Share

Hadiah dan Kompensasi

Penulis: Aphrodite
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Saat-saat terdesak selalu membutuhkan tindakan nekad.

Itulah yang dilakukan Presley saat ini.

“Sepuluh juta Euro.”

Efek dari kalimatnya sungguh membuat Presley yakin kalau dia baru saja berhasil menjatuhkan bom. Semua orang menatapnya tanpa berkedip, si pemandu acara di sampingnya bahkan membuka mulutnya sangat lebar karena terlalu terkejut.

Presley meringis. Mungkin dia keterlaluan?

“Waw, sumbangan yang murah hati sekali.”

Si pemandu acara pulih dengan cepat dan untuk menunjukkan kesopanan bukannya kejengkelan dia bertepuk tangan yang langsung diikuti oleh semua tamu. Mendadak suasana yang sebelumnya mencekam kembali mencair.

“Apa ini kesepakatan bersama atau Anda ….”

Pemandu acara sengaja membiarkan kalimatnya menggantung dan Presley yang tahu maksud dibalik pertanyaan itu hanya bisa tersenyum.

“Ariston snagat mencintaiku. Dia menyerahkan semua keputusan padaku, termasuk sumbangan yang akan kami berikan, bukan begitu Ariston?”

Semua kepala bergerak memandang satu-satunya sosok yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Trik Licik

    Presley menatap langit-langit kamar tempatnya berbaring dengan perasaan hancur. Rasa jijik pada diri sendiri membuatnya ingin menghancurkan diri. Air matanya luruh tanpa bisa dicegah.Maafkan aku Eva, sungguh maafkan aku.Presley menatap wajah tertidur Ariston. Tidak ada keangkuhan di wajah itu. Wajah Ariston begitu tenang, tidak ada kemarahan seperti yang selalu dia lihat setiap hari. Kejadian malam ini tidak akan terulang lagi, janji Presley pada dirinya sendiri. Mengabaikan rasa sakit di sekujur tubuhnya, perlahan Presley melepaskan belitan tangan Ariston di perutnya, menjaga agar pria itu tidak terbangun.Kamar tidur Ariston luas dan mewah dengan sentuhan elegan. Headboard di tempat tidur, sofa, kursi ottoman, lampu gantung. Semuanya seolah meneriakkan kemewahan tak terhitung. Namun yang membuat siapa pun iri adalah pemandangan disekeliling kamar ini. Jendela kaca besar dan juga lebar yang mengelilingi kamar ini langsung menyuguhkan pemandangan laut lepas yang begitu indah. Presle

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Kesepakatan Bersama

    “Hai, apa kabar?” Presley tersenyum, menatap pusara adiknya dengan mata berkaca-kaca. Tangannya yang gemetar menyentuh makam adiknya penuh rindu dan tanpa bisa dicegah rasa sakit familiar yang sekarang sering kali menemani hari-harinya kembali menggerogotinya dengan kejam.“Aku merindukanmu,” bisiknya serak, dengan kasar menghapus air mata yang tumpah dengan punggung tangannya.“Aku tidak percaya, Eva. Aku tidak percaya kalau kau seburuk itu, Ariston pasti salah. Katakan kalau dia salah. Kau adikku yang baik yang selalu tersenyum dengan semua kesulitan yang kita hadapi bukan?” bisiknya pedih. Presley mendaratkan keningnya di atas makam adiknya.“Apa yang harus kulakukan sekarang, Eva? Laki-laki itu begitu kejam dan dingin. Bagaimana bisa kau .…” Presley tidak sanggup melanjutkan kalimatnya. Dia hanya terus menangis dan menangis. Meluapkan semua sesak yang menggumpal dalam dadanya. Apa yang harus dia lakukan? Bagaimana jika Ariston benar? Dan bagaimana jika pria itu ternyata salah? Sit

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Perjanjian Rahasia

    “Tanda tangan.”Presley menerima kertas yang disodorkan Ariston padanya. “Apa ini surat perjanjian lainnya?”“Aku butuh jaminan. Bagaimana jika tiba-tiba kau berubah pikiran?” Ariston mengambil tempat duduk di depan Presley. Kedua tangannya tertaut di atas lutut. Pandangannya sepenuhnya terpusat pada Presley yang sibuk membaca kertas berisi perjanjian mereka.“Kau gila!” pekik Presley horor, menatap Ariston dengan mata melebar. “Ini bukan perjanjian Ariston, tapi perdagangan tubuh.”“Kau tidak memiliki apa pun. Kau punya uang?”Pertanyaan menohok itu membuat bibir Presley mengeras. “Baik, aku setuju dengan perjanjian ini. Jika aku melanggar perjanjian kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan, sebaliknya …,”Satu alis Ariston terangkat. “Apa?”“Tidak ada sentuhan, kecuali di depan umum. Kalau kau melanggar perjanjian kita Ariston, kau harus membiarkanku pergi.” Senyum kemenangan terukir di wajah Presley. Mereka berdua saling memandang, dan Ariston yang sadar kalau Presley mencoba m

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Pelayan Baru?

