Lody bisa bernapas dengan lega ketika dokter menyatakan keadaan Audrey dalam kondisi stabil. Luka-luka di tubuh Audrey pun telah ditangani dengan baik. Hanya saja Audrey mengalami luka dalam akibat pukulan yang diterimanya di bagian punggung.
Chris yang tadi sempat berperang dingin dengan Lody saat berada di koridor rumah sakit, akhirnya mengalah dan pergi dengan perasaan dongkol.
Audrey telah dipindahkan di ruang kelas I. Lody memutuskan untuk tak langsung kembali ke villa milik Chris, dia memilih untuk diam di rumah sakit dan menemani Audrey sampai dia siuman.
“Pasti Jack dan pengasuhnya bingung, karena Audrey belum juga kembali ke rumah. Tapi ... bagaimana aku bisa menghubungi mereka?” ujar Lody sendiri tanpa mengharapkan jawaban apa pun.
Lody masih menunggu di luar ruangan sampai Audrey benar-benar siuman, kepalanya terus berdenyut memikirkan apa yang harus dilakukan setelahnya. Pasti keadaan akan menjadi sangat canggung saat nanti dia kem
Nicole masih menatap Lody dengan tatapan curiga. Dia merasa ada yang disembunyikan laki-laki di hadapannya. “Kau tak percaya?” tanya Lody. Gadis muda yang sedang berdiri di depannya dan terus menatap dengan tatapan penuh selidik pun menggelengkan kepalanya. Jelas Nicole merasa ada yang tak beres. Nicole sesekali melirik ke dalam, Jack sedang tertidur di sofa. Pria kecil dan tampan itu berkali-kali bertanya pada Nicole kapa Audrey akan pulang, tapi Nicole tak bisa menjawab apa pun. Berkali-kali dia menghubungi ponsel Audrey, tapi tak ada yang mengangkat. Tidak seperti biasanya, Audrey tak pernah mengacuhkan panggilan telepon darinya. Pasti ada yang salah, pikir Nicole saat itu. Apalagi tiba-tiba saja kedatangan seorang laki-laki yang mengaku jika dia adalah asisten pribadi dari tempat Audrey bekerja, memperkuat dugaan Nicole jika Lody sedang berbohong padanya. “Kami tak mengenalmu. Jadi katakan apa maksud kedatangan Anda k
Chris tertawa kencang mendengar apa yang baru saja dikatakan Lody padanya. Lelucon barusan benar-benar berhasil bagi Chris membuatnya tertawa tanpa henti. “Aku hampir memperkosa tunangan Gerald Wilson? Kau bercanda, bukan?” Sayangnya Lody tak menjawab ‘ya’ melainkan jawaban yang membuat kepala Chris mendadak sakit. “Tidak, aku tidak sedang bercanda denganmu, Tuan Muda Chris. Kau benar-benar hampir melakukannya, dan aku hampir memecahkan kepalanya dengan colt yang kumiliki. Kau sungguh-sungguh tak mengingat apa pun?” Dia telah bekerja lama dengan Chris, dan memahami betul, setiap kali Chris mabuk berat, laki-laki bengis nan tampan itu pasti akan melupakan segala hal, dan mengubah menjadi sosok yang tak memiliki otak dan hati. Bukan hanya sekali atau dua kali Chris bertindak di luar batas saat alkohol menguasai kesadarannya. Itu terbukti dari apa yang telah menimpa Audrey. Di seberang sana, ada tatapan yang mengerikan keluar dari
Elliot terhenyak dengan jawaban yang diberikan Brent padanya. Seberharganyakah saputangan lusuh itu? Kaya, tampan, berkuasa, tak kekurangan sesuatu apa pun. Bahkan Brent mampu membeli lebih dari ribuan saputangan yang sejenis, tapi kenapa justru dia begitu mengagung-agungkan saputangan yang warnanya sendiri sudah hampir memudar? “Benarkah?” tanya Elliot seakan tak percaya yang baru saja didengarnya. Brent mengangguk. “Pemilik saputangan ini telah mencuri segalanya dariku,” kata Brent membuat Elliot semakin penasaran. “Maksudmu?” “Dia telah mencuri masa lalu dan hatiku,” jawab Brent singkat. Masa lalu yang selalu membuatnya teringat dengan paras lembut, polos, milik gadis itu. Beberapa kali dia telah mencoba untuk membuka hati, tapi sosok gadis di masa lalunya itu terlalu kuat untuk dilupakan begitu saja. “Sutradara East, sepertinya kalau kisahku diangkat menjadi sebuah film, akan menjadi box office. Judulnya ‘le
