Liu Heng, Lou Ouyang dan si Kembar sudah tiba di pulau Teratai biru. Saat tiba di sana, mereka tidak menemukan Die Bao di sana. Liu Heng merasa ini bukan tempat yang bagus untuk menitipkan di kembar. Mereka memutuskan untuk menginap dan tinggal di sana lebih dulu beberapa hari. Niatnya begitu, tetapi saat melihat si kembar yang terlihat ketakutan. Liu Heng merasa harus membawa si kembar pergi dari sana. "Kalian kenapa?" tanya Liu Heng. Dong Xing menunjuk ke arah hutan. "Seram."Dong Hien juga menunjuk ke arah hutan, tetapi ke rah bagian lainnya. "Mereka ... ingin membunuh," ucap nya. Liu Heng langsung memeluk mereka berdua. Lou Ouyang menatap ke arah hutan, tetapi dia tidak merasakan apapun. Sedangkan, Liu Heng bisa merasakannya. Dia menyipitkan matanya ke arah hutan. Terasa ada aura yang sangat kuat dari dalam hutan. Liu Heng mengabaikan semua itu lebih dulu. Dia menggedong Dong Xing dan Dong Hien. "Ayo pergi!" ajak Liu Heng. "Kita akan pergi?" tanya Lou Ouyang. "Iya, kita tida
Liu Heng termenung di atas rumah kakeknya. Dia masih tidak terima dengan kematian kakeknya. Ini membuat hatinya hancur. Dua hari Liu Heng berada di sana tanpa bergerak sama sekali. Dia mengabaikan rasa lapar, hujan, panas dan sebagainya. Yang ada pada dirinya hanya sebuah kesedihan.Tanpa sengaja Liu Heng menyentuh kain yang mengikat di pinggang Liu Heng. Dia menjadi ingat apa yang dikatakan kakeknya saat memberikan itu. Kain itu adalah pemberian dari ibu kandung Liu Heng. Dia awalnya tidak tertarik, tetapi setelah melihat kain itu. Liu Heng menjadi tertarik.Kain merah dengan dengan bagian pinggirnya berwarna emas dan ada gambar naga di kain itu. Liu Heng merasa kalau ini adalah petunjuk untuk menemukan di mana ibunya berada. Liu Heng yakin kalau ibunya masih hidup. Di mana pun itu. "Akhirnya kami menemukanmu," teriak seseorang. Liu Heng melirik. Sesaat kemudian dia melihat kalau dia sudah dikepung. Dia akan ditangkap untuk diberikan kepada kekaisaran Qin. Liu Heng adalah buronan.
Liu Heng kaget melihat gurunya ada di sana. Yang menjadi pemimpin misi itu adalah Zie Du. Ini adalah perintah dari Jie Xhuang langsung. Zie Du tidak bisa menolak perintah itu. Dia dengan hati yang terpaksa, dia harus menerima misi ini. Bertarung dengan muridnya sendiri adalah keharusan yang tidak bisa dia hindari. "Guru," ucap Liu Heng. Dia terkejut melihat Zie Du ada di sana. Liu Heng menurunkan pedangnya. Dia masih menghormati Zie Du. Dia tidak ingin bertarung melawan Zie Du. Sedangkan, Zie Du sudah memasang kuda-kuda. Dia akan bertarung melawan Liu Heng. Dari tatapannya, dia serius untuk bertarung. Liu Heng menggeleng. "Aku sudah bukan gurumu lagi. Sejak kau menjadi pengikut Iblis. Sejak itulah aku menghapus kau dari daftar muridku. Aku diperintahkan membunuh Iblis sperti dirimu. Kau akan menjadi bencana bagi manusia karena itu kau harus dimusnahkan," ucap Zie Du. "Guru, kau bercana, bukan? Ini tidak lucu."Slasssh!Sebuah Tebasan hampir mengenai Liu Heng. Zie Du hampir membunu
