Lou Ouyang mendekati jasad gurunya. Dia terlihat sangat sedih. Liu Heng menghampiri Lou Ouyang. Dia memegang tangan Lou Ouyang dengan lembut. Dia mengepalkan kedua tangannya dan berdoa untuk guru dari Lou Ouyang. Setelah itu Liu Heng memeluk Lou Ouyang. Barulah saat itu Lou Ouyang menangis sejadi-jadinya. Dia sangat sedih. Liu Heng menemani Lou Ouyang di sana. Dia akan selalu berada di sisi Lou Ouyang apapun yang terjadi. Liu Heng sudah berjanji kepada Langit kalau dia akan melakukan itu. "Terima kasih," ucap Lou Ouyang.Liu Heng tersenyum. "Iya," jawab Liu Heng.***Semua yang ada di sana tewas. Yang masih hidup di sana hanya Liu Heng, Lou Ouyang dan Bai Ze yang melarikan diri. Sisanya mereka semua terbunuh termasuk prajurit yang dibawa oleh Bai Ze. Rumah di sekte Teratai Es semuanya hancur. Hujan es runcing tadi sangat mengerikan. Setiap detiknya mereka dihujani oleh belasan atau bahkan puluhan es runcing. Dan lagi itu di semua tempat di sana. Mau menghindar pun hampir mustahil.
Xie Xie adalah teman masa kecil Liu Heng. Saat Liu Heng dibully di desanya karena dia yang tidak bisa berkultivasi. Xie Xie selalu berdiri paling depan untuk melindungi Liu Heng. Xie Xie juga alasan kenapa Liu Heng ingin berlatih bela diri meski dia tidak bisa berkultivasi. Setiap hari Liu Heng selalu mengasah dirinya."Aku harus menjadi kuat."Dia punya tekad untuk melindungi Xie Xie. Setelah dia semakin kuat, Liu Heng bisa melawan dan Xie Xie tidak perlu melindungi dirinya lagi. Sekarang Liu Heng yang akan melindungi Xie Xie. Keduanya sangat dekat. Xie Xie adalah satu-satunya anak sebaya Liu Heng yang mau berteman dengan Liu Heng. Dia tidak pernah menghina Liu Heng sekali pun. Marah pun tidak pernah. "Aku tahu kalau aku tidak bisa dimaafkan, tetapi satu hal yang pasti. Aku juga mencintaimu," ucap Liu Heng. Xie Xie memeluk balik Liu Heng. Dia merasa senang, tetapi di sisi lain dia juga masih marah dan benci kepada Liu Heng yang telah membunuh gurunya. Xie Xie memegang pedangnya lag
Ada begitu banyak orang yang bergabung dengan suku Binatang Buas. Awalnya mereka semua dibiarkan berada di luar tembok buatan pasukan Naga. Liu Heng merasa kalau membiarkan mereka semua diluar, itu berbahaya. Kalau berada di dalam tembok besar, mereka akan lebih aman. Dengan begitu, mereka mulai membangun beberapa pemukiman di sana. Pasukan naga membantu pembangunan. Jumlah mereka yang banyak, itu membuat mereka terbantu. Orang-orang baru, terkagum-kagum melihat ribuan patung bergerak dengan sendirinya. Setelah tahu kalau patung itu adalah milik Liu Heng. Itu membuat mereka semakin terkagum. Mereka mulai menghormati Liu Heng dengan segala yang dia miliki. "Coba saja waktu itu kau melakukan apa yang guru katakan. Sekarang kau sudah dekat dengan pemuda paling berpangaruh di dunia," keluh Zhang Zu. "Siapa yang mengira kalau dia bisa menjadi sebesar ini?" "Sejak melihat kelicikannya dan cara dia berhasil menyelesaikan tantanganku. Aku sudah yakin kalau dia akan menjadi orang yang sa
Para hewan roh sudah mulai siap melakukan serangan. Sudah lebih dari setengah sekte di dunia itu yang dikalahkan oleh mereka. Sekarang yang masih bertahan hanya beberapa sekte saja dan mereka membentu 2 aliansi yang berbeda. Satu berada di utara dan satu lagi ada di selatan. Di utara adalah Liu Heng dan sekutunya. Sedangkan, di Selatan adalah gabungan dari sekte Pukulan Budha, sekte Bayangan HItam, sekte Gunung Buah Persik dan sekte Pulau Es Selatan. Markas aliansi dari 4 sekte itu adalah sekte Pulau Es Selatan. Itu adalah tempat terakhir yang akan menjadi pertahanan mereka. Mereka sudah mendengar kabar tentang pasukan aliansi yang dibuat oleh Liu Heng, tetapi mereka berada di lokasi yang berseberangan. Sulit untuk kedua balah pihak untuk saling bekerja sama kecuali melalui seorang utusan yang terus saja mereka kirimkan. "Apa kita harus menjemput mereka?" tanya Fu Shi."Kita tidak akan bisa melakukan itu. Yang ada di tengah jalan kita dicegat dan berakhir terbunuh. Bagaimana pun ki
