Share

BENALU

Penulis: Hanin Humayro
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-13 06:35:22

DODI

Akhirnya aku bisa memiliki mobil impian. Tentu ini bakal menaikkan pamor di hadapan orang-orang. Ada gunanya juga punya istri pintar cari uang, bisa jadi tambang berlian.

Yakin, deh, meski rekening Mita sekarang habis, akan terisi dengan cepat. Dia'kan punya jaringan luas dan piawai dalam memasarkan suatu produk. Kadang heran, apa rahasia dari kemampuan itu.

Aku tak ahli sama sekali dalam berdagang. Baik dagang kecil-kecilan, apalagi besar seperti rumah dan kendaraan. Tak enak saja rasanya untuk mulai menawarkan pada orang.

Lebih baik aku kerja di kantor. Duduk sambil memasukkan data-data ke dalam file-file. Seharian pun aku mampu melakukannya. Resikonya pemasukan stagnan, tak seperti

Mita yang luber sekali uangnya.

Tapi, aku punya ide buka usaha. Siapa tahu ada rezeki tambahan. Aku hanya ngasih modal, yang melakukan kawan. Kebetulan Edi habis di phk, ia butuh modal untuk tambahan dagang. Karena uang Mita masih ada, kumodalilah dia.

Hitung-hitung investasi.. Meski keuntungan kec
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • REKENING RAHASIAKU   CULAS

    Paling ada ceramah, adik kakak harus saling menyayangi. Suami istri ada bekasnya, saudara tidak. Terus Winda menyampaikan kesalahan-kesalahanku padanya di depan pengadilan mama.Di rumah mama, mba Winda telah bermain drama ternyata. Matanya sampai sembap saking lama menangis mungkin.. Hebat sekali bisa keluar air mata begitu."Aku sakit hati sama Mita dan Dodi, Mah. Aku memang tak sekaya mereka, tapi gak harus juga menghina-hina!"Sebenarnya mama baik. Pada Mita pun tak memandang buruk. Tapi, karena sering digosok mba Winda, jadilah akhir-akhir ini jadi mulai benci pada istrikuYang punya penyakit hati sebenarnya mba Winda. Dia dengki pada Mita yang lebih segalanya. Baik kecantikan maupun kekayaan. Ditambah bersuamikan aku yang bersikap lembut dan romantis dalam memperlakukan Mita di depan kelurga.. Sementara, mas Agus, bicaranya kasar. Kadang suka mukul juga. Karena itulah kedengkiannya makin menjadi."Kamu sudah terpengaruh oleh Mita sejauh itu Dodi. Ikut-ikutan menghina kakakmu. Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • REKENING RAHASIAKU   PURA-PURA

    DODIMba Winda culas juga, ya. Demi keinginan dia bisa tebar fitnah dan buat makar. Sebenarnya aku tak mau memperlakukan Mita seperti ini. Inginnya damai seperti sebelumnya. Tapi, takut pada kemarahan mama yang sudah kena gosokan mba Winda. Aku sengaja tak menyambut Mita sebab akan meneruskan sandiwara. Kata mba Winda harus serius, jangan sampai terlihat main-main. Di benak Mita pasti akan terwujud bahwa suaminya benar-benar marah.Langsung saja aku masuk kamar tanpa menegur atau bertanya apapun. Sengaja tampangnya dibuat masam agar terlihat masih marah. Beres mandi, aku berniat ke ruang makan. Perut udah nyanyi dari tadi sebab belum diisi. Tapi urung sebab Mita ada di sana sedang makan sambil main HP. Aku tahu dia sempat melirik ke arah pintu masuk, cuma cepat-cepat dialihkan lagi pandangannya. Sok, tahan harga dia. Untuk mempertegas bahwa suaminya masih marah, aku sengaja melewati ruang makan. Setelah masuk beberapa langkah, keluar lagi sambil berdecik. Pasti sikapku itu membuatn