    “Bagaimana jika dia melakukan pembunuhan lagi?”“Dan mengambil risiko keberadaannya diketahui? Dia tidak sebodoh itu, Lexus. Bukan seperti itu kebiasaannya.”Suara-suara itu? Presley tidak tahu siapa yang berbicara atau apa yang mereka bahas. Tubuhnya menolak melakukan apa pun yang diperintahkan otaknya. Sekali lagi, dia mencoba menggerakkan tangannya, namun ototnya lagi-lagi melakukan penolakan. Tidak menyerah, kali ini dia berusaha mengangkat kelopak matanya dan lagi-lagi dia gagal. Seakan-akan ada lem tak kasat mata yang membuat kelopaknya matanya tidak bisa terbuka.“Dia akan muncul ketika saatnya tiba, Lexus. Selalu seperti itu.”“Tapi … bukankah kali ini metode yang dia lakukan sedikit berbeda? Bagaimana jika dia sedang merencanakan sesuatu?”“Maka saat itu kita akan menemukannya.”Lexus? Presley yang setengah sadar berusaha mencerna kalimat yang ditangkap telinganya. Sayangnya, ribuan jarum yang menusuk-nusuk kepalanya menolak memberikan bantuan yang dia butuhkan.“Pergi dan la

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Rencana Ariston

    Suara debur ombak yang beradu dengan desiran angin selalu menjadi suasana favoritnya. Berdiri di sini, memandangi laut dengan warna birunya yang berkilauan adalah satu dari sedikit kenikmatan yang tidak akan pernah dia lewatkan dalam keadaan apa pun. Angin, laut, sinar keemasan adalah keindahan tak terperi yang akan membuat siapa pun berdecak kagum.Presley memejamkan mata, membiarkan angin pagi menusuk kulitnya yang dibalut baju tidur tebal dan jubah panjang yang sama tebalnya.“Saatnya bersiap-siap, Ms. Presley.”Presley berbalik. Sofia berdiri tidak jauh darinya dengan gerakan siaga. “Apakah harus hari ini?”“Tuan Ariston akan marah jika kita melewatkan jadwal ini Ms. Presley.”Sofia adalah gambaran orang yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Sejak ditugaskan, wanita itu nyaris tidak pernah meninggalkannya sendirian. Meski begitu, Presley menyukainya karena dia merasa memiliki teman.“Presley saja tolong,” ralat Presley tidak suka. Dia kembali memandangi laut seperti yang sebelumnya

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Peraturan Baru

    Wanita kumal dengan pakaian lusuh dan rambut diikat sembarangan itu telah lenyap digantikan seorang wanita yang terlihat lebih dewasa dan juga anggun. Rambut panjang yang dulu dibiarkan apa adanya kini terlihat sedikit berbeda dengan sentuhan gelombang diujung rambut panjangnya.Seolah belum cukup, wajah yang dulu lebih sering terlihat polos tanpa sentuhan make-up itu kini telah disulap menjadi wajah yang cocok di pertontonkan di pesta mewah bak negeri dongeng. Presley mengigit bibirnya. Ini bukan dirinya, dia bahkan hampir tidak kenal dengan wanita yang ada di pantulan cermin di depannya. Seandainya masih ada Sofia dia mungkin bisa meminta pendapatnya, tapi sekarang …. mungkin dia bisa menanyakan pendapat Bart? Presley menggeleng. Pria tua penuh perhatian itu pasti akan mengatakan penampilannya luar biasa. Bukan pendapat profesional.Bibirnya menggembung kala menatap dress selutut yang membalut tubuh mungilnya. Dia terlihat lebih feminim sekarang.“Ms. Presley?”Ketukan di pintu kama

