Share

5. Cuti Kulliah

Penulis: Menulis Aksara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-23 22:45:15

“Zeva? Hey, kamu gak papa kan?” tanya Ana karena pertanyaannya tak dijawab karena Zevanya hanya melamun.

“Eh, enggak, gak papa kok,” kilahnya.

“Zeva, pertanyaanku belum dijawab, loh.”

Ana membuat gelagapan dengan pertannyaannya. Haruskah gadis manis ini jujur?

 “Ana, sebenarnya semalam aku hampir diperkosa oleh teman dari tamu yang kulayani,” Zevanya jujur.

“APA! Terus kamu?” tanyanya prihatin.

“Enggak kok, aku gak papa karena aku berhasil kabu dari sana. Tapi ….”

Ekspresi Ana makin penasaran, ada rasa kesal dan marah terpampang diwajahnya. Zevanya ragu untuk melanjutkan cerita. Namun untung saja dia terselamatkan karena kedatangan salah satu dosen, Jorge menghampiri kami.

“Zeva, Ana, sedang apa?”

“Saya sedang mengajukan cuti, pak,” ucapnya sambil membungkukkan kepala tanda salam.

“Cuti? Kenapa cuti? Tiba-tiba sekali,” Jorge tampak bingung.

“Ada hal yang mengharuskan saya cuti, pak,” jelasnya.

“Sayang sekali,” celetuk Jorge dengan suara pelan.

Kedua gadis itu pamit pergi karena ada yang harus secepatnya diurus masa cuti kuliahnya. Siang nanti Zevanya bergantian dengan Lidya-ibunya untuk menjaga Hudson-ayahnya di rumah sakit.

Ana menyikut lengannya, “Pak Jorge ketara banget deh kalau suka banget sama kamu dari dulu. Lihat aja ekspresi terakhir tau kamu mau cuti kecewa banget. Kalau dia ….”

“Apaan, sih,” elakku.

Sebenarnya Zevanya tahu kalau Pak Jorge suka padanya. Bahkan Jorge sempat mengantarnya pulang, mengajak makan malam, kadang memberikannya hadiah. Tapi lagi-lagi gadis lugu itu mengelaknya karena harus fokus pada kuliah agar beasiswa tak dicabut jika ia berulah saat di kampus.

Bukan hanya Jorge, banyak mahasiswa yang berusaha mendekatik Zevanya lewat Ana tapi tak dihiraukan. Tak jarang banyak pasang mata yang melihat Zevanya dengan tatapan sinis. Seakan menjudge bahwa dia perempuan murahan yang menghalalkan segala cara agar mendapat nilai bagus.

Setelah mengurus cuti kuliah Zevanya berpamitan pada Ana. Belum sempat meneruskan cerita tadi yang terpotong karena kedatangan Jorge, dia langsug menuju rumah sakit. Bukan belum sempat, lebih tepatnya masih belum siap untuk menceritakan semua masalah dan aibnya pada Ana.

Bayangkan saja jika Ana tahu bahwa sahabatnya cuti untuk menjadi ibu pengganti untuk pasangan suami istri yang membutuhkan keturunan. Meski Zevanya tak tahu jelas apa alasan mereka sampai membutuhkan ibu pengganti sebagai jalan terakhir. Karena dia tak pernah terpikirkan hal buruk tentang orang lain.

Saat Zevanya jalan menyusuri trotoar, terdengar bunyi klakson yang sangat kencang sampai membuatnya hampir terjungkal oleh kaki sendiri. Dilihat siapa siempunya mobil itu. Ternyata Jorge. Dosen dengan penuh karisma yang membuat semua mahasiswi jatuh cinta bahkan sampai iri dengannya.

“Ada yang mau saya bicarakan, bisakah kamu masuk?”

Zevanya hanya menuruti saja karena jika terlalu lama akan banyak mahasiswa yang makin curiga. Dia tak ingin mendapat masalah lebih banyak lagi. Sebisa mungkin ia meminimalisir kalau bisa menghindari agar tidak menambah banyak masalah. Karena gadis itu sudah cukup muak dengan keadaannya.

“Ada apa, pak?” Zevanya buru-buru dan merasa tak nyaman.

Mobil melaju meninggalkan are kampus.

“Kamu mau ke mana?”

“Ke rumah sakit dekat sini, karena Ayah saya sedang dirawat di sana. Bapak ada perlu apa?”

