Bu Mei Yin kaget mendengar ada utusan dari sekte Bintang Berpijar. Tidak ada pemberitahuan sama sekali. Padahal mereka biasanya memberitahukan dulu kalau ada pertemuan. Ini aneh, tidak ada pemberitahuan sama sekali. Meski, begitu Bu Meiyin tidak akan menolak ini karena ada medali pengenal dan itu asli bukan palsu. "Biarkan mereka masuk!" ucap Bu Meiyin. Pintu dibuka. Saat itu dua orang masuk. Keduanya masih sangat muda. Bu Meiyin tidak tahu yang mana diantara mereka yang menjadi seorang tetua. Terlalu muda untuk menjadi tetua. Bu Meiyin mulai ragu kalau kedua orang ini benar-benar adalah seorang tetua. Tidak bisa dipercaya kalau mereka adalah tetua atau salah satunya adalah tetua."Siapa kalian? Jangan bercanda denganku! Aku tidak punya waktu sebanyak itu untuk meladeni seorang pembohong," keluh Bu Meiyin. "Kenapa kau meragukanku? Aku sudah memberikan tanda pengenalku dan di sana juga tertulis namaku yaitu Lu Fei. Meragukan medali pengenal seorang tetua adalah sebuah penghinaan unt
Sekte Pagoda Surga adalah salah satu sekte yang punya sejarah yang panjang. Ia juga termasuk sekte yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu karena itu banyak yang menghormati sekte Pagoda Surga. Apalagi tempat latihan mereka yang unik dan di sana lah mereka sekarang berada.Bu Chan terdiam setelah mendengar perkataan Bu Meiyin. Dia menatap serius ke arah Yang Jiu. Setelah menatap ke arah Yang Jiu, dia pun menatap ke arah Lu Fei dengan tatapan penuh harapan. Terlihat Yang Jiu maju ke depan, dia akan bertarung melawan Bu Meiyin untuk menunjukkan kelayakannya dalam hal kekuatan. Bu Meiyin tidak meminta Yang Jiu untuk menang, dia hanya butuh Yang Jiu untuk menunjukkan seluruh kekuatan miliknya. Dia yang akan menilai itu layak atau tidak. Keduanya pun mulai bertarung. "Kenapa kalian melakukan ini?" tanya Bu Chan."Aku hanya ingin membantu temanku. Dia sangat menyukai mu dan itu tulus. Tidak pernah ada aku melihat tatapa penuh harap begitu dari mata Yang Jiu. Dia punya harapan yang sangat b
Lu Fei tidak bisa tidur. Dia merasa harus tetap terjaga karena makhluk yang mengikuti dirinya menyerap qi miliknya terus menerus. Kalau dia berhenti menyerap qi, maka dia akan tewas karena kehabisan banyak qi. Saat tidur, Lu Fei tidak menyerap qi karena itu berbahaya kalau dirinya tidur kecuali dia sudah menyerap dan menyimpan qi dalam jumlah banyak di dalam dirinya. Bisa saja dia tidur, tetapi tetap saja tidak boleh terlalu lama. Itulah kenapa Lu Fei pergi ke ruang latihan di Pagoda surga. Dia melakukan beberapa gerakan, dia sangat kesulitan bergerak. Tekanan di sangat 2 kali lipat lebih kuat daripada di luar, tetapi di di sana padat. Lu Fei bisa menyerap qi dengan cukup mudah dan cepat. Itu bisa menjaga dirinya dari kehabisan qi. "Kau sangat rajin."Lu Fei menoleh. Terlihat kalau yang datang adalah Bu Meiyin. Dia berjalan ke arah Lu Fei dan saat berjalan, dia mengambil sebuah pedang kayu. Bu Meiyin tertarik kepada Lu Fei. Lu Fei terasa jauh lebih lemah, tetapi dia bisa menjadi se
"Tuan Fei, apa aku boleh bertanya?" "Silahkan saja""Apa kau menyukai Bu Chan?"Lu Fei berhenti. Di manatap ke arah Yuang Jiu sambil memegang kedua pundak Yang Jiu. Itu membuat Yang Jiu ketakutan. Padahal Lu Fei tidak marah, tetapi tetap saja Yang Jiue gemegar karena tatapan Lu Fei yang sangat serius. Tatapan Lu Fei sangat jama dan itu mengintimidasi. Wajar saja Yang Jiu gemetar, takut."Tenang saja! Aku akan mengusahakan kau dan Bu Chan akan menikah. Hanya saja kau harus tetap optimis dan berjuang lah sebaik mungkin. Kalau pun gagal, kau sudah menjadi lebih kuat. Itu bagus untukmu," tegas Lu Fei. Yang Jiu mengangguk. Lu Fei tersenyum. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka. Perjalanan mereka pun berlanjut. Mereka sudah menghabiskan waktu untuk mampir ke sekte Pagoda surga untuk membicarakan hubungan Yang Jiu dan Lu Fei. Harusnya Yang Jiu berterima kasih. Malah dia meragukan Lu Fei."Maafkan aku tuan Fei!" ucap Yang Jiu. "Tidak perlu."***Lu Fei dan Yang Jiu sudah tiba