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Taruhan Perasaan

    “Konsep ‘Mutiara Laut’ kedengarannya bagus. Bagaimana menurutmu? Temanya sesuai dengan bisnis perkapalan perusahaan ini.”Ariston terlihat berpikir. “Aku menginginkan konsep yang tidak biasa. Mutiara memang identik dengan laut tapi temanya terlalu sederhana. Aku menginginkan konsep yang lebih memukau. Ini ulang tahun perusahaan dan kau mengajukan konsep mutiara yang monoton?” tukas Ariston berhasil membuat manajer perencanaan acaranya terlihat malu.Ariston memandang semua karyawannya. “Berikan rancangan yang tidak biasa yang akan membuat siapa pun mengingatnya setidaknya selama satu bulan. Anggaran tidak terbatas. Cukup untuk hari ini,” tutup Ariston mengakhiri diskusi tahunan yang selalu dia adakan saat merayakan ulang tahun perusahaan miliknya. Salah satu keuntungan menjadi pemilik tunggal adalah kau tidak perlu repot memikirkan pemegang saham.Ariston memutar kursinya begitu dia ditinggal sendirian. Sepasang visual tajamnya menatap figura foto besar yang sengaja di pajang di dindi

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Malaikat Kematian

    Presley berusaha, benar-benar berusaha dengan amat sangat keras agar dia tidak berteriak kegirangan atau meloncat-loncat seperti anak kecil yang diberi permen untuk pertama kalinya. Tepat seperti itulah yang dia rasakan sekarang. Kegembiraan mengisi setiap sel dalam tubuhnya saat retinanya menatap makhluk ajaib yang dengan luar biasanya tidak memekik ketakutan atau pun menantang saat melihat mereka.“Apa aku boleh mendekat?” tanyanya ragu-ragu.“Tentu saja Mam. Anda bisa mendekat. Dia sudah jinak sekarang.”Presley menelan ludah. Makhluk dengan bulu seputih salju ini terlihat luar biasa indah.“Apa kau tahu mitologi Yunani tentang kuda, Piers?” Dia bahkan bisa merasakan senyum pria itu meski tidak melihatnya. Presley berjalan dengan amat sangat pelan karena takut mengejutkan kuda yang dia dekati.“Tentu saja, Mam. Cerita tentang Pegasus selalu menjadi favorit anak-anak Yunani terutama anak laki-laki.”Presley menoleh, tersenyum lebar. “Aku setuju.” Kakinya kembali melangkah mendekati

Bab terbaru

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Cemburu?

    Presley mendorong tubuh Ariston saat dia masih punya kekuatan untuk melakukannya.“Kupikir kau ingin kita minum,” serunya lembut, berusaha menunjukkan wajah cerianya. Dia menatap ke mana pun kecuali pada Ariston.“Ada apa?”Pertanyaan itu seperti sengatan listrik. Presley berusaha mempertahankan ekspresi tenangnya meski saat ini dia merasa kalut. Ariston bukan orang yang mudah dibohongi.“Bukan apa-apa, aku hanya merasa lelah, Ariston.”“Kau tahu kalau kau ini pembohong yng payah?” Ariston mendekat dan Presley merasa jantungnya seperti siap meninggalkannya.Saat pria itu berdiri tepat di depannya, Presley yakin kalau suara detak jantungnya bisa di dengar pria itu.Kedua tangan Ariston mengurung Presley di dinding.“Kau tidak mau mengatakanya padaku?”Presley cepat-cepat menggeleng sebelum kinerja otaknya berantakan dan dia tidak bisa berpikir. Pandangan Ariston jatuh pada bibirnya dan langsung memberikan efek pada perutnya. Beruntung, saat Presley yakin dia tidak akan selamat suara bu

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Tertampar Kenyataan

    Sekali lagi.Mereka terjebak dan berada dalam pelarian. Presley menatap Ariston yang tengah fokus menyetir. Rahang mengeras dan otot-otot wajahnya yang terlihat jelas menunjukkan kalau pria itu marah.Terkadang dia benar-benar lupa betapa kaya dan berkuasanya seorang Ariston. Dua hal yang pasti akan menarik minat banyak orang khususnya para pencari berita. Presley menoleh ke belakang hanya karena merasa perlu, meski kecepatan mobil Ariston membuatnya ragu kalau wartawan itu bisa mengejar mereka.“Wartawan itu tidak akan mengejar kita jika itu yang kau takutkan.”Presley memiringkan badannya sehingga fokusnya sepenuhnya pada Ariston. “Apa memang selalu seperti ini? Kau dikejar dan dikerubungi wartawan di mana pun kau berada?”Ariston tertawa mencemooh. “Saat kau memiliki kekayaan yang bisa menundukkan siapapun, percayalah kau akan jadi mangsa yang menarik bagi siapapun.”“Apa kau tidak bisa mengatasinya? Membuat wartawan menjauhimu?”Ariston menatap Presley sebentar. “Menurutmu kenapa