Lody telah berada di depan Beich Mansion. Agak ragu untuk keluar dari dalam mobil, sudah pukul satu malam, dia takut jika kedatangannya justru mengganggu. Sepertinya malam ini, Lody harus menghabiskannya di dalam mobil, dan beristirahat di sana, menunggu pagi. Semua ini gara-gara Chris, seandainya saja dia tak terlalu bernapsu untuk menyakiti Audrey, tentu dia tak perlu memaksakan diri datang ke tempat Leon. Lody akhirnya keluar dari dalam mobil, dan bersandar pada tubuh mobil. Seperti biasa, dikeluarkannya sebungkus rokok, kemudian mengisapnya sebatang. Hidup mengabdi pada Chris, semua dilakukannya dengan sepenuh hati. Tapi caranya menyakiti seorang wanita yang tak lagi berdaya untuk melawan, Lody menganggapnya sebuah kesalahan. Lody sadar, Chris telah membuatnya seperti alat pembunuh bagi dirinya, saat dia mengikuti Chris di usianya yang baru belasan tahun, saat itu juga Chris memintanya untuk melatih diri agar bisa menjadi pengawal juga asist
Lody bisa merasakan aura kemarahan yang ada di dalam diri Leon. Dia tak berani menatap wajah Leon, dan berusaha menghindari tatapan yang begitu mengintimidasi dirinya. “D-di Royal Ford,” jawab Lody terbata. Meski dia sanggup untuk melawan Leon, tapi dia tak bisa melakukannya. Mengingat, Leon adalah sahabat dari tuan mudanya. Apa pun yang nantinya akan dilakukan Leon padanya, dia tetap harus bersedia untuk menerima. “Aiden, kita ke Royal Ford!” perintah Leon pada pengawal pribadinya yang duduk di bangku kemudi. “Ok,” jawab Aiden. “Kau ikut bersamaku. Sampai aku bisa memastikan jika Audrey baik-baik saja, baru kau bisa kembali ke sini dan mengambil mobil yang kau parkir di sana,” ujar Leon lalu menunjuk ke arah mobil mewah yang dikendarai Lody. Sekali lagi, apa yang bisa dilakukannya? Sepertinya kali ini, Lody akan mengalami kesialan berturut-turut tanpa bisa dicegahnya. Oh, dia benar-benar cukup lelah. Semalaman dia tak tidur da
Di dalam mobil, Lody tak bisa banyak berbuat apa pun. Dirinya berada di dalam keadaan yang sangat tak nyaman.Apa yang harus dijelaskannya, sedangkan tak mungkin dengan mudah dia menceritakan segalanya mengenai kejadian tujuh tahun lalu pada Leon begitu saja.“Lody, aku ingin dengar dari mulutmu sekarang. Apa yang membuat Chris dan Audrey memiliki hubungan? Kurasa aku berhak untuk tahu, karena aku adalah atasan di mana Audrey bekerja. Aku tahu dan sangat yakin, jika kau mengetahui seluruh rahasia yang dimiliki Chris sampai bagian terkecil sekalipun!”Dia harus memulai darimana?Apa Chris akan memaafkannya, jika dia menceritakan segalanya pada Leon?“Maafkan saya. Saya tak bisa menceritakan apa pun. Saya hanya bisa mengantar Anda, untuk melihat keadaan Audrey. Mohon maaf sekali lagi, Tuan Muda Beich,” jawab Lody.Leon benar-benar kehilangan akal saat ini, bagaimana caranya memaksa Lody untuk berbicara sejujurnya
