Home / Romansa / RELATIOXIC RULES / BAB 8: TELEPON DANISH

Share

BAB 8: TELEPON DANISH

Author: Charming Asteri
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Alexa sudah tiba di kamarnya, lalu melemparkan barang-barangnya secara asal ke seluruh penjuru kamar. Jantung Alexa berdebar sangat kencang dan Alexa tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang.

“Omaygad, omaygad, omaygad! Aku harus gimana sekarang? Apa aku telepon aja, ya? Danish Adelio si manusia super tampan itu. Astaga!” Kedua pipi Alexa bersemu kemerahan.

Alexa hendak langsung menekan nomor ponsel Danish, namun menghentikan aksinya sejenak. Danish memang yang terlebih dahulu meminta nomor ponsel Alexa, namun Danish tidak pernah menghubungi Alexa. Sepertinya, Danish meminta nomor ponsel Alexa hanya sebagai formalitas saja.

“Tapi, dia gak pernah nelepon atau chat aku,” kata Alexa kecewa.

Alexa menghela napasnya dan bermaksud untuk melupakan Danish. Namun, Danish tetap saja sangat tampan dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Ini adalah peluang paling menyenangkan dan sangat sayang sekali untuk dilewatkan begitu saja. Hitung-hitung iseng-iseng berhadiah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RELATIOXIC RULES   BAB 9: WARUNG PECEL LELE PAK SABAR

    Alexa sudah tiba di depan Warung Pecel Lele Pak Sabar yang dipilihnya sebagai tempat untuk kencan perdananya dengan Danish. Alexa berkali-kali melirik jam tangannya dan merasa ragu akan kehadiran Danish. Alexa takut kalau Danish menganggapnya aneh dan memilih untuk tidak datang menemui Alexa. Kecemasan Alexa berubah menjadi keceriaan saat terdengar sebuah suara maskulin menyebut nama lengkapnya.“Alexandra Adrienne Amora!” Danish berdiri di belakang Alexa. Alexa membalikkan badannya dan melihat Danish berdiri tepat di belakangnya. Alexa terdiam dan mengamati penampilan Danish yang sangat istimewa, serta wajahnya yang begitu tampan lengkap dengan aroma parfum maskulin yang dikenakannya. Alexa tidak mampu berkata apa-apa kepada Danish. Danish menatapnya heran.“Alexa? Ada yang salah dari gue?” tanya Danish.“Engga! Kak Danish cuma …” kata Alexa. Sial! Rupanya Alexa kehabisan kata-katanya dan tidak kuasa melihat ketampanan paripurna Danish. Alexa ingat kalau semal

  • RELATIOXIC RULES   BAB 10: SUSHI DATE

    Danish terus menarik lengan Alexa hingga tiba di depan mobilnya. Alexa mengerang kesakitan karena perlakuan Danish yang kasar dan tidak berakhlak seperti itu.“Kak Danish, lepasin!” Alexa kesal bukan main.“Salah sendiri loe yang bikin gue kesel duluan,” kata Danish.“Jadi, Kak Danish marah sama aku? Oke, aku bakal minta maaf. Maafin aku, ya, Kak Danish yang paling tampan dan paling keren sedunia,” kata Alexa. Danish hanya mampu menggelengkan kepalanya dan menghela napasnya berkali-kali. Danish menatap Alexa lekat-lekat. Alexa terdiam dan benar-benar takut kalau Danish marah padanya.“Alexa, ikut gue sekarang!” Danish kembali menarik lengan Alexa untuk masuk ke dalam mobilnya.“Hah?” Alexa hanya bisa pasrah.-- Danish menyalakan mesin mobilnya dan mulai mengemudi dalam diam. Alexa yang duduk di sebelah Danish tidak hentinya menatap Danish. Alexa takut kalau Danish marah padanya, apalagi Danish langsung diam seribu bahasa seperti ini. Alexa berdeham

