Share

Bab 122. IRONIC

"Saya tahu, Ibu sedang berduka dan ingin bersama dengan orang-orang tersayang, kapan pun kalau Ibu berubah pikiran, Ibu bisa hubungi saya."

Dengan berurai air mata Bu Ariyanto menganggukkan kepala.

Akhirnya Nick pamit undur diri setelah memberikan tunjangan tunai dalam amplop yang cukup tebal.

Suasana hati Nick makin menurun demi melihat kehidupan keluarga Ariyanto.

Secara manusia sangat bisa dimaklumi jika istrinya terpukul, bagaimana bisa menghidupi tiga anak kecil yang masih membutuhkan banyak biaya untuk susu, pampers, makanan, sekolah, dan lain lain.

Ironis!

Dia yang berkecukupan di diagnosa dokter tidak bisa memiliki keturunan, alm Ariyanto yang harus berjuang untuk makan meninggalkan tiga orang anak balita!

Semoga istri alm Ariyanto berubah pikiran dan bersedia memberikan salah seorang anaknya untuk Nick.

Bagi Nick jika tidak memiliki anak kandung, setidaknya ada anak angkat yang akan meneruskan hasil kerja kerasnya.

'aku akan berusaha melunakkan hati Kania agar mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status