Share

PERTOLONGAN NANA

Author: Arayan_Xander
last update Huling Na-update: 2021-11-10 10:37:25

Sementara Nerisha dan Natasha sibuk dengan misi mereka, di sisi yang berbeda. Orion yang tengah berjalan sendiri selepas berbelanja di toko serbaguna, tiba-tiba dihadang oleh dua pria yang usianya lebih dewasa dari dirinya sendiri.

Orion didorong ke sebuah gang sempit, yang diapit dua gedung bertingkat. Tidak ada yang bisa Orion lakukan, dia pasrah karena pastinya tidak ada satupun orang yang akan menolongnya. 

"Hei, bocah! Berikan kami uang, atau kau tidak akan bisa keluar dari gang ini!" hadang keduanya pada Orion yang lugu itu.

"Maaf, Kak. Tapi saya tidak memiliki uang. Uang saya sudah habis untuk berbelanja," jelas Orion begitu ketakutan.

Orion yang bertubuh tinggi itu merasa kecil ketika berhadapan dengan orang-orang yang ternyata tubuhnya lebih besar darinya.

"Apa katamu? Lalu, apa yang kau sembunyikan di dalam saku celanamu itu?"

 Salah seorang dari mereka melihat Orion yang dengan sengaja menyembunyikan uang kembalian belanjanya ke dalam saku celana.

"Astaga, kenapa kamu pelit sekali." Temannya yang lain menarik paksa tangan Orion, dia juga mengambil semua uang kembalian itu dari Orion yang malang.

"Kak, jangan ambil uangnya. Nanti Ibuku marah, jika uangnya tidak ada." Orion memohon sangat agar kedua pria kekar itu tak mengambil uangnya, yang memang hanya tersisa untuk saku jajannya di sekolah besok.

"Hahaha…." 

Sedangkan mereka tanpa bersalah malah tertawa ria diatas penderitaan Orion, yang hanya memiliki uang pas-pasan itu.

Orion bersedih. Dia terpuruk dan merenung di sudut dinding yang dingin itu. Dapat dipastikan setelah ini dia tidak memiliki uang saku untuk sekolahnya nanti.

Hahahaha… Sementara mereka tengah lengah dan asyik tertawa, Orion berpikir untuk melarikan diri dari tempat tersebut.

Orion merangkak dengan merundukan tubuhnya, sembari membawa keranjang belanjanya. "Hei, ingin kemana kamu, bocah!" Namun, tampaknya Orion tidak bisa lepas begitu saja.

"Ada apa lagi, Kak? Bukankah saya sudah memberikan semua uang saya pada kakak, itu tandanya saya bisa pergi bukan?" 

Orion mengatakannya dengan terbatah-batah, serta di bawah tekanan yang berat. Orion begitu ketakutan. Dia terlihat beberapa kali menelan salivanya karena takut-takut dilukai oleh mereka.

"Tentunya, kau belum diperbolehkan untuk lewat, Saudaraku."

 Pria bertubuh kekar dan memakai kaos oblong itu mengatakannya begitu manis, dan membuat Orion semakin tertekan. Bahkan Orion sampai duduk tersungkur karena takut diapa-apain oleh kedua pria bertubuh kekar ini.

"Berikan semua ini pada kami!"

Sedangkan yang satu lagi merebut paksa keranjang milik Orion, yang memang berisi bahan-bahan pokok. Seperti sayur-mayur, beraneka ragam jenis buah dan peralatan mandi yang biasa dipakai sehari-hari.

"Jangan ambil keranjangku, Kak. Itu barang belanja untuk satu bulan kedepan, Kak. Jika Kakak mengambilnya, aku dan Ibuku akan makan apa nantinya."

Orion memohon belas kasih dari mereka, setidaknya jangan ambil semuanya.

"Itu urusanmu! Kau mau makan atau tidak, itu bukan tanggung jawab kami… Hahaha!"

Tentunya mereka tidak memperdulikannya. Orion hidup atau tidak, atau Orion makan atau tidak, mereka sedikitpun tidak memikirkan itu.

Orion sendiri putus asa. Dia menahan air matanya untuk tidak menangis. Andai dia bisa ilmu bela diri, mungkin dia tidak akan diperlakukan tidak adil seperti ini. Jika saja dia lebih kuat, Orion ingin melawan mereka. Namun, kenyataannya dia hanya pria kecil yang lemah.

