Share

Kabar Gembira.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2024-12-10 14:30:13

Keesokan harinya, sesuai janji, Xander melangkah menuju Gedung Bank Central Halilintar, kantor pusat yang megah. Hari ini, ia akan bertemu Grace Song di ruang kerjanya. Meskipun Grace pernah menawarkan untuk mengunjungi apartemen mewahnya, Xander menolak dengan santai.

“Tunggu saja di Gedung Kantor Pusat,” jawabnya.

“Sudah lama sekali aku tidak berkunjung ke sana. Rasanya ingin melihat-lihat saja,” tambahnya.

Grace, yang biasanya tidak menunjukkan ekspresi berlebihan, menjawab dengan sopan. “Tentu saja, Tuan Xander. Anda dapat datang kapan saja. Kami selalu siap menerima Anda.”

Saat tiba, Xander duduk di hadapan Grace, menikmati suasana ruang kerja modern yang dikelilingi jendela besar menghadap kota yang tak pernah tidur. Percakapan mereka dimulai.

“Ada kabar menggembirakan, Tuan Xander,” kata Grace sambil menuangkan teh Krisan ke cangkir Xander dengan gerakan terlatih. “Sumber daya yang Anda kira untuk diolah Setiawan Company. ternyata sudah tidak ada lagi!”

“Harapan bisnis Setiawan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kericuhan Kecil di Banking Hall.

    "Nikmati lift kalian!" kata Sandy dengan senyuman licik, lalu menekan tombol di panel lift hingga pintu tertutup rapat dan lift meluncur menuju lantai lima belas."Bodoh sekali," gumamnya, menatap ke arah pintu lift yang tertutup, seolah lift itu sendiri adalah simbol kegagalan. "Jika bisa lewat lift eksekutif, kenapa harus berdesak-desakan di lift umum tadi?"Avery menggelengkan kepala, kesal dan tak mengerti pemikiran Sandy Setiawan.Di matanya, Sandy adalah tipe orang yang hanya mengandalkan penampilan, tanpa sedikit pun usaha untuk berpikir. Jonah Setiawan, yang berdiri di sampingnya, hanya mendengus dingin, dengan satu kata yang keluar dari bibirnya: "Bodoh."Sudah lama Avery tahu betul sifat Sandy Setiawan. Dia bukan tipe orang yang cerdas, dan itu jelas terlihat. Hanya berbekal wajah cantik dan senyum manis, dia berhasil memanipulasi banyak orang untuk memperlakukannya seperti putri.Tapi soal otak? Itu cerita lain. Tak heran keluarga Setiawan tidak repot-repot menyekolahkan Sa

    Last Updated : 2024-12-11
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Susi Halim Beraksi.

    Kedatangan Sandy Setiawan bersama Avery dan Jonah di Bank Central Halilintar tidak lebih dari sebuah perintah yang datang dari Nyonya Ouyang, yang selalu memiliki cara untuk mengendalikan keadaan.Setelah kabar tentang sumber daya pengganti radioaktif Chromium di Cintawa Mountain yang menguap ditelan lahar gunung, Nyonya Ouyang tidak menunjukkan tanda-tanda putus asa.“Kita harus menambah dana dan melakukan penggalian lebih dalam. Kesempatan bekerja sama dengan Tjiang Corporation, perusahaan nomor dua di negara ini, bisa datang sekali seumur hidup! Ayo, Sandy, Avery, dan Jonah. Segera cari pinjaman di Bank Nasional!”Suaranya penuh semangat, tapi ada nada tegas yang tak bisa dibantah.Namun, ada satu hal yang harus dipahami dengan jelas.Nyonya Ouyang adalah warga negara asing. Dan jelas, ia tidak bisa sembarangan meminjam di Bank Nasional Konoya. Di situlah peran Sandy dan dua sepupunya berperan—mereka adalah alat, pion yang harus bergerak mengikuti perintah Nyonya Ouyang.Sementara

    Last Updated : 2024-12-11
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pengusiran Yang Dramatis.

