Share

PART 43

Penulis: MarniHL
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-18 11:23:31

Raina mengatur napasnya sembari menyeka keringatnya dengan handuk kecil yang ia bawa. Raina baru saja selesai jogging dan kini ia sedang berada di taman untuk beristirahat.

Karena sudah cukup lama tidak berolahraga, ia merasa cukup lelah. Kalau saja tadi mamanya tidak memaksanya untuk jogging, mungkin sekarang ia masih betah tidur di kasur sembari memeluk erat gulingnya. Apalagi hari ini adalah hari Minggu.

"Minum." Raina terkejut ketika seseorang menempelkan botol air mineral di pipinya.

Raina menoleh, tatapannya berubah datar ketika tahu kalau orang tersebut adalah Rian.

"Ambil minumnya. Gak usah takut, minumannya belum expired kok."

Karena haus, Raina pun menerima air mineral tersebut. Setelah membuka tutup segelnya, Raina meminumnya hingga setengah.

"Udah haus masih aja gengsi," sindir Rian.

"Lo ngapain ngikutin gue? Kurang kerjaan lo?" ketus Raina.

"Emang salah kalau gue mau ketemu pacar gue?"

"Pacar atau babu?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • RIAN RAINA   Part 44

    "Na, ada Rian di depan. Katanya mau ketemu lo," ucap Luna saat baru tiba di kelas.Raina yang menaruh kepalanya di atas meja seketika langsung bangun."Ngapain dia mau ketemu gue?" tanya Raina."Gak tahu. Temuin aja orangnya sebelum dia bete sama lo."Raina bangkit berdiri lalu berjalan keluar kelas untuk menghampiri Rian."Ngapain lo ke kelas gue pagi-pagi? Mau suruh gue kerjain tugas lo lagi? Sorry, ya, tapi gue udah gak mau nurutin semua perintah lo lagi. Gue capek," ucap Raina panjang lebar.Sekarang saja Raina masih merasa lelah, perihal kemarin.Raina tidak bisa membayangkan, kalau kemarin ia tidak pingsan mungkin Rian akan menyuruhnya mengerjakan tugas sekolah cowok itu yang cukup banyak. Dan mungkin saja ia tidak bisa masuk sekolah hari ini."Kenapa lo berangkat pagi-pagi? Lo hindarin gue?""Enggak. Ngapain juga gue hindarin lo?" Raina berbohong. Ia memang sengaja berangkat sekolah pagi-pagi agar tidak bera

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25
  • RIAN RAINA   PART 45

    Rian menatap malas Andi yang berada di depan rumahnya. Cowok itu tersenyum lebar sembari melambaikan tangan. Rian pikir yang datang adalah ojek online yang mengantar makanan pesanannya. Karena tadi Rian sempat memesan makanan di aplikasi online."Hai Rian.""Ngapain lo malam-malam ke sini? Gak ada rumah lo?" tanya Rian ketus."Santai dong. Gak usah marah-marah. Lagian gue ke sini cuma bentar doang kok. Pengin kasih informasi aja.""Informasi apa?""Permisi. Selamat malam." Keduanya langsung menoleh.Rian tersenyum ketika makanan pesanannya sudah tiba. Ia langsung mendekati ojek online tersebut lalu mengambil makanan pesanannya."Wah, pesan makan apa lo? Keliatannya enak, nih. Bagi gue boleh?" tanya Andi masih terus menatap kantung kresek yang dipegang Rian.Rian langsung menyembunyikannya ke punggungnya."Gak! Buruan lanjutin omongan lo yang tadi," suruh Rian."Gue mau aja lanjutin, tapi bagi dulu makanan lo."