Orion hanya duduk dan mendengarkan, bagaimana mereka tertawa begitu riang.

"Hei kalian! Pria pemalas!" Seseorang telah datang. Dia berteriak begitu keras dari ujung gang ini.

Merasa ada yang datang sebagai pahlawan, para pria ini segera berbalik badan dan melihat siapa yang sudah berkata demikian.

"Oh, ada seorang gadis manis rupanya," kata pria yang berbaju biru dengan kaos lengan pendek.

"Kamu mau apa, Sayang?" tanya manis pria yang lainnya.

Terhadap seorang wanita mereka menunjukan sikap baiknya, sedangkan kepada Orion mereka malah memerasnya.

"Aku datang untuk dia!" tegas gadis yang mewarnai rambutnya dengan warna merah itu.

Tentu dia pasti garang, jika warna rambutnya adalah merah?

"Hahaha, apa katamu, Sayang? Kamu datang untuk pria payah ini? Kenapa tidak kepadaku saja. Aku bisa berbuat lebih, dari pria payah seperti dia itu!"

"Cih… Kalian lebih menjijikan dari seekor hewan. Sikap kalian hanya mencerminkan diri kalian yang malas. Sedangkan tubuh kalian yang besar itu, hanya sebuah pajangan saja yaang sebenarnya terlihat, kalian hanya dua pria payah yang tidak bisa apa-apa."

Gadis yang bernama Nana ini memang terkenal sebagai gadis pemberani. Dia tidak takut untuk berkata sejujurnya, jika memang dia benar.

"Apa katamu? Dasar, wanita sombong!"

Keranjang milik Orion dilempar begitu saja ke jalanan, dan membuat beberapa barangnya menjadi hancur.

Kedua pria ini tersulut emosi karena ucapan Nana tadi. Mereka merasa direndahkan oleh seorang wanita, yang sebenarnya itu lemah.

Mereka dengan menunjukan wajah sangar, mencoba mendatangi Nana yang berdiri sendiri di ujung gang ini.

Namun, sebelum keduanya sampai pada Nana, tiba-tiba saja Fredy dan Andri (Sebut saja nama kedua pria itu) dihadang oleh Bodyguard milik Nana.

Ada tiga orang Bodyguard yang siap melindungi Nana dari tangan-tangan kotor Fredy dan Andri.

"Kalian!" 

Suara Bodyguard-nya begitu garang, berat dan seram. Mereka yang memakai kaca mata hitam dan pakaian yang serba hitam itu membuat nyali Fredy dan Andri menghilang.

Fredi dan Andri yang semula bermulut besar itu, tiba-tiba menjadi seorang bayi. Mereka tidak bisa berkutik, apa lagi pasang badan untuk melukai Nana.

"Bawa keduanya ke kantor Polisi. Masukan mereka ke jeruji besi, agar tidak ada lagi pejalan kaki yang mereka peras," perintah Nana dengan tegas.

Kata-katanya langsung dituruti oleh para Bodyguard-nya. "Siap, Nona muda!"

Ketiganya secara bersama-sama segera mengangkat tubuh Fredy dan Andri itu. Begitu ringan seperti membawa sebuah bantal.

"Jangan bawa kami ke kantor Polisi, Nona. Kami minta maaf jika sudah mengganggu anak itu. Kami tidak bersalah… Kami hanya sedang butuh uang dan makan saja… Kami berjanji tidak akan mengganggu orang lagi…."

"Benar, Nona. Kami berjanji akan menyudahi ini, dan menjadi anak baik. Tidak lagi mengganggu orang lain dan mengambil uang mereka. Akan tetapi, lepaskan kami, Nona. Kami tidak mau masuk penjara."

Fredy dan Andri memohon untuk dilepaskan. Mereka sama-sama tidak mau masuk penjara.

"Sudah. Bawa saja mereka ke kantor Polisi. Biarkan pihak berwajib yang akan menghukum mereka!"

Nana tidak peduli permohonan itu. Dia maunya para pria pemalas ini sadar, dan mendapatkan hukuman yang sepatutnya mereka terima.

"Baik, Nona muda."

Tanpa basa basi lagi, ketiga Bodyguard Nana segera pergi dari tempat kejadian tersebut. Biarpun Fredo dan Andri terus menjerit minta dibebaskan, tetapi tetap saja Nana tidak mau mendengarkan itu. Sebaliknya, Nana segera berlari menuju Orion yang ada di sana.