    Di tengah ruang tunggu yang ramai dan penuh hiruk-pikuk, di Divisi HRD Bank Central Halilintar, suasana seketika berubah kaku.“Gaes, dengarkan aku. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Silakan keluar sekarang,” suara Susi Halim terdengar tajam, tanpa rasa empati sedikit pun. Tidak ada kehangatan, hanya kekosongan.Ekspresi Sandy Setiawan langsung memucat.Baru saja ia dengan percaya diri membual di depan teman-temannya bahwa ia adalah kawan baik Susi Halim, bahkan ponakan Dewan Komisaris. Tapi sekarang, ia merasa seperti peminta-minta yang diusir begitu saja. Dunia yang ia bangun dengan kata-kata hancur dalam sekejap.“Tapi, kenapa seperti ini? Bukannya kamu bilang kamu akan membantuku? Sekarang malah berubah begitu saja! Tolong beri penjelasan!” Sandy bersikeras, mencoba mempertahankan sedikit harga dirinya.Namun Susi hanya menatapnya dengan tatapan datar yang bahkan lebih tajam dari kata-katanya. “Dengar, Sandy,” jawabnya dengan dingin, “Kita bahkan bukan teman. Kita hanya kenal

    Last Updated : 2024-12-12
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Masih Berlanjut!

    Di halaman parkir Bank Central Halilintar, suara langkah sepatu terdengar jelas di atas aspal yang panas terpanggang matahari.Beberapa kendaraan mewah terparkir rapi, memantulkan kilauan sinar yang menyilaukan. Aroma bensin bercampur wangi parfum mahal memenuhi udara, menciptakan atmosfer kota yang sibuk, penuh hiruk-pikuk, namun tak lepas dari nuansa elegan yang juga penuh kepalsuan.“Hei, kalian berdua! Mana sepupu tercinta Sandy Setiawan? Apakah negosiasi kalian lancar?”Suara itu memecah keheningan, membuat Avery dan Jonah langsung menoleh serempak. Keduanya tampak kaku, seperti anak sekolah yang tertangkap basah. Mereka sadar betul, tanpa membawa Sandy pulang, amarah Nyonya Ouyang akan menjadi badai yang sulit dihindari.Wajah Avery langsung mengeras, sorot matanya memancarkan kejengkelan yang tak bisa dia sembunyikan. Melihat sosok Xander berdiri di hadapannya, seolah menambahkan garam pada luka yang belum kering. Sementara itu, Jonah, yang biasanya dikenal tenang, berusaha mem

    Last Updated : 2024-12-13
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Melampiaskan Kemarahan.

    Dalam sekejap mata, adegan laga antara Xander dan Jonah membuat semua orang di tempat kejadian mengangkat kamera ponsel mereka.Video pertarungan itu dengan cepat menyebar, menjadi trending topic di berbagai platform media sosial. Ins*tagram, TikTok, bahkan Facebook dipenuhi dengan cuplikan pendek dari pertarungan yang memukau itu.Komentar netizen bertebaran, mayoritas memuji kehebatan aksi Xander.“Dia sangat terampil. Rasanya seperti menonton film Xianxia atau Xuanhuan langsung dari Tiongkok!” tulis seorang pengguna.“Dia membuat lawannya kalah dengan mudah. Padahal, lawannya juga terlihat tidak sembarangan,” komentar netizen lain yang jelas terpukau.“Hei, ada yang tahu siapa pria muda itu? Aku ingin berkenalan dengannya,” tambah seorang gadis, mewakili rasa penasaran kaum hawa yang tiba-tiba ingin menjadikan Xander pasangan idaman mereka. Dalam benak mereka, siapa yang tidak ingin memiliki pasangan yang perkasa dan memukau seperti pria dalam video itu?Namun, semua ekspektasi ini

    Last Updated : 2024-12-14
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kejatuhan Dua Sepupu.

    “Halo, Tuan Simon Koh. Ada hal penting yang harus aku urus?” Suara penuh kekhawatiran itu terdengar dari seberang telepon. Pria paruh baya itu, dengan tangan gemetar, segera membuat panggilan.Luka di pipinya berdenyut, tetapi amarah yang membara di hatinya lebih menyakitkan daripada rasa sakit fisik itu.“Kamu datang ke sini sekarang! Ada seseorang yang berani menganiaya aku! Aku tunggu dalam lima menit!” Nada dingin suara Simon Koh tidak bisa menyembunyikan amarah yang meluap.Ia menyalakan speaker, memastikan semua orang di pelataran parkir Bank Central Halilintar mendengar percakapannya. Dalam pikirannya, dunia harus tahu bahwa ia, Simon Koh, bukan seseorang yang bisa dipermainkan begitu saja.“Kurang ajar! Siapa bajingan yang berani mengganggu Anda? Katakan lokasi Anda, dan saya akan segera meluncur bersama anak buah!” Suara di seberang membalas, keras dan penuh ketegangan.“Di pelataran parkir Bank Central Halilintar! Cepat datang!” Simon Koh berteriak lagi, nadanya meninggi, me

    Last Updated : 2024-12-15
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pertemuan Malam Keluarga Setiawan.

