Share

38. Cemburu?

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-05-21 12:10:48

Keesokan harinya ...

Jam dinding sudah menunjukkan pukul empat pagi. Cuaca sudah agak lebih baik daripada semalam.

Elrissa bangun tidur dengan kondisi seluruh sendi tubuh nyeri, sakit semua. Selain itu, wajahnya memerah, terutama di bagian hidung.

Saat dia bangun, kepalanya terasa berputar-putar. Dia tetap nekad untuk turun dari ranjang, lalu menggeledah tasnya untuk mengambil sebotol obat pemberian dokter.

Baru setelahnya, dia keluar dari kamar.

"Reno?" panggilnya lemah.

Reno tinggal sendirian di rumah ini, belum menikah. Dia selalu bangun lebih awal untuk menyiapkan segalanya.

Dia menghampiri Elrissa. Tanpa basa-basi, dia memeriksa suhu kening wanita itu dengan punggung tangan. "Kamu demam, sudah pasti gara-gara kena hujan kemarin. Mending kamu tidur dahulu, aku buatkan sup hangat."

"Enggak, aku nggak boleh lama-lama di rumah kamu juga, nggak etis. Aku mau minum saja, ini waktunya minum obatku."

"Obat?"

"Ini ..." Elrissa menunjukkan botol berisi obatnya. "Aku 'ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   39. Di mana Pria itu?

    Alano membawa Elrissa yang pingsan kembali ke rumahnya. Dia memeriksa kondisi wanita itu, dan yakin seratus persen ini demam akibat kedinginan.Dengan setia, dia merawat Elrissa yang terbaring di atas ranjang.Sambil menunggunya bangun, dia mencari tahu dokumen tentang dokter bernama Reno itu. Dia baru tahu kalau pria itu adalah teman Elrissa."Gawat." Dia merasa posisinya terancam dengan keberadaan pria itu. "Si brengsek itu ..."Entah apa saja yang sudah diceritakan pria itu pada Elrissa semalaman.Apa yang sudah mereka bicarakan? Dan apa yang mereka lakukan? Apakah Elrissa terlalu dekat dengannya? Apakah sungguh hanya teman?Pikiran Alano dibuat runyam. Dia terus memeriksa informasi apapun tentang Reno.Mau tidak mau, dia harus mendekati pria itu nanti. Iya, demi menghindari konflik di kemudian hari."Pria itu pasti kenal Daniel.” Alano menutup laptopnya, puas mencari tahu tentang pria itu.Bertepatan dengan itu, dia melihat Elrissa sudah bangun.Elrissa masih lemas. Dia memgenali

    Last Updated : 2024-05-22
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   40. Tak Tahan?

    Elrissa hanya beristirahat sepanjang hari. Demamnya sudah turun, tapi dia belum merasa baikan. Dia tidak mau melakukan apapun untuk sekarang. Lidahnya juga tidak bisa merasakan apapun. Bosan dan tidak ada yang bisa dilakukan.Sementara itu, Alano menghabiskan waktu dengan berada di gym yang ada di lantai dua, tak jauh dari kamar tidurnya dengan Elrissa.Area fitness pribadi itu memiliki peralatan yang cukup lengkap. Dari treadmill, sepeda statis, lat pulldown machine dan lain-lain.Alano fokus di latihan pulldown machine, alat fitness yang berfungsi untuk meningkatkan massa otot.Sudah lima belas menit dia duduk di depan mesin kabel pulldown, dan menarik palang mesin itu naik turun.Berkat rutin latihan itulah, otot sayap atau punggung terlihat sangat bagus. Postur tubuhnya juga selalu kelihatan tegap. Dia selalu mengutamakan kesehatan fisik dan bentuk fisik.Pembantu pria yang biasanya memeriksa kelistrikan datang menghadapnya. "Tuan, saya sudah mengganti kenop pintu depan dan belaka

    Last Updated : 2024-05-24
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   41. Stalker itu Siapa?