"Orion!" Nana berteriak sambil berlari. Sedangkan Orion yang duduk tersungkur itu, mencoba untuk berdiri kembali.

Dia tampak bersedih, ketika membereskan beberapa barang-barangnya yang hancur.

"Kamu tidak apa-apa, bukan?" tanya Nana saat membantu Orion merapikan sayur-mayur yang berserakan di jalan itu.

"Iya, aku tidak apa-apa. Terima kasih karena sudah datang membantuku," ungkap Orion teriring dengan sedikit senyuman.

Orion terlihat begitu murung, dan ini bukanlah dirinya yang seperti biasanya.

Nana menatapnya begitu sedih. "Apa barang-barangmu hancur semuanya, Orion?"

"Iya. Semuanya tidak lagi bisa dipakai. Ibu pasti bersedih jika tahu semua barangnya hancur." Dia mengatakannya dengan sendu.

Orion tidak bisa membayangkan betapa Ibunya akan kecewa saat tahu barang-barang yang dibeli untuk persiapan satu bulan itu hancur. Pastinya, dia akan bersedih jika tahu ini.

Hal demikian yang membuat Orion menekuk wajah tampannya.

"Kamu tenang saja, Orion. Aku akan bantu kamu. Sebaiknya kita kembali berbelanja ke toko serba guna itu. Di sana kamu bisa membeli barang-barang yang kamu butuhkan."

Nana mengusulkan hal tersebut, dan sontak membuat Orion tertegun.

"Tidak, Nana. Terima kasih atas tawaranmu itu. Tapi aku tidak mau merepotkanmu. Itu adalah uangmu, nanti aku tidak bisa membalasnya lagi. Aku tidak ingin berhutang kepadamu."

Pertama Orion menolak tawaran Nana, namun gadis yang suka berganti warna rambut itu tidak akan mudah menerima penolakan.

"Ah, kamu tidak usah memikirkan itu. Aku membanmu hanya demi Ibumu saja. Lagipula aku ikhlas melakukan ini."

Nana nekat, dia dengan paksa menarik tangan Orion untuk pergi dari gang sempit tersebut.

"Kamu ingin membawaku kemana?" Orion bertanya, sembari mengikuti kemana Nana ingin membawanya.

"Tentunya toko serbaguna. Kali ini kamu harus berbelanja semuanya. Aku yang akan membayarnya nanti."

Nana tersenyum. Seperti biasa, Nana selalu hadir ketika Orion sedang kesulitan. Keduanya pergi menuju toko serbaguna yang biasa Orion datangi untuk berbelanja. 

Orion memang sudah lama mengenal Nana. Bahkan mereka satu kelas dan sekolah pula. 

Nana terkenal sebagai anak orang kaya. Ayahnya adalah pemilik Yayasan sekolah yang Orion dan Nana tempati.

Jika memang Nana satu kelas dengan Orion berarti Nana juga mengenal Nerisha. Secara Nerisha dan Orion itu satu kelas.

Tentu mereka saling mengenal. Namun Nana dan Nerishai tak pernah akur. Mereka selalu bersaing satu sama lain.

Persaingan seperti apa? Apa mungkin demi mendapatkan Orion?

Kaugnay na kabanata

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   JEJAK BINTANG TERLIHAT

    Dari sudut lain, masih dihari yang sama. Nerisha dan Natasha masih berjuang untuk memecahkan satu persatu petunjuk dari misi mereka kali ini.Keduanya pergi bersama-sama ke sebuah gedung yang kemarin menjadi tempat diselenggarakannya konser besar dari TCN 721."Di mana kau bertemu dengan dia?"Natasha meminta Nerisha untuk mengingat kapan dan di mana dia berpapasan dengan gadis yang menjadi petunjuk kali ini.Dengan mengingat-ingat, Nerisha mencoba mengulang bagaimana kemarin dia bertemu dengan Bintang Kejora."Kemarin aku datang dari pintu barat itu, lalu aku sibuk bermain ponsel dan tentunya dengan barang-barang yang aku bawa membuatku sulit untuk melihat," ujar Nerisha menjelaskan kronologi kejadian beberapa saat lalu.