"Bagaimana kalau kita berdamai saja?" tawar Bai Linjue. Xie Xie menyipitkan matanya. "Kau yang memulai semua ini dan kau juga yang ingin menyelesaikan ini. Aku rasa aku mulai membanci diriku," keluh Xie Xie. Bai Linjue menggaruk kepalanya. "Hehe, saat itu aku kira ini akan menyenangkan, tetapi ini malah membuat kita dijauhi oleh Liu Heng. Aku merasa ini bukan ide yang bagus. Lebih baik kita bersikap normal saja dan mulai berbagai." Usulan yang agak kurang menyenangkan. Tidak ada wanita yang ingin berbagi sama sekali. Xie Xie juga begitu, dia sangat mencintai Liu Heng karena itu dia ingin Liu Heng menjadi milliknya. Ini bukan tentang egois, tetapi memang naluriah wanita memang begini. Lou Ouyang juga sependapat dengan Xie Xie. "Apa kita tidak mau melakukan ini lagi?" Xie Xie dan Bai Linjue menggeleng. Mereka tidak akan ingin seperi ini. Kesempatan mereka bersama Liu Heng sangat kecil. Bahkan hampir tidak ada. Setelah mereka berpikir lagi, akhirnya keduanya setuju untuk tidak salin
“Liu Heng, kau akan pergi ke desa untuk ikut dalam seleksi untuk menjadi cultivator. Kau harus ikut!” ucap Kakeknya dengan tegas. Dia ingin cucu satu-satunya menjadi seorang cultivator. Itu adalah sesuatu kebanggaan bagi semua orang, tetapi bukan itu alasan utamanya.“Tetapi kakek, aku tidak bisa berkultivasi. Kekek tahu sendiri kalau dantian ku itu cacat. Aku tidak bisa mengelola energi qi yang berarti aku tidak akan bisa menjadi cultivator. Aku lebih di sini dan mengurus kakek saja,” ungkap Liu Heng.Liu Heng dan Kakeknya—Lin Jie—tinggal di hutan yang tidak jauh dari desa Kàojìn. Mereka hanya tinggal berdua saja tanpa ada orang lain. Liu Heng bukan cucuk kandung Lin Jie. Pada saat itu dia menemukan seorang wanita yang berlumuran darah datang ke gubuk kecil miliknya sambil menggendong bayi dan memberikan bayi itu kepadanya dan wanita itu langsung pergi begitu saja.Beberapa saat kemudian segerombolan prajurit kekaisaran datang ke gubuknya Lin Jie juga. Mereka menanyakan tentang wanit
Keesokan harinya Liu Heng bersama dengan kakeknya datang ke desa. Di alun-alun desa Kaǒjin banyak sekali orang-orang sedang berkumpul. Mereka adalah para penduduk desa yang penasaran dengan cultivator yang akan datang. Kedatangan cultivator adalah sesuatu yang sangat langka dan menarik perhatian.Tentu saja mereka semua penasaran karena tidak setiap tahun cultivator datang ke desa Kaǒjin karena memang desa itu tidak banyak terdapat anak yang berbakat, tetapi kali ini ada satu anak yang sangat berbakat yang sudah masuk ke dalam tahap penempaan tulang tahap ke 4 padahal umurnya masih sepuluh tahun. Satu tahun lebih tua daripada Liu Heng.“Aku adalah Zie Du dan aku adalah salah satu guru dari sekte Tebasan Mengalir.” Semua orang menjadi bersemangat. Mereka sudah siap untuk tes-nya karena Zie Du akan mengambil dua anak sebagai murid. “Kalian sudah tahu kalau aku datang ke mari untuk mencari dua orang murid, tetapi aku tidak bisa mengambil sebarang murid. Akan ada tes lebih dulu.”Ada lima
Pertarungan akan di lakukan di tempat itu juga. Hanya saja para penduduk akan menjauh dan membentuk sebuah lingkaran. Di tengah-tengah lingkaran hanya ada tiga orang yaitu Liu Heng, Zie Du, dan Zu Yong.Di bagian penonton ada Xie Xie dan Lin Jie yang sedang berharap kalau Liu Heng menang. Kecuali mereka berdua, tidak ada lagi yang mengharapkan Liu Heng menang. Semua orang sudah yakin kalau Zu Yong yang menang. Lebih tepatnya lebih berharap Zu Yong yang menang.Beberapa hari yang lalu memang Liu Heng yang menang karena Zu Yong masih dalam penempaan tulang tahap 1, tetapi sekarang sudah berbeda. Dia sudah berada di tahap ke 2. Perbedaan penempaan tulang tahap ke1 dan penempaan tulang tahap ke 2 itu cukup signifikan.“Apa kalian sudah siap?” tanya Zie Du.Zu Yong sudah siap dan sangat percaya diri. Begitu pula dengan Liu Heng, dia juga bersemangat. Mereka saling menatap satu sama lain dengan niat saling mengalahkan. Tidak ada yang ingin kalah.“Mulai!” Zie Du langsung menghilang dan munc