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • REKENING RAHASIAKU   IRIT

    Tapi, bagaimana caranya agar dia mau tidur bersama di sini. Argh, kenapa jadi tak terkendali begini. Ruwet, ruwet, ruwet!Aku terjebak permainan sendiri. Namanya perempuan bisa tahan tak berhubungan fisik dalam rentang waktu lama. Kalau lelaki justru tak bisa begitu. Gara-gara menuruti omongan mba Winda, aku sendiri yang nelangsa.*Pagi hari, aku akan bangun jika makanan sudah siap di meja. Karena si kembar, dua-duanya di pondok, kami hanya berdua di rumah. Karena itu porsi masaknya tak banyak. Mita tak ambil pembantu. Masak sendiri, nyuci di laundry. Cuci piring tak banyak dan rumah jarang berantakan karena tak punya anak kecil. Kadang, aku juga suka bantu membersihkan rumah atau cuci piring. Kalau masak tak bisa, takut rasanya aneh.Sebelum makan, kami harus sudah mandi. Itu kebiasaan dari awal menikah. Mau sedang junub atau tidak, komitmennya begitu.Kami paham kebiasaan mandi di pagi hari bagus untuk kesehatan. Makanya konsisten dilakukan.Mita sudah duduk di meja makan. Ia hany

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • REKENING RAHASIAKU   AKAN KULADENI

    MITAOh, jadi seperti ini tingkah mas Dodi di belakangku? Ia dan mba Winda merencanakan makar menjijikkan. Demi motor, mereka rela berbuat jahat pada orang yang tak perhitungan dalam membantu.Hati mba Winda benar-benar busuk, sementara mas Dodi lemah dan mudah terhasut. Lelaki itu seperti angin, berembus ka sana-sini, tak punya pendirian tegas. Tergantung pada orang yang menguasainya. Oke, Mas! Kamu bikin makar, aku pun bisa!Aku balik lagi keluar rumah agar mas Dodi tak curiga. Biarkan dia menganggap aku baru pulang hingga tak mendengar pembicaraannya di telpon dengan mba Winda. Langkah kaki dilakukan sepelan mungkin, harus dipastikan tak bergesekan dengan lantai. Dipikir jadi kayak maling di rumah sendiri Aku harus pura-pura tak tahu soal makar itu. Jadi bersikap biasa saja di hadapannya. Jangan sampai memperlihatkan kemarahan. Bicara seperlunya, tak perlu marah atau merayu-rayu.Sebelum tahu makar ini, aku sebenarnya mau mengibarkan bendera perdamaian. Bahkan berencana akan mera

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • REKENING RAHASIAKU   KEPEPET

    MITAMeski sudah habis-habisan membantu, tetap saja suka dibilang jangan pelit sama saudara . Boro-boro ucapan terima kasih, yang ada malah dinyinyiri. Kok, aku bisa bertahan sejauh ini hidup bersama mereka, ya? Terlalu sabar atau bodoh sebenarnya. Mau saja dijadikan sapi perah oleh orang-orang tak tahu diri. Mereka bersikap manis kalau ada maunya, tak disetujui sedikit langsung menyerang tanpa tedeng aling-aling. Akhir dari obrolan ini, mas Dodi bangkit dan menggebrak meja. Lepas itu menendang kursi yang didudukinya tadi. Ia pasti sangat marah karena kuingatkan soal tanggung jawabnya.Jantungku rasa mau copot saat tangan mas Dodi menghantam atas meja. Bertambah kencang detakannya ketika kursi yang ditendang terguling ke lantai.Takutlah kalau melihat mas Dodi marah begitu. Takut kena tinju atau tamparannya. Bisa sakit banget anggota tubuh yang kena bogemnya. Untung selama ini ia tak pernah menampar apalagi memukul. Kalau penyiksaan itu terjadi sudah kugugat cerai dari dulu. Kubiark