  • RELATIOXIC RULES   BAB 11: JUMPA FANS

    Alexa berjalan keluar Nice Sushi sambil tidak hentinya tersenyum seperti habis meraih nilai sempurna untuk ujian Matematika. Danish menatap Alexa heran dan bertanya kepada Alexa.“Ra, ngapain loe senyum-senyum sendiri kayak gitu? Aneh banget!” Danish menatap Alexa heran.“Engga! Aku cuma terharu ternyata aku bisa pergi kencan sama Kak Danish dan dibayarin makan,” kata Alexa.“Hah? Loe pikir yang tadi gratis? Nih!” Danish memberikan struk Nice Sushi kepada Alexa. Alexa menerimanya dan balas menatap Danish bingung. Danish melayangkan tatapan sadisnya kepada Alexa hingga membuat Alexa langsung cemberut.“Loe lihat yang tadi loe pesan! Baked dragon roll sushi sama ocha dingin. Loe hitung jumlahnya jadi berapa terus loe transfer ke gue! Enak aja loe bilang ini gratis,” kata Danish.“Hah? Jadi aku harus bayar?” Alexa tidak percaya.“Iya, karena gue bukan pacar loe! Sekarang, loe tolong beliin gue kopi sama croissant di sana! Gue males antre,” kata Danish. Danish menu

  • RELATIOXIC RULES   BAB 12: TEKA-TEKI PARFUM

    Danish menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Alexa. Danish mempersilahkan Alexa untuk turun dari mobilnya, tetapi Alexa malah diam dan tersenyum penuh makna.“Alexa, what are you waiting for? Cepat turun!” kata Danish.“Nothing, aku cuma mau bilang terima kasih buat hari ini. Apa Kak Danish pikir ini kencan pertama kita?” Alexa terlihat percaya diri.“Hah? Kencan?” Danish bingung.“Iya, aku bercanda. Terserah Kak Danish mau anggap apa,” kata Alexa.Alexa tertawa terbahak-bahak melihat Danish kebingungan. Danish tetap saja ganteng dan menggemaskan dalam segala situasi. Alexa hendak membuka pintu mobil Danish, namun pandagannya tertuju pada sebuah benda di hadapannya. Benda tersebut tidak lain adalah parfum milik Danish yang tergeletak tidak jauh dari tas selempang Danish di atas jok mobil. Tanpa permisi, Alexa langsung mengambilnya dan tersenyum puas.“Nah, ketemu! Akhirnya, aku tahu juga parfum Kak Danish,” kata Alexa.“Eh, kembaliin! Itu parfum mahal dari Perancis,” kata Danish.

  • RELATIOXIC RULES   BAB 13: RENCANA KENCAN KEDUA

    “Ra, kamu udah ngerjain PR Fisika? Pinjam, dong!” Kayla memohon kepada Alexa.“Nih, dasar kamu! Hobinya nyalin PR aja terus,” kata Alexa. Kayla hanya nyengir kuda. Alexa cemberut dan menyerahkan buku PR Fisika miliknya kepada Kayla. Untungnya, suasana hati Alexa sedang baik hari ini sehingga Alexa tidak perlu mengomeli Kayla yang tidak pernah mengerjakan PR sendiri.“Makasih Alexa cantik,” kata Kayla.“Iya, sama-sama,” kata Alexa. Alexa melirik jam dinding di kelasnya. Alexa memainkan ponselnya dan membuka Whatsapp miliknya. Alexa senyum-senyum sendiri ketika membuka percakapannya dengan Danish kemarin. Alexa ingat saat pertama kali nekat menelepon Danish hingga nekat mengajaknya kencan ke Warung Pecel Lele Pak Sabar.“Kak Danish? Kak Danish kangen gak sama aku?” Alexa menatap layar ponselnya. Alexa berharap kalau Danish tiba-tiba meneleponnya atau sekedar mengirimkan pesan Whatsapp untuk memberi Alexa semangat menghadapi hari Senin. Kencan pertaman

  • RELATIOXIC RULES   CHAPTER 14: KENCAN DI BIOSKOP

    Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Alexa telah tiba. Hari ini terkesan begitu istimewa karena Danish menjemputnya. Senyum Alexa merekah saat melihat mobil Danish terparkir di depan rumahnya. Alexa berlari kecil dan langsung masuk ke dalam mobil Danish sebelum Danish marah-marah lagi.“Lama banget, sih! Oh, ya, mana parfum gue? Itu parfum paling mahal yang pernah gue beli,” kata Danish dengan nada tinggi.“Parfum? Kak Danish Adelio yang paling ganteng, aku merasa kalau parfum itu adalah parfum yang paling aku suka. Jadi, parfum itu akan jadi milik aku selamanya. Kak Danish jangan berharap kalau aku bakal mengembalikannya,” kata Alexa.“Alexa, jangan bercanda! Itu parfum mahal,” kata Danish. Alexa hanya menjulurkan lidahnya dan pura-pura tidak mendengar ucapan Danish. Alexa bertekad akan membuat Danish benar-benar kesal hari ini. Alexa juga memang sudah berniat tidak akan pernah mengembalikan parfum Danish. Parfum itu akan Alexa semprotkan saat Alexa benar-benar merind