Liu Heng terdiam. Dia menyendiri di dalam hutan. Melihat tatapan Xie Xie membuat Liu Heng merasa bersalah. Padahal bukan dia yang menyerang lebih dulu. Kalau Zie Du tidak menyerang lebih dulu dan ingin membunuhnya. Liu Heng tidak akan membunuh Zie Du sama sekali. Liu Heng hanya melakukan apa yang nelurinya katakan. "Kau hanya membela diri. Kalau kau tidak melawan, kau yang akan mati. Aku tahu jelas kalau kau awalnya tidak mau membunuh pria itu," ucap Lou Ouyang. Dia duduk di samping Liu Heng. Lou Ouyang merangkul Liu Heng. Si kembar pun duduk di depan Liu Heng. Mereka memegang tangan Liu Heng. Saat Liu Heng mengangkat pandangannya, dia melihat kalau tubuh si kembar babak belur dan penuh dengan luka. Liu Heng menoleh ke arah kanan. Ternyata Lou Ouyang mengalami hal yang sama. "Kalian terluka?" tanya Liu Heng. "Kau buta? Tentu saja kami terluka. Kalau saja tidak banyak yang lebih mengincar dirimu. Mungkin kami akan mati karena dikeroyok oleh mereka. Kita semua akan terbunuh kalau ti
Bai Linjue duduk di atas dinding pembatas sekte. Dia menatap ke arah luar dengan kaki yang diayunkan. Wajahnya terlihat sedih. Kebar tentang Liu Heng diumumkan sebagai buronan sangat memukul hati Bai Linjue. Apalagi kabar baru-baru ini, tentang Liu Heng yang membunuh Zie Du. Itu membuat Liu Heng semakin dibenci oleh orang-orang sekte Tebasan Mengalir. "Ini adalah tempat yang biasa dia kunjungi, bukan? Kalian sering berada di sini." Bai Linjue menoleh dan terlihat kalau Jue Due berdiri di sebelah dirinya. Bai Linjue langsung bangun dan memberi hormat. Jue Due sangat santai. Dia duduk di sana juga. Mata Jue Due buta, tetapi dia menatap ke arah yang sama dengan arah yang ditatap oleh Bai Linjue. "Duduklah!" pinta Jue Due. Dia tersenyum. "Menurutmu Liu Heng melakukan semua itu karena dia ingin melakukannya?" tanya Jue Due. Bai Linjue duduk di tempat sebelumnya. Dia menoleh ke arah Jue Due. Setelah itu menatap lurus ke depan lagi. Jue Due masih bimbang. Dia hati kecilnya mengatakan ka
Lui Bi memberikan setengah harta miliknya kepada Liu Heng untuk memulai sebuah pasukan baru milik Liu Heng. Liu Heng menolak, dia tidak ingin mengambil dengan cuma-cuma. Liu Heng mengeluarkan pill buatannya. Dia menjual itu kepada Lui Bi. Dengan begitu Liu Heng tidak merugikan Gedung Langit dan Surga. Lui Bi menggeleng heran. "Padahal semua ini adalah milik anda sendiri, tetapi anda menolaknya. Sangat aneh," keluh Lui Bi. "Aku tidak bisa menerimanya karena kalian juga butuh semua batu jiwa itu. Kalian harus memperbesar gedung Langit dan Surga ke segala sekte. Dengan begitu kita punya mata di setiap sekte melalui anggota Gedung Langit dan Surga yang lainnya," jelas Liu Heng. Lui Bi tersenyum. Dia mengangguk dan menerima semua pill itu. Lui Bi meminta para pelayan untuk memberikan juma batu jiwa yang dibutuhkan. Tidak lama kemudian Rombongan Nie Wei kembali dari perjalanan mereka. Liu Heng dan Lui Bi menemui mereka. Ketika melihat Liu Heng, mereka bertiga langsung memeluk Liu Heng.