    Keesokan harinya...Elrissa berpikir kalau akan lebih baik kembali menemui Reno untuk melihat daftar tamu yang datang ke kapal saat itu. Apa ada informasi lebih tentang Daniel?Dia tidak konsentrasi pada apapun. Jalan-jalan di trotoar bersama Alano, tapi pikirannya masih kemana-mana."Kamu mikir apa, sih? Dari tadi kamu nggak dengar aku ngomong, kan?" Alano menoleh ke Elrissa yang berjalan di sebelah.Elrissa masih diam. Padahal dia sekarang sudah berada di luar rumah. Jalan-jalan di wilayah yang ramai dengan pertokoan dan restoran. Tetapi, dia tidak menikmati ini.Suasana hati Alano mendadak buruk. Dia berkata lagi, "Ya, sudah kalau nggak mau bicara sama aku.""Aku ingin kita ke rumah Reno." Elrissa berhenti berjalan. "Boleh 'kan?"Langkah Alano ikut terhenti. Dia menatap wanita itu. Jelas dia tidak suka. "Untuk apa lagi?""Kamu harus minta maaf sama dia. Kamu sudah kasar waktu itu. Dia itu cuma temanku.""Nggak perlu. Aku nggak kenal sama dia." Alano terdengar cukup angkuh, tapi seb

    Last Updated : 2024-05-26
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   42. Aku Selingkuh?

    Alano tidak terlalu banyak bicara saat bertemu dengan orang baru. Seperti saat ini ketika bersama Reno. Dia, Elrissa dan Reno duduk di ruang tamu. Reno agak tertekan setiap kali Alano melihatnya. Elrissa membuka obrolan dengan bertanya ke sang suami, "Alano, sekarang jelaskan kenapa kamu bisa ada di kapal itu sementara Reno saja nggak tahu?" "Kamu masa nggak lihat aku di kapal? Aku datang sama Rissa waktu itu." Alano malah mengalihkan pandangan ke Reno. Reno menjawab, "maaf, tapi beneran saya nggak ingat kamu naik ke kapal." Elrissa agak curiga diabaikan Alano. Dia kembali bertanya, "kamu belum jawab pertanyaannya, kenapa? Untuk apa kamu datang?” "Pertanyaanmu salah. Aku ini suamimu sekarang, jelas aku datang sama kamu. Ini bukan salahku kalau teman kamu nggak ingat sama aku. Mungkin dia bisa tanya sama pemilik kapal yang disewa, dia temanku." Reno tidak nyaman dengan penjelasan Alano. Dia merasa kalau sedang ditekan. Tetapi, apa ini artinya pemilik kapal yang disewa memang

    Last Updated : 2024-05-28
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   43. Cincin Tunangan?

    Elrissa menghabiskan waktu sorenya dengan menonton televisi di rumah. Beberapa channel berita ternyata tidak bisa diakses. Alano membatasi tayangan televisinya. "Aku bingung ..." Elrissa tak fokus melihat televisi, masih memikirkan ucapan Reno. Alano datang dengan membawa semangkuk pop corn. Dia duduk di sebelah wanita itu. "Kamu sampai kapan curiga sama aku?" "Aku nggak curiga sama kamu." "Tapi kamu nggak mau bicara sama aku." "Aku ..." "Aku nggak bohong, mungkin Reno— teman kamu itu— yang nggak ingat aku di sana. Kalau kamu nggak percaya, bawa saja ponselku. Pantau aku, mungkin saja aku nipu kamu atau ada hubungan sama Bella atau yang lain." Alano menaruh ponselnya di atas meja, samping mangkuk pop corn. Perkataan Alano membuat Elrissa makin tertekan. Dia merasa sebagai orang yang tidak dewasa. Selain itu, dia juga takut kalau dirinya orang yang berselingkuh dengan Daniel.. "Tapi, kenapa kamu diam saja?" tanya Elrissa tertunduk. "Diam kenapa?" "Bella pasti sudah menunjukka

    Last Updated : 2024-05-30
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   44. Ciuman Panas?