Audrey sudah tak peduli, dia tahu dia baru saja menghina Howard. Audrey tak tahu siapa yang telah membawanya ke rumah sakit, karena yang dia ingat, pada saat itu tubuhnya terasa sakit karena kedua pengawal berbadan besar itu memukulinya berkali-kali menggunakan tongkat baseball.Sekarang dia kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya.Apa yang ada di dalam pikiran Audrey sangat sederhana, dia hanya menginginkan kedamaian. Tetapi, semuanya seperti begitu sulit untuk didapatkan. Seandainya saja dia tak pernah bertemu lagi dengan Chris, tentu apa yang dijalaninya saat ini terasa lebih mudah.Audrey hanya bisa tertawa dalam rasa sakit.“Jawab aku, Tuan Besar Butt. Apakah Anda kemari, untuk membunuhku? Anda mengetahui jika aku masih hidup, meski telah melewati penyiksaan yang begitu menyakitkan seperti berada di neraka!”Howard tertawa, bahkan lebih kencang dari sebelumnya. Di depan matanya, Audrey terlihat seperti seekor anak kucing yang sedang
Leon dibuat geram dengan perlakuan Howard dan Chris pada Audrey. Begitu melihat kondisi Audrey yang sangat menyedihkan, Leon tak bisa menahan diri untuk tak bertanya.“Audrey Logan, aku adalah atasanmu. Apa kau bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padamu? Aku ingin mendengarnya secara langsung dari mulutmu. Apakah benar yang dikatakan Lody padaku di mobil saat kami sedang menuju ke rumah sakit?”Apa yang diceritakan Lody pada Leon?Audrey menoleh dan menatap ke arah Lody, laki-laki itu sama saja seperti Chris bagi Audrey.Kenapa Lody harus berpura-pura baik dan membantunya?Bukankah jika dia tak membantu, dan membiarkan Chris saat itu memukulinya sampai mati, mereka akan dengan mudah mendapatkan Jack dan Lody pun tentu akan menerima bonus yang besar?“Hei, apa yang kau ceritakan pada Tuan Beich?” tegur Audrey pada Lody yang sejak tadi hanya diam duduk di sofa tanpa mengatakan apa pun.Merasa kalimat te
Sekarang yang harus Chris pikirkan bagaimana cara dia mengambil kembali Audrey, sedangkan wanita itu sudah mencintai Lody, sepupu sekaligus asistennya yang dulu selalu bersikap seperti seekor anjing setia padanya, tetapi sekarang dia sudah berani menentang."Kau itu hanya terobsesi pada tubuh wanita itu, bukan karena kau benar-benar menginginkannya, Chris!" seru Howard, lalu menertawakan ekspresi wajah Chris. Chris dibuat tidak berkutik dengan kata-kata Howard.Chris merasa tertantang oleh kata-kata Howard, namun dalam hatinya, keputusannya untuk mendapatkan kembali Audrey tidak bisa dipertimbangkan lagi. Dia tahu dia harus bertindak cepat sebelum semuanya terlambat."Mungkin kau benar, aku memang terobsesi. Tapi aku rasa, itu tidak salah, Ayah. Aku tidak suka saat melihat perempuan itu bersama Lody, aku benci hal itu. Aku ... aku menginginkan Audrey, aku tidak bisa memberikan alasannya," ucap Chris.Howard terkekeh, geli melihat ucapan Chris padanya. Jadi Chris mengatakan, sekarang
Howard tertawa saat mendengar ucapan Chris. Apa laki-laki itu sadar dengan ucapannya? Baru kali ini dia mendengar apa yang dikatakan oleh Chris dan sangat tidak masuk akal baginya. “Coba kau katakan sekali lagi padaku, apakah aku tidak salah mendengar?” “Aku ingin membawa anakku dan perempuan yang menjadi ibu dari putraku ke sini, apakah kau keberatan?” Chris mengulangi kembali pertanyaan meski terasa enggan, dia menekan gengsi dan ego di dalam diri hanya demi mengatakan hal tersebut pada Howard. “Tidak, aku tidak akan pernah mengijinkan kau membawa anak haram ke rumahku.” Howard tidak menyukai anak kecil, baginya mereka berisik dan mengganggu! Howard menatap tajam Chris, ekspresinya tidak menyisakan ruang untuk tawar-menawar. Dia bisa merasakan kemarahan memuncak di dalam dirinya. Anak haram itu, pikirnya, menjadikan situasi semakin rumit. "Chris, kau tahu betul peraturan rumah tanggaku. Aku tidak akan mentolerir adanya anak di sini yang bukan hasil dari pernikahan sah," Howard m