Liu Heng, Lou Ouyang, dan si kembar melakukan persiapan untuk pergi ke tempat yang dimaksud oleh Nie Wei dan rekannya. Saat melakukan persiapan, mereka selalu saja membujuk Liu Heng untuk ikut. Tentu saja Liu Heng selalu menolak permintaan mereka. Mereka tidak akan diajak. Liu Heng ingin mereka bertiga menjaga Gedung Langit dan Surga dari saingan bisnis mereka yang mungkin saja melakukan serangan. Apalagi akhir-akhir ini ada rumor kalau ada yang mencoba meniru obat pemutih milik Gedung Langit dan Surga. Rumor yang entah berasal dari mana dan belum diselidiki benar atau tidaknya. Lui Bi tidak terlalu memusingkan itu semua karena dia tahu kalau tidak akan ada yang bisa membuat Krim Giok Putih. Saking tidak perdulinya, mereka bahkan menaikkan sedikit harga krim giok putih. Itu terasa seperti tantangan kepada pihak yang ingin meniru. Setelah dua hari persiapan. Akhirnya Liu Heng, Lou Ouyang, si kembar dan Bu bersaudara sudah pamit dan akhirnya mereka pun melakukan perjalanan. Lokasi tem
Ternyata menemukan sebuah pintu besar tidak begitu sulit. Mereka bertiga sekarang sedang berada di depan pintu yang sangat besar. Di pintu itu terlihat ada ukiran naga dengan bagian pinggir Pintu nya berwarna emas. Ukuran naga di pintu itu agak mirip dengan apa yang ada di kain yang Liu Heng miliki. Liu Heng mengeluarkan kain itu. Satu detik kemudian kain itu terbang dan menempel ke pintu besar itu. Pintu dan kain itu bercahaya. Pintu itu pun terbuka. Kain milik Liu Heng terjatuh dan kembali ke tangan Liu Heng lagi. Lou Ouyang dan Bu Yunshi tercengang dengan apa yang terjadi. "Sepertinya kain itu adalah kunci pembuka pintu ini," ucap Lou Ouyang.Liu Heng menggeleng. "Nie Wei dan yang lainnya bisa masuk dan mereka tidak memiliki kain ini. Artinya kain ini bukan kunci pembukanya karena kalau kain ini benar-benar kuncinya. Seharusnya mereka tidak akan bisa membuka pintu ini." Liu Heng ragu. Mereka berjalan masuk ke dalam. Saat mereka masuk, mereka melihat ratusan ribu patung di dalam
Liu Gu dengan semua yang dia miliki. Dia tidak bisa menjatuhkan Liu Heng. Semua serangannya berhasil ditahan oleh Liu Heng dengan pasukan patung miliknya. Dia juga punya kemampuan menyerap qi. Saat tubuhnya disentuh oleh Liu Heng, saat itu juga Liu Gu akan kehilangan banyak qi.Dia juga sudah kehabisan banyak qi saat melawan liu Bu. Dia juga sudah mendapat banyak luka. Ini membuat Liu Gu kesulitan. Padahal lawannya hanya Liu Heng saja. "Tidak mungkin aku kalah, bukan?" keluh Liu Gu. ***Di dalam ruang jiwa Liu Heng. Semuanya hitam karena diselemuti oleh qi Iblis. Bahkan inti Iblis di sana sudah punya mata, mulut dan tanduk. Kepalanya sudah terbentuk, ini saja sudah tidak bisa Liu Heng kendalikan. Apalagi saat Inti Iblis ini berubah menjadi wujud Iblis utuh. Itu sangat gila. "Menyerahlah. Kau tidak akan bisa menang melawanku."Medusa memegang pundaknya yang terluka. Dia dikepung oleh belasan Iblis. Medusa berusaha menghentikan inti Iblis ini menyerap qi. Kalau itu terus terjadi, mak
Pi Xiu dan Hou menelan ludah. Mereka menunggu ledakan yang mereka buat hilang lebih dulu. Mereka berharap kalau Liu Heng tewas. Perlahan mulai terlihat wujud Liu Heng. Ketika mereka melihat siluet Liu Heng yang sedang berdiri, itu membuat mereka langsung lemas."Sial. Dia masih hidup.Hou dan Pi Xiu sudah berada di akhir hayat mereka. Mereka sudah mengerahkan seluruh yang mereka miliki pada serangan terakhir tadi. Sayangnya itu gagal. Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Itu membuat semua debu yang menutupi dirinya langsung hilang. Dia tersenyum. "Kalian bodoh sekali."Terlihat kalau tubuh Lu Fei penuh luka. Hanya saja dia masih bisa berdiri dan perlahan tubuhnya sembuh dengan sendirinya. Apalagi terlihat ada beberapa patung menempel pada tubuh Liu Heng. Yang artinya sambaran petir Pi Xiu diserap oleh patung-patung itu. Wajar saja Liu Heng masih hidup."Kau sangat beruntung."Liu Heng langsung muncul di depan Pi Xiu dan Hou. Keduanya ingin melompat mundur ke belakang. Mereka ingi
