Share

Ajakan Menikah

Arin memang bisa diandalkan. Saat ini aku berada di mobilnya. Meskipun tempat tinggal kami berlawanan arah, tapi dia tidak masalah mengantarku pulang.

"Thanks ya, Rin. Gue nggak tau apa jadinya kalau nggak ada lo tadi." Aku mengembuskan napas lelah.

"Kok bisa begini, ya?" Dia menggeleng. "Lo diperebutkan banyak cowok banget, Win. Ini untung apa musibah buat lo?" tanya Arin lantas terkekeh.

Seandainya dia tahu keadaan sesungguhnya. "Itu musibah. Gue nggak mau ada dalam situasi begini."

"Tinggal pilih salah satu dari mereka, kan?" Arin bicara seakan hal ini mudah saja.

"Gue nggak mau pilih salah satu pun dari mereka."

"Iya juga ya, mereka membingungkan. Tapi kalau gue jadi lo Pak Giko gue skip. Tinggal Pak Tama dan Pak Luffy. Nah, mereka sama-sama berbobotnya."

Dan, kalau Arin tahu Tama yang sebenarnya, aku yakin dia bakal skip juga. Lalu tersisa Luffy sebagai pilihan yang sama sekali nggak aku ingin juga. Ya Tuhan ribet banget sih hidup gue? Rasanya aku ingin segera menenggelamka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status