    Setelah kegagalan Setiawan Corporation dalam mendapatkan pinjaman dari Bank Central Halilintar, Nyonya Ouyang tidak tinggal diam. Ia segera mencari jalan lain untuk menyelamatkan perusahaannya yang mulai terancam, mengajukan permohonan pinjaman ke berbagai lembaga keuangan lain.Namun, seperti kata pepatah, "Jika satu pintu tertutup, pasti ada pintu lain yang terbuka." Sayangnya, pepatah itu tidak berlaku di dunia perbankan, terutama jika nasabah yang datang adalah Setiawan Corporation, yang reputasinya sudah ternoda.Begitu utusan Setiawan Corporation datang ke bank-bank untuk mempresentasikan rencana bisnis masa depan mereka, pintu-pintu bank tersebut langsung tertutup rapat.“Maaf, kami tidak berurusan dengan orang-orang kasar yang gemar berkelahi!” kata seorang pejabat bank dengan nada yang tak peduli.“Kalian sudah ditolak di Bank Central Halilintar dan malah datang ke sini? Kalian kira kami tidak tahu tentang kekacauan manajerial di perusahaan kalian?” tanya direktur bank lain s

    Last Updated : 2024-12-16
  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pemimpin Sandy Setiawan.

    Ternyata, proyek satu miliar yang diberikan oleh Tijian Global Corporation adalah pembangunan sebuah mall yang sangat modern. Mall ini dirancang untuk berdiri di tengah pemukiman kelas menengah ke atas, menjadi landmark baru yang mengundang perhatian.Semua orang di kediaman Setiawan menatap dengan rasa iri saat Nyonya Ouyang menyebutkan nama yang akan dipilih sebagai direktur pelaksana.“Sandy Setiawan, kurasa dia layak untuk memimpin proyek besar ini. Selain berpengalaman, dia juga cukup akrab dengan Nona Felicia Tijiang, pelaksana langsung proyek dari grup itu!” pungkas Nyonya Ouyang dengan senyum puas, seolah mengunci keputusan yang telah diambilnya.Namun, tak lama setelah itu, Jonah mencoba untuk merusak nuansa gembira tersebut.“Tapi, Nyonya... bukankah Sandy gagal pada pertemuan sebelumnya? Apakah Anda ingin kekacauan terjadi lagi?” tanyanya dengan nada menantang, sambil menyembunyikan rasa cemburu yang mencuat dari wajahnya yang tampak penuh kalkulasi.“Benar itu, Nyonya tua.

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Pernikahan Di Hutan Tropis.

    Ternyata, perasaan Lisa Nuya sama sekali tidak berdasar.Nyonya pemarah itu, mengenakan mantel bulu cerpelai mewah yang mengkilap, tampak seperti seseorang yang terbiasa dengan perhatian. Ia adalah seorang anggota Dewan Kota, dengan pengaruh yang tak perlu dipertanyakan. Kepergiannya menggunakan pesawat Diamond Air bukan hanya sekadar perjalanan biasa.Itu adalah ujicoba—kesempatan langka untuk menguji kecepatan dan pelayanan pesawat baru yang menghubungkan Kota Air dengan dunia luar, membuka pintu bagi semua yang ingin merasakan sensasi bepergian dengan layanan eksklusif.Di dalam pesawat, wanita eksklusif itu memanfaatkan momen dengan sangat baik.Dengan gaya khasnya, dia mulai mengambil gambar dari berbagai sudut, berusaha menangkap setiap detil yang menunjukkan kemewahan pesawat tersebut.Setelah beberapa kali mengambil gambar, ia akhirnya mengunggahnya ke akun media sosial pribadinya, seperti yang sudah diprediksi banyak orang.“Semua pemirsa, Pesawat Diamond Air ini benar-benar

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Di Konter Check In Diamon Airlines.

    Akhirnya, David Li mendapatkan masa percobaan selama tiga bulan.Jika dalam periode itu ia gagal mengubah kepemimpinan di perusahaan penerbangan yang sebelumnya lemah dan kurang pengawasan, maka kali ini Xander, sebagai pemilik perusahaan, menegaskan bahwa ia harus bersikap lebih tegas."Setelah tiga bulan, saya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Anda.” Jangan salahkan saya jika kali berikutnya saya terpaksa mengambil keputusan tegas, bahkan mungkin memecat Anda," ancam Xander, tatapannya tajam dan dingin."Mengerti, Tuan Sanjaya. Saya paham..." jawab David Li, sembari mengusap keringat dingin yang mengucur deras dari keningnya—padahal suhu ruangan itu sangat dingin."Saya akan bekerja lebih keras dan meningkatkan pengawasan di perusahaan. Terima kasih, Tuan Sanjaya, telah memberi saya kesempatan untuk terus menjadi direktur utama," tambah David Li dengan suara yang penuh kekukuhan.David Li menjabat tangan Xander dengan kuat.Xander hanya melempar senyum tipis kepada sang direk

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Akhir Drama Diamond Air.