Hou membuat ribuan tombak kegelapan. Pi Xiu dengan kekuatannya. Dia membuat semua tombak kegelapan itu berubah menjadi berlian yang sangat kuat. Satu gerakan tangan Hou langsung membuat semua tombak itu diturunkan. Liu Heng menyatuhkan kedua tangannya membentuk seperti sedang berdoa.Satu detik kemudian sebuah dinding qi Iblis muncul membenturk sebuah dinding. Itu langsung memantulkan semua tombak itu. Satu detik kemudian seteleh semua tombak berlian itu dipentalkan. Dua dinding qi Iblis berubah menjadi tombak juga. Itu langsung digerakkan dan melesat ke arah Hou dan Pi Xiu. "Apa yang harus kami lakukan?" keluh Pi Xiu. Mereka masih diserang oleh ribuan patung dan ditambah diserang oleh begitu banyak tombak yang terkuat dari qi Iblis. Belum lagi Liu Heng yang juga akan melakukan serangan. Itu sangat mengejutkan sekali. Benar saja Liu Heng maju dan mulai melakukan serangan lagi.Hou dan Pi Xiu dibuat kesal. Mereka pun bekerja sama lagi. Kali ini mereka menunrunkan ego mereka masing-
Pi Xiu dan Hou sangat kewalahan melawan Liu Bu. Mereka kalah dalam semua sisi. Barulah setelah Liu Gu datang, mereka berhasil unggul. Bantuan liu Gu sangat luar biasa berarti bagi mereka. Pi Xiu dan Hou melirik ke arah belakang, mereka merasakan kalau ada kekuatan yang sangat besar bergerak ke arah mereka. "Kalahkan dia! Aku akan menahan Liu Bu sendirian.""Kau yakin?" Terlihat raut wajah ragu di wajah Liu Gu, tetapi dia mengangguk. "Aku yakin."Pi Xiu dan Hou pun membalik badan. Mereka akan melawan Liu Heng dengan kekuatan baru miliknya. Dia akan melawan dua hewan roh terkuat. Keduanya bisa merasakan kalau Liu Heng sudah berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. "Aku tidak menyangka kau masih hidup.""Aku tidak akan mati sebelum berhasil membunuh kalian.""Hhahaahaa, omong kosong macam apa itu? Kau kira hanya karena kau bertambah kuat, kau bisa menang melawan kami. Itu sangat mustahil untuk dirimu." Hou meremehkan Liu Heng. Puluhan ribu patung Liu Heng muncul di belakang dirinya.
Hou baru ingin membunuh Lou Ouyang, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tertekan ke bawah. Dia pun terjatuh. Itu membuat dia muntah darah. Padahal itu hanya tekanan dari aura membunuh milik Liu Bu saja. Hou dibuat tercengan, dia tidak pernah berpikir kalau Liu Bu akan sekuat ini. Wush!Kibasan ingin aura Liu Bu mengenai tubuh Hou. Saat itu juga tubuh Hou terpental sangat jauh. Tubuhnya membentur dinding. Bukan hanya Hou, tetapi semua orang di ibu kota terpental oleh aura Liu Bu kecuali bagian yang dihalangi oleh penghalang api milik Liu Gu. Tanah dan rumah-rumah di sana juga tertekan ke bawah, termasuk mereka semua. Cuma kibasan qi Liu Bu tidak mementalkan mereka karena ditahan oleh pembatas api milik Liu Gu."Dia sudah mulai menggila. Ini bukan saatnya bermain-main lagi."Liu Gu membalik badan. Dia ingin pergi ke arah Liu Bu berada, tetapi Die Bao berusaha menahan Liu Gu, tetapi dia dengan mudah dijatuhkan. Die Bao bukan lawan yang setara dengan Liu Gu. "Kenapa kau sangat ingin membunu