Lu Fei semakin pucat, dia terlihat sangat buruk. Dia semakin pucat, semakin kurus dan matanya mengering. Itu membuat Lu Fei terlihat seperti tengkorak yang dilapisi kulit. Yang Jiu tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia ingin kembali ke sekte Pagoda Surga, tetapi jaraknya sudah jauh. Yang paling dekat adalah sekte Bukit Surga. Hanya saja Yang Jiu tidak mengenal siapa pun di sana. Dia ragu membawa Lu Fei ke sana. "Perduli setan!" teriak Yang Jiu. Dia membuang semua keraguan itu. Dia langsung menggedong tubuh Lu Fei. Setelah itu dia memulai perjalanan lagi. Tujuan dia adalah sekte Bukit Surga. Yang Jiu terus berjalan tanpa henti. Bahkan saat malam hari pun dia tetap melanjutkan perjalanannya. Kakinya mulai terasa mati rasa saat dia sudah berjalan dua hari tanpa henti. Yang Jiu melirik ke arah kakinya. Dia hanya memastikan kalau dia sedang berjalan. Yang Jiu tetap tidak berhenti. Dia hanya memastikan. Dua hari kematian Yang Jiu pun sudah hampir tiba di sekte Bukit Surga. Keringat
Lu Fei sedang terbaring di sebuah ruangan. Lu Fei masih hidup. Dia tidak sendirian di dalam sana. Lu Fei bersama seekor siluman ular. Bukan siluman ular biasa. Ini adalah siluman ular yang besar. Induknya siluman ular. Tubuh Lu Fei dibeli oleh siluman ular itu, tetapi bukan belitan yang kuat. Dengan ujung ekornya, siluman itu mengelus pipi Lu Fei."Apa ini?" Siluman Ular itu merasakan ada sesuatu yan aneh. Dia merasakan sedikit qi miliknya diserap. Hanya sebentar saja, dia berpikir kalau itu hanya perasaannya saja. Siluman Ular itu berubah ke wujud setengah manusia. Dia mendekatkan wajahnya ke Lu Fei. Dia menjilat wajah Lu Fei. Dia merasakan tubuhnya panas. Siluman Ular itu membuka baju lu Fei. Tubuh Lu Fei sangat kurus kering, tetapi Siluman Ular itu makin suka. Padahal Lu Fei lebih terlihat seperti seorang tengkorak dengan kulit. Seharusnya siluman ular itu tidak tertarik kepada Lu Fei. Sayangnya siluman punya pikiran yang berbeda dari manusia. "Kau akan menjadi milikku."Ekor si
Yang Jiu melakukan tebasan yang sangat kuat. Itu membuat ketiga siluman ular yang ingi memakan An Mei mundur. Ketiganya menjauh dari sana. Setelah itu Yang Jiu membawa tubuh An Mei menjauh dari sana. Dia meletakkan tubuh An Mei di belakang dirinya. Lebih tepatnya di sadarkan tubuh An Mei di pohon. "Di mana tuan Fei?" tanya Yang Jiu. "Bagaimana kau bisa keluar?" keluh salah satu siluman ular. "Bunuh saja dia!""Tapi ....""Dia sudah keluar. Ibu tidak akan marah kalau kita membunuhnya."Yang lainnya ragu, tetapi mereka mengangguk. Mereka pun langsung menyerang Yang Jiu. Yang Jiu harus bertarung melawan tiga siluman ular sendirian. Tiga lawan satu, ini bukan sesuatu yang bagus. Dia tidak yakin kalau bisa menang, tetapi Yang Jiu bertekad akan mengalahkan ketiga siluman ular itu. Seharusnya begitu. Dia punya rencana. ***Setelah melakukan berbagai cara, Yang Jiu pun berhasil mengalahkan ketiga siluman ular itu dengan trik yang sudah dia pikirkan. Dia memancing ketiga ular itu ke satu t
Lu Fei dan Yang Jiu diajak ke sekte Bukit Surga. Lu Fei sudah mulai dirawat, tetapi dia masih belum sembuh. Padahal sudah beberapa ahli alkimia yang sudah berusaha mengobati Lu Fei. Hanya saja tidak ada pill yang bisa menyembuhkan Lu Fei. Semuanya juga bingung apa yang Lu Fei alami. Mereka tidak tahu karena itu mereka tidak bisa membuat ka obatnya."Apa yang terjadi padanya? Kalau tidak tahu penyababnya, ini akan sulit bagi kami membuatkan obat yang tepat." Sima Zhou sudah berusaha sebanyak yang bisa dia lakukan. Sayangnya semuanya gagal. Dia juga seorang alhi alkima. Dia adalah alchemist yang dihormati. Hanya saja Sima Zhou hanya membuatkan pill untuk sekte nya sendiri. Sangat jarang dia membuatkan pill untuk orang lain. Itu membuat Sima Zhou tidak terlalu terkenal dengan kemampuan alkimia nya. Dia lebih dikenal sebagai ahli strategi yang luar biasa. Yang Jiu pun menjelaskan apa yang terjadi. Untung saja Lu Fei pernah bercerita kepada Yang Jiu tentang apa yang terjadi. Ini membuat
Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu
"Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka
Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka
Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca
Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s
Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis
Di sekte Bintang Berpijar, mereka baru saja merayakan kemenangan. Tentu saja semua kemenangan ini berkat klon atau pecahan jiwa dari sang naga. Tanpa klon itu, mereka tidak akan bisa menang. Ini membuat mereka lega, tetapi mereka tidak bisa membayangkan kalau klon sang naga itu tidak ada bersama mereka. Kekalahan sudah pasti mereka dapatkan. "Apa yang kau inginkan?" tanya Nie Li.Klon sang naga diperlakukan bagaikan raja. Apapun yang dia inginkan akan diberikan kepadanya. Tidak ada yang tidak mereka usahakan. Kalau sampai klon itu meminta sesuatu yang sulit didapatkan, ini akan menjadi tantangan buat mereka, tetapi beruntungnya klon itu hanya meminta satu hal sejak percaya kali dia meminta sesuatu. "Bawakan aku arak," jawabnya. "Hanya itu?" tanya Nie Li. Dia bingung juga karena permintaan klon itu terlalu mudah untuk dikabulkan. Klon itu adalah pahlawan bagi mereka, tetapi dia hanya meminta arak, Nie Li dan Pang Lu merasa ini seperti penghinaan bagi pahlawan mereka. Hanya saja kl
Bi Liling, Bi Huiqing, Chi Yunji dan Sima Zhou berada di bagian paling depan. Sedangkan, dia belakang ada lebih banyak tetua dari ketiga sekte itu. Mereka yakin kalau mereka akan dicegat dari arah depan karena itu mereka berada di bagian paling depan. Sedangkan, para murid berada di bagian tengah. Para murid adalah masa depan untuk setiap sekte karena itu mereka sangat dijaga oleh yang lainnya. Mereka bukan hanya dijaga oleh puluhan orang, tetapi ada ratusan bahkan ribuan cultivator yang melindungi mereka. "Ada apa?" tanya Chi Yunji. "Keluarlah kalian!" Sima Zhou berteriak. Satu detik kemudian, pasukan musuh pun muncul dari arah hutan. Jumlah mereka sangat banyak. Padahal ini adalah jalan memutar yang seharusnya tidak diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Sayangnya, perdiksi mereka salah karena hampir seluruh jalan, sudah diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Hampir setiap hari mereka mengirim orang-orang untuk menelusuri berbagai lokasi di benua Bintang Selatan.
. Saat yang sama Iblis yang sedang berada di pesisir pantai benua Bintang Selatan, dia langsung bangun. Terlihat sekali kalau dia kaget akan sesuatu. Para petinggi ketiga clan di benua Bulan Selatan langsung menoleh. Melihat Iblis di samping mereka seperti kaget. Itu membuat mereka penasaran. "Ada apa tuan Iblis?" tanya BU Fengcan.Ibli itu mengeluarkan aura yang sangat kuat. Itu langsung menekan semua yang ada di sana. Bahkan petinggi ketiga clan langsung membungkuk, mereka ditekan sampai mereka tidak bisa bangun. Wajah mereka semua langsung pucat karena ketakutan. "Ada yang membunuh klon milikku yang ada di sekte Bintang Berpijar," ucap Iblis itu.Para petinggi itu kaget. Mata mereka sampai membesar. Mereka bahkan menelan ludah, tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau ada seorang cultivator yang bisa mengalahkan klon milik Iblis. Klon Iblis ini saja bahkan lebih kuat daripada para patriarch sekte besar sekalipun. Mereka mencoba berpikir siapa yang mungkin bisa melakukan itu