  • RELATIOXIC RULES   BAB 15: MENGETAHUI ULAH DANISH

    Danish berjalan berdampingan dengan Alexa saat keluar dari studio bioskop. Danish tersenyum manis dan bertanya kepada Alexa tentang film Probably not in Love.“Ra, gimana film gue? Seru, kan?” Danish membuka topik pembicaraan.“Seru! Seru banget! Aku pikir ini adalah film paling seru yang pernah aku tonton. Eh, Kak Danish tahu engga apa yang bikin film itu seru?” tanya Alexa.“Apa yang bikin seru?” tanya Danish. Alexa menatap Danish dan tersenyum penuh makna. Danish sudah bisa menebak pasti Alexa akan melemparkan rayuan gombalnya kepada Danish.“Karena aku nontonya sama aktor yang super ganteng. Apalagi tadi di bioskop kita …” Alexa tidak mampu meneruskan kalimatnya.“Kita apa? Apa maksud loe?” Danish pura-pura tidak mengerti.“Tadi, we almost …” Alexa kembali tidak meneruskan kalimatnya.“We almost kissed? Nih, otak loe kebanyakan berhalusinasi!” kata Danish. Danish kembali menyerahkan selembar uang kepada Alexa. Alexa menatap Danish bingung. Jangan-jangan, Da

  • RELATIOXIC RULES   BAB 16: MENYAMBUT BULAN FEBRUARI

    Bulan Januari sudah berlalu dan sekarang sudah bulan Februari. Bulan Februari memang identik dengan cinta dan kasih sayang karena di dalamnya terdapat perayaan hari Valentine. Valentine dinyatakan sebagai hari yang sangat istimewa bagi sebagian orang, khususnya orang yang sedang kasmaran seperti Alexa. Alexa sampai rela mengorbankan waktu tidur siangnya demi pergi ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu yang istimewa untuk Danish dengan alasan hanya ingin window shopping. Alexa terpesona dengan dekorasi-dekorasi yang semuanya bernuansa merah muda khas hari Valentine. Langkah Alexa terhenti di depan sebuah toko yang menjual aneka cokelat.“Belle, Kayla, ayo masuk ke dalam!” Alexa langsung masuk ke dalam toko tersebut.“Ra, mau ngapain? Katanya kamu janji hari ini kita gak akan beli apa-apa,” kata Belle heran.“Sepertinya aku sudah berubah pikiran,” kata Alexa sambil tertawa kecil. Alexa mengitari setiap penjuru toko tersebut dan langkahnya terhenti pa

Latest chapter

  • RELATIOXIC RULES   BAB 200: THE END

    Langit Kota Jakarta sudah benar-benar gelap sekarang. Alexa masih duduk sendirian di kamarnya. Sekali lagi, Alexa melirik gaun cantik yang telah dibelinya di butik untuk acara promnight esok hari. Alexa meliriknya berkali-kali, lalu kembali menghela napasnya. Alexa melirik jam dinding di kamarnya. Ternyata, waktu sudah menunjukkan pukul 00:00 dan Alexa masih mampu mendengar sayup-sayup suara rintik hujan di Kota Jakarta. Hujan sepertinya memang tidak berhenti. Alexa berusaha menyakinkan dirinya lagi dengan cara berjalan menuju jendela kamarnya. Dugaan Alexa benar. Suara rintik hujan terdengar semakin jelas. Alexa mulai tersenyum tipis. Alexa yakin dirinya akan menang taruhan sekarang. Walau demikian, Alexa belum ber