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29
  • RIAN RAINA   PART 46

    Raina menatap Rian datar. Cowok itu kini berada di rumahnya. Walaupun Raina sudah berulang kali menyuruh cowok itu untuk menghubunginya ketika datang, tetap saja tidak pernah dilakukan oleh Rian."Hari ini gue sibuk. Gak terima tugas apa pun dari lo," ucap Raina.Rian tidak membalas ucapan Raina. Ia malah menarik lengan Raina membuat sang empunya langsung berontak."Lo ngapain narik-narik gue? Lepasin gak?""Ikut gue.""Ngapain gue harus ikut lo?""Ikut aja gak usah banyak nanya.""Ya jelas gue harus tahu lo mau bawa gue ke mana baru gue ikut.""Ke rumah gue," ucap Rian."Rumah lo? Ngapain?" tanya Raina."Ck! Udah dibilang ikut aja.""Tunggu gue ganti baju dulu. Gue gak mungkin ke rumah lo pakai celana pendek kayak gini," ucap Raina sembari menatap celana pendek selutut yang dikenakannya."Ya udah buruan."*****"Aunty Ana!" Raina terkejut ketika Alea berlari mendekati

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02
  • RIAN RAINA   PART 47

    Dian menghampiri Raina yang sedang memasak di dapur. "Na, kamu masak?" tanya Dian. Raina menoleh pada Dian kemudian tersenyum. "Pagi Ma. Iya, aku lagi masak nasi goreng." "Mama cobain dong." "Oke, Mama coba, ya." Dian menerima sesendok nasi goreng yang sudah disendok oleh Raina. "Gimana Ma? Enak gak? Atau keasinan?" tanya Raina penasaran. "Enak kok. Enak banget." "Beneran? Mama gak bohong, kan?" Raina memastikan. Dian mengangguk. "Ini lebih enak daripada yang terakhir kamu masak. Mama gak bohong." Raina tersenyum lega. "Syukurlah, kalau gitu Mama tolong siapin nasi gorengnya, ya. Aku mau mandi dulu. Takut telat." "Iya, makasih banyak, ya, karena kamu Mama gak perlu repot-repot siapin sarapan," ucap Dian. "Mama gak perlu bilang makasih sama aku. Aku gak ada apa-apa dibanding Mama yang tiap pagi siapin aku sarapan." ***** Selesai bersiap-siap dan sarapan bersama kedua orang tuanya, Raina menyiapkan bekal untuk Rian. Karena tujuan utama ia memasak pagi ini adalah karena cowo

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12
  • RIAN RAINA   PART 48

    "Lama banget sih nyapunya," ucap Rian merasa jenuh menunggu Raina yang sedang menyapu kelas.Karena tadi pagi Raina tidak sempat menyapu kelas, jadi ia harus menyapu kelas saat kelas berakhir."Kalau lo mau pulang ya pulang aja. Gue kan gak suruh lo nungguin gue," ucap Raina masih sibuk menyapu.Raina memang tidak meminta Rian untuk menunggunya piket. Rian sendiri yang datang ke kelasnya dan menunggunya. Padahal tadi Raina sudah menyuruh cowok itu untuk pulang duluan.Rian bangkit berdiri kemudian berjalan mendekati Raina. Tanpa seizin Raina, Rian langsung mengambil sapu yang dipegang Raina."Balikin sapunya Rian. Jangan buang-buang waktu gue."Rian keluar dari kelas sembari memegang sapu."Eh, sini lo!" Panggil Rian ketika melihat seorang cowok melintas."Gue?" tanya cowok itu menunjuk dirinya."Iya lo lah. Buruan sini!"Dengan segera cowok itu menghampiri Rian."Lo sapu ini kelas." Rian

