Keributan pun terjadi. Yang dianggap menjadi dalang adalah Lu Dong. Tentu saja ini bukan hal yang sulit bagi sekte Bintang Berpijar untuk mengatasi keributan, menurut mereka. Mereka bisa berpikir begitu karena jumlah penyerang kurang dari 20 orang cultivator termasuk Lu Dong. Yang terasa kuat hanya ada 4 orang selain Lu Dong."Terima kasih," ucap Lu Dong. Dia lanjut berlari. Dia mengincar Lu Bao sebagai target. Para tetua yang ada di sana langsung ingin menghentikan Lu Dong, tetapi mereka ditahan oleh 4 orang yang tadi. Jumlah mereka ada lima, tetapi mereka dihadang oleh empat orang. Mereka dipaksa untuk bertarung lebih dulu. Dua tetua lainnya tidak membuat tindakan. Mereka hanya duduk. "Bantu kammi!" pinta Xia Ding. "Ini bukan urusan ku. Ini urusan keluarga karena itu aku lebih memilih untuk tidak bertindak kecuali mereka melukai para anggota sekte Bintang Berpijar lainnya," jawab tetua itu. Xia Ding berdecak kesal. Dia tidak memaksa lebih lanjut. Memang ada tetua yang memang tid
Satu jam berlalu dan keadaan masih tetap sama. Yang berbeda hanyalah ada beberapa orang yang tewas diantara mereka yang bertarung. Melihat itu Shuang Lu ingin maju. Dia ingin membantu pihak sekte Bintang Berpijar, tetapi Ye Du menahannya. Tatapan Ye Du sangat tajam, itu membuat Shuang Lu merinding. "Kenapa kau menghentikanku? Kalau dibiarkan, akan lebih banyak korban yang jatuh. Kau ingin melihat sekte ini hancur oleh pihak luar?" tanya Shuang Lu. "Pihak luar? Keduanya sama-sama pihak sekte Bintang Berpijar. Membela salah satunya, itu membuat kau terlihat membela salah satu pihak. Memangnya pihak mana yang kau anggap sebagai pihak yang benar?" Ye Du bertanya balik. Shuang Lu terdiam. Dia tidak bisa menjawab. Dia tidak merasa ada pihak yang benar. Meski, dari luar terlihat pihak Lu Dong yang salah. Dia membunuh ayahnya sendiri. Wajar kalau dia akan dihukum mati. Hanya saja Shuang Lu tidak yakin kalau Lu Dong setega itu membunuh ayahnya sendiri. "Aku tidak tahu," jawab Shuang Lu. "
"TIDAK! Aku tidak berminat," tolak Lu Fei. Xia Ding kaget. Baru kali ini ada orang yang menolak ketika ditawari menjadi patriach. Xia Ding tidak habis pikir. Padahal kalau Lu Fei meneirma, dia tidak ada saingan sama sekali. Lu Fei adalah calon tunggal. Tidak ada yang boleh menolak karena hanya Lu Fei anak Lu Zhang yang tersisa. "Kenapa? Hidupmu akan menjadi lebih baik saat kau menjadi patriarch. Semua yang kau inginkan bisa kau dapatkan. Hidup yang mewah sudah menantimu," bujuk Xia Ding. "Kalau begitu, kau saja yang menjadi partarich. Aku tidak tertarik."Xia Ding terus membujuk Xie Shi. Sayangnya bujukan itu tidak mengubah keputusan Lu Fei. Xia Ding pun pulang. Dia pulang dengan kekecewaan. Dia harap kalau tidak ada yang terjadi beberapa hari ke depan. Dia akan memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini. Xia Ding merasa kalau dia harus menemukan pengganti Lu Zhang secepat mungkin. "Siapa yang paling cocok menjadi patriarch?" gumamnya. Hanya satu nama yang terpikirkan ole
Tiga hari kemudian, ada dua kematian tetua lagi. Xia Ding langsung mengumumkan kalau dirinya yang akan menjadi patriarch. Tetua yang tersisa hanya ada 4 orang lagi. Diantaranya ada Xia Ding sendiri, Ye Du, Shuang Lu dan satu orang tetua lainnya. Mau bagaimana pun, keputusan Xia Ding tidak bisa dibantah karena yang setuju dengan keputusan yang dia buat itu ada tiga orang tetua termasuk dirinya. Keesokan harinya, Xia Ding langsung dilantik menjadi patriarch yang baru. Hal pertama yang dia lakukan adalah melakukan seleksi untuk mengangkat tetua baru. Beberapa orang mendaftarkan diri, tetapi tidak ada yang terpilih. Banyak diantara mereka yang mendaftar tidak sesuai dengan apa yang Xia Ding inginkan. "Ada empat posisi tetua yang masih kosong. Aku harus mendapatkan pengganti mereka secepat mungkin," gumam Xia Ding."Adakan saja turnamen. Kita pilih dua terkuat. Sedangkan, untuk dua lainnya aku punya kandidat lain," usul Ye Du. Xia Ding menoleh. Dia heran kenapa Ye Du selalu saja muncul.