    Elrissa dan Alano berbaikan sehingga mereka bermesraan lagi seperti biasa. Dari mulai menonton film berdua, lalu bercinta dengan penuh hasrat di malam hari. Elrissa bahagia setiap hari dimanjakan. Apapun yang dia butuhkan selalu tersedia di dalam rumah. Karena inilah, dia agak lupa dengan niatnya untuk mencari Daniel. Alano memberikan semua kesenangan di rumah ini. Tidak ada hari tanpa bersenang-senang dan bermain permainan papan seperti ular tangga atau catur. Saat bermain ular tangga, Alano selalu kalah karena itu mengandalkan keberuntungan dadu. Sementara, ketika bermain catur— dia tak terkalahkan. Seperti saat ini, mereka duduk di atas karpet, melingkari meja ruang tengah. Di atas meja terdapat papan catur dimana pion milik Elrissa sudah tumbang semua. "Sebenarnya gimana sih cara mengalahkanmu?“ Wanita itu jengkel. Dengan angkuh, Alano menjawab, "kalau permainan strategi, aku nggak mungkin

    Last Updated : 2024-05-31
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   45. Kenapa Takut?

    "Semua ruangannya nggak terkunci 'kan? Aku bebas masuk, ya?" Elrissa melihat ke lorong depannya dimana terdapat banyak pintu-pintu ruangan."Iya, semua kunci setiap ruangan di lantai bawah sampai atas sudah aku buka. Kamu bebas masuk ruangan mana saja. Tapi, kalau kebetulan masuk ke ruang kerjaku, tolong jangan sentuh apa-apa.""Iya." Elrissa menuding ke beberapa kamera pengawas menempel di tembok. "Oh iya, kamu pasti jujur 'kan, tidak pakai bantuan kamera pengawas untuk mencariku?"Alano mendadak berkata keras, "matikan semua CCTV dalam rumah!"Dalam hitungan detik, perintah itu direspon otomatis. Seluruh lampu pada kamera pengawas dalam rumah ini mati, menandakan semuanya tidak aktif.Ada suara wanita dari pengeras suara berbunyi, 'CCTV dalam rumah telah dimatikan'Kaget, Elrissa sempat menoleh ke berbagai arah. Sudah lebih dari seminggu tinggal di rumah ini, dia baru tahu ada suara asing ini. "Barusan itu mirip suara Google ...""Ya anggap saja begitu, memang virtual Assistent.""R

    Last Updated : 2024-06-03
  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   46. 99% Mirip?

    Takut? Bingung?Elrissa masih berdiam diri di belakang rak buku. Padahal, tadi dia bersemangat ingin mengerjai Alano— tetapi memori dikejar stalker itu makin memenuhi isi kepalanya.Alano masuk ke dalam ruang perpustakaan mini ini. Dia agak kesulitan melihat di kegelapan."Sayang? Kamu di mana?" Suaranya pelan sekali.Langkah pria itu mendekat diiringi juga dengan suara lagu yang hampir habis. Dia melihat sedikit bayangan tubuh Elrissa yang bersembunyi di balik rak depannya."Sayang ..." Ia memanggil lirih, menengok ke balik rak itu, lalu mengejutkan Elrissa, "aku menemukanmu!""Ah!" Elrissa terloncat kaget, tahu-tahu Alano sudah di sebelahnya.Akibat pencahayaan kurang, alhasil wajah pria itu juga agak samar.Batin Elrissa menolak mengakui kalau Alano mirip sekali dengan sosok di gang waktu itu.Alano mendekat hingga wanita itu terhimpit di antara dadanya dan rak buku."Aku menang berarti, ya?" Alano mengambil sejumput rambut Elrissa dengan jemarinya. Lalu, berkata lebih lirih, "Sud