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • RIAN RAINA   PART 49

    "Rain, lo gimana sih? Kenapa kemarin lo gak piket?" Raina yang baru tiba di kelas cukup terkejut ketika mendapat pertanyaan dari salah satu temannya yang merupakan ketua kelas di kelas mereka.Itu berarti cowok kemarin yang disuruh Rian untuk menggantinya menyapu tidak melaksanakan tugasnya. Harusnya Raina tidak boleh percaya begitu saja pada cowok itu. Walaupun hanya masalah membersihkan kelas, tapi menurut Raina ini cukup fatal untuknya. Karena kalau ini terjadi lagi, mungkin saja ia akan dinilai sebagai orang yang tidak bertanggung jawab."Sorry, Si, gue kemarin nyapu, tapi gak selesai karena gue buru-buru jengukin teman gue yang lagi sakit." Raina berbohong. Raina tidak mungkin jujur karena kalau ia berkata jujur, pasti ia akan semakin dimarahi."Apa pun alasannya lo harus selesaikan tanggung jawab lo dulu.""Iya, sekali lagi gue minta maaf. Kalau gitu hari ini biar gue yang gantiin piket aja.""Oke, kalau lo ulangin lagi gue bakal laporin Bu W

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • RIAN RAINA   PART 50

    Tok! Tok! Tok!Rian mengetuk pintu rumah Raina. Saat ini ia sedang berada di rumah Raina. Rian ingin meminta maaf pada Raina karena masalah tadi.Sebenarnya, waktu pulang sekolah tadi Rian sempat pergi ke kelas Raina. Rian hendak pulang bersama Raina sekaligus meminta maaf pada cewek itu, namun saat Rian sampai di kelas Raina, cewek itu sudah tidak ada. "Raina! Buka pintunya. Gue tahu lo ada di dalam," ucap Rian."Na, gue pengin ngomong sama lo. Gak lama kok. Lima menit doang," sahutnya lagi.Tak lama kemudian pintu terbuka membuat Rian sedikit lega."Mau ngomong apa?" tanya Raina terdengar ketus."Gue mau minta maaf soal kemarin. Gue janji gak bakal kayak gitu lagi.""Udah?"Rian mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Udah selesai ngomongnya? Kalau udah selesai gue mau masuk ke dalam. Masih ada yang harus gue kerjain.""Lo gak mau maafin gue?""Maafin? Emangnya gue punya hak buat maafin lo? Bukannya lo suka seenaknya sama gue tanpa pernah minta maaf?""Iya makanya sekarang gue mau ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-05
  • RIAN RAINA   PART 51

    "Mau sampai kapan lo marah sama gue? Gak capek apa lo marah sama orang? Lo ingat kan gak baik dendam sama orang lama-lama," ucap Rian menatap Raina yang sedari tadi hanya diam dengan wajah datarnya."Ekhem, sorry ganggu." Risa menghampiri mereka berdua."Rain, Arka ada di depan. Katanya mau ketemu lo," ucapnya."Arka? Ngapain dia mau ketemu lo?" Wajah Rian berubah kesal.Raina tidak menjawab pertanyaan Rian. Ia keluar dari kelas berniat menghampiri Arka. Tidak membiarkannya pergi begitu saja, Rian pun segera menyusul."Ka, sorry, ya semalam gue tinggalin lo. Sebenarnya gue udah nungguin lo, tapi Rian tiba-tiba paksa gue buat balik sama dia." Raina meminta maaf pada Arka.Arka hanya tersenyum. "It's okay, Rain. Lagian lo juga capek, kan? Yang penting lo sampai rumah dengan selamat aja gue udah lega.""Jadi lo ada perlu apa?""Gue niatnya mau nanya lo semalam pulang sama siapa, tapi karena lo udah jelasin jadi gue lega."Mendengar jawaban Arka membuat Raina makin merasa bersalah. "Sekal