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • REKENING RAHASIAKU   MENAGIH UTANG

    DODI"Maaf, Mba, sepertinya soal motor tak bisa saat ini dilepas. Kami pun sedang kesulitan dana gara-gara uang terkuras oleh mobil."Aku mencoba memberi pengertian pada mba Winda tentang motor. Untuk saat ini aku tak bisa menganggu Mita. Dia bisa makin ganas nantinya."Gimana, sih, kamu, Do? Kok, kalah gitu sama Mita? Laki-laki macam apa kamu, suami takut istri, ya?"Sebenarnya emosi akan naik kalau bicara dengan mba Winda, tapi ditahan biar tak makin panjang urusan. Perempuan itu sulit diredakan mulutnya kalau sudah nyerocos. Lebih baik tidak diladenin."Kamu gak bisa dipegang, ya, ucapannya! Gak guna!"Kutinggalkan mba Winda yang masih ngomong tanpa titik koma. Lebih baik pergi daripada terprovokasi lagi. Atau malah lepas kendali dengan kata-kata pedasnya.Pantas suaminya suka lepas kendali sampai mukul. Perkataan dan perbuatannya saja mancing orang emosi. Sudah tahu sifat mas Agus itu temperamen, dia juga cari masalah saja jadi orang.Hobi mengadukan suami ke sana-sini, tapi tetap

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • REKENING RAHASIAKU   DRAMA NAGIH UTANG

    "Kamu memang menyebalkan, ya, Mita. Perhitungan sama saudara. Masa utang segitu ditagih-tagih! Kamu juga Dodi, sama saja dengan istrimu. Dasar suami takut istri. Awas, ya, aku bilang ke mama!""Mba jangan kayak anak kecil, dong! Kami datang pun baik-baik. Gak menghina-hina. Mita tadi udah jelaskan bahwa kami sedang butuh uang.. Jangan dikit-dikit lapor mama. Bersikappah dewasa, Mba. Gini aja sekarang mas Agus dan mba ada berapa untuk cicilan, kami terima.," kataku. Tumben aku bisa ngomong tegas sama mba Winda. Mungkin karena lagi kepepet juga. Lagian kakakku ini memang seperti anak kecil. Main laporkan saja sama mama. Dasar tukang adu domba."Gak ada, kita juga lagi banyak keperluan. Kalau kalian gak punya beras, bawa aja seliter. Entar aku ambilin!""Iya, Ta. Kami sedang banyak keperluan, jadi belum bisa bayar," timpal mas Agus.Benar kata orang. Giliran pinjem ngemis-ngemis, pas ditagih marah-marah atau banyak alasan. Jiwa kerdil, begitu emang, maunya lari dari tanggung jawab."Gel

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01
  • REKENING RAHASIAKU   CAPE

    Kami makan di rumah makan padang pinggir jalan. Mita memesan menu kesukaanku. Katanya ini bonus untuk kami setelah cape nagih utang.Baru lagi kami makan berduaan di luar. Dua tahun belakangan aku dan Mita selalu sibuk dengan urusan masing-masing. Dia dengan dunia bisnisnya, aku dengan pekerjaan dan teman-teman.Pernikahan yang dulu indah, sempat membosankan. Aku jadi lebih betah bersama teman-teman daripada istri sendiri. Kami hampir jadi orang asing yang asyik dengan dunia masing-masing."Yank, jadi inget awal-awal nikah, ya. Kita makan di pinggir jalan aja indah banget. Maafin aku, ya, yang dua tahun ini cuek sama kamu."Mita menatapku lekat-lekat. Mungkin dia ingin memastikan bahwa ucapan suaminya ini sungguh-sungguh. Bukan sandiwara seperti sebelumnya."Iya, Tuh, padahal aku nungguin diajak makan di luar, loh. Kamunya malah kongkow sama teman.""Iya, iya, aku salah, entar kita makan di pinggir jalan lagi, yuk. Malem tapi biar romantis.""Janji, ya? Awas kalau boong!""Eh, pulang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01