    Huling Na-update : 2021-11-10
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   JAKET HITAM

    Keesokan harinya. Nerisha kembali sibuk dengan aktivitas sehari-harinya yaitu sekolah.Namun, ada yang berbeda dengan Nerisha hari ini. Di dalam kelasnya, gadis yang memang tidak suka bergaul itu tampak murung di tempat duduknya.Nerisha terlihat sedang banyak pikiran. Entah apa yang tengah mengganggu gadis berseragam SMA itu, sepertinya dia masih memikirkan kejadian kemarin.Tentu, waktu di mana foto Bintang, gadis yang menjadi misteri dalam kasus ini tiba-tiba bersinar ketika dia dan kakaknya hendak pulang.****Kemarin, di salah satu gang sempit yang terletak di sekitaran Distrik B04. Tanpa diketahui keduanya tiba-tiba

    Huling Na-update : 2021-11-10
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   BULAN

    "Hei tunggu!"Natasha memanggil gadis yang hendak pergi jauh itu, sontak dia berjaket hitam menghentikan langkahnya, bersamaan dengan itu dia mengerutkan keningnya dan berbalik badan menatap Natasha serta Nerisha secara bersama-sama."Apa kau mengenal Bintang?" tanya Natasha diawal kalimatnya. Pertanyaan yang sempat Natasha utarakan beberapa saat lalu.Gadis berjaket hitam itu belum memberikan respon yang berarti apa-apa. Di waktu bersamaan dia membuka penutup kepalanya, menunjukan wajah asli di depan Nerisha dan Natasha secara langsung."Bintang?" Sebut serentak keduanya, sesaat setelah mendapati rupa gadis itu yang begitu mirip dengan Bintang. Meski sempat melihatnya tadi. Namun, Nerisha serta Natasha tidak bisa menutupi keterkejutannya.Tidak, itu memang Bintang, pikir keduanya yang membuka mulut lebar-lebar. Namun, tidak banyak kata yang dapat keluar."Lihat Kak, w

    Huling Na-update : 2021-11-12
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   BINTANG

    "Saat itu …."Bulan mulai membuka suara, menceritakan satu demi satu kejadian malam itu saat dia bersama dengan Bintang."Bulan! Ayo kita pulang!" teriak Bintang kala itu, sambil membawa tiket konser di tanganya.Bintang datang dengan terburu-buru sembari membawa tiket konsernya. Dia datang dari kejauhan dengan cara berlari. Hal itu sontak membuat Bulan yang tengah menunggu menjadi bertanya-tanya."Ada apa kakak? Kenapa kita harus pulang? Bukankah konsernya akan segera dimulai?" Bulan pun bertanya demikian saat itu juga kepada Bintang.Bintang menaikkan satu alisnya, mulutnya terbuka. Akan tetapi, tidak ada kata yang terucap darinya. Bintang sulit menyusun kata-katanya."Ketika itu aku bertanya padanya, kenapa kami harus p

    Huling Na-update : 2021-11-17
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   DISTRIK D12

    Dari kisah yang diutarakan Bulan ketika pertemuan kemarin, membuat Nerisha tak berhenti memikirkannya. Bahkan saat sedang belajar, gadis yang masih duduk di bangku sekolah itu masih memikirkan bagaimana nasib Bintang yang jauh dan tanpa kabar rimbanya?Sampai sekarang dia dan Natasha belum dapat menemukan di mana keberadaan Bintang? Mereka hanya tahu, penculik itu mengatakan "Konstruksi Pembagunan" tetapi di mana itu?Negera ini luas dan letak kotanya juga begitu beragam, berarti ada banyak "Konstruksi Pembangunan" yang tersebar di setiap penjuru kotanya. Pertanyaannya Konstruksi Pembangunan yang mana?Hal itu terus mengganggu pikiran Nerisha. Sampai gadis yang memiliki IQ tinggi itu tidak dapat fokus di sekolahnya, hanya karena keberadaan Bintang yang belum diketahui secara pasti."Nerisha!" Orion datang untuk menegurnya. Pemuda yang sedari tadi memperhatikan Nerisha merasa ada hal aneh pada gadis itu

    Huling Na-update : 2021-11-17
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   BERHASIL SELAMAT