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07

Bab terbaru

  • RIAN RAINA   PART 110

    “Ngapain lo ke sini?” Rian bertanya dengan ekspresi tidak suka. Sama sekali tidak ada niatan untuk menyambut tamunya dengan ramah. Apalagi setelah tahu tamu yang datang adalah Sofhie.Setelah bertemu Raina tadi, “Gue ke sini mau ngomong sama lo. Sebentar aja.”“Lima menit. Habis itu lo udah harus pergi.”Sofhie mengangguk.“Mau ngomong apa?”Sofhie mengambil napas sejenak, lalu mulai berbicara, “Gue ke sini karena mau minta maaf sama lo. Gue nyesal udah ganggu hubungan lo sama Raina. Harusnya gue gak ngelakuin itu. Gue pikir dengan gue kembali lo bakal mau balik lagi sama gue. Ternyata gue salah.”“Soal preman-preman itu? Lo gak mau ngaku?” tanya Rian. Karena Rian masih curiga dengan Sofhie.Sofhie menggeleng. “Gue berterima kasih sama Raina karena dia udah mau nolongin gue. Tapi jujur gue sama sekali gak pernah nyuruh preman-preman itu. Kalau lo gak mau percaya silakan. Gue gak bakal maksa.”“Gue janji gak bakal ganggu hubungan lo sama Raina lagi. Gue bakal pergi jauh biar kalian gak

  • RIAN RAINA   PART 109

    “Ya ampun, Raina! Itu kenapa jidat lo?” Luna mendekati Raina hendak menyentuh kening Raina, tapi Raina menghindar.“Jatuh kemarin.”“Kok bisa?”“Didorong sama preman.”“Preman? Maksudnya?” Risa ikut bertanya.Kedua sahabatnya bingung dan juga kaget. Raina bisa memaklumi, karena ia memang tidak sempat menceritakan kejadian kemarin pada keduanya. Raina tidak mau mengganggu waktu keduanya. Jadi Raina memilih untuk menceritakan langsung.“Kemarin gue nolongin Sofhie yang digangguin preman. Terus premannya dorong gue. Jadi kayak gini, deh.” Raina menjelaskan secara singkat.“What? Nolongin Sofhie? Serius lo?” Luna mengembuskan napas sejenak lalu kembali melanjutkan ucapannya, “Gini ya, dia itu musuh lo. Tapi bisa-bisanya lo nolongin dia?”“Ya, gue kasihan sama dia. Lagian kita harus saling tolong-menolong, kan?”“Iya emang tapi lo mikir-mikir juga kali. Bisa aja dia sengaja nyewa preman-preman itu biar keliatan kalau dia digangguin, tapi ternyata cuma mau narik perhatian lo buat nolongin di

  • RIAN RAINA   PART 108

    Rian berdecak ketika ponselnya berdering. Ia kesal karena yang meneleponnya adalah Sofhie. Sudah lima kali Rian menolak panggilan cewek itu, tapi Sofhie tidak menyerah menghubunginya.Rian membiarkan ponselnya begitu saja tanpa ada niatan untuk menjawabnya.Tak lama kemudian ponselnya kembali berdering. Rian yang tadinya ingin mematikan ponselnya segera mengurungkan niatnya karena ternyata yang meneleponnya kali ini adalah Andi.“Kenapa?”'Yan, gawat!'Rian mengerutkan keningnya ketika mendengar suara Andi yang cukup panik.“Lo kenapa? Ada masalah?”'Raina.'Rian makin bingung.“Raina? Kenapa Raina?”'Barusan Sofhie telfon gue katanya Raina masuk rumah sakit.'Rian mendadak terdiam. Apa ia tidak salah dengar? “Gue gak salah dengar, kan?” Rian bertanya memastikan.'Iya, Yan. Mendingan lo buruan ke rumah sakit kenanga. Gue juga otw ke sana.'Panggilan pun diakhiri oleh Andi. Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya, tapi ia tidak ada waktu untuk mencari semua jawaban itu. Karena yang