Bab terbaru

  • REKENING RAHASIAKU   MOBIL BARU

    Hari ini aku dan mas Dodi pergi ke showroom. berniat membeli mobil secara cash. Aku Tidak akan memilih yang harganya terlalu mahal. cukup melihat secara fungsi saja. Lagi pula kami akan mengalokasikan uang yang dimiliki untuk membesarkan usaha. Biar harta pemberian orang tua berputar. Kalau dipakai untuk membeli barang konsumsi semua tentu habis tak tersisa. Karenanya aku juga menahan diri dari godaan benda-benda yang sebenarnya tidak terlalu penting. Sebagai wanita kadang aku ingin memiliki benda-benda tersebut. Tapi tetap berpikir ulang akan kepentingannya. Jangan sampai uang dihamburkan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan. Mas Dodi juga memiliki prinsip yang sama. Dia tidak lagi mementingkan gengsi seperti saudara-saudaranya. Katanya hidup dalam gengsi itu mahal. Bahkan cenderung menyiksa diri sendiri. Perubahan suamiku benar-benar sudah jauh. Tentu saja aku sangat berbahagia mendapatinya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Aku pun bukan hal yang sama yaitu menjadi

  • REKENING RAHASIAKU   JUJUR

    MITASelang sebulan dari pembongkaran kasus makar terdengar berita bahwa Ferdi diciduk polisi. Rupanya sudah ada bukti kuat terkait kejahatan kejahatan orang tersebut. Katanya, sih, dia terancam masuk penjara sepuluh sampai dua puluh tahun. Kekayaannya pun disita.Kejadian itu menyempurnakan ketenangan hidupku dan Mas Dodi. Tak ada lagi ketakutan akan ada gangguan dari Ferdi. Juga hilanglah campur tangan para ipar sebab mereka perlu pencitraan diri demi harta hibah.Meski kami sudah memaafkan kesalahan masa lalu, kewaspadaan tetap dikedepankan. Tak boleh lengah oleh makar dan bujuk rayu menyesatkan. Aku dan mas Dodi sepakat untuk tidak terlalu dekat dengan mereka sebab menghindari bahaya. Tapi tetap bersikap sewajarnya. Tinggal satu masalah lagi, aku masih menyimpan satu rahasia dari mas Dodi, yaitu soal rekening yang berisi uang dua ratus juta lebih. Kalau digabungkan dengan uang hibah milik mas Dodi akan bisa jadi modal usaha cukup besar. Andai terwujud suamiku bisa keluar dari pek

  • REKENING RAHASIAKU   HUKUMAN

    Setelah mereka menjelaskan giliran kami berdua ditanyai. Juga diminta bukti-bukti atas kesaksian ini. Tentu saja kami memilikinya hingga percaya diri ketika harus mempertanggungjawabkan tuduhan di hadapan ayah. Setelah persoalan menjadi gamblang barulah ayah menyampaikan petuah-petuah pada saudara-saudara mas Dodi. Tak ada satupun yang luput dari kemarahan ayah. Mereka hanya bisa mendengar sambil menundukkan kepala ceramah yang sangat panjang. Bahkan aku melihat ayah seperti ingin menghantamkan tangan kepada anak-anaknya. Tapi beliau berusaha sekuat mungkin untuk menahan diri dari segala amarah."Ayah benar-benar kecewa memiliki anak yang sanggup berbuat buruk pada saudara sendiri. Dodi itu saudara kandung kalian. Mita itu istri saudara kandung kalian. Mereka bukan siapa-siapa tapi bagian dari anggota keluarga. saudara saja kalian seperti itu, bagaimana pada yang lain!"Mama sampai harus menenangkan Ayah tatkala kemarahannya sulit dikendalikan. Bahkan nafas Ayah sampai tersengal-se