Lou Ouyang membuat sebuah penghalang. Dia menahan pukulan Hou. Saat yang sama, Lou Huyi membuat ribuan tombak yang terbuat dari air. Saa dia menggerakkan tangannya ke bawah, sesaat itu juga ribuan tombak air itu langsung turun ke bawah, mengarah ke arah Hou. Hou ingin mundur, tetapi sebuah tangan api memegang kaki Hou dengan sangat kuat. "Kau tidak akan bisa pergi."Hou tersenyum kecil. "Kalian terlalu meremehkan diriku."Dia pun menghentakkan kakinya. Saat itu juga tanah naik ke tas. Tubuh Lou Ouyang terpental ke atas bersama dengan penghalang yang dia buat. Ribuan tombak itu menghujam ke bawah. Saat itu juga Hou berhasil menghindari semua serangan itu. Tanah di sekitar dirinya naik ke atas kecuali bagian kecil tempat dia berada. Setelah ribuan tombak air itu berhenti, tanah turun kembali. Lou Ouyang dan Long Buyi melakukan serangan dari dua arah dia berbeda. Hou melirik dan sebuah tombak kegelapan langsung menusuk ke arah mereka. Lou Ouyang dan Long Buyi langsung terjatuh ke bawah
Saat Liu Bu berubah ke wujud naganya, semua orang langsung menatap ke arah yang sama. Liu Gu yang melihat itu, dia berdecak kesal. Dia sudah tahu alasan kenapa Liu Bu begitu karena dia sudah melihat kalau Qin Chan dikendalikan oleh Pi Xiu. Liu Gu memalingkan pandangannya. Dia fokus dengan pertarungan yang sedang dia lakukan. "Kau adalah kakak yang tidak punya hati nurani. Kau tahu, yang kau lakukan itu menyakiti hati adikmu. Dia selalu saja mengatakan kepadaku kalau kau bisa berubah, tetapi yang kau lakukan." Die Bao menggeleng heran. "Kau tidak layak dipanggil kakak. Kau adalah Iblis."Liu Gu tersenyum. Matanya terlihat agak kecewa. "Aku tahu itu. Aku memang adalah Iblis karena itu aku akan membunuh kalian semua."Die Bao melirik ke kiri dan kanan. Semua orang sudah bangun, padahal mereka baru saja dijauhkan oleh Liu Gu. Hanya saja tekad mereka sangat besar. Bisa bertahan sangat lama melawan Liu Gu itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan ini meski
Bukkkk!"Aaaarrrgh!" Liu Heng terpental. Dia muntah darah lagi. Liu Heng di pukuli tanpa henti. Dia tidak bisa memberikan banyak perlawanan. Setiap kali dia mencoba menyerang lawannya, saat itu juga dia harus terjatuh dengan keadaan kepala dibawah. Liu Heng baru ingin bangun, tetapi Hou muncul dan langsung menginjak kepala Liu Heng. Patung jenderal naga berusaha menyerang Hou, tetapi dengan satu ledakan qi. Patung itu langsung hancur. Liu Heng dengan gesit, dia berhasil bangun dan menjauh dari sana. Liu Heng mengerenyitkan wajahnya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Liu Heng sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi dia tetap saja dikalahkan. Hou sangat cepat dan kuat. Dibandingkan Liu Heng dengan kekuatan naga dan qi Iblisnya pun, masih lebih kuat Hou. Bukan hanya itu, Hou juga menggunakan kekuatan kegelapan. Itu mirip dengan qi Iblis milik Liu Heng. Hanya saja berbeda sifatnya. Milik Liu Heng adalah qi Iblis. Sedangkan, milik Hou adalah inti kegelapan. Itu ter
Tou Tie sudah kehilangan kendali akan dirinya. Liu Heng sudah menerima begitu banyak luka. Untung saja dia punya patung jenderal naga. Dengan bantuan patung itu, Liu Heng berhasil menahan beberapa serangan kuat dari Tou Tie. Tanpa jenderal pasukan naga itu, Liu Heng mungkin sudah kalah sekarang.Liu Heng menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia pun memasang kuda-kuda membungkuk dengan pedang yang masih diserungkan. Liu Heng akan memfokuskan semua serangannya pada serangan ini. "Kalian tahan monster itu untukku."Medusa dan jenderal pasukan naga itu mengangguk. Mereka pun langsung maju ke depan dan mulai melakukan serangan. Tou Tie juga terus melakukan serangan. Liu Heng sibuk mengumpulkan qi di pedangnya. Dia harus mengakhiri Tou Tie dengan satu kali serangan. Tou Tie pun melakukan serangan yang sangat kuat. Nalurinya mengatakan kalau dia dalam bahaya karena itu dia langsung mengincar Liu Heng. Patung jenderal naga menahan serangan itu. Hampir berhasil, tetapi Tou