  • RELATIOXIC RULES   BAB 199: TARUHAN

    Danish tersenyum saat masih banyak wartawan yang mengambil fotonya dan masih banyak wartawan lainnya yang bertanya kepada Danish. Danish merasa senyumnya hari ini adalah senyum yang tulus, bukan senyum yang dipaksakan alias senyum palsu. Danish tidak peduli dengan banyaknya pertanyaan wartawan pada hari ini.“Mas Danish, apa berita yang dimuat di Lambe Dojen itu benar?” tanya seorang wartawan.“Mas Danish, apa betul Mas Danish tidak jadi bertunangan?” tanya wartawan lainnya. Danish masih saja tersenyum dan masih berusaha untuk merangkai kata-kata yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan dari para wartawan. Sementara itu, para wartawan juga tidak segan untuk mulai bertanya kepada Frey.“Mas Frey, apa bisa bantu jawab pertanyaan kami? Apa semua berita yang dimuat di Lambe Dojen itu benar?” tanya seorang wartawan.“Mas Frey, apa betul Danish

  • RELATIOXIC RULES   BAB 198: KABAR TERBARU DANISH

    Danish menatap Reina sambil tersenyum lebar. Danish berjabat tangan dengan Reina sambil terus memamerkan senyum tulusnya, hingga membuat Reina sedikit heran. Reina sangat jarang melihat Danish tersenyum seperti ini. “Gue benar-benar engga menyangka loe mau bantu gue,” kata Danish. Kedua mata Reina membulat karena kaget. Dengan penuh rasa canggung, akhirnya Reina membalas senyuman Danish.“Iya, sama-sama, Lio! Aku pikir bahwa sudah selayaknya aku melakukan semua ini,” kata Reina.“Loe dan gue engga pernah saling cinta. Buat apa dua hati yang engga saling cinta harus dipaksakan untuk bersatu?” tanya Danish. Reina masih berusaha untuk tersenyum di balik rasa canggungnya. Sementara itu, Reina kembali bertanya kepada Danish untuk menghilangkan rasa penasarannya.“Jad

  • RELATIOXIC RULES   BAB 197: MENENTUKAN TAKDIR CINTA

    Danish memasang ekspresi datar dan dinginnya di hadapan Reina. Reina sudah berbicara panjang lebar, tetapi Danish tampak tidak memedulikannya sama sekali. Reina masih berusaha untuk tidak ambil pusing dengan sikap Danish. Namun, Reina akhirnya merasa kesal lama-kelamaan melihat sikap Danish. Reina mulai berbicara dengan nada tingginya kepada Danish.“Jadi, gaun untuk pertunangan kita lebih bagus yang mana? Ini atau itu? Danish, kamu dengar aku bicara engga, sih?” tanya Reina kesal.“Reina, pilih saja gaun yang loe mau! Gue engga mau ikut campur. Gue engga mengerti masalah seperti ini,” kata Danish angkuh.“Danish! Sekali ini saja, tolong kamu dengarkan aku!” seru Reina. Danish masih saja bersikap tidak peduli dan malah menggelengkan kepalanya. Danish meraih ponselnya dan pura-pura sibuk memainkan ponselnya. Reina merasa semakin kesal dan memutuskan untuk

  • RELATIOXIC RULES   BAB 196: MASIH BERHARAP

    Ujian Akhir Sekolah telah berakhir. Alexa tidak menyangka bahwa hari-harinya yang paling berat selama duduk di bangku Sekolah Menengah Atas telah berhasil dilewatinya dengan baik. Alexa merasa jerih payahnya tidak sia-sia selama ini. Alexa tidak pernah menyesal karena selalu menghabiskan banyak waktunya untuk belajar, terutama menjelang Ujian Akhir Sekolah. Jerih payah dan kerja keras Alexa terasa semakin bermakna saat Alexa mengetahui bahwa dirinya berhasil meraih nilai yang sangat baik untuk Ujian Akhir Sekolah. Alexa merasa sangat senang. Alexa berpikir pasti kedua orang tuanya dan Bu Siti akan bangga terhadap prestasi yang telah diraihnya.Bukan hanya mereka, Alexa yakin Danish juga pasti bangga jika mengetahui prestasi Alexa. Alexa yakin Danish pasti akan berhenti menghinanya dan mungkin akan sedikit memberi pujian kepada Alexa.Setelah Ujian Akhir Sekolah selesai, Alexa masih harus datang k