"Kau gila! Tidak, aku tidak akan turun ke bawah," ucap Pang Lu. Lu Fei perlahan mengangkat tangannya. Dia pun mendorong Pang Lu jatuh ke dalam jurang itu. Pang Lu menatap Lu Fei dengan tatapan tidak percaya. Lu Fei membunuh dirinya. Lu Fei pun melompat ke bawah. Dia berlari turun ke bawah. Dia merasa kalau ketidaknaikannya tingkat kultivasi nya berhubungan kitab Iblis Pemakan Jiwa itu. Dengan cepat Lu Fei mempercepat langkah kakinya. Hanya butuh 10 menit untuk Lu Fei turun ke bawah. Dia menoleh ke atas, terlihat kalau jurang itu sangat dalam. Turun ke dasar jurang ternyata jauh lebih cepat daripada saat naik ke atas. Lu Fei mengeluarkan sesuatu dari cincin ruang miliknya. Brrruuukk!Terdengar suara orang terjatuh. Itu adalah Pang Lu yang terjatuh. Dia patah tulang belakang, patah tangan, patah kaki dan beberapa tulang lainnya. Rasa sakitnya sangat luar biasa. Lu Fei terlihat tidak merasa bersalah sama sekali. Suasana di dalam jurang itu sangat gelap. Lu Fei pun menghidupkan sebuah
Lu Fei dan Pang Lu sudah mulai berjalan ke arah dalam hutan di dalam jurang Neraka. Jurang yang sangat besar dan di bawahnya ada hutan. Tanpa matahari, pepohonan masih bisa hidup di bawah sana. Aneh? Tentu saja. Pang Lu berjalan di depan. Sedangkan, Lu Fei berada di belakang. Lu Fei memegang ujung baju Pang Lu. Dia tidak ingin kehilangan jejak Pang Lu."Jangan marah begitu! Kalau kita berhasil. Aku akan memberikan kau hadiah," bujuk Lu Fei. Pang Lu hanya bisa menggeleng. Dia dipaksa ikut perkataan Lu Fei. Saat melangkah masuk ke dalam hutan di bawah sana. Pang Lu bisa merasakan kalau hutan itu berbahaya. Ada puluhan pasang mata menatap ke arah dirinya. Pang Lu yakin kalau di tengah hutan itu ada hewan sihir yang sangat kuat. Dia tidak terlalu yakin kalau dia bisa menang melawan hewan sihir yang ada di sana. Cuma dia akan mencoba. Kalau pun mati, dia akan mengajak Lu Fei mati bersama dengan dirinya. "Aku tidak akan membiarkan aku mati sendirian," batin Pang Lu. "Aaaauuurggh!" suara
Rantai dan pedang yang tertancap itu adalah penyegel. Naga itu disegel oleh seseorang yang sangat kuat. Naga itu lupa siapa yang melakukannya karena itu sudah ratusan tahun lalu, mungkin. Yang jelas, dia disegel dan tidak bisa lepas dari segel ini. Setiap detiknya qi milik naga itu diserap dengan sangat cepat. Tiga kali lebih cepat dari yang Lu Fei rasakan tadi. Naga itu sekarang berada di kondisi paling lemah nya. Lu Fei yang mendengar itu, dia hanya bisa menggeleng kagum. Kondisi terlemah dari naga itu bahkan jauh di atas kekuatan Lu Fei. Kalau dibandingkan dengan Lu Fei di kehidupan sebelumnya. Naga itu masih lebih kuat. Padahal saat itu, Lu Fei bisa membuat seluruh cultivator takut pada dirinya. Karena itu dia dikeroyok oleh ribuan cultivator. "Aku bersumpah akan melepaskan segel ini darimu, tetapi itu di masa depan. Hanya saja aku butuh kitab itu agar aku bisa menjadi cultivator yang labih kuat. Aku mohon!" pinta Lu Fei. Di dekat naga itu terang seperti siang hari, tetapi hany
Sudah tiga hari Lu Fei dan Pang Lu berada di bawah sana. Ini saatnya mereka naik ke atas. Pang Lu sudah pulih dan bisa naik sendiri. Sedangkan, Lu Fei sudah mempelajari lagi kitab Iblis Pemakan Jiwa miliknya. Saat pagi hari, mereka pun naik ke atas. Saat ingin naik, Pang Lu melirik tajam ke arah Pang Lu. Dia masih kesal kepada Pang Lu yang menjadikan dirinya sebagai umpan. Itu sangat tidak bisa diterima. "Ayo!" ajak Lu Fei.Dia pun memanjat naik ke atas. Saat yang sama, Pang Lu pun ikut naik ke atas. Dia hanya sedikit di belakang Lu Fei. Setelah memanjat sangat lama, akhirnya mereka berhasil naik ke atas. Mereka langsung pulang ke rumah Lu Fei. Saat tiba di sana, tidak ada yang terlihat khawatir, itu membuat Pang Lu heran. "Kenapa kalian terlihat santai? Kami menghilang cukup lama.""Ah, kalian ke mana saja? Kami mencari-cari kalian."Mereka pun pura-pura panik. Akting mereka sangat buruk. Pang Lu yang melihat itu, dia menggeleng kecewa. Pang Lu membalik badan dan masuk ke dalam gub
Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu
"Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka
Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka
Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca
Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s
Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis
Di sekte Bintang Berpijar, mereka baru saja merayakan kemenangan. Tentu saja semua kemenangan ini berkat klon atau pecahan jiwa dari sang naga. Tanpa klon itu, mereka tidak akan bisa menang. Ini membuat mereka lega, tetapi mereka tidak bisa membayangkan kalau klon sang naga itu tidak ada bersama mereka. Kekalahan sudah pasti mereka dapatkan. "Apa yang kau inginkan?" tanya Nie Li.Klon sang naga diperlakukan bagaikan raja. Apapun yang dia inginkan akan diberikan kepadanya. Tidak ada yang tidak mereka usahakan. Kalau sampai klon itu meminta sesuatu yang sulit didapatkan, ini akan menjadi tantangan buat mereka, tetapi beruntungnya klon itu hanya meminta satu hal sejak percaya kali dia meminta sesuatu. "Bawakan aku arak," jawabnya. "Hanya itu?" tanya Nie Li. Dia bingung juga karena permintaan klon itu terlalu mudah untuk dikabulkan. Klon itu adalah pahlawan bagi mereka, tetapi dia hanya meminta arak, Nie Li dan Pang Lu merasa ini seperti penghinaan bagi pahlawan mereka. Hanya saja kl
Bi Liling, Bi Huiqing, Chi Yunji dan Sima Zhou berada di bagian paling depan. Sedangkan, dia belakang ada lebih banyak tetua dari ketiga sekte itu. Mereka yakin kalau mereka akan dicegat dari arah depan karena itu mereka berada di bagian paling depan. Sedangkan, para murid berada di bagian tengah. Para murid adalah masa depan untuk setiap sekte karena itu mereka sangat dijaga oleh yang lainnya. Mereka bukan hanya dijaga oleh puluhan orang, tetapi ada ratusan bahkan ribuan cultivator yang melindungi mereka. "Ada apa?" tanya Chi Yunji. "Keluarlah kalian!" Sima Zhou berteriak. Satu detik kemudian, pasukan musuh pun muncul dari arah hutan. Jumlah mereka sangat banyak. Padahal ini adalah jalan memutar yang seharusnya tidak diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Sayangnya, perdiksi mereka salah karena hampir seluruh jalan, sudah diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Hampir setiap hari mereka mengirim orang-orang untuk menelusuri berbagai lokasi di benua Bintang Selatan.
. Saat yang sama Iblis yang sedang berada di pesisir pantai benua Bintang Selatan, dia langsung bangun. Terlihat sekali kalau dia kaget akan sesuatu. Para petinggi ketiga clan di benua Bulan Selatan langsung menoleh. Melihat Iblis di samping mereka seperti kaget. Itu membuat mereka penasaran. "Ada apa tuan Iblis?" tanya BU Fengcan.Ibli itu mengeluarkan aura yang sangat kuat. Itu langsung menekan semua yang ada di sana. Bahkan petinggi ketiga clan langsung membungkuk, mereka ditekan sampai mereka tidak bisa bangun. Wajah mereka semua langsung pucat karena ketakutan. "Ada yang membunuh klon milikku yang ada di sekte Bintang Berpijar," ucap Iblis itu.Para petinggi itu kaget. Mata mereka sampai membesar. Mereka bahkan menelan ludah, tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau ada seorang cultivator yang bisa mengalahkan klon milik Iblis. Klon Iblis ini saja bahkan lebih kuat daripada para patriarch sekte besar sekalipun. Mereka mencoba berpikir siapa yang mungkin bisa melakukan itu