“Kenapa cuti?” ujar Jorge sambil menatap gadis idamannya penasaran.

“Ada hal yang mengharuskan saya cuti. Saya harus merawat Ayah saya dan membantu Ibu saya mencari uang untuk kebutuhan kami.” kilahnya agar Jorge tak curiga dan menanyakan hal lain yang lebih dalam.

Sampai di parkiran rumah sakit. Zevanya buru-buru mengucapkan rasa terima kasihku atas tumpangan dari Jorge.

“Saya tunggu kedatangan dan keaktifanmu lagi di kampus,” ujarnya dengan nada prihatin.

Zevanya melihat ketulusan pada raut wajahnya, “Baik, pak. Terima kasih banyak.”

Saat hendak menutup pintu mobil tiba-tiba Jorge mehannya dengan pertanyaan, “Bolehkah jika saya mengunjungi rumahmu suatu saat?”

Bingung dan tak enak jika menolak, Zevanya hanya mampu mengangguk ragu dengan menutup pintu mobil.

Dalam perjalanan menuju ruangan Ayahnya di rawat, Zevanya sempat berpikiran kalau saja keluarganya baik-baik saja pasti sudah merima perasaan Jorge dengan senang hati. Sayangnya takdir berkata lain.

***

Alejandro berjalan menyusuri lorong menuju ruangannya. Handphone sengaja dimatikan karena hari ini dia hanya ingin istirahat di kantor. Lian sudah mengurus semua pekerjaan kantor yang entah dia sanggup atau tidak mengerjakannya. Alejandro tak mau tau karena penat.

Sampai di ruang kerja, Alejandro langsung menghampiri bilik yang terdapat di sudut ruangan. Di dalamnya terdapat tempat tidur, kamar mandi dan ruang ganti. Di sini tempat ternyaman jika Tessa sedang keluar negeri untuk beberapa perkerjaannya.

Kehidupan pria ini hanya seputar pekerjaan dan Tessa saja. Banyak teman dan rekan kerja yang mengejeknya karena dia terlalu setia untuk seorang boss besar yang punya banyak bisnis sukses pada seorang wanita. Bagi Alejandro setia dan percaya adalah kunci utama dalam sebuah hubungan pernikahan. Ia mampu setia menunggu Tessa hingga kontraknya berakhir dan menunda keinginann untuk memiliki anak hanya demi Tessa. Sekarang pun Tessa menginginkan ibu pengganti untuk anak mereka, dia pun mengiyakannya. Entah ini cinta atau bodoh.

Tanpa terasa sudah berapa lama sejak Alejandro tertidur di sini. Sayup dia mendengar suara ketukan pintu. Sudah bisa ditebak jika itu Lian. Dibuka pintu dan tanpa basa-basi Lian langsung menyampaikan informasi terkait Zevanya saat ia berjalan menuju sofa.

“Tadi nona Zeva mengurus cuti kuliahnya di kampus, pak. Kemudian saat hendak pulang Marlo melihat nona Zeva diantar oleh seorang dosen laki-laki ke rumah sakit,” Papar Lian.

Mendengar hal itu Alejandro mengernyitkan dahi. Ternyata gadis itu punya kekasih dosen pikirnya. Bagaimana saat dosen itu tau kalau dia cuti untuk melahirkan anaknya? Sekelebat pertanyaan kecil merasuk dibenaknya. Namun cepat ia tepis karena itu bukan urusannya. Biarkan saja gadis itu menghadapi kekasih dosennya itu. Bukan urusannya. Yang penting mereka sudah sepakat dengan perjanjiannya. Jadi Alejandro tidak perlu memusingkan hal yang tidak penting.

“Biarkan saja, bukan urusanku. Namun, yang jadi urusanmu adalah kamu harus mengurus berkas untuk statusku dan Anya dan besok sudah harus jadi,” tukas Alejandro.

“Anya? Status?” tanya Lian melongo.

“Zevanya. Status pernikahan sah. Aku tidak butuh prosesi, aku butuh statusnya saja.”

Karena sudah paham dengan maksud tuannya Lian pamit undur diri dari ruangan. melihat jam yang bertengger ditangan sudah menunjukkan pukul sembilan. Alejandro segera mengambil handphone dan bergegas pulang. Karena merasa ada yang lupa dia kembali dan mengambil kunci kamar khusus apartemen di laci meja kerja.

