengkuknya, setelah selesai dengan rutinitas mandi. Mawar pun membawa langkahnya menuju ke lemari dan bergegas keluar dari kamar.Baru saja ia ingin masuk ke dapur, tiba-tiba saja indra penciumannya sudah disuguhkan dengan aroma sedap yang menggugah selera.Terlihat dari pintu sebuah punggung tegap dengan celemek tengah berada di depan kompor dan tidak berapa lama sang pemilik punggung itupun memutar tubuhnya."Selamat pagi, Dek," sapa Rendy seraya menghidangkan sepiring nasi goreng yang baru saja dimasak dengan tel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 41 Kembalinya Mawar

    Rendy nampak tidak yakin dengan apa yang baru saja dipinta oleh Mawar dan memastikan bahwa yang diminta wanita itu tidak main-main."Kamu serius, Dek?" Entah sudah kesekian kalinya pertanyaan itu diulang oleh Rendy membuat Mawar merasa jengah."Iya, Bang! Aku serius," jawab Mawar seraya menatap lekat wajah Rendy."Baiklah," jawab Rendy mengalah. Kemudian ia memerintahkan sang mandor untuk mengajak Mawar berkeliling area kontruksi yang sudah berjalan setengah.Mawar meminta untuk diberikan izin menjadi tangan kanan Rendy untuk memantau proyek tersebut.Tentu saja apa yang diminta oleh Mawar sedikit membuat Rendy merasa keberatan. Sebab, pekerjaan lelaki itu akan semakin ekstra nantinya jika Mawar sampai kecapekan.Sedangkan Mawar yang kini tengah menikmati pemandangan bangunan yang sudah setengah jalan itu pun merasa puas."Apa mungkin dalam beberapa bulan kedepan hotel ini sudah siap untuk digunakan, Pak?" Tanya Mawar kepada sang mandor tanpa mengalihkan perhatiannya."Menurut jadwal

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 42 Mulai terbongkar

    Mawar kini menjadi uring-uringan, karena tidak mendapatkan izin untuk melakukan apa yang ia sukai.Perasaan Mawar menjadi sepi, ia melamun seraya teringat kepada Bambang. Dulu, ketika ia ditimpa banyak sekali beban pikiran. Lelaki itu akan membuatnya tertawa.Namun, kenangan itu hanya tinggal kisah yang seolah tidak ingin ia ceritakan kepada siapapun."War, apa boleh Bunda masuk?"Terdengar suara dari luar pintu membuat Mawar dengan langkah gontai menuju pintu dan memutar kenopinya.Setelah pintu terbuka, ia bisa melihat wajah sang bunda yang tersenyum menatapnya."Bunda masuk, ya?" Izin Arumi yang mendapatkan anggukan dari Mawar.Kini keduanya duduk ditepi ranjang, saling berhadap-hadapan."Bagaimana keadaanmu, sekarang? Sudah agak mendingan?" tanya Arumi penuh perhatian seraya menyisipkan anak rambut dibalik telinga Mawar. Cinta seroang ibu sepanjang jalan, tidak pernah memudar atau terkekang oleh waktu. Bahkan sekalipun seorang ibu telah tiada, doanya masih menyertai sang anak.Be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 43 Cinta Itu Aneh.

    Mawar yang kini sudah berada di kontruksi dibuat tidak fokus setelah kejadian perdebatan antara anak dan bapak tadi.Ia masih bingung, apakah harus menyelidiki sendiri apa yang telah terjadi kepada Bambang dan Melati. Atau, membiarkan semuanya sebagai sesuatu yang tidak perlu untuk ia ketahui."Hati-hati, Bu!" teriak sang Mandor membuat Mawar tersentak dan kemudian menatap mandor yang berlari ke arahnya."Ada apa, Pak?" tanya Mawar ketika lelaki itu sudah berdiri dihadapannya."Mohon, maaf, Bu. Bisakah Anda untuk tidak terlalu dekat dengan pekerja yang sedang mengangkut material? Saya takut, Anda tertimpa material yang mereka bawa," jelas sang mandor dengan raut wajah pucat dan nafas yang ngos-ngosan.Mawar menatap keadaan disekitarnya, kemudian berjalan menuju pojok. Ia sadar akan kelalaiannya, mungkin saja akan membuatnya terluka atau orang lain ikut terluka.Sang mandor masih setia berada didekat Mawar, walaupun ia meras risih. Akan tetapi, ia coba biarkan dan kembali fokus pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 44 Takut Kehilangan.