Brent berpikir, Audrey saja tidak begitu dekat dengannya, lalu dia menanyakan hal ini secara tiba-tiba tentu akan membuat wanita itu berpikir jika dia adalah pria kurang waras, kan?“Leon, apa menurutmu aku harus bertanya pada Audrey masalah ini? Lalu bagaimana jika ternyata bukan dia, pasti wanita itu akan menganggap jika aku adalah orang yang tidak waras,” kata Brent pada Leon.Leon tertawa, daripada Brent terus menerus merasa penasaran, ada baiknya dia bertanya langsung saja pada Audrey kan?“Brent, kau sudah mencari gadis kecil itu sejak dulu, tidak ada salahnya kau mendekati Audrey secara baik-baik dan bertanya padanya. Wanita itu bukan pemakan manusia, aku yakin dia tidak keberatan menjawab pertanyaanmu,” ucap Leon, meyakinkan Brent jika sebuah pertanyaan harus segera diselesaikan dengan tuntas sehingga tidak membuatnya mati penasaran!“Lalu bagaimana jika dia justru memarahiku?” Brent seketika merasa pesimis untuk bertanya pada Audrey, dia belum siap jika Audrey sampai memarahi
Chris tiba di apartemen miliknya, kedua matanya memandangi sekeliling. Aroma Audrey masih tersisa di dalam ruang tidurnya. Dia sendiri merasa heran, masih saja terus memikirkan wanita itu? “Aku benar-benar sudah gila, tidak seharusnya aku terus memikirkan wanita itu. Ada apa dengan diriku?” Chris mengumpat dirinya sendiri, rasanya kesal, dia tidak tahu apa yang tengah terjadi pada dirinya saat ini. Apakah mungkin saat ini dirinya benar-benar mulai merasa candu pada Audrey? Dia tidak bisa melupakan tubuh Audrey sama sekali, rasanya ada keinginan untuk terus menyentuh, menaklukan wanita itu di bawah tubuhnya. Bukan hanya sekadar menginginkan wanita itu menjadi pemuas hasrat bagi dirinya. Lody sendiri tidak menghubunginya semenjak bertengkar dengan dirinya, rasanya saat ini diri Chris benar-benar hanya seorang diri. “Aku akan meminta Audrey untuk bersamaku, Lody harus mau melepaskan wanita itu. Dia tidak memiliki hak apa pun atas dirinya, aku yang paling berhak, dia memiliki anak dar
Audrey terdiam, menatap Lody dengan intens. Wajah tampan milik Lody dan ketulusan hati pria itu telah membuatnya lulus, dia mencintai pria yang kini berada di bawah tubuhnya.“Beritahu aku di mana saja dia sempat menyentuh, maka biarkan aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu,” ucap Lody. Pria itu pun mengubah posisinya, membaringkan dengan lembut tubuh Audrey, seakan tubuh wanita itu terbuat dari kristal yang rapuh dan mudah pecah.“Dia menyentuh hampir di seluruh tubuhku, Lody. Jika sudah seperti itu, maka apa yang akan kau lakukan?” tanya Audrey. Kedua mata berwarna biru terang menatap sendu pada pria yang sangat dicintainya, Audrey berharap ... tidak akan pernah ada lagi nama Chris dalam kehidupannya!“Kalau begitu, biar aku aku yang memberikan jejak baru pada tubuhmu, Audrey,” kata Lody. Tanpa banyak bicara, dia mengecup kening Audrey, kedua mata Audrey terpejam, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Lody padanya.Tak ada perasaan malu dalam diri Audrey, menghadapi pria ya
Kondisi Leon sudah diketahui, beruntung saat itu dia mendapatkan pertolongan di awal, jika tidak ... mungkin pria itu benar-benar kehabisan darah akibat ulah konyol Chris padanya.Lody sendiri diberitahukan jika Leon berada di rumah sakit saat ini, kondisinya sudah mulai membaik. Pria itu tidak mengerti dengan tingkah Chris. Dia bisa melakukan apa pun di saat pikirannya sedang kalut dan dipenuhi oleh amarah. Menyakiti Leon yang jelas-jelas tidak memiliki kesalahan pada Chris, adalah sebuah perbuatan konyol dan bodoh!Lody sendiri sudah kembali ke apartemen Audrey, dia melihat Audrey sudah siuman dan tengah duduk di meja makan, menyantap sepotong sandwich.“Audrey, kau sudah bangun. Mana Jack?” tanya Lody, seraya menutup pintu apartemen.“Hm, dia sedang bersama Nicole di apartemennya. Kau dari mana, aku pikir kau pergi meninggalkanku,” ucap Audrey lirih. Ketika dia bangun dia tidak mendapati sosok Lody di sisinya, membuat Audrey merasa sedih.Audrey pikir, Lody meninggalkan dirinya dan