    Dua gadis manis dengan penuh harapan mencoba menelusuri setiap jalan yang ada di tempat konstruksi pembangunan tersebut. Tanpa peduli Bintang ada atau tidak keduanya tidak menyerah begitu saja, meski waktu terus berlalu dengan cepat."Bintang! Di mana kamu? Jika kamu mendengar suara ini, tolong beri isyarat pada kami!""Bintang! Aku tahu jika kamu ada di sini, tapi aku mohon tunjukan dirimu, Bintang!"Natasha dan Nerisha bergantian memanggil Bintang yang entah di mana keberadaannya? Tanpa terasa sudah hampir satu jam keduanya menghabiskan waktu untuk menjelajah area tersebut dan belum menemukan hasilnyaSementara keduanya sedang kebingungan mencari keberadaan Bintang yang kemungkinan besar tidak ada di sana. Namun, nyatanya memercayai firasat tidak buruk kemungkinan ada benarnya juga.Benar sekali, yang Nerisha rasakan tidak seutuhnya salah. Bintang memang ditahan di tempat Konstruksi ini. Mengapa juga Nerisha

    Huling Na-update : 2021-11-18
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   PENGEJARAN

    ! Ha! Ha!Seorang remaja putri berseragam SMA dan berlapis switer merah muda tampak tengah berlari di antara lorong-lorong sekolah yang gelap dan sunyi.Terlihat jelas wajah gadis memakai rompi sekolah itu yang begitu pucat dan ketakutan. Sesekali dia melihat ke belakang untuk memastikan apa orang aneh yang sama sekali tidak dikenalnya masih mengejar atau tidak di belakang."Ingin lari kemana, kau! Jangan coba-coba lari dariku, anak manis!"Suara itu terdengar begitu mengerikan di telinga ditambah dengan keadaan sekitar yang gelap gulita menambah kesan seram dan menakutkan bagi remaja cantik itu. Serta membuatnya kian frustasi karena harus terus berlari tanpa henti."Tolong, siapapun! Tolong selamatkan diriku dari dia! Orang itu ingin membunuhku, tolong!"Sekuat

    Huling Na-update : 2021-11-19
  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   MIMPI

    "Tidak!"Nerisha berteriak dengan keras, wajahnya pucat pasif dan keringat bercucur deras membasalah seluruh tubuh. Napasnya terengah-engah. Dia baru saja terbangun dari mimpi buruk yang seolah nyata."Apa yang sedang terjadi tadi, yang aku lihat dalam mimpiku itu? Siapa gadis itu dan seseorang yang memakai topeng di sana? Mengapa dia membawa pisau dan gunting, untuk apa itu semua? Lalu, gadis itu ….""Kejadian seperti apa, yang aku lihat di dalam mimpi? Sebenarnya siapa gadis itu? Mengapa dia dan orang itu bisa hadir dalam mimpiku dalam waktu yang bersamaan? Dengan alasan apa seseorang ingin melukai gadis itu?"Nerisha meraih gelas berisi air yang ada di atas nakas, meneguknya sampai tak tersisa. Dia berusaha menjernihkan pikirannya yang kacau akibat mimpi yang tak pernah terjadi sebelumnya."Nerisha, apa kamu sudah bangun?"Ketika Nerisha yang masih berpikir. Natasha datang dari ruangan lain, membuka

    Huling Na-update : 2021-11-21

Pinakabagong kabanata

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   GEMPAR

    Berlanjut.Ruangan Sains-nya berhasil dibuka. Saat itu juga terdengar suara Nerisha yang menjerit. Hingga semua orang menjadi panik. Mereka berbondong-bondong untuk masuk, termasuk Orion yang berlari terlebih dahulu ke dalam."Nerisha!"Orion tiba terlebih dahulu. Betapa terkejutnya dia ketika melihat Nerisha duduk tersungkur di sana."Nerisha, kamu baik-baik saja?"Dia mendekap Nerisha yang tampak syok. Bagaimana dia tidak lemas? Di depan matanya terlihat seseorang yang tergeletak di atas lantai, dengan tubuhnya yang tengkurap disertai cairan berwarna merah yang tercecer di mana-mana."Ada apa? Mengapa kamu berteriak?" Guru Sains itu akhirnya tiba, belum sempat berkata lebih jauh dia sudah dikejutkan dengan sesosok tubuh yang tengkurap."Astaga, ada mayat. Bagaimana bisa terdapat mayat di ruangan ini?"Dia sama ikut terkejutnya dengan Nerisha yang sudah lebih dahulu