Di jalan Alejandro menikmati lampu yang menerangi jalan. Musik yang mengiringi malam ini pun mampu membuat rasa nyaman. Mobil yang dikendarai memasuki parkiran. Pria itu menekan tombol telpon pada nama yang tertera dilayar handphone. “Temui aku di bawah!” titahnya.

Tak menunggu waktu lama terlihat seorang gadis menghampiri mobilnya dengan tergesa-gesa.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Menulis Aksara
kasih paham si Ale kak
goodnovel comment avatar
Tarra
nanti bucin lama2 SM zevanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • RAHIM GADIS SEWAAN   6. Apartemen

    Malam kian larut, Hudson dan Lidya sudah memasuki dunia mimpi yang jalani dalam alam bawah sadar masing-masing. Sudah pukul sembilan malam, Zevanya harus pulang untuk istirahat. Sudah waktunya untuk mengguyur badan dengan air. Karena ibarat bunga, malam ini dia hampir layu. Saat hendak keluar kamar inap Zevanya mengendap-endap agar tak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Ayah dan Ibunya. Beruntung dia telah menutup pintu dengan pelan karena tak lama handphoneku berdering. “Temui aku di bawah!” titah pemilik suara diseberang sana. “Oh, iya tunggu sebentar,” sahut Zevanya. Gadis itu bergegas turun untuk segera menemui Alejandro. Apa yang akan diperintahkan padanya malam-malam begini. Apa tak bisa besok saja? seperti tak ada hari lain saja. Dia bos dari perusahaan besar, seharusnya banyak sekali pekerjaan yang harus dia lakukan. Apalagi ini sudah malam, bukannya istirahat itu hal yang penting untuk menjaga stamina? Berbagai macam pertanyaan berkecamuk dibenak Zevanya. Dia ingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • RAHIM GADIS SEWAAN   7. Kopi Pagi Buatan Zevanya

    Pintu kamar terbuka. Zevanya yang hanya mengenakan bathrobe seketika panik. Namun saat mendapati Alejandro yang berdiri di depan pintu kamar, matanya tertuju pada darah yang menetes dari tangan kekar pria itu. “Ale, darah!” Zevanya menghamburkan pandangan mencari apapun untuk menghentikan darah yang menetes hingga lantai. Tak menemukan tissue atau kain bersih. Ia tarik handuk yang menutupi kepala dan menuntun pelan Alejandro sampai duduk disisi tempat tidur. Terdapat pecahan kaca yang menempel ditangan kekarnya. Jari-jarinya pun terkena aliran darah segar. “Dimana kotak P3Knya?” tanya Zevanya panik. “Di depan, samping pintu kamarmu ada meja kecil,” jelasnya. Setelah menemukan kotak yang berisi peralatan P3K, gadis itu dengan telaten membersihkan serpihan kaca yang menempel pada tangan Alejandro. Dengan teliti dan perlahan secara lembut dia membersihkan sampai luka itu dibalut dengan perban. “Sudah selesai. Jangan terkena air dulu. Besok aku ganti dengan perban baru.” Melihat Al

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • RAHIM GADIS SEWAAN   8. Kedatangan Victor dan Alvaro

    Zevanya mengerjapkan mata secara perlahan. Objek pertama kali yang kulihat adalah Alejandro yang duduk di samping tempat tidur. “Kamu sudah sadar? Tadi kamu pingsan,” terangnya mengingatkan kejadian bagaimana Zevanya bisa sampai di tempat tidur. Sayup mengingat dan benar saja Zevanya jadi langsung bergidik. Mengingat teman Alejandro yang baru saja datang itu. Tepatnya pria yang mau menelanjanginya malam itu. “Temanmu itu, aku takut. Aku ingat kejadian di club waktu itu,” desisnya mencoba menjelaskan pada Alejandro. Seakan mengerti Alejandro mencoba menenangkannya, “Victor, biar aku yang mengurusnya. Tak perlu takut, kamu di kamar saja. aku masih ada perlu dengan mereka.” Alejandro medekati pintu kamar kemudian balik badan, “Aku akan ganti sandi apartemen ini agar mereka tak seenaknya masuk. Dan juga Lian sudah menyuruh anak buahku untuk bergantian menjaga Ayahmu. Mereka juga sudah tau kalau kamu sedang bersamaku. Kenakan baju yang ada di paper bag itu. Nanti malam Lian akan meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • RAHIM GADIS SEWAAN   9. Pengakuan

