Share

95. Setitik Harapan

Irama perkelahian berpadu dengan rapalan para bangsawan iblis mengubah suasana Padang Bulan Nirwana menjadi semarak sekaligus mengerikan.

Singgih Wirayudha telah bergerak layaknya induk harimau terluka. Ia menyerang Panglima Kuning yang terus berusaha menghalanginya mendekati Renata. Liar dan berbahaya, jauh dari kesan tenang yang selalu melekat erat pada dirinya.

“Menyingkirlah Kuning! Aku tak punya waktu untuk bermain denganmu!” bentak Singgih Wirayudha dengan lengan dipenuhi sinar biru berelemen listrik.

“Sayangnya aku sedang punya banyak waktu!” jawab Panglima Kuning yang juga telah menyiapkan pukulan berwarna kuning pekat dengan hawa panas membakar.

Singgih Wirayudha menggeram. Ia melesat, menyerang dengan sangat cepat. Tekanan energi dari kemarahannya membuat para bangsawan iblis nyaris kehilangan konsentrasi. Mengakibatkan cahaya di ketujuh pilar berfluktuasi untuk sesaat.

Mata cantik Cyrila mengamati hal tersebut dengan cermat. Sebagai manusia yang pernah menjadi bagian dari
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nisya Diajeng Kharem
membaca sambil membayangkan visualnya..keren semoga sering" update..
goodnovel comment avatar
nna wna
mohon utk jgn lama2 updatenya ka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status