Share

Chapter 103 Sarapan Pagi

Safira duduk disisi ranjang dan mengamati seisi kamarnya dengan senyum tipis. Lalu perlahan dia baringkan tubuhnya, yang berasa hancur lebur di sekujur tubuhnya, di ranjang. Rasa sakit penyiksaan beberapa hari yang lalu masih dia rasakan, belum sempurna menghilang.

Lagi-lagi dan lagi, diriku merasa sakit melihatmu sakit. Entah rasa apa ini, aku pun bingung menjawabnya. Yang pasti mulutku membencimu tapi hatiku peduli padamu. Aku tidak bisa membohongi ini semua, bahwa aku sangat peduli padamu dan ingin menjadi teman atau pun sahabatmu.

Tapi apakah kamu mau? Sepertinya kamu adalah, seseorang yang menutup diri dari semua orang, dan sangat sulit bagiku, masuk kedalam hidupmu.

Apakah takdir bisa mempersatukan kita? Sebagai dua orang asing yang membenci, dan akhirnya mengerti. Apakah khayalanku terlalu tinggi padamu? Aku hanya ingin menjadi seseorang pelepas rindumu, menampung dukamu, dan memelukmu saat ketidaberdayaanmu. Hanya itu yang aku inginkan. Apa itu salah? Kemungkinan tidak. Tapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status