  • REKENING RAHASIAKU   SIDANG KELUARGA

    "Kalau kau tak mengganggu rumah tanggaku aku pun takkan mengusikmu. Jika kau ingin aku diam, berhentilah mengganggu kami, pergilah dari hidup kami!" balas mas Dodi. Ferdi menggebrak meja hingga alat-alat makan yang ada di sekitarnya berloncatan. Gebrakan itu tentu saja menimbulkan kekagetan pada diri sekutunya. Meski kaget, aku berusaha untuk tidak memperlihatkan."Kalian semua bodoh! Mudah sekali diperdaya mereka! Sudah dikasih duit gede, kerja gak becus, bangsat!"Ferdi nengarahkan telunjuknya pada Adi dan yang lain. Satu tangan lain diletakan di pinggang. Telihatlah wajah asli Ferdi hari ini. "Tenang, Bang, kita bicarakan baik-baik!" sanggah Adi. "Gak perlu, muak gue liat lo semua!"Setelah berkata begitu, Ferdi membalikkan badan. Ia pergi tanpa menoleh lagi ke arah kami. Dan, saudara - saudara mas Dodi pun berbicara satu sama lain. Mereka saling menyalahkan.. Benar-benar tak punya otak, bukannya malu atas kesalahan, malah mikir diri sendiri."Oke, karena tugas sudah selesai, ka

  • REKENING RAHASIAKU   MURKA

    Kursi kosong di lingkaran meja besar ini hanya tersisa dua. Untuk itu yang duduk hanya aku dan mas Dodi. Boni dan Meta berdiri sambil merekam kejadian. Mereka juga tengah siaga untuk mengantisipasi sesuatu yang tak diinginkan."Ka, kalian, apa maksud kedatangan kalian ke sini dan kenapa kalian bisa datang bersama, bukankah-?" tanya Mbak Winda dengan suara tergagap-gagap. Dia bertanya sambil tangannya berpegangan pada tangan mas Agus. Mungkin saking butuh pegangan agar tak jatuh dari kursi. "Harusnya aku yang bertanya, ada apakah gerangan hingga kalian makan-makan besar tanpa mengundang kami?" tanya mas Dodi.Orang-orang yang duduk di hadapan kami saling pandang. Lalu mereka bicara satu sama lain. Aku dan mas Dodi membiarkan dulu orang-orang tersebut menetralisir kekagetannya."Do, bukannya kamu sedang menggugat cerai Mita, kenapa sekarang kalian datang berdua?" tanya mas Agus."Kami melakukan apa yang kalian lakukan, yaitu main drama. Hubunganku dan Mitha baik-baik saja sebab kami ta

  • REKENING RAHASIAKU   SIAPA SANGKA

    Kami akan menuntaskan drama ini dengan menggerebek komplotan tukang fitnah. Langkah yang benar-benar matang telah digariskan. Semua memiliki tugas penting untuk dijalankan.Planing ini sudah disusun sedemikian rupa hingga bisa dibilang sempurna. Kami tak mau ada kegagalan. Prinsip yang dipegang adalah harus sukses. Komplotan penjahat itu harus diringkas dan diberi pelajaran berharga.. Jika mereka dibiarkan melenggang, tentu saja tidak baik untuk perkara ke depan. orang-orang tersebut tidak akan pernah berhenti mengganggu dan menganiaya kami. Untuk itulah perlu pemberian pelajaran yang sanggup menghentikan kejahatan. Aku sampai ngakak ketika mas Dodi mengirim foto selfienya di pengadilan agama. Apalagi ketika sambil pegang berkas. Itu aku yang siapkan. Isinya kertas kosong.Bukan hanya satu pose yang dilakukan tapi banyak lagi. Dia mengambil spot-spot yang akan mewujudkan kepercayaan orang-orang. tampang pun dibuat kusam dan menyedihkan. aku yakin para begundal itu akan percaya bahwa