    Last Updated : 2024-06-07

Latest chapter

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   72. Bersama di Malam Ini

    Elrissa dan Alano duduk di kursi yang dipisahkan oleh meja bundar. Di atas meja itu terdapat piring-piring berisi daging, sate dan burger yang semuanya masih hangat. Mereka berdua kompak bersandar santai sembari melihat ke langit dimana sudah ada kembang api yang menyala.Pesta tahun baru sudah dimulai.Alano menuangkan alkohol jenis gin ke gelasnya untuk kesekian kalinya.Elrissa memegangi piring kecil berisi irisan daging. Dia sudah memakan sebagian. Pandangannya masih ke arah samping, ke kekasihnya yang sudah habis dua botol alkohol. “Sayang, kamu terlalu banyak minum itu, sudah jangan lagi.”“Aku masih sadar, kok, nggak apa-apa.” Alano menoleh pada wanita itu sembari tersenyum. Memang benar, kelihatan sekali kalau dia masih belum terlalu terpengaruh alkohol.“Aku takut kamu tipe pengamuk kalau mabuk.”Alano tertawa. “Aku tipe tukang tidur kalau mabuk.""Awas saja kalau ketiduran disini, aku nggak akan membawamu masuk ...""Jangan gitu, dong, nanti kamu kedinginan loh kalau nggak d

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   71. Cinta Aneh?

    Rumah sewaan Alano adalah bangunan tua pinggir jalan. Rumahnya tidak terlalu besar, tidak bertingkat, tapi setidaknya punya halaman belakang yang cukup luas dan dilindungi oleh pagar yang aman. Itu yang paling penting sekarang.Saat mereka datang, semua sudah dibersih, tetapi areanya masih basah dan lembab. Untungnya, cuaca bagus hari ini, udara lebih hangat dari sebelumnya.Elrissa beristirahat di kamarnya sendirian. Dia diminta untuk tidur saja oleh Alano. Tetapi, wanita itu tidak mungkin bisa beristirahat setelah kejadian di supermarket tadi. Semuanya begitu mengejutkan.Ketika hari sudah mulai gelap, Elrissa keluar dari kamar untuk memeriksa keadaan. Dia penasaran dengan apa yang sudah dilakukan oleh calon suaminya di halaman belakang.Selama berjam-jam, Alano menikmati waktu sendirinya di halaman belakang. Dari mulai menyiapkan alat panggangan untuk pesta BBQ, menaruh meja di sampingnya yang sudah banyak terhidang potongan paprika, udang, daging dan lain-lain.Pencahayaan di hala

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   70. Rencana Daniel?

    Elrissa tenggelam dalam pemikiran. Tetapi, semua itu buyar akibat wanita misterius tadi tak berhenti berteriak. Dia sempat berteriak, “Nona, jauhi pria itu! Dia monster! Dia bukan manusia! Tolong selamatkan dirimu!” Alano risih mendengarnya. Dia menarik tangan Elrissa, lalu diajak pergi ke rak terjauh agar menghindari kerumunan orang yang penasaran dengan keributan ini. Ketika sudah berada di samping rak minuman beralkohol, Alano berhenti berjalan, lalu mengambil beberapa kaleng alkohol untuk dimasukkan ke dalam troli. Elrissa tersadar. “Sayang, kamu minum alkohol? Kamu bilang nggak minum?” “Nggak apa-apa ‘kan? Ini juga mau tahun baru, sekalian merayakan.” Alano menjawab dengan nada cukup dingin. "Hmm ..." Elrissa tidak suka dengan ini. Alano paham kekhawatiran Elrissa. "Tenang, aku nggak mungkin mabuk. Jangan takut. Lagian di supermarket ini, alkohol yang dijual itu terbatas, nggak ada yang kandungan alkoholnya tinggi, malahan mirip soda biasa." "Oh." Alano kembali m

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   69. Tuduhan Mencurigakan?