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Ancaman Publisitas

    “Ketika ayahku terlalu mabuk atau terlalu marah dengan semuanya biasanya dia menggunakan tangan pada ka—maksudku aku untuk melampiaskannya. Dia bisa sangat marah ketika aku bertindak tidak masuk akal.”“Tidak masuk akal?”Ariston mengangkat bahu enggan, jelas sekali topik ini membuatnya tidak nyaman.“Ya. Aku menentangnya disetiap kesempatan, bentuk pemberontakan anak remaja dan saat itu terjadi aku biasanya melarikan diri ke sini dan wanita itu akan memberiku makan.”“Berapa usiamu saat hal itu terjadi?” tanya Presley penasaran.Seorang pelayan datang dan meletakkan makanan di meja mereka. Presley merasa air liurnya hampir menetes melihat makanan yang disajikan. Tangannya secara refleks mengambil sendok namun langsung mengaduh kesakitan.Presley merasakan gerakan di sampingnya dan ternyata Ariston sedang menggeser tempat duduknya. Pria itu sekarang duduk persis di sampingnya.“Ada apa?”“Kau tahu, Presley, saat kau butuh bantuan yang perlu kau katakan hanya memintanya.”Presley menge

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Ayah Kejam

    “Proses pemulihannya lebih cepat dari yang kuperkirakan.”Presley tersenyum mendengar penuturan dokter yang memeriksanya.“Apa ini berarti sebentar lagi tangan saya akan bisa digerakkan dengan normal?” tanyanya antusias.Dokter wanita berambut sebahu itu tersenyum menyetujui.“Tetap saja, berhati-hati lebih bagus. Nah, obat ini akan membantu mempercepat pengeringan luka dan juga mengurangi rasa sakit di lengan dan telapak tanganmu.”Presley mengulurkan tangannya yang tidak terluka untuk meraih resep yang disodorkan, namun sebuah tangan besar mendahuluinya. Dia menoleh, menatap Ariston yang sejak tadi hanya diam dan menyimak. Ekspresi wajah pria itu tidak menunjukkan apa pun.“Terima kasih,” ucap Ariston datar. Pria itu berdiri seolah sudah tidak sabar meninggalkan ruangan. Kening Presley berkerut.“Ayo, kita pergi!”Meski heran, Presley memutuskan untuk menurut. Setelah sedikit mengangguk pada dokter yang memeriksanya dia mengikuti langkah Ariston.“Ada apa?” tanyanya langsung.“Apany

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Rasa Penasaran

    Presley hampir meloncat karena kaget. Dia berbalik dan mengumpat pelan. Sepertinya dia harus mulai membiasakan diri dengan kehadiran Ariston yang mendadak.“Apa yang kau lakukan di sini? Kupikir kau memintaku bersiap untuk makan malam?”Ariston mengangkat bahu. Dia berjalan dan menutup pintu di belakangnya.“Aku tahu kau akan melakukannya.”“Melakukan apa?”Saat Presley mengikuti arah pandang Ariston seketika dia sadar kalau tangannya masih menyingkap pakaian yang dia kenakan sampai menunjukkan perutnya. Buru-buru Presley menurunkan bajunya.“Aku bisa melakukannya.”“Dengan tangan terluka seperti itu?”“Itu bukan masalah. Sedikit rasa sakit sebagai pengingat agar lebih berhati-hati. Selalu ada hal positif untuk setiap peristiwa yang terjadi,” ucapnya melantur berhasil membuat sudut mulut Ariston terangkat.Saat pria itu berdiri di depannya, Presley menahan napas.“Aku sudah pernah melihat seluruh tubuhmu, Presley. Kenapa kau harus malu? Kau memiliki tubuh yang indah.”Wajah Presley me

