Share

Pijat Refleksi

Giko meremas rambutnya kencang, lantas dua tangan dari kepala turun mengusap wajah dengan kasar. Dia benar-benar seperti orang frustrasi sekarang.

"Mungkin lo bisa hubungi salah satu mantan lo yang gagal move on?"

Giko menatap Danar dengan mulut setengah terbuka. "Itu sama saja lo nyuruh gue nyodorin ular ke bokap."

Ringisan Danar menjadi tanda itu bukan solusi yang baik.

"Wina. Hanya Wina yang bisa nolongin gue. Cuma dia cewek yang nggak ngefek ke gue, dan yang penting kami akrab. Akting kami pasti akan natural dan nggak canggung lagi."

Aku mengembuskan napas kasar. Apa aku harus menyerah? Tapi, sumpah ini berat.

"Gue serahin semua keputusan di tangan Wina," tandas Danar akhirnya, dia terlihat bingung juga mencari solusi.

"Gue masih tetap saranin lo temui cewek itu dulu. Siapa tahu kalian cocok, kan nggak perlu ada usaha buat gagalin perjodohan itu. Posisi lo aman di Jakarta," ucapku, kembali mencoba peruntungan agar Giko mau menuruti ucapanku.

"Mungkin kalau cuma jadiin teman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status