    Mata Alejandro tertuju pada gadis cantik dan anggun yang baru saja datang bersamaan dengannya namun dengan mobil yang berbeda. Gaun yang dikenakan sangat pas, membentuk lekuk tubuh yang selama ini disembunyikan. Gaya elegan nampak berkelas, siapa yang menyangka itik akan menjadi angsa yang anggun. “Honey, kenapa nggak jawab, sih?” rengek wanita disampingku, Tessa. Alejandro menanggapi dengan gelagapan karena yang ditatap sedari tadi bukanlah istrinya melainkan wanita lain, Zevanya. Gadis itu sungguh menawan. Saat menyadari teguran Tessa, dia segera menyingkirkan perasaan kagum pada Zevanyanya. Ingat bahwa hubungan mereka hanya kontrak, tak lebih dari itu. “Lian, bawa dia ke sini!” pintanya. Lian mempersilakan Zevanya untuk mendekat pada Alejandro dan wanita disampingnya yang sedang memeluk tangan Alejandro dengan mesra. “Ini dia wanita yang akan menjadi ibu pengganti sesuai dengan idemu,” katanya memperkenalkan Zevanya datar. “Hai, aku Tessa. Istri satu-satunya Alejandro. Terim

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 10

    Mobil mewah tiba di mansion gaya klasik modern dengan nuansa monokrom. Pintu hitam yang menjulang tinggi, lantai marmer berwarna putih, lampu cristal gantung menghiasi ruangan serta berbagai pernak-pernik yang mendukung ornamen mansion. Nuansa monokrom ini sangat menggambarkan karakterku yang maskulin. Saat menaiki anak tangga belaian demi belaian dari Tessa memabukkan. Dia seakan rindu dan tak sabar dengan malam panjang seperti yang sering mereka lalui bersama. Tessa berjalan mendahului Alejandro menaiki anak tangga. Membelai wajah, dari mulai mata, hidung hingga bibir Alejandro ia sentuh dengan sangat sensual. Tangannya melingkar dipundaknya, hembusan napasnya mulai terasa. Kecupan bibirnya mendarat dibibir. Kecupan yang singkat itu hanya untuk memancing Alejandro. Setelahnya Tessa lari dengan menuju kamar. Alejandro yang mengamati semua gerak-gerik Tessa makin tertantang. Sampai di pintu kamar yang dibuka perlahan oleh Tessa dengan menatapnya, wanita itu berulah kembali dengan men

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 11

    Kini sekeliling sudah bersih dan rapi. Zevanya dan Rosa yang bermandi peluh karena membersihkan apartemen yang sudah lama tak ditinggali oleh sang tuan. Alejandro dan Tessa pasti tinggal di mansion yang lebih mewah.“Nyonya, silakan Anda mandi. Saya sudah menyiapkan air hangat untuk menghilangkan penat.” Tutur Rosa yang mendekatiku di sofa.Zevanya mengatur napas karena kegiatan bersih-bersih tadi menguras tenaganya, “Terima kasih banyak, Rosa. Oh ya, aku boleh minta tolong?”“Silakan saja, Nyonya.”“Siapkan bahan makanan karena aku ingin makan lasagna,” sambil berjalan menuju kamar.“Ingat, hanya menyiapkan bahan saja. Kita masak bareng. Oke?” sambung Zevanya.Rosa hanya bisa geleng-geleng kepala sambil senyum melihat tingkat dan sifat Zevanya yang tak suka dilayani berlebihan.***Hari ini Bianca akan menemui seseorang. Gadis yang menyita pikiranku karena dari semalam. Dia hanya teringat akan wajahnya. Wajah gadis itu mengingatkan pada seseorang yang sudah lama dicari.“Nyonya, sila

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 12

    Lagi-lagi Bianca hanya merenungi wajah yang baru saja ditemui. Gadis itu benar-benar sangat mirip dengan seseorang yang dikenal. Sebenanya Bianca bisa saja menampar wajah anak itu sebagai pelampiasan. Ya, pelampiasan kekesalannya terhadap anak dan menantunya. Tetapi, ia tak bisa. Hatiku bergejolak lain saat menatap wajahnya. Bianca hanya bisa menumpahkan kekesalan dengan menyebutnya jalang. Menyebut dengan sebutan kasar, sebenarnya hatinya tak tega. Karena dia mirip dengan orang yang berarti. “Di mana kamu sekarang Lidya. Apa Hudson memperlakukanmu dengan baik?” lirihnya. Bianca sudah sampai di kediamannya yang ditinggali bersama Ronald. Melihat dari kejauhan pelayan setianya menyambut. Namun suara Marco mengalihkan perhatian. “Nyonya, gadis itu menitipkan ini pada saya,” Marco menyerahkan paper bag. Bianca melihat sekilas “Untukmu saja,” katanya. “Nyonya belum makan. Tak ada salahnya jika mencicipi masakan buatannya. Dari raut wajahnya, tidak ada kejahatan yang saya lihat. Malah