  • RIAN RAINA   PART 107

    “Nyapu sendiri lagi?” Rian menghampiri Raina di kelas setelah pelajaran selesai. Kebetulan Raina sedang menyapu kelas. Tadinya ada beberapa temannya yang juga piket, tapi mereka sudah selesai lebih dulu. Mereka ingin menunggu Raina sampai selesai, tapi Raina menolak dan menyuruh mereka untuk pulang lebih dulu.Raina menoleh sejenak pada Rian, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Enggan menjawab Rian.“Gue bantuin, ya,” tawar Rian.“Gak usah.” Raina menolak.“Udah gak papa biar gue bantuin. Kasihan lo kecapekan.” Rian hendak mengambil alih sapu dari Raina, namun Raina sudah lebih dulu menjauhkannya.“Gak usah ganggu gue,” ucap Raina dingin.“Ya udah, kalau gitu gue nungguin lo sampai selesai, ya. Biar bisa pulang bareng.”Raina kembali menoleh pada Rian dengan satu alis terangkat. “Emang gue bilang mau pulang sama lo?”Rian mengangguk, “Tadi kan kita udah sepakat pulang bareng waktu istirahat.”“Gue gak pernah buat kesepakatan sama lo. Pergi!”“Rain, jangan kayak gini dong. Gue tahu l

  • RIAN RAINA   PART 106

    Rian memainkan ponselnya sembari menunggu Raina yang kembali dari toilet.Saat sedang asyik dengan ponselnya, tiba-tiba seorang cewek datang. Lalu, tanpa izin darinya cewek itu langsung memeluk Rian.Rian yang tiba-tiba dipeluk seperti itu langsung terkejut.“Sofhie?” Rian lebih terkejut ketika tahu siapa cewek itu.“Gue gak nyangka kita ketemu di sini. Kayaknya kita emang ditakdirkan buat balikan lagi, deh. Soalnya kita selalu ketemu padahal gak pernah janjian.”“Apaan sih lo. Gak usah ngaco, deh. Lepasin gue.” Rian hendak melepaskan pelukan Sofhie, namun cewek itu malah memeluknya lebih erat.“Sofhie lepasin.”“Rian.”“Ra-Raina.” “Hai Rain. Ketemu lagi kita.” Sofhie menyapa sembari tersenyum.Kesempatan itu Rian gunakan untuk melepas pelukan Sofhie.“Lo tahu gue sama Rian itu emang ditakdirkan buat bersama. Buktinya kita selalu ketemu tanpa diduga. Kayak sekarang ini.” Sofhie menoleh pada Rian. “Iya kan, Yan?”Raina tersenyum sinis. “Takdir? Gak usah sok-sokan ngomong takdir. Rian

  • RIAN RAINA   PART 105

    Rian mencari Raina ke kelas cewek itu, tapi Raina tidak ada. Rian sudah bertanya pada Luna dan Risa, tapi mereka juga tidak tahu keberadaan Raina.Sejak pagi, Rian belum juga bertemu dengan Raina. Saat Rian pergi ke rumah Raina untuk menjemput cewek itu, Raina ternyata sudah berangkat sekolah lebih dulu.Rian tidak tahu ada apa dengan Raina. Tapi Rian merasa Raina sedang menghindarinya. Apa mungkin Raina menghindar karena takut Rian akan marah pada cewek itu perihal masalah kemarin?Mungkin Rian memang marah pada Raina karena sudah membohonginya, tapi itu kemarin. Sekarang Rian tidak ingin memarahi Raina, tapi ia hanya ingin berbicara dengan Raina. Rian ingin tahu alasan Raina berbohong padanya.“Akhirnya ketemu juga.” Raina menoleh pada Rian.Setelah mencari Raina di beberapa tempat, akhirnya Rian menemukan Raina di rooftop.Raina terkejut, tidak menyangka Rian akan menemukannya. Padahal, daritadi Raina mencoba menghindari Rian.“Lo kenapa hindarin gue? Gue kan udah bilang kemarin ma