    Setelah semua pekerjaannya selesai, ditambah hari semakin sore membuat Mawar pun bersiap-siap untuk pulang.Namun, ketika ia hendak masuk ke mobil. Tanpa sengaja Mawar melihat lelaki paruh baya yang sebelumnya sempat berbincang dengannya membuat ia menyeru lelaki tersebut dan meminta lelaki itu untuk ikut bersamanya. "Mohon maaf, Bu. Saya takut jika nanti dilihat oleh Pak Mandor, bisa-bisa saya dipecat," cicit lelaki itu ketakutan seraya menatap sekitarnya. Takut-takut ada yang melihat dirinya tengah bersama dengan Mawar.Tentu saja Mawar tidak akan menyerah dan mengancam lelaki paruh baya itu, walaupun hanya sekedar mengancam. Sebab ia tidak akan pernah tega."Jika Bapak tidak mau ikut dengan saya? Maka, mulai besok? Bapak tidak udah pergi bekerja."Raut wajah lelaki paruh baya itu nampak tegang, seketika menjadi penurut membuat Mawar merasa senang dan mereka pun masuk ke mobil.Sesekali Mawar menatap lelaki yang sudah berumur itu, telintas di dalam benaknya. Betapa berat kehidupan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 45 Bertemu Mertua

    Keadaan Mawar menjadi drop seketika, tentu saja semua orang menjadi khawatir. Bahkan Rendy tidak mau beranjak dari tempat tidur Mawar sama sekali."Kamu kenapa, sih, Dek? Kalau diberi tahu, ngeyel!" Kata Rendy membuat Mawar memutar bola matanya malas.Mawar malas akan sikap posesif Rendy dan kedua orang tuanya, padahal ia hanya ingin hidup seperti dulu. Bebas memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri, bukan sepeti sekarang yang selalu disetir oleh ketiga orang yang begitu menyayanginya dengan cara mengekang hidup Mawar. "Ren, apa kamu tidak berangkat bekerja?" tanya Arumi yang baru saja masuk dengan sebuah nampan di tangannya.Rendy seakan paham akan ucapan Arumi, kemudian beralasan. Jika tidak ingin meninggalkan Mawar yang tengah sakit, padahal Mawar merasa senang. Seandainya Rendy pergi."Abang seharusnya giat bekerja, bukannya jadi pengangguran seperti sekarang," ejek Mawar membuat Rendy memasang raut wajah garang.Tidak berapa lama kemudian Arman masuk dan mengajak Rendy ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 46 Ingin Kembali.

    "Apa yang sebenarnya terjadi kepada Ibu?" batin Mawar bertanya-tanya.Cukup lama sang ibu mertuanya menangis dan kemudian menguasai diri, barulah Mawar yang sudah penasaran akan kedatangan wanita itu yang tidak seperti biasanya pun mulai mengajak sang ibu berbincang."Ibu sehat?" Tanya Mawar seraya mengusap air mata yang sempat membasahi wajah wanita itu.Dendam yang dulu ia miliki kepada wanita yang kini duduk disampingnya itu seolah menguap begitu saja.Entah mengapa, setelah mereka tidak bertemu beberapa waktu membuat Mawar menyadari bahwa hidupnya terasa hampa.Seolah di dalam dadanya ada rongga yang kehilangan sesuatu untuk mengisi, sangat berbeda dengan di saat ia bersama keluarga Bambang."Ibu sehat, War, Katanya kamu sakit, ya? Apa Ibu menganggu waktu istirahatmu?" Tanya Herlina dengan takut-takut.Mawar menggeleng pelan seraya menatap wajah kedua orang tuanya yang tersenyum membalas tatapannya, seolah memberikan izin untuk Mawar berbicara dengan sang mertua."Ibu Her pasti h

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 47 Mencoba Berdamai.