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 13

    “P-Pak Jorge. Terima kasih.” Lirih Zevanya dan langsung mebenarkan posisi. Rosa yang tercengang melihat Jorge. Memang siapapun wanita akan terkesima dengan kharisma Jorge. “Rosa ini Pak Jorge, dosenku di kampus,” jelasnya memperkenalkan. Mereka saling berjabat tangan. “Mari, Pak. Silakan dilanjut, saya harus pulang. Terima kasih atas bantuannya,” pamit dengan sopan. Namun Jorge menahan tangan gadis yang dirindukannya, “Aku antar kamu pulang. Aku juga sudah selesai berbelanja.” “P-pak tidak perlu. Kami bisa naik taksi,” kilah Zevanya. Tatapan Jorge sangat dalam padanya lalu berkata, “Aku akan mengumumkan kencan kita pada mahasiswa di kampus jika kau menolakku.” ancamnya. Secara otomatis Zevanya dan Rosa saling pandang karena panik. Ancaman itu sama sekali tidak akan menguntungkan. Bahkan sebaliknya. Alejandro bisa-bisa mengamuk karena kontrak mereka belum selesai. Sama halnya dengan Rosa. Rosa seakan tahu apa yang akan terjadi bila Jorge benar-benar mengumumkan hal tersebut. Mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26

Bab terbaru

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 100 End

    Hari yang ditunggu kedua pasangan yang paling bahagia hari ini pun akhirnya datang juga. Ini adalah hari di mana Lian dan Anastasia mengikrarkan janji suci dalam ikatan pernikahan.Wanita cantik itu dibalut gaun putih dan wedding veil menjuntai, terlihat sangat elegan. Dia berjalan dengan anggun menuju altar. Sedangkan Lian menunggu dengan haru melihat kecantikan wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya.Mereka berudua pun akhirnya mengucap janji suci yang mengandung makna sangat dalam. Lian menyematkan cincin dijari manis Anastasia dan begitu pula sebaliknya.“Silakan kedua mempelai berciuman sebagai tanda bahwa pernikahan kalian telah resmi menjadi seasang suami istri.”Lian membuka veil yang menutup wajah istrinya. Menatap keindahan Anastasia dengan penuh haru. Akhirnya Lian mengecup mesra sang istri. Anastasia menyambut lumatan lembut Lian. sorak riuh keluarga, sahabat dan para tamu menjadikan kebahagiaan kedua pasangan itu menjadi lengkap.“Selamat Ana!” pelukan hangat dari Zev

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 99

    Zevanya senang, karena dia mendapat jawaban sebelum bertanya lebih jauh ada wanita yang ada di depannya saat ini. Mungkin karena mereka sama-sama wanita. Zevanya tahu banyak dan mengerti gelagat dari Valerie saat dia menyebut nama pria yang menjadi sahabat karib suaminya.Karena ini baru pertama kali bertemu. Seperti biasa, layaknya orang-orang pada umumnya untuk menanyakan hal-hal ringan untuk berbasa-basi.Itu juga tujuan Zevanya gar bisa lebih dekat dengan Valerie. Bisa jadi mereka akan menjadi sahabat. Smaa seperti hubungannya dengan Anastasia.Tanpa sungkan, Zevanya to the point. “Val, apa kau ada pria yang disuka? Atau sekarang sedang menjalin hubungan dengan pria?”Valerie mengangguk pelan. Tetapi dengan wajah sedih.“Ooh, maaf aku terlalu ikut campur ya dan blak-blakan ya. kalau kau tak nyaman tak perlu kau jawab juga tak apa, Val.” Semenjak kehamilan yang kedua ini memang Zevanya lebih atraktif dan blak-blakan. Tapi dia akan segera menyesali setelahnya.“Tak masalah, Zevanya.