  • RELATIOXIC RULES   BAB 195: HADIAH YANG TERTUNDA

    Alexa melirik jam tangannya. Alexa baru menyadari bahwa Hari Valentine akan segera berlalu sebentar lagi. Alexa memang sebenarnya tidak rela jika Hari Kasih Sayang yang diperingati setiap satu tahun sekali ini segera berlalu. Walau Alexa seperti tidak mendapatkan cintanya pada tahun ini, Alexa memilih untuk tidak peduli. Alexa hanya ingin waktu bergulir lebih lama lagi di Hari Valentine. Alexa hanya ingin lebih lama lagi mengenang saat-saat indahnya bersama Danish pada waktu itu. Semua itu hanya ada dalam pikiran Alexa, tetapi Alexa tetap tidak peduli. Kini, Alexa sedang duduk sendirian di kamarnya sambil menatap langit. Alexa menghela napasnya sebentar, lalu tersenyum tipis.“Apa ini adalah cara terbaik supaya aku bisa melupakan seorang Danish Adelio?” tanya Alexa dalam hatinya.&n

  • RELATIOXIC RULES   BAB 194: HANCURNYA HARI VALENTINE

    Jantung Alexa berdebar semakin kencang. Alexa yakin ini bukanlah mimpi. Danish benar-benar berdiri di hadapannya. Alexa masih belum dapat berbicara kepada Danish. Lidahnya menjadi kaku dan dipenuhi oleh segenap rasa canggungnya terhadap Danish. Alexa hanya mampu menatap Danish dalam diam, hingga Danish memulai pembicaraan dengan suara pelan yang dingin seperti salju.“Kursi di depan loe kosong, kan?” tanya Danish. Alexa mengangguk. Alexa tidak tahu bisa memberikan anggukan secepat itu. Danish juga ikut mengangguk pelan dan langsung menarik kursi kosong di hadapan Alexa. Namun, Alexa kembali berbicara kepada Danish dengan tegas.“Kursi itu memang kosong, tapi Kak Danish lebih baik duduk di tempat lain,” kata Alexa.“Semua kursi di restoran ini penuh,” balas Danish pelan. Alexa mengh

  • RELATIOXIC RULES   BAB 193: VALENTINE TAHUN INI

    Hari demi hari terus berlalu. Alexa masih mencoba untuk melupakan Danish, walau rasanya masih sangat sulit. Bulan Januari telah berganti menjadi bulan Februari. Bulan Februari yang kembali identik dengan bulan penuh cinta. Cinta mungkin dirasakan oleh sebagian orang yang memilikinya, berbeda dengan Alexa. Hingga saat ini, Alexa masih mengurusi urusan hatinya yang masih terasa runyam. Hari ini bertepatan dengan hari Valentine, yaitu tanggal 14 Februari. Alexa sedang banyak melamun hari ini, karena kembali teringat akan Danish. Alexa ingat bahwa tahun lalu Danish mengajaknya makan malam dan Danish memulai semua permainan bodohnya dengan Alexa. Tiba-tiba, ponsel Alexa berdering. Nama Frey muncul di layar ponsel Alexa. Alexa mengangkat panggilan telepon tersebut dengan ogah-ogahan.“Iya, Kak Frey! Ada yang bisa aku bant

  • RELATIOXIC RULES   BAB 192: MELUPAKAN ITU SULIT

    Alexa baru saja selesai membereskan hadiah-hadiah ulang tahun yang diterimanya hari ini. Alexa sudah selesai menatanya dengan rapi di salah satu sudut kamarnya. Semuanya ini terasa melelahkan. Alexa berusaha untuk merenggangkan otot-otot lehernya yang mulai terasa kaku, lalu memutuskan untuk berjalan menuju meja belajarnya. Alexa mengambil selembar kertas dan pulpen. Alexa ingin sekali menuliskan sesuatu di atas kertas tersebut, tetapi rasanya sungguh sulit.“Resolusi tahun ini,” gumam Alexa pelan. Alexa mulai berusaha untuk merangkai kata-kata dalam otaknya, namun tidak kunjung dapat melakukannya. Alexa merasa heran dengan dirinya sendiri. Pada tahun lalu, Alexa memang sangat lancar dalam menuliskan banyak resolusi dan terlihat sangat semangat dan bera

DMCA.com Protection Status