“Pergilah ... Aku tidak berselera,” ucap Chris secara tiba-tiba, membuat Rossie terperanjat. Wanita malam itu terkejut dengan penolakan Chris barusan. Baru kali ini dia mendengar seorang pelanggan berkata jika dia merasa tidak selera pada Rossie? Apa ada sesuatu yang salah pada dirinya, sehingga pria itu berkata cukup kasar padanya? “A-apa ... maksudnya, Tuan?” tanya Rossie dengan kedua matanya yang terbilang indah menatap pria berparas tampan itu. Padahal dia sudah membayangkan, Chris dan dirinya akan melalui malam yang panjang dengan percumbuan-percumbuan panas di atas ranjang setelahnya. Chris terlihat tidak berselera sedikit pun untuk menyentuh Rossie, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. “Aku sedang tidak berminat untuk bercinta dengan perempuan, kau ambil saja ini,” ucap Chris seraya menyerahkan selembar cek pada Rossie. Tidak biasanya Chris menolak santapan hangat yang ada di hadapannya. Wanita itu bahkan sudah bersiap untuk melucuti seluruh pakaiannya, begitu me
“Ayah, aku akan menjaga bicaraku, dan berhenti mencelamu jika kau bisa menunjukkan padaku apa arti sebuah kesetiaan. Jika kau belum bisa, jangan memintamu untuk berhenti menghujat dirimu,” balas Chris.Howard terdiam mendengar kata-kata Chris padanya. Ia tahu apa yang dikatakan Chris tidak sepenuhnya salah, tetapi bukankah semua itu bukan diawali olehnya? Kenapa memberi kesan, seolah dialah yang bersalah selama ini?Howard tertawa, dia menganggap apa yang baru saja dikatakan Chris lebih seperti sebuah lelucon konyol. Jane yang memulai dan dia menyambut gayung tersebut, untuk mengakhirinya akan sangat sulit bagi Howard, sebab ... dendam itu tidak akan pernah hilang selamanya! Rasa sakit itu semakin dalam, semakin menghilangkan kewarasannya.“Kau memintaku untuk berubah? Lalu apa jika aku berubah, kau akan mengubah perilakumu, hm?” tantang Howard pada putranya. Kedua pria yang sama keras kepalanya, tidak satu pun di antara mereka yang mau mengalah.Tidak ada gunanya melanjutkan percakap
Nicole mengangguk. Sedikit berbohong tidak masalah, dia tidak ingin Jack mengalami guncangan dalam jiwanya yang masih rapuh untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya!Lody meminta Nicole untuk membawa Jack pergi dari dalam ruangan, diberikannya beberapa lembar uang, dan meminta Nicole membawa pria tampan cilik itu pergi ke minimarket. Nicole menurutinya, dengan senang Jack mengikuti Nicole.Setelah keduanya pergi, Lody mulai membersihkan luka-luka yang ada pada wajah Audrey. Tidak habis pikir, mengapa Chris sama sekali tidak pernah berubah. Sifat iblisnya entah sampai kapan berada di dalam dirinya.“Audrey, aku akan berada di sisimu sampai kau benar-benar pulih. Setelah ini ada baiknya kau pindah ke tempat yang lebih aman. Aku akan mengantarmu kembali ke keluargamu,” bisik Lody seraya mengusap wajah pucat Audrey. Semakin dia membiarkan Audrey dengan kekerasan kepalanya, maka semakin dia akan mendapatkan serangan beruntun dari Chris yang tidak akan pernah mau mengalah!Selagi membas