    Seminggu telah berlalu …Alano mengajak Elrissa untuk pergi berlibur di kota kecil, sekaligus menghindari keramaian tahun baru di kota besar.Elrissa tampaknya ingin menghabiskan waktu lebih private bersama Alano. Kehamilannya telah diperiksa dan ternyata sudah jalan lima minggu. Ini cukup mengejutkan karena dia tidak terlalu merasakan gejalanya, kecuali lelah dan suka mengantuk.Sebelum ke rumah yang mereka sewa, terlebih dahulu Alano membelokkan mobilnya masuk ke area supermarket. Halaman parkirnya sudah ramai pengunjung. Tak heran sekarang sudah cukup siang.Supermarket itu bernama Tony’s Market, tempat yang jelas familiar kepada semua warga yang pernah berada di kota ini, termasuk Alano dan Elrissa. Saat kecil, mereka beberapa kali mampir kemari untu berbelanja.Saat keluar dari mobil, Elrissa menatapnya bagian depan supermarket itu. “Sudah berapa tahun ya aku nggak ke sini?”Alano ikut keluar mobil, menikmati udara segar di kota ini. “Aku juga sudah lupa kapan terakhir ke kota in

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   68. Masa Kecil Bersama Alano?

    Elrissa memeluk Alano begitu sampai di rumah. Dia menangis di pelukan pria itu, menyesali keputusannya untuk pergi sendirian. Hatinya masih terluka dengan kelakuan tersembunyi dari Daniel.Alano mengelus rambutnya. Tidak perlu dijelaskan, dia sudah mengetahui segalanya. "Nggak usah menangis, Sayang, nanti akan aku balas semua sakit hatimu.""Dia ingin melenyapkan anak kita.""Nggak akan. Nggak akan ada orang yang bisa mencelakaimu ataupun anak kita. Tenang saja, ya."Elrissa melepaskan pelukannya, lalu memandangi wajah Alano. Air mata membasahi pipinya. Dia sangat stres karena semua ini.Alano tidak tega melihatnya. Dia memgusap air mata Elrissa dengan jempolnya. "Sudah jangan nangis. Dia nggak akan mengganggu kita lagi.""Iya.""Kamu mau liburan nggak? Kita bisa menyewa villa di kota lain? Kita bisa main ke pantai atau semacamnya."Elrissa menatap Alano dalam-dalam, senang dengan perubahan sikap pria itu. Sekarang, dia merasa sangat aman dan dicintai. Tidak dikekang seperti sebelumny

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   67. Melarikan Diri

    Daniel baru saja menindih tubuh Sarah di atas ranjang, tapi suara berisik pintu gerbang mengganggunya. Dia langsung bangun, dan menaikkan celananya lagi."Siapa itu, jangan-jangan dia ..." katanya sambil mengancingkan lagi kemeja yang dia pakai.Sarah bangun sembari menutupi dadanya dengan selimut. "Daniel, mau kemana?"Daniel mengacuhkannya, dan berlari keluar kamar, curiga kalau David mengkhianatinya.Dia menggebrak pintu kamar tamu, dan tak melihat ada Elrissa disitu. "Rissa!"Panik, dia keluar rumah, dan berlari ke pintu gerbang. Dari situ, dia bisa melihat wanita itu berlari menyusuri trotoar menuju ke jalan raya yang berjarak dua ratus meter dari rumah ini."ELRIISSSSAAA! MAU KEMANA KAMU!" teriak Daniel mengejarnya.Elrissa kaget, ternyata ucapan David benar, suara berisik dari pintu gerbang menyadarkan Daniel akan kepergiannya.Dia menambah kecepatannya berlari, dan untungnya jarak ke jalan raya tidak terlalu jauh.Sebuah taksi berhasil dia berhentikan, tapi sialnya lari Daniel