  • REKENING RAHASIAKU   KEJUTAN WOW

    DODI"Kapan kamu mulai urus perceraiannya?" tanya mbak Winda dengan antusias. Posisi badannya sampai dicondongkan ke depan hingga punggung tak lagi bersandar ke badan sofa. "Lusa, Mbak, aku izin dulu dari kantor soalnya."Aku menjawab dengan suara lemah. Harus dibuat lebih meyakinkan kalah memang sudah tak ada lagi jalan. "Baguslah, makin cepat, makin baik. Mbak dukung sepenuhnya keputusan kamu ini."Wajah mbak Winda tampak semringah. Ia pasti merasa tujuannya akan sukses secepat mungkin. Setelah itu bisa berbahagia di atas derita adiknya sendiri. Dipikir, kakak macam apa dia. Sanggup memporak-porandakan rumah tangga adik sendiri. Itulah kebencian buta. Telah membuat manusia kehilangan kewarasan hingga terlalu jauh. "Makasih, Mbak, udah dukung aku selama ini."Kugenggam satu telapak tangan mbak Winda. Genggamannya erat hingga menunjukkan rasa terima kasih yang besar dan tulus. Wanita itu membalas dengan mengusap genggaman dengan jari dari tangan satunya. "Sebagai saudara 'kan har

  • REKENING RAHASIAKU   HARUS MENGAKHIRI

    "Mantan, ya? Huh, panas, nih, panas! Ngapain coba kalian berduaan di kafe?"Mita memajukan bibir dan matanya mendelik padaku. Terang saja aku ngakak melihat raut wajah istri tercinta. Eh, malah kena cubit. Wanita kalau sudah cemburu memang lucu. Tapi juga mengemaskan. Bahkan aku merasa tersanjung ketika mendapati kenyataan bahwa cinta Mita begitu dalam. Dia tidak rela suaminya ini menduakan perasaan. "Malah bengong, ngomong napa!" tajuk Mita. Berarti dia memang menanti penjelasan supaya benar-benar clear bahwa kejadian di cafe Itu bukan sebuah kesengajaan. Baiklah, agar hatinya tenang dan tidak lagi berpikir macam-macam akan kuceritakan Aku menceritakan siapa sebenarnya wanita yang bersama di kafe. Ia terlihat gemas ketika tahu bahwa Erika memang mantan di masa lalu. Sesaat dadanya turun naik, mungkin menahan api cemburu."Nah'kan cemburu?"Melihat sikapnya aku jadi senang menggoda. menggemaskan sekali mendapati Mita sedikit uring-uringan. Bahkan aku ingin sekali menggoda terus-me

  • REKENING RAHASIAKU   TERPANCING

    Adu mulut pun terjadi di antara aku dan Mita. Entah istriku sadar atau tidak bahwa suaminya sedang bersandiwara, tak masalah. Tapi, kelihatannya Mita asli cemburu melihatku dan Erika.Matanya nyalang saat menyerangku. Sepertinya itu adalah luapan emosi dari hati yang tengah dibakar api. Apalagi kata-kataku sangat kasar seperti layaknya orang yang sedang murka.Mita seperti macan betina yang tengah mengamuk. Dia sampai tidak bisa mengendalikan diri dan melihat bahwa aku bersandiwara. Api cemburu dan prasangka telah melumat kepercayaannya padaku. Jika aku tidak sadar bahwa ini jebakan mungkin sudah terpancing dengan serangannya. Bahkan rumah tangga kami yang sudah kembali damai bisa huru-hara. Fitnah memang lebih kejam daripada pembunuhan. Bahkan fitnah bisa menghancurkan segala-galanya. Mencerai beraikan satu hubungan dan menghancurkan satu keluarga bahkan satu bangsa sekalipun. hal tersebut tentu saja sangat mengerikan. Pantaslah pelakunya sangat dibenci oleh Allah. dan diberi hukum

DMCA.com Protection Status