    Di dalam kantor Direktur Utama, Michael Chen duduk sendiri dengan tubuh gemetar dan pikiran kalut.Rasa takut terus menghantuinya sejak pertama kali menyadari kemungkinan mengerikan—pemuda yang ia anggap remeh itu ternyata benar-benar Tuan Sanjaya.Keyakinannya semakin kuat ketika melihat bagaimana Direktur Utama, David Li, memperlakukan pemuda sederhana itu dengan penuh hormat, nyaris seperti seorang abdi pada majikannya."Apa yang harus kukatakan untuk menyelamatkan diri?" pikir Michael, berulang kali, seperti mantra yang terus menggema di dalam kepalanya.Pikiran itu menggerogoti ketenangannya, membuat waktu terasa berjalan sangat lambat, bahkan hingga pendingin udara di ruangan yang terlalu dingin membuat tubuhnya menggigil.Akhirnya, setelah penantian panjang yang terasa seperti siksaan, pintu ruangan terbuka.Xander masuk lebih dulu, berjalan dengan tenang namun penuh wibawa.Di belakangnya, David Li mengekor seperti anak ayam yang patuh pada induknya.Dua perempuan yang sebelum

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Kehancuran Sang Pelakor.

    Sophia adalah seorang influencer. Meskipun pengikutnya tidak lebih dari lima ribu orang, dia tetap rutin mengadakan siaran langsung.Setiap sesi ia manfaatkan untuk fleksing gaya hidupnya yang terlihat mewah dan glamor.Mayoritas kontennya hanya pamer, mulai dari tutorial makeup dengan produk-produk mahal yang ia beli dari uang hasil memeras Michael Chen, hingga tips berpakaian “stylish” dengan barang-barang dari butik premium.Sophia sangat cerdik memanfaatkan pengikutnya yang berasal dari masyarakat kelas bawah.Dengan manipulasi halus, ia membangun citra sebagai wanita karier sukses, meskipun kenyataannya jauh berbeda.Sebagian besar biaya hidup Sophia dibiayai Michael Chen. Liburan ke tempat-tempat terkenal yang biasa dikunjungi pasangan bulan madu, hingga biaya operasi plastik untuk mengubah hidungnya yang dulu pesek menjadi menjulang seperti puncak Gunung Himalaya, semua dibiayai oleh pria itu.Dengan cermat, Sophia menutupi fakta di balik kemewahan hidupnya, menciptakan citra

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Lawan Yang Setimpal.

    Sophia berjalan dengan langkah genit yang dipenuhi kepercayaan diri, mendekati Direktur David Li.Tatapannya sempat melirik David Chen yang melangkah lesu ke arah pintu, tetapi ia tidak menunjukkan niat untuk menghentikannya.Fokusnya kini telah berubah. "Jika aku bisa menguasai Direktur Li, bukankah ini berarti aku akan menjadi nyonya sejati di kantor Diamond Air ini?" pikirnya sambil tersenyum tipis."Michael Chen terlalu lemah. Memang dia direktur, tapi tak mampu memecat karyawan tetap!"Dengan pemikiran dangkal itu, Sophia mendekat sambil mengadopsi sikap yang dibuat-buat."Pemimpin Li, apa yang terjadi? Anda memarahi Direktur Chen? Apakah Anda memerlukan bantuan profesional saya?" tanyanya dengan nada prihatin.Tapi setiap kata yang meluncur dari bibirnya terasa mengandung racun tersembunyi.Tatapan Sophia berbinar saat ia menghela napas, menikmati momen yang menurutnya adalah langkah awal menuju kemenangan.Dalam benaknya, David Li sudah berada dalam genggamannya.Dengan tatapan

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Mempermalukan Michael Chen.