    "Mas, jika bersamamu aku hanya terluka? Maka, aku memilih untuk tetap berdiri di sini seraya menatapmu bahagia dengan yang lain," kata Mawar seraya menatap foto pernikahan dirinya dan Bambang.Entah mengapa rasanya begitu sakit, ketika ibu mertuanya mengakui semua yang telah dilakukan wanita itu.Ternyata bukan hanya menjadi mertua yang zalim, Herlina telah dengan tega menghadirkan orang ketika di dalam hubungan mereka."War, Bunda masuk, ya," kata Arumi seraya memunculkan kepalanya dari balik pintu membuat Mawar dengan cepat menghapus jejak air mata yang sempat terjatuh.Arumi berjalan perlahan menghampiri Mawar yang tengah duduk di atas tempat tidurnya."Tidak papa, menagis lah. Jika itu bisa membuatmu merasa tenang," kata Armui membuat Mawar langsung memeluk tubuhnya."Terimakasi, Bun. Bunda selalu berusaha mengerti aku," kata Mawar.Tidak ada tempat yang paling nyaman selain pelukan sang ibu, cintanya tanpa syarat dan terbatas.Mawar sangat bersyukur, sebab wanita itu masih bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29

Bab terbaru

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 61 Buruh Cuci.

    Wajah Mawar menjadi merah padam, semua itu gara-gara Budi. Ia benar-benar merasa begitu malu, bisa-bisanya lelaki itu datang diwaktu yang tidak tepat."Kamu ngomong apaan, sih, Di!" seru suaminya yang nampak terkejut seperti dirinya.Padahal, mereka berdua merupakan suami istri yang sah. Tapi, entah mengapa. Untuk sekedar bercumbu terasa begitu canggung, terlebih sampai diketahui oleh orang lain."Cih! Kalian memang tidak ingat waktu!" Setelah mengatakan hal demikian, Budi menutup kembali pintu kamar.Mawar membuang nafas panjang seraya mengusap dadanya yang terasa polong, setelah kepergian Budi.Ia merasa tidak aman tinggal di rumah ini, sebab gerak-gerik Mawar terbatas. Kemudian ia mengutarakan keinginannya kepada sang suami."Mas, nanti kita cari kontrakan, ya," pinta Mawar dengan raut wajah memelas membuat suaminya mengedus kasar."Bukan Mas enggak mau, Dek. Tapi, Mas enggak punya penghasilan yang tetap," jelas suaminya yang menyatakan keberatan.Memang benar apa yang lelaki itu u

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 60 Tinggal Di Rumah Ipar

    Ternyata keributan antara Bambang dan Budi masih terus berlanjut, kepala Mawar benar-benar dibuat pusing oleh kedua lelaki tersebut.Ia mencoba menjadi penengah diantara keduanya, tapi malahan disalah artikan oleh sang suami."Kamu jangan membela Budi, Dek!" kata suaminya membuat Mawar membuang nafas panjang."Aku enggak membela Mas Budi, Mas! Aku hanya ingin, kalian berhenti bertengkar!" seru Mawar kesal."Kami bukan anak kecil, Mbak. Lagian, Mas Bambang sendiri yang salah! Masa Mbak dibuat mabuk!" seru Budi yang salah paham membuat Mawar memegangi kepalanya yang terus saja berdenyut sedari tadi.Padahal, ia baru saja sampai di rumah ini. Tapi, dirinya sudah dihadapkan dengan ujian yang begitu menohok."Kamu ngomong apa sih, Di? Mawar mabuk perjalanan! Karena tidak terbiasa naik mobil pickupmu!" tandas Bambang membuat Budi terdiam.Lelaki itu menatap ke arah Mawar, seolah meminta penjelasan. Melihat lirikan dari Budi membuat ia hanya mengangguk kecil."Cih! Kenapa Mbak enggak bilang