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 98

    Dua bulan berlalu dengan kisah senang dan bahagia. Namun ini ujian bagi kedua pasangan aling romantis dan bucin. Siapa lagi kalau bukan Alejandro dan Zevanya. Mengapa begitu? Karena sudah hampir 3 bulan ini pria itu tersiksa.“Uweck! Uweck! Haah …” wajah pucat pasi Alejandro mengenaskan.Bukan karena sakit, tapi inilah masa-masa morning sickness yang bisa menyerang kapan saja. Zevanya yang sedang menikmati makanan, mendengar suaminya muntah-muntah jadi lari menghampiri Alejandro.“Astaga, sayang! Ya ampun. Kau tak apa?” Zevanya memeluk suaminya yang sedang dalam kondisi lemas di lantai. Dia kehabisan tenaga karena selalu mual dan muntah.Ya, tebakan kalian benar. Bukan Zevanya yang diserang morning sickness, tetapi Alejandro. Pria itu hampir kehilangan berat badan hingga 10 kilo dalam 3 bulan ini.“Sudah mulai reda. Hanya tinggal mualnya saja.” sahut Alejandro dengan nada suara yang sangat pelan.“Kita duduk dulu ya. Aku buatkan teh chamomile dengan madu.” Zevanya membantu suaminya h

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 97

    Tubuh wanita yang lemah dan ringkih yang ada didekapan Victor ini sedari tadi gemetar. Seperti menggigil, namun bukan kedinginan. Melainkan terlalu takut. Victor membobong tubuh kecil Valerie dan membawanya ke ranjang. Tak lupa dia memastikan keamanan daerah sekitar sebelum menutup rapat pintu dan jendela.Setelah menutup rapat pintu dan jendela ia kembali ke kamar tempat di mana Valerie berada. Ketika mendekat dan tidur di sampingnya. Wanita itu masih saja diam membisu sembari menggigit kukunya.Victor dengan secara perlahan memegang tangan dan menurunkan agar tak digigit karena sudah ada beberaa luka di sana.“Kau masih shock?” tanya Victor lirih.Mengerti akan apa yang dirasakan wanita itu. Jadi Victor tak memperpanjang pertanyaannya.“Tidurlah. Aku akan berada di sini menemanimu,” pria itu meraih tubuh mungil Valerie agar mendekat dan berada dalam pelukannya. Hal ini agar Valerie merasa aman dan nyaman.Tak butuh waktu lama. Wanita itu sudah tidur nyenyak. Pandangan Victor meneraw

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 96

    “Uweck! Uweck!” suara Zevanya menggema memenuhi kamar mandi. Wanita itu memegangi perutnya yang sangat tak nyaman sekali. Rasa mualnya tak bisa ia tahan.“Sayang! Kau kenapa? Kau tak enak badan? Hm?” Alejandro masuk ke kamar mandi dengan napas yang terburu-buru. Pria itu khawatir dan panik jika Zevanya sampai sakit.Wanita itu lemas dan untungnya Alejandro dengan sigap memeluk sang istri.“Kita ke dokter ya,” usul pria tersebut.Zevanya mengangguk lemah. “Tak perlu, aku mungkin sedang magh.”“Dari beberapa hari lalu memang nafsu makanmu tak seperti biasanya. Kenapa kau tak bilang padaku? Kalau aku tahu akan begini, kau tak akan kuperbolehkan untuk ikut andil dalam menyiapkan hari ini.” Pungkas Alejandro yang membelai pipi sang istri.Wanita itu segera menggeleng agar menenangkan sang suami yang daritadi panik. “Sayang, aku juga ingin menyiapkan kejutan untuk anak kita. Aku tak apa. mungkin besok sudah baik-baik saja. Kita keluar, mereka sudah menunggu.” Ajak Zevanya.“Kalau kau masih