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   JEPITAN RAMBUT

    "Permisi. Permisi!"Nerisha menarik tangan Orion sampai keduanya hadir di tengah-tengah keributan yang ada.Gadis bertubuh mungil itu berdesakan dengan murid yang masih memadati area tersebut, kendati Nerisha tidak menyerah begitu saja dia tetap berjalan apa pun yang terjadi, sebelum akhirnya beberapa murid memberikan sedikit jalan pada gadis itu.Orion pun mengikutinya di belakang seperti bayi. Beberapa murid melihat kejadian tersebut dan berpikir bahwa terjalin suatu hubungan antara Nerisha dengan Orion. Namun, gadis itu menegaskan tidak ada hubungannya menarik tangan dengan perasaan, yang menurut sebagian orang mungkin bergejolak di dalam dada.Nana yang berada tidak jauh seketika mengepalkan kedua tangannya sambil membulatkan mata, meremas seragam sekolahnya sampai seseorang menegurnya."Kau cemburu dengan mereka?"Nana membalikan badan seketika itu juga aura kemarahannya terpancar jelas dari sorot mata. Murid yang tanpa seng

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   TERKUNCI

    Sepuluh menit berselang, akhirnya Nerisha dan Orion berkumpul dengan murid lainnya. Nerisha mengerutkan dahinya saat mendapati ruangan Sains nyatanya terkunci.Guru yang bertugas berusaha menarik rantai yang melilit di daun pintu. Namun, rantai itu terpasang sebuah gembok yang sejak tadi tidak dapat dibuka. Orion ikut bertanya-tanya, bagaimanapun ruangan ini sudah lama tidak terpakai, tetapi gembok yang terpasang terlihat masih baru, seolah ada yang telah membukanya."Bagaimana, Pak? Apa bisa terbuka?" Salah satu murid bertanya sementara itu pria yang menjadi pengawas mereka berusaha untuk membuka gembok tersebut dengan segala cara. Nyatanya kunci yang dia bawa tidak cocok dengan gembok tersebut."Aku sedang berusaha. Kalian semua harap tenang. Jangan ada yang membuat keributan."Ada sekitar sepuluh anak kunci yang ada di tangannya. Namun, dari keseluruhan kunci yang ada, tidak ada yang berhasil melepaskan gembok itu dari sana.Nerisha yang b

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   KESAL

    Setelah diberi penjelasan serta pengertian pada akhirnya seluruh murid mau untuk belajar di ruang Sains seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kendatipun ada dari mereka yang merasa tidak nyaman.Para murid pun keluar dari kelas satu persatu, tanpa terkecuali Nerisha dan Nana, meskipun menjadi teman satu kelas. Akan tetapi, Nana kerap kali menyusahkan Nerisha tanpa alasan jelas. Termasuk yang terjadi sekarang.Nana, mendadak menghentikan langkahnya dan menghadang Nerisha di depannya."Hey, kamu! Gadis tidak tahu diri!"Nana menarik tangan Nerisha dengan kasar, mendorongnya cepat ke sisi tembok sontak membuat Nerisha membulatkan matanya."Nana!"Nerisha yang sedari tadi diam saja mendadak mengeluarkan suaranya, merasa kesal atas tindakan Nana yang sangat tidak sopan."Iya, memang kenapa jika aku membentakmu? Apa kamu ingin

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   RENCANA

    Nerisha menyantap hidangan sarapan dengan lahap, sampai tidak ada satu butir nasi yang tersisa di piringnya. Dia menghapus noda makanan yang menempel di bagian tepi bibir dengan selembar tisu, setelah itu Nerisha meraih ransel yang ada di belakang kursi.Gadis berseragam SMA di salah satu sekolah elit itu berpamitan dengan kedua orang tuanya dan Natasha melakukan hal yang sama dengan adiknya.Natasha segera masuk mobil dan disusul Nerisha yang langsung duduk di tempatnya. Mesin mobil dinyalakan dan Natasha lah yang mengendalikan mobil tersebut.Perjalanan menuju sekolah Nerisha memakan waktu sekitar 30 menit dengan kondisi jalan raya yang tidak macet.***"Dah, Kakak. Hati-hati di jalan, jangan mengebut," pesan Nerisha yang telah turun dari mobil."Baiklah. Kau juga, jaga dirimu baik-baik. Beritahu Kakak andai terjadi sesuatu. Mengerti?"Dari balik jendela mobil, Natasha melambaikan tangan dan hal sama dilakukan Nerisha.

