Dua orang berada di luar kamar Lu Dong. Mereka saling menatap satu sama lain. Keduanya mendorong pintu kamar itu, tetapi saat mereka mendorong pintu. Ternyata pintu kamar Lu Dong tidak terkunci. Mereka tersenyum lebar dan masuk ke dalam kamar Lu Dong. Saat mereka sudah masuk, mereka pun menarik pedang mereka. Perlahan berjalan ke arah kasur, tempat lu Dong sedang tidur.Kedua orang itu saling menatap satu sama lain. Mereka mengangguk. Keduanya pun mengangkat pedang dan mengayunkan pedang mereka. Mereka ingin membunuh Lu Dong. Hanya saja saat pedang mereka hampir mengenai Lu Dong. Tiba-tiba saja pedang mereka terpental. Mereka berdua spontan mundur. Lu Dong bangun. "Jangan biarkan dia mengambil senjatanya!" ucap salah satu pembunuh itu. Lu Dong melirik ke kiri dan kanan. Dengan cepat dia berlari ke arah pedang miliknya. Lu Dong pun ditahan oleh salah satu pembunuh itu. Dari arah belakang, satu pembunuh lainnya menyerang juga. Lu Dong menunduk dan dibuat menjauh dari pedang miliknya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Lu Bao. Saat dia sedang duduk. Tiba-tiba saja sebuah pedang berada tepat di depan lehernya. Lu Dong pun menjelaskan tuduhan yang ada di kepalanya. Lu Bao yang mendengarkan penjelasan itu. Dia merasa kalau ada yang berusaha mengadu domba mereka. Lu Bao pun menjelaskan apa yang ada di kepalanya juga. Hanya saja Lu Dong tidak sepenuhnya percaya kepada Lu Bao."Tidak ada penjahat yang mengaku kalau mereka berbuat jahat. Itu juga terjadi padamu," tuduh Lu Dong. "Sudah aku katakan kalau ini bukan perbuatanku. Aku akui kalau yang pertama itu memang ulahku, tetapi hanya sampai di sana saja. Selain itu, aku tidak melakukannya. Percayalah padaku, Adi!" jelas Lu Bao membela dirinya. "Aku tahu kenapa kau melakukan semua ini. Itu karena aku yang akan dipilih oleh ayah untuk menjadi penerusnya, bukan? Aku juga tahu pembicaraan kau dan anak buahmu tentang rencana pembunuhanku. Kau kira aku ini bodoh dan polos sampai diam saja! Aku tidak terima semua rencana yang kau
Kabar Lu Zhang sakit sudah menyebar. Beberapa tetua sudah membuat aliansi untuk mendukung siapa yang akan mereka pilih sebagai patriarch yang baru. Tentu pilihan mereka terdiri dari dua orang yaitu Lu Bao dan Lu Dong. Mereka mulai menghasut kedua anak Lu Zhang itu untuk mulai melakukan sesuatu demi mendapatkan jabatan sebagai patriarch. Bahkan cara yang yang kotor pun mereka usulkan. Lu Dong yang mendapatkan lebih banyak dukungan yaitu dukungan dari 3 orang tetua. Sedangkan. Lu Bao didukung oleh 2 orang tetau. Untuk 2 tetua sisanya, mereka masih neteral. Belum melakukan pergerakan dukungan sama sekali. Gejolak itu awalnya hanya antara para tetua dan dua anak Lu Zhang saja, tetapi mulai merambat ke beberapa cultivator di kediaman utama lainnya. "Aku akan memikirkan nya lebih dulu," ucap Lu Dong. "Jangan terlalu lama. Kalau sampai telat, maka yang akan menjadi patriarch adalah Lu Bao. Kalau itu terjadi, dia bisa saja mengusirmu. Sudah menjadi rahasia umum kalau Lu Bao tidak menyukai
"Ada apa?" tanya Lu Bao. "Aku akan membantu mu agar kau menjadi seorang partarich. Bagaimana?" tawar Lu Fei. Dia menatap curiga ke arah Lu Fei. Dia ragu menerima tawaran itu karena Lu Fei adalah salah satu orang yang paling Lu Bao benci. Apalagi mereka pernah bertengkar di pengadilan. Terasa aneh tiba-tiba saja Lu Fei ingin berpihak kepada dirinya. Lu Bao menyipitkan matanya. Lu Fei terlihat sangat santai. Padahal dia datang sendirian. Itu sangat tidak masuk akal. "Kenapa kau menawarkan ini padaku? Padahal kita adalah musuh. Apa yang sebenarnya kau rencanakan?" tanya Lu Bao. "Aku hanya ingin mengamankan kehidupanku di sekte Bintang Berpijar ini.""Apa yang aman? Kau kira dengan aku yang terpilih. Itu akan membuat kau mendapatkan hidup yang lebih baik. Kau salah besar. Aku tidak akan punya niatan memberikan apapun padamu kalau aku yang menjadi partarich."Lu Fei menjentikan jarinya. Tidak lama kemudian dua orang masuk ke dalam ruangan membawa satu orang dan orang itu dilempar ke de
