Share

Satu jam lagi

Tangan Shinta meremas erat rambut Arlan, yang telah berhasil meloloskan segala penghalang ditubuhnya. Kemudian mendudukkannya di marmer kaca, dan melebarkan paha sang istri untuk memberikan kesembuhan dibagian inti Shinta.

Tak ada kata penolakan, Arlan seperti singa yang sedang lapar. Bahkan dia benar-benar tidak memberikan waktu untuk Shinta menutup kedua belah pahanya.

Kembali terdengar errangan Shinta, yang tak mampu menahan gejolak bercampur aduk. Ada perih, sakit, namun essapan lidah Arlan mampu mengalahkan segalanya.

Nafas Shinta memburu, hasratnya semakin bergelora terbakar gairah. Entahlah, kali ini ia tak tahu harus bicara apa. Bibirnya benar-benar ternganga lebar, karena dapat merasakan Arlan yang dulu. Pria yang benar-benar mengetahui dimana titik lemahnya Shinta.

"Ahh ..." Shinta memejamkan matanya, menikmati hebatnya deru nafas yang tak beraturan. Ia menatap wajah Arlan yang penuh pesona dengan nafas turun naik, "Bibi ... apa yang bibi lakukan. Ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status