  • RIAN RAINA   PART 104

    “Gue gak akan biarin lo rebut Rian dari gue, Sofhie. Gak akan!” gumam Raina kesal.Ada rasa kesal karena ucapan Sofhie tadi, tapi di lain sisi Raina cukup puas karena bisa memberitahu langsung cewek itu kalau ia tidak akan merelakan Rian kembali bersama cewek itu. Raina harus melakukan itu agar Sofhie sadar kalau dia tidak akan bisa bersama Rian lagi. Karena Rian kini miliknya.“Raina?” Raina yang baru keluar dari cafe terkejut ketika bertemu dengan Liam.Raina seketika langsung tersenyum, “Eh, Liam. Kok sendiri? Gak sama Andi?”“Iya, mau ketemu teman. Lo sendiri ngapain di sini? Gak sama Rian?” Liam balik bertanya.“Em, sama. Ketemu teman juga. Kalau gitu gue duluan, ya.” Raina buru-buru pergi dari sana. Raina terpaksa berbohong pada Liam karena ia tidak mau Liam tahu kalau ia bertemu dengan Sofhie. Karena jika Liam tahu, maka dipastikan Rian juga akan tahu. Dan kalau sampai Rian tahu cowok itu pasti akan marah padanya.Liam merasa ada yang aneh dengan Raina, tapi cowok itu memilih

  • RIAN RAINA   PART 103

    Andi berlari menghampiri Rian dan Liam yang sedang mengobrol di depan kelas.“Eh, ada berita bagus. Lo berdua mau dengar gak?”“Gak!” jawab keduanya kompak.“Oke, karena lo berdua penasaran banget jadi gue kasih tahu aja deh.”“Terserah lo deh.”Andi tersenyum lalu melanjutkan ucapannya, “Wanda udah pindah sekolah ke luar negeri.”“Serius lo?” Rian yang tadinya tidak peduli langsung merespons.“Serius lah. Masa gue bohong.”“Kapan pindahnya? Kok kita gak tahu?” Liam bertanya.“Jelas lo gak tahu lah. Lo kan gak pernah peduli sama orang lain. Apalagi cari tahu berita kayak gini.”“Bagus deh kalau dia udah pindah.” Rian tersenyum lega. Tentu ia merasa lega karena sudah tidak ada yang mengganggunya lagi.“Emang bagus sih Wanda udah pergi, tapi masalahnya Sofhie muncul lagi. Jadi lo belum bisa dinyatakan bebas.”Rian terdiam. Benar yang dikatakan Andi. Dirinya belum sepenuhnya bebas karena kehadiran Sofhie. Apalagi cewek itu memiliki sifat yang tidak mudah menyerah. Meskipun begitu, Rian t

  • RIAN RAINA   PART 102

    Rian segera melepaskan tangan Sofhie ketika cewek itu menggenggam tangannya.“Apa yang mau lo jelasin? Gue kasih lo waktu lima menit.”“Bisa pesan minum dulu gak? Gue kangen banget bisa ke kafe ini lagi sama lo. Rasanya udah lama banget kita gak ke sini.”“Oke. Buruan pesan.”Sofhie tersenyum lalu memanggil waiters untuk memesan minuman.“Mbak, saya cappucino satu, ya.” Sofhie lalu beralih menatap Rian, “Lo mau minum apa?”Rian menggeleng.“Yakin? Gak haus?” Sofhie bertanya memastikan.“Hm.”“Ya udah, Mbak, pesanannya itu aja dulu, ya.”Setelah waiters tersebut pergi, Rian kembali berucap, “Buruan ngomong.”“Nunggu minumannya datang dulu, lah, Yan.”Rian menghela napas. “Kalau sampai minumannya datang dan lo gak mau jelasin juga gue pulang.”“Iya, lo gak usah marah-marah dong.”Tak lama kemudian minuman pesanan Sofhie datang.Rian menunggu Sofhie menyeruput minumannya sebelum cewek itu berbicara. Kalau saja Raina tidak menyuruhnya untuk mendengarkan penjelasan Sofhie, Rian tidak akan

DMCA.com Protection Status