Share

Bab 94 ; Ruang Operasi

“Kakak, kamu bisa dengar aku? Kakak?”

Syakila yang terbaring lemah menggeliat. Kelopak matanya sedikit terbuka. Mata ambernya menatap linglung langit-langit ruangan. Kesadarannya sepertinya belum terkumpul sepenuhnya.

Arsyila menatap sekitarnya dengan panik. Ruangan ini tampak lebih terawat dari ruangan lain. Ada dua rak dorong dimana banyak peralatan medis. Lalu ada beberapa lampu besar yang biasanya ada di ruang operasi. Apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan pada Syakila di ruangan seperti ini?

“Syila?” Suara lemah Syakila membuat Arsyila seketika lega. Arsyila segera memegang tangan Syakila dan terus memanggilnya.

“Kakak, kita harus pergi dari sini, apa kakak bisa bangun?” tanya Arsyila berusaha membantu Syakila duduk. Namun Syakila terlihat sangat lemah. Arsyila menatap jarum infus yang menancap di tangan Syakila. Dia harus melepas infusnya sebelum mereka keluar. Tapi, bagaimana caranya?

Arsyila merasa panik dan bingung. Belum ada tanda-tanda seseorang akan datang. Tapi Arsyil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status