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   MIMPI

    "Tidak!"Nerisha berteriak dengan keras, wajahnya pucat pasif dan keringat bercucur deras membasalah seluruh tubuh. Napasnya terengah-engah. Dia baru saja terbangun dari mimpi buruk yang seolah nyata."Apa yang sedang terjadi tadi, yang aku lihat dalam mimpiku itu? Siapa gadis itu dan seseorang yang memakai topeng di sana? Mengapa dia membawa pisau dan gunting, untuk apa itu semua? Lalu, gadis itu ….""Kejadian seperti apa, yang aku lihat di dalam mimpi? Sebenarnya siapa gadis itu? Mengapa dia dan orang itu bisa hadir dalam mimpiku dalam waktu yang bersamaan? Dengan alasan apa seseorang ingin melukai gadis itu?"Nerisha meraih gelas berisi air yang ada di atas nakas, meneguknya sampai tak tersisa. Dia berusaha menjernihkan pikirannya yang kacau akibat mimpi yang tak pernah terjadi sebelumnya."Nerisha, apa kamu sudah bangun?"Ketika Nerisha yang masih berpikir. Natasha datang dari ruangan lain, membuka

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   PENGEJARAN

    ! Ha! Ha!Seorang remaja putri berseragam SMA dan berlapis switer merah muda tampak tengah berlari di antara lorong-lorong sekolah yang gelap dan sunyi.Terlihat jelas wajah gadis memakai rompi sekolah itu yang begitu pucat dan ketakutan. Sesekali dia melihat ke belakang untuk memastikan apa orang aneh yang sama sekali tidak dikenalnya masih mengejar atau tidak di belakang."Ingin lari kemana, kau! Jangan coba-coba lari dariku, anak manis!"Suara itu terdengar begitu mengerikan di telinga ditambah dengan keadaan sekitar yang gelap gulita menambah kesan seram dan menakutkan bagi remaja cantik itu. Serta membuatnya kian frustasi karena harus terus berlari tanpa henti."Tolong, siapapun! Tolong selamatkan diriku dari dia! Orang itu ingin membunuhku, tolong!"Sekuat

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   BERHASIL SELAMAT

    Dua gadis manis dengan penuh harapan mencoba menelusuri setiap jalan yang ada di tempat konstruksi pembangunan tersebut. Tanpa peduli Bintang ada atau tidak keduanya tidak menyerah begitu saja, meski waktu terus berlalu dengan cepat."Bintang! Di mana kamu? Jika kamu mendengar suara ini, tolong beri isyarat pada kami!""Bintang! Aku tahu jika kamu ada di sini, tapi aku mohon tunjukan dirimu, Bintang!"Natasha dan Nerisha bergantian memanggil Bintang yang entah di mana keberadaannya? Tanpa terasa sudah hampir satu jam keduanya menghabiskan waktu untuk menjelajah area tersebut dan belum menemukan hasilnyaSementara keduanya sedang kebingungan mencari keberadaan Bintang yang kemungkinan besar tidak ada di sana. Namun, nyatanya memercayai firasat tidak buruk kemungkinan ada benarnya juga.Benar sekali, yang Nerisha rasakan tidak seutuhnya salah. Bintang memang ditahan di tempat Konstruksi ini. Mengapa juga Nerisha

  • RAHASIA MASA LALU DAN SEKARANG   DISTRIK D12

    Dari kisah yang diutarakan Bulan ketika pertemuan kemarin, membuat Nerisha tak berhenti memikirkannya. Bahkan saat sedang belajar, gadis yang masih duduk di bangku sekolah itu masih memikirkan bagaimana nasib Bintang yang jauh dan tanpa kabar rimbanya?Sampai sekarang dia dan Natasha belum dapat menemukan di mana keberadaan Bintang? Mereka hanya tahu, penculik itu mengatakan "Konstruksi Pembagunan" tetapi di mana itu?Negera ini luas dan letak kotanya juga begitu beragam, berarti ada banyak "Konstruksi Pembangunan" yang tersebar di setiap penjuru kotanya. Pertanyaannya Konstruksi Pembangunan yang mana?Hal itu terus mengganggu pikiran Nerisha. Sampai gadis yang memiliki IQ tinggi itu tidak dapat fokus di sekolahnya, hanya karena keberadaan Bintang yang belum diketahui secara pasti."Nerisha!" Orion datang untuk menegurnya. Pemuda yang sedari tadi memperhatikan Nerisha merasa ada hal aneh pada gadis itu

DMCA.com Protection Status