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   66. Kenyataan Pahit

    Elrissa masih tidak sadarkan diri saat ditidurkan di ranjang kamar tamu rumah David.David sampai dibuat tidak bisa berkata-kata dengan tindakan sepupunya. Dia tidak tahu kalau akan sampai seperti penculikan begini.Apakah ini tidak apa-apa? Sekalipun mereka tunangan, tapi ini sudah kelewatan. Dia pergi ke dapur dan mendapati Daniel sedang berciuman dengan Sarah.Muak, dia menarik pundak Daniel hingga mereka berhenti berciuman. "Stop berbuat bejat untuk sementara, ini masalah serius, kenapa kalian membawa masalah di rumahku?"Sarah memilih pergi, dia tidak mau terlibat pertengkaran. David sempat melototinya, kesal sekali.Daniel malah duduk di meja dapur layaknya seorang bos. Dia memainkan cangkir kosong yang dia pegang. "Kamu ganggu saja. Aku mau buat kopi ini.""Jangan keterlaluan, Daniel, bisa-bisanya bermesraan dengan mantan kekasihmu di rumahku?""Memangnya kenapa? Kamu sudah tahu 'kan?""Ini kelewatan.""Ada apa denganmu? Kamu jadi nggak asyik sekarang.""Aku bukannya nggak asy

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   65. Pria Kasar ini?

    Esok harinya ...Elrissa datang menemui Daniel di kediamannya seorang diri. Dia tidak tahu bagaimana nanti reaksi pria itu. Tetapi, dia harus memutuskan sekarang karena sudah mengandung anak pria lain.Begitu masuk ke dalam rumah, terlihat Daniel sudah bersiap untuk pergi.”Sebaiknya kita langsung pergi dari sini, Sayang, aku nggak mau pria itu mengincar kita lagi, kita akan pergi ke rumah David," katanya."Apa? Nggak, nggak usah, aku ingin bicara denganmu serius.“ Elrissa duduk lebih dahulu di sofa panjang ruang tamu.Daniel duduk di sofa depannya. "Bicara serius? Ada apa?”“Bagaimana tanganmu?" Elrissa ingin basa basi sedikit, agak khawatir dengan kondisi tangan Daniel yang waktu itu dikasari oleh Alano."Sudah membaik.""Syukurlah.""Kamu mau bicara apa?""Begini, aku ingin kita ... mmm ... nggak bisa melanjutkan hubungan ini. Maafkan aku.""Apa? Apa maksudmu!" Daniel meledakkan emosi. Dia jelas sangat marah. Setelah kesengsaraan yang terus dia alami, tentu saja tidak semudah melep

  • RAYUAN SUAMI MISTERIUS   64. Berdamai dengan Alano?

    Elrissa menyendiri di kamar tidur sejak mendapatkan hasil tes kehamilannya. Perasaan tidak enak yang selalu dia rasakan ternyata adalah gejala kehamilan."Bagaimana? Mungkin beberapa minggu lagi kita harus menikah," ucap Alano berdiri di depan Elrissa yang duduk di tepian ranjang.Elrissa menengok ke kalender meja kecil yang ada di atas meja nakas. Disitu terlihat kalau sebentar lagi natal. "Aku nggak mau.""Maksudmu kamu akan tetap hamil dan tanpa status begini?""Aku nggak terima dengan caramu melakukan ini. Aku nggak mau.""Kalau kamu mau punya anak di luar pernikahan, nggak masalah. Aku nggak akan menikahimu.""Iya sudah.""Iya, aku nggak akan menikahimu, jadi kamu dan anak kita nanti akan dijadikan bahan gunjingan orang.""Ini era modern, banyak ibu single parent di luaran sana. Jangan menjadikan ini untuk mengekangku.""Oh hebat kamu, berani ngomong kayak begitu di negara ini?""Aku akan bilang kalau ayah dari anakku sudah mati.""Kamu lebih bodoh dari yang aku kira. Ini namanya

DMCA.com Protection Status