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Pindah Kamar

    Presley menatap Marta, tapi gadis itu sedang menatap Ariston. Bikini one piece yang dikenakan gadis itu membalut tubuhnya yang sempurna. Presley meringis, seandainya dia memiliki tubuh seperti itu.“Kau pikir apa yang kau lakukan?” ujar Ariston datar.“Aku bosan dan Presley tidak membutuhkan bantuanku. Bagaimana menurutmu?” Marta memutar-mutar badannya, menunjukkan lekuk tubuhnya. “Aku membelinya waktu liburan di italian. Ini edisi terba—““Kau tahu kenapa kau ada di sini, bukan?” potong Ariston, sama sekali tidak tertarik mendengar ocehan Marta.Marta merengut. “Aku tahu,” gadis itu kini menatapnya. “Tapi Presley baik-baik saja. Luka di lengannya juga tidak buruk. Kenapa kau begi—““Aku tidak tahu apa yang kau katakan Marta, tapi sekali lagi kau mengabaikan kebutuhan Presley, kau harus pergi dari rumah ini,” gumam Ariston dingin, berlalu dari hadapan mereka berdua.Presley meringis dan tersenyum minta maaf. “Dia bisa sangat tidak masuk akal. Tidak usah cemas, dia tidak akan melakukan

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Penghuni Baru

    Presley menatap wanita didepannya dengan wajah tidak percaya. Usia wanita ini atau lebih tepatnya gadis ini pasti tidak lebih dari awal dua puluhan. Apa maksud Ariston dengan mempekerjakan wanita muda ini bersamanya?“Namaku Martia atau lebih sering dipanggil Marta, Mam.”“Presley saja,” sahut Presley kikuk menerima uluran tangan gadis bernama Marta.“Berapa usiamu, Marta?”“Sembilan belas tahun.”Sialan! Dia harus bicara dengan Ariston setelah ini. Presley menyusuri tubuh Marta yang terawat. Gadis ini sepertinya tidak kekurangan makan. Apa yang membuatnya terjebak bekerja bersama Ariston?“Apa ada yang Anda butuhkan, Presley?”Presley menggeleng cepat-cepat. “Tidak ada.”“Kalau begitu bisa aku pergi? Aku ingin berenang sembari menikmati memandang air laut. Penthouse ini luar biasa! Kau pasti setuju denganku!” Dengan penuh semangat Marta menari-nari dan memekik gembira. Presley yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Dari mana Ariston mendapat anak ajaib ini?“Pergilah, habiskan waktumu

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Dendam Masa Lalu

    “Aku bisa melakukannya sendiri,” tukas Presley menepis tangan Ariston yang ingin membantunya melepas perban di tangannya.“Jangan keras kepala.”Presley mendelik tajam. “Jangan menceramahiku tentang keras kepala, Ariston.”“Apa kau akan terus marah seperti ini?”Presley mengabaikannya. Tangannya yang tidak terluka dengan susah payah mencoba melepas perban yang membalut lengan berikut telapak tangannya yang terluka. Usahanya tidak membuahkan hasil. Bukannya lepas, tindakannya justru membuatnya kesakitan dan darah segar kembali membasahi perban putih yang dia kenakan.“Diam!”Ucapan dingin bernada memerintah itu sejenak ingin membuat Presley membantah, namun saat dia mendongak, Ariston sedang menatap tangannya yang terluka dengan tatapan bersalah. Dalam situasi normal dia mungkin akan melunak melihatnya, tapi saat ini dia tidak akan luluh semudah itu.“Aku bisa melakukannya,” bisik Presley sekali lagi menolak bantuan Ariston. Air matanya tanpa bisa dicegah luruh saat rasa sakit menghuja

  • Rahasia Sang Miliuner Yunani   Kenapa?

    Darah? Apa maksudnya pria ini menginginkan darah? Presley ingin meloloskan diri tapi pisau yang mengancam dilehernya membuat geraknya terbatas. Sementara itu, di depannya Ariston tengah menatap pria dibelakangnya dengan penuh perhitungan.“Kau tahu kalau aku menyukai darah bukan? Tangan yang diwarnai dengan darah adalah favoritku, Ariston. Dan saat ini aku benar-benar ingin melihat tanganmu berlumuran darah.”Sinting.Kata itu pantas disematkan pada pria bertopeng yang menyanderanya ini. Presley menggeleng, berharap Ariston menatapnya dan menangkap maksud yang ingin dia sampaikan lewat tatapan mata.Jangan Ariston!“Singkirkan salah satu pengawalmu. Aku tahu kau membawa pengawalmu jadi jangan mencoba menipuku. Jika kau berhasil membuatnya berdarah dan kalah aku akan membebaskan Presley.”Satu alis Ariston terangkat. “Kau mau aku membunuh? Otakmu mungkin bermasalah.”“Kenapa? Tentunya tanganmu tidak sebersih itu, Ariston? Aku bisa membunuh Presley dengan mudah. Satu sayatan di lehernya

DMCA.com Protection Status