    Sementara itu, di depan pintu lift, Direktur David Li menahan langkah Xander yang baru akan turun mengikuti instruksi Hani, si petugas keamanan.“Tuan Sanjaya...” suara David Li terdengar ragu. Ia mencoba menghentikan aksi keempat orang itu.“Direktur utama...” sapa Hani buru-buru membungkuk dalam-dalam, hampir mencium lantai. Sebuah tindakan menjilat yang parah tak terselamatkan.Amy Liu dan Jessica Huang mengikuti dengan hormat, meskipun sikap mereka jauh lebih wajar.Namun, David Li tidak memedulikan ketiga orang itu. Fokusnya sepenuhnya tertuju pada Xander.“Anda adalah...” suara David Li menggantung, seolah mencoba memastikan apa yang ia pikirkan. Sorot matanya bertemu dengan Xander, yang mengedipkan mata santai, memberi sinyal jelas bahwa identitasnya sebaiknya tetap tersamarkan.“Panggil saja aku Xander. Xander Sanjaya...” ujar Xander dengan nada acuh tak acuh, seolah nama itu tak berarti apa-apa.Meski sudah jelas menyebutkan nama “Sanjaya,” Amy Liu dan Jessica Huang tidak men

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Tidak Tahu Malu.

    Namun, karena Sophia terus menangis keras tanpa setetes air mata, Michael Chen tidak punya pilihan selain menunjukkan empati. Bagaimanapun juga, Sophia adalah kekasih gelapnya. Ada rasa sakit yang samar saat melihatnya menangis.“Hani, seret ketiga orang itu keluar sekarang juga. Aku yang bertanggung jawab atas pemecatan Jessica Huang dan Amy Liu. Jangan biarkan situasi ini semakin kacau!” perintah Michael dengan nada tegas, disertai lirikan yang menyiratkan dukungan untuk Sophia.Sophia langsung menghentikan tangisannya yang berlebihan. Ia mendongak dengan mata merah, bukan karena air mata, tetapi akibat terlalu lama menguceknya.“Direktur Michael, apakah Anda sungguh melakukan ini demi keadilan?” tanya Sophia dengan nada manis yang jelas palsu. “Anda memang yang terbaik... Mari kita bersiap-siap menyambut Tuan Sanjaya,” lanjutnya dengan senyum sumringah, seolah drama tadi tak pernah terjadi.Michael sempat merasa aneh melihat perubahan drastis Sophia, tapi ia menepis pikirannya. Ia

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Drama Queen.

    Tak lama kemudian, Hani, si petugas keamanan yang lebih cocok disebut tukang parkir, sudah berada di aula. Hampir dua ratus karyawan berkumpul, menyaksikan aksi arogansi Sophia yang memanas."Hani! Usir mereka bertiga sekarang juga!”“Mereka sungguh memalukan, rakus menyantap hidangan yang seharusnya untuk Tuan Sanjaya! Manusia-manusia lancang!" seru Sophia dengan nada penuh kebencian, suaranya menggema di seluruh ruangan.Para karyawan, yang sebenarnya tidak menyukai Sophia, berbisik-bisik di antara mereka, mengomentari sikap arogannya.Tatapan mereka penuh rasa tidak suka, tetapi tak satu pun yang berani angkat bicara.Namun, di mata Sophia, bisikan itu adalah pujian atas ketegasannya. Dia memang ingin mencari muka di hadapan direktur utama, Tuan David Li, berharap bisa menaikkan posisinya.Pacar gelapnya, Michael Chen, adalah direktur pemasaran dan tidak punya kuasa di bidang SDM.Jadi, dengan membuat jasa semacam ini, ia berharap mendapat perhatian David Li agar Amy dan Jessica di

  • Rahasia Kekayaan Sang Barista   Si Tukang Makan.

    Meskipun Diamond Air berada di gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, perusahaan ini hanya menempati lantai tiga dan empat Sanjaya Tower.Lantai empat, tempat ruang direksi berada, memiliki desain minimalis dengan panel kayu elegan dan pencahayaan modern yang hangat, menciptakan suasana profesional yang sesuai dengan standar perusahaan.Xander, dengan penampilan yang sederhana namun penuh percaya diri, tiba-tiba muncul di ruang pertemuan yang luas.Meja panjang di tengah ruangan dipenuhi kue-kue mewah dan berbagai hidangan lezat. Aroma manis dari kue-kue tersebut memenuhi ruangan, menggoda siapa pun yang masuk.Semua ini tampaknya dipersiapkan dengan cermat untuk menyambut pemilik baru—Xander sendiri."Aku suka kue ini," bisik Xander pada dirinya sendiri, tanpa ragu mengambil sepotong besar tiramisu yang lembut dan kaya rasa."Hm, lezat," katanya sambil menjilat jarinya, menikmati setiap gigitan. Ia kemudian memotong sepotong besar pie susu yang menggiurkan, salah satu makanan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status