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 95

    Seperti pasangan pada umumnya yang sedang dimabuk cinta. Lian sampai enggan tak mau pulang saat Anastasia menyuruhnya. Alhasil pria itu menginap di apartemen Anastasia. Entah sejak resmi menjalin hubungan, Lian jadi sangat manja. Meski jahilnya tetap ada.“Hey! Bangun!” Anastasia taka da mesra-mesranya saat membangunkan Lian.Pria yang sedang nyenyak dan asyik menikmati mimpi indahnya itu terganggu. Bagaimana tidak? Siapa yang akan baik-baik saja dengan erangan singa dipagi hari.Bukannya membangunkan dengan mesra, dengan kecupan manis. Eh, ini seperti singa mengamuk saja. tak manusiawi.“Kau kapan akan menjadi wanita anggun? Ck! Suaramu itu sudah seperti singa betina yang sedang PMS!” Lian menggerutu kesal. Rambut acak-acakan dan wajahnya masih wajah bantal.“Kemarin kerbau, sekarang singa. Besok kau mau ternak apa lagi?” wanita itu berang sekali karena selalu disamakan dengan hewan yang tak ada cantik-cantiknya.Lian malah memeluk inggang raming Anastasia yang sedang duduk dipinggir

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 94

    Wanita yang hampir setiap hari mengenakan pakaian pasien dengan wajah khas pucatnya. Kini berubah mengenakan pakaian dress cantik dengan tubuh yang mulai berisi dan rona wajah yang mulai berwarna.Wanita itu telah selesai membereskan semua barang-barang untuk dibawa pulang. namun pandangannya teralih pada sosok yang baru saja membuka pintu dan masuk menemuinya.“Kau sudah siap?” pria itu celingukan melihat barang sudah rapi dikemas dan mencari apa yang belum terjangkau namun ternyata nihil. “Kau merapikan semua? Kenapa tak bilang padaku? Aku bisa membantumu.”Dengan tegas wanita itu menggelengkan kepalanya. “Tak perlu, tubuhku sudah segar. Aku juga terlalu lama terbaring di ranjang itu. Jadi inilah yang harus kulakukan untuk melemaskan otot dan menggerakkan sendi-sendi tulang agar tak kaku.”“Apa aku sudah boleh meinggalkan ruangan ini sekarang? Karena semua sudah beres.” Valerie bertanya untuk memastikan pada Victor yang masih menatapnya dengan tatapan tak percaya.“Victor? Apa aku s

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 93

    Hari-hari makin jadi menyenangkan. Tak lagi seperti biasa, kehidupan menjadi lebih lengkap semenjak hari itu. Ya, hari di mana pria ini kalut dan gelisah karena ia pikir akan kehilangan apa yang belum pernah ia dapatkan.Jelasnya, Lian takut akan kehilangan Anastasia yang belum pernah ia dapatkan seutuhnya. Ia tak akan sanggup menjalani hidup yang pernah dijalani Alejandro sebelum bertemu dengan Zevanya kembali. Bagaimana ia akan semampu dan seberani itu.Maka dari itu beruntung Alejandro membantunya saat itu untuk mendapatkan wanita yang ia cintai sebelum ia kehilangannya.“Aku sudah sampai kantor. Kau sudah bangun?” tanya Lian yang menempelkan benda pipih pada telinganya. Berjalan menyusuri koridor dengan senyum khas orang kasmaran pada umumnya.“Aku baru saja bangun saat kau telpon,” suara wanita dibalik benda pipih yang Lian pegang itu terdengar tertawa kecil.“Wah, apa tidurmu senyenyak itu? Apa tidurmu seperti kerbau?” ejek Lian. Jika dengan Anastasia memang pria ini suka sekali

  • RAHIM GADIS SEWAAN   Bab 92

    Alejandro heran karena hampir setiap telpon selalu dia yang mematikan duluan. Namun kali ini berbeda.“Kenaa dia menutup telpon? Padahal aku belum selesai bicara. Dasar anak tak punya adab.” Gerutu Alejandro yang masih memandangi ponselnya heran.Zevanya yang melihat suaminya agi-pagi buta begini sudah marah-marah tak jelas pada ponselnya langsung segera menghampiri. Wanita itu masih berbalut bathrobe habis mandi.“Kenapa pagi-pagi begini kenapa sudah marah-marah? Hm?” tanya Zevanya yang langsung duduk dipangkuan sang suami.Alejandro memeluk pinggang ramping sang istri. “Aku telpon Victor. sudah beberapa hari dia tak menampakkan batang hidungnya. Makanya tadi sambil menunggumu mandi aku video call dia. Ternyata dia ada di rumah sakit bersama wanita.” Jelas Alejandro sambil menatap wajah cantik Zevanya.“Victor sakit? Kenapa kau malah marah? Harusnya kita jenguk dia. Ayo siap-siap,” Zevanya yang tak mendengar kelanjutan cerita suaminya un langsung beranjak dari pangkuan Alejandro. Kem

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status