Semua orang dikagetnya dengan kabar kematian Lu Zhang. Itu sangat menghebohkan sekte Bintang Berpijar. Hanya saja ada yang lebih mengejutkan lagi yaitu Lu Zhang bukan mati karena sakit, tetapi dia dibunuh. Yang membunuh Lu Zhang adalah Lu Dong yang merupakan anak kandungnya sendiri. Semua orang banyak yang tidak menyangka dengan kejadian ini. "Aku tidak melakukan itu! Saat aku masuk ke dalam ruangan. Ayah sudah meninggal lebih dulu. Aku yakin ada yang ingin menjebakku," bantah Lu Dong. Dia membantah semua itu. Hanya saja ada saksi yang melihat kalau Lu Dong sedang memegang sebuah pisau yang penuh dengan darah. Saksi itu adalah tiga orang alchemis yang berniat mengecek keadaan Lu Zhang. Saat membuka pintu ruangan, mereka dikagetkan dengan apa yang mereka lihat. "Aku bersumpah demi Langit! Aku tidak melakukan itu," bantah Lu Dong lagi. "Semoga orang bisa mengelak, tetapi bukti tidak bisa berbohong. Semuanya sudah jelas kalau kau yang membunuh ayah. Kau ... ah, aku tidak bisa berkata
Alchemis itu pun langsung menyerah dan meminta Lu Fei untuk melepaskan dirinya. Lu Fei melakukan apa yang sudah dia janjikan. Dia memberikan minum kepada Alchemis itu. Awalnya Alchemis itu berencana untuk melarikan diri, tetapi dia langsung mengurungkan niatnya. Tidak ada yang bisa dia lakukan karena rumah kecil itu sudah diawasi oleh banyak orang yang ada di luar sana. "Apa yang kau inginkan?" tanya Alchemis itu."Tidak terlalu sulit untuk kau menerimanya. Aku hanya ingin kau menjadi bawahanku."Alchemist itu ragu karena dia sudah bersumpah setia kepada kaisar. Dia adalah salah satu Alchemis yang diandalkan di kekaisaran. Tentu saja untuk memutuskan hubungan dengan pihak kekaisaran sangatlah berat untuk dirinya. Hanya saja dia tidak dibuat memilih karena kalau dia tidak menerima tawaran lu Fei, maka dia akan dibunuh. Mati atau memutuskan hubungan dengan kekaisaran dan bergabung dengan pihak lain. Alchemis itu terdiam cukup lama, lima menit. "Sial! Aku tidak bisa membuat pilihan,"
Keributan pun terjadi. Yang dianggap menjadi dalang adalah Lu Dong. Tentu saja ini bukan hal yang sulit bagi sekte Bintang Berpijar untuk mengatasi keributan, menurut mereka. Mereka bisa berpikir begitu karena jumlah penyerang kurang dari 20 orang cultivator termasuk Lu Dong. Yang terasa kuat hanya ada 4 orang selain Lu Dong."Terima kasih," ucap Lu Dong. Dia lanjut berlari. Dia mengincar Lu Bao sebagai target. Para tetua yang ada di sana langsung ingin menghentikan Lu Dong, tetapi mereka ditahan oleh 4 orang yang tadi. Jumlah mereka ada lima, tetapi mereka dihadang oleh empat orang. Mereka dipaksa untuk bertarung lebih dulu. Dua tetua lainnya tidak membuat tindakan. Mereka hanya duduk. "Bantu kammi!" pinta Xia Ding. "Ini bukan urusan ku. Ini urusan keluarga karena itu aku lebih memilih untuk tidak bertindak kecuali mereka melukai para anggota sekte Bintang Berpijar lainnya," jawab tetua itu. Xia Ding berdecak kesal. Dia tidak memaksa lebih lanjut. Memang ada tetua yang memang tid
Satu jam berlalu dan keadaan masih tetap sama. Yang berbeda hanyalah ada beberapa orang yang tewas diantara mereka yang bertarung. Melihat itu Shuang Lu ingin maju. Dia ingin membantu pihak sekte Bintang Berpijar, tetapi Ye Du menahannya. Tatapan Ye Du sangat tajam, itu membuat Shuang Lu merinding. "Kenapa kau menghentikanku? Kalau dibiarkan, akan lebih banyak korban yang jatuh. Kau ingin melihat sekte ini hancur oleh pihak luar?" tanya Shuang Lu. "Pihak luar? Keduanya sama-sama pihak sekte Bintang Berpijar. Membela salah satunya, itu membuat kau terlihat membela salah satu pihak. Memangnya pihak mana yang kau anggap sebagai pihak yang benar?" Ye Du bertanya balik. Shuang Lu terdiam. Dia tidak bisa menjawab. Dia tidak merasa ada pihak yang benar. Meski, dari luar terlihat pihak Lu Dong yang salah. Dia membunuh ayahnya sendiri. Wajar kalau dia akan dihukum mati. Hanya saja Shuang Lu tidak yakin kalau Lu Dong setega itu membunuh ayahnya sendiri. "Aku tidak tahu," jawab Shuang Lu. "
Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu
"Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka
Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka
Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca
Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s
Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis
Di sekte Bintang Berpijar, mereka baru saja merayakan kemenangan. Tentu saja semua kemenangan ini berkat klon atau pecahan jiwa dari sang naga. Tanpa klon itu, mereka tidak akan bisa menang. Ini membuat mereka lega, tetapi mereka tidak bisa membayangkan kalau klon sang naga itu tidak ada bersama mereka. Kekalahan sudah pasti mereka dapatkan. "Apa yang kau inginkan?" tanya Nie Li.Klon sang naga diperlakukan bagaikan raja. Apapun yang dia inginkan akan diberikan kepadanya. Tidak ada yang tidak mereka usahakan. Kalau sampai klon itu meminta sesuatu yang sulit didapatkan, ini akan menjadi tantangan buat mereka, tetapi beruntungnya klon itu hanya meminta satu hal sejak percaya kali dia meminta sesuatu. "Bawakan aku arak," jawabnya. "Hanya itu?" tanya Nie Li. Dia bingung juga karena permintaan klon itu terlalu mudah untuk dikabulkan. Klon itu adalah pahlawan bagi mereka, tetapi dia hanya meminta arak, Nie Li dan Pang Lu merasa ini seperti penghinaan bagi pahlawan mereka. Hanya saja kl
Bi Liling, Bi Huiqing, Chi Yunji dan Sima Zhou berada di bagian paling depan. Sedangkan, dia belakang ada lebih banyak tetua dari ketiga sekte itu. Mereka yakin kalau mereka akan dicegat dari arah depan karena itu mereka berada di bagian paling depan. Sedangkan, para murid berada di bagian tengah. Para murid adalah masa depan untuk setiap sekte karena itu mereka sangat dijaga oleh yang lainnya. Mereka bukan hanya dijaga oleh puluhan orang, tetapi ada ratusan bahkan ribuan cultivator yang melindungi mereka. "Ada apa?" tanya Chi Yunji. "Keluarlah kalian!" Sima Zhou berteriak. Satu detik kemudian, pasukan musuh pun muncul dari arah hutan. Jumlah mereka sangat banyak. Padahal ini adalah jalan memutar yang seharusnya tidak diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Sayangnya, perdiksi mereka salah karena hampir seluruh jalan, sudah diketahui oleh orang-orang benua Bulan Barat. Hampir setiap hari mereka mengirim orang-orang untuk menelusuri berbagai lokasi di benua Bintang Selatan.
. Saat yang sama Iblis yang sedang berada di pesisir pantai benua Bintang Selatan, dia langsung bangun. Terlihat sekali kalau dia kaget akan sesuatu. Para petinggi ketiga clan di benua Bulan Selatan langsung menoleh. Melihat Iblis di samping mereka seperti kaget. Itu membuat mereka penasaran. "Ada apa tuan Iblis?" tanya BU Fengcan.Ibli itu mengeluarkan aura yang sangat kuat. Itu langsung menekan semua yang ada di sana. Bahkan petinggi ketiga clan langsung membungkuk, mereka ditekan sampai mereka tidak bisa bangun. Wajah mereka semua langsung pucat karena ketakutan. "Ada yang membunuh klon milikku yang ada di sekte Bintang Berpijar," ucap Iblis itu.Para petinggi itu kaget. Mata mereka sampai membesar. Mereka bahkan menelan ludah, tidak pernah terbayangkan oleh mereka kalau ada seorang cultivator yang bisa mengalahkan klon milik Iblis. Klon Iblis ini saja bahkan lebih kuat daripada para patriarch sekte besar sekalipun. Mereka mencoba berpikir siapa yang mungkin bisa melakukan itu