Share

Part 160

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2025-04-27 14:22:08

Happy Reading

Sore itu, rumah keluarga Grendra terasa sedikit lebih sepi. Nara sedang duduk di ruang tamu, membaca buku sambil sesekali melirik jam dinding. Ia tahu Aiden sudah lama tidak ada di rumah, dan ia mulai merasa ada yang aneh. Biasanya, meskipun Aiden sibuk, dia selalu memberi kabar, bahkan hanya untuk sekadar mengatakan bahwa dia akan pulang terlambat.

Tiba-tiba, Rehan masuk ke ruang tamu, tampak sedikit bingung. Ia melirik sekeliling rumah sebelum akhirnya menghampiri Nara yang masih asyik dengan bukunya.

"Hei, Nara, kamu tahu Aiden kemana?" tanya Rehan dengan nada yang cukup santai, meskipun ada kekhawatiran di balik matanya.

Nara mengangkat pandangannya dari buku, mengernyit sedikit sebelum mengangguk pelan. "Aku rasa dia sedang... membujuk pacarnya." Ia meletakkan buku di pangkuannya dan tersenyum kecil, meskipun suaranya terdengar seperti ada nada penasaran di sana. "Mungkin ada sesuatu yang bikin dia pusing tadi pagi."

Rehan menatap Nara dengan heran, seolah belum sep
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 161

    Happy ReadingPagi itu, rumah keluarga Grendra terasa begitu hangat, meskipun langit Jakarta tampak mendung. Suara burung berkicau lembut di luar jendela, dan aroma kopi yang baru diseduh memenuhi udara. Di ruang makan, Nara sudah duduk dengan segelas teh hangat, sementara Rehan sedang membaca koran dengan serius. Aiden, yang baru saja turun dari kamarnya, berjalan menuju meja makan dengan langkah santai. Pagi ini, ia terlihat lebih ceria, meskipun masih ada sedikit kelelahan di wajahnya."Selamat pagi, Mami, Papi," ucap Aiden dengan suara ceria, sambil melangkah ke arah meja makan. Ia menatap kedua orang tuanya dengan senyum tipis.Nara dan Rehan menoleh ke arah Aiden dengan senyum hangat di wajah mereka. "Selamat pagi, Aiden," jawab Nara lembut, sementara Rehan hanya memberikan anggukan kecil, matanya tetap tertuju pada koran yang sedang ia baca.Aiden duduk di kursi sebelah Nara, kemudian menarik napas panjang. Setelah beberapa detik hening, dia memutuskan untuk memulai percakapan

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 162

    Happy ReadingAiden duduk di ruang tamu, memeriksa ponselnya untuk memastikan segalanya sudah siap. Hari ini adalah hari yang cukup spesial—Nara telah meminta Aiden untuk mengajak Alea makan malam bersama mereka. Setelah sekian lama mengenal satu sama lain, Nara merasa ini adalah waktu yang tepat untuk Alea bertemu langsung dengan keluarga mereka. Nara ingin melihat lebih dekat siapa gadis yang telah berhasil mencuri perhatian Aiden.Nara masuk ke ruang tamu dengan senyum lembut, matanya penuh harap. “Aiden, kamu sudah mengonfirmasi dengan Alea, kan?”Aiden mengangguk. “Iya, Mami. Dia sudah siap. Kami akan berangkat sekitar setengah jam lagi. Restoran yang Mami pilih sudah saya booking untuk jam delapan.”Nara tersenyum puas. "Bagus. Semoga semuanya berjalan lancar malam ini."Aiden tersenyum tipis. Ia tahu betul betapa pentingnya malam ini, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk Alea. Meski hubungan mereka masih dalam tahap awal, Aiden merasa ini adalah langkah yang tepat agar

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 163

    Happy ReadingBulan terus berganti, dan kehidupan Aiden serta Alea berjalan dalam irama yang cukup berbeda dari sebelumnya. Aiden yang dulu selalu punya waktu untuk Alea kini terjebak dalam kesibukannya yang makin padat. Perusahaan yang dikelolanya bersama Rehan semakin berkembang, dan banyak hal yang harus ia urus. Meski belum lulus kuliah, Aiden langsung bekerja keras setelah pulang sekolah, dan tanggung jawab yang semakin besar memaksa dia untuk lebih fokus pada pekerjaan.Sementara itu, Nara, yang merasa sedikit khawatir dengan perubahan sikap Aiden, mencoba untuk tetap menjaga kedekatannya dengan Alea. Ia sering mengajak Alea untuk berbelanja, ke salon, atau makan bersama, membiarkan gadis itu merasa lebih diterima dalam keluarga Grendra. Alea yang dulunya pendiam, kini mulai merasa lebih nyaman dengan Nara. Mereka berbicara banyak hal, dari soal fashion hingga kehidupan sehari-hari, dan Nara merasa senang bisa memberikan perhatian pada Alea.Namun, meski Nara berusaha memberikan

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 164

    Happy ReadingSetelah mengantar Alea pulang dan memastikan gadis itu sampai dengan selamat, Aiden kembali ke rumah dengan perasaan yang campur aduk. Meskipun ia merasa lega bisa menyelesaikan masalah dengan Alea, ia tahu bahwa masalah itu belum selesai sepenuhnya. Masih ada banyak hal yang harus ia pertanggungjawabkan, dan ia tidak ingin hal-hal ini berlarut-larut mengganggu kehidupannya. Namun, belum sempat ia menikmati ketenangan, ia sudah dipanggil oleh Nara, ibunya, yang tampaknya ingin berbicara serius.Saat Aiden masuk ke ruang tamu, ia melihat Nara duduk di kursi dengan ekspresi tegas, seperti biasanya. Ibu itu menatapnya dengan mata yang penuh perhatian dan kekhawatiran. Tanpa basa-basi, Nara langsung berbicara dengan nada yang lebih berat."Aiden," Nara mulai, suara