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 59 Ujian Hidup Baru

    Pernikahan pada hakikatnya bukan tentang cinta dan perasaan sayang semata, akan tetapi tentang bagaimana komitmen pada kedua pasangan suami-isteri yang menjalani pernikahan tersebut.Apakah mereka mampu melewati setiap ujian dengan terus bersama? Ataukah, mereka memilih berjalan masing-masing dengan alasan tertentu. Semuanya kembali kepada kedua insan yang dulunya tidak saling mengenal, sampai pada akhirnya disatukan dalam sebuah ikatan suci.Inilah kisah yang harus dihadapi oleh Mawar, di mana ia kembali kepada Bambang untuk membina rumah tangganya yang sempat kandas."Mas, hari ini kita pulang ke rumah Mas?" tanya Mawar entah keberapa kali membuat suaminya nampak ilfil. Tapi, lelaki itu hanya mangut-mangut saja.Tangan Mawar yang sedari tadi mengemas pakaiannya tidak selesai-selesai, sebab di dalam hatinya begitu berat untuk meninggalkan rumah kedua orang tuanya yang begitu nyaman.Jika dibandingkan dengan tinggal satu atap dengan mertua serta ipar, tentu saja Mawar memilih tinggal

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 58 Bambang melakukan onani

    "Apa yang Mas lakukan?" pekik Mawar.Mawar benar-benar tidak percaya dengan apa yang tengah Bambang lakukan, hal yang tidak pernah ia lihat selama ini."Mas!" seru Mawar lagi, sebab suaminya seolah tengah asik sendiri dan mengabaikan apa yang baru saja ia katakan.Karena tidak tahan dengan kelakuan abstrak sang suami, Mawar lansung menarik tangan lelaki itu.Tiba-tiba saja cairan berwarna putih memuncah dan mengenai tangan Mawar yang langsung memekik."Mas Bambang!" Teriakknya dan membuat suara gaduh, Mawar langsung mengambil langkah mundur seraya menatap tajam ke arah suaminya."Kamu kenapa sih, Dek?" tanya suaminya yang membuat Mawar hanya bisa melongo."Kamu yang apa-apaan?" Seru Mawar tidak terima.Namun, bukannya menghentikan perbuatannya. Bambang malahan meneruskan aktivitas lelaki itu membuat Mawar kembali menjerit kesal."Mas! Hentikan!" Teriak Mawar membuat suaminya meletakan jari telunjuk di depan bibir seraya mendekat."Jangan teriak, Dek! Nanti orang-orang pikir kita teng

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 57 Memulai Dari Awal

    "Lalu, apa hubungannya dengan uang PHK, Mas?" Tanya Bambang penasaran.Mawar menatap lekat wajah suaminya yang nampak kebingungan, kemudian menggenggam erat tangan lelaki itu."Mas, aku ada niat baik. Aku pengen beget, jika Mas mau membantuku," jelas Mawar dengan raut wajah serius membuat suaminya nampak menelan silvernya kasar."Apa itu, Dek?" tanya Bambang ragu-ragu. Barulah Mawar menceritakan semuanya, mulai dari ia yang menemukan kejanggalan dalam proyek hotel yang sebelumnya ditangani oleh Rendy.Terlihat dengan jelas raut wajah Bambang berubah drastis, ketika Mawar menyebut nama Rendy.Tentu saja hal itu bisa Mawar lihat, akan tetapi ia terus saja bercerita tentang rencananya."Pokoknya, kita mulai dari awal lagi. Ya, Mas," kata Mawar membuat suaminya hanya mengaguk pelan sebagai jawaban, kemudian merebahkan tubuhnya.Mawar yang melihat hal itu menjadi patah semangat, seolah suaminya nampak begitu terpaksa."Mas ikhlas, enggak sih bantuin aku?" Tanya Mawar membuat suaminya itu

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 56 Uang PHK

    Mawar hanya bisa mengangguk kecil dan tersenyum terpaksa, sebagai jawaban atas permintaan Herlina tersebut."Aku usahakan, Bu," kata Mawar pelan seraya menutup pintu kamar tersebut.Padahal, dirinya baru saja kembali rujuk dengan Bambang. Tentu saja ia merasa begitu grogi, bahkan melebihi saat mereka baru menikah dulu.Langkah Mawar yang diayunkan secara perlahan, agar lambat sampai ke kamar sengaja ia lakukan.Degup jantung yang terus berlantun membuatnya menekan dada agar sedikit mengurangi rasa berdebarnya."Dek," panggil Bambang tiba-tiba membuat Mawar terlonjak kaget, sebab lelaki itu ternyata sudah berada dibelakangnya."Mas bikin aku kaget!" Gerutu Mawar yang membuat lelaki itu hanya nyengir seperti kuda dan melangkah masuk ke kamar.Sontak saja apa yang dilakukan oleh Bambang membuat Mawar kembali merasa berdebar dan mengikuti langkah lelaki itu dari belakang.Mawar mengekori Bambang sampai lelaki itu tiba-tiba saja berhenti dan membuat tubuh Mawar menabraknya."Aw!" Pekik Ma

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 55 Ijab Kobul

    Semua orang terdiam termasuk Mawar yang masih mencerna baik-baik apa yang baru saja disampaikan oleh sang bunda. Hingga ia memekik cukup keras."Bunda!" Raut wajah Mawar memerah sebab merasa malu, hal yang paling ia takuti. Malahan di ucapkan oleh sang bunda, tentu saja semua orang yang berada di sana merasa geli hati.Mawar sampai merasa enggan untuk sekedar menatap wajah Bambang terlihat sedikit terkejut, tapi mana bisa dipungkiri. Jika mereka melakukan ijab kobul dan kembali tidur bersama lagi? Untuk tidak melakukan kewajiban tersebut."Apa kamu yakin, Dek? Tidak akan menyesali keputusanmu kali ini?' tanya Bambang memastikan membuat Mawar mengangguk cepat. "Ya, mana mungkin dia menyesal! Kalau dia yang ngotot mau rujuk lagi sama kamu, Bang!" Seru Arumi memebritahu membuat Mawar semakin merunduk, menahan prasaan malunya.Mendengar apa yang disampikan oleh Arumi membuat Bambang bergegas mendekati sang penghulu, Mawar yang sesekali mencuri pandangan ke arah Bambang nampak gugup."B

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 54 malam pertama

    Tangan Mawar terasa begitu dingin, ia beberapa kali menatap ke arah ayah dan bundanya.Malam ini rencananya mereka akan melakukan ijab Kabul sesuai dengan apa yang sudah mereka sepakati."Kamu kenapa, War? Bukankah kamu sendiri yang ingin kembali rujuk dengan Bambang?" tanya Arumi yang melihat dengan jelas raut kegelisahan dari Mawar."Iya, Bun. Tapi, kenapa aku merasa gugup?" tanya Mawar memberitahukan apa yang saat ini tengah ia rasakan. Sangat berbeda dengan waktu dulu, ketika ia melajukan ijab Kabul pertama kalinya.Kali ini ia dihinggapi oleh perasaan gelisah yang tidak beralasan, entah dari bisikan setan yang terus menggoda. Atau karena ia takut menghadapi malam pertama bersama Bambang setelah sekian waktu mereka berpisah.Semakin memikirkan hal itu membuat Mawar berkeringat, ia berusaha mengatur nafasnya yang tiba-tiba terasa sesak."Kalian sudah siap?" tanya Arman yang tiba-tiba saja muncul membuat jantung Mawar semakin berdetak dengan kencang.Ia kembali menoleh ke arah sang

  • Rahasia Suami Pelitku   Bab 53 Perceraian

    Tidak ada yang namanya penyesalan di awal, penyesalan selalu datang diakhir. Jika di awal, itu bukan namanya penyesalan. Tapi, pencoblosan.Mau tidak mau sekalipun, Bambang harus mau. Sebab, ia harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dulu pernah diperbuat kepada Mawar.Ditemani sang ibu, Bambang berangkat ke gedung pengadilan untuk memenuhi undangan dari Mawar."Kamu harus ikhlas, Bang."Bambang hanya menatap sekilas ke arah sang ibu, semenjak hidup mereka susah dan rumah terbakar. Ibunya kini sangat berubah, seolah sudah mendapatkan hidayah dari Tuhan.Di satu sisi Bambang sangat bersyukur atas apa yang menimpa hidup mereka, sebab begitu banyak pelajaran berharga yang bisa ia petik. Namun, disisi lain. Ia juga merasa sedih. Karena, rumah peninggalan almarhum sang bapak telah rata dengan tanah. Hanya tersisa beberapa abu dan arang saja."Aku sudah iklas, Bu. Aku yang salah," kata Bambang menerima apapun keputusan hakim nanti.Sekalipun perpisahan ini harus terjadi, setidaknya ia t

DMCA.com Protection Status