Share

BAB 20

DUA WAJAH

Arya menyeret mas Ardi dengan kasar, mereka pergi menjauh dari lokasi rumah sakit. Entah apa yang akan mereka bicarakan namun tak sedikitpun aku memperdulikannya, aku berjalan menuju ruangan Nindya ingin melihat kondisi anak semata wayangku saat ini.

Ku lihat wajah cantiknya, hatiku tiba tiba terasa nyeri hingga sesak ke rongga dada. Aku membayangkan saat nanti kami berpisah anak ku akan tumbuh tanpa seorang ayah. Mampukah aku membesarkannya tanpa kehadiran mas Ardi? mampukah aku melakukan semua nya sendirian?.

"Nindya sayang maafkan ibu ya, kamu harus tumbuh besar tanpa kehadiran seorang ayah. Ibu janji akan menjadi ibu sekaligus ayah yang baik untuk kamu. Ibu akan merawat, membesarkan dan mendidik kamu. Ibu akan bekerja banting tulang agar bisa memenuhi semua kebutuhan dan keperluan kamu. Ibu sudah tidak sanggup lagi harus menahan luka ini nak, hati dan jiwa ibu sudah terlalu sakit!. Maafkan ibu nak", Aku mengecup kening Nindya yang sedang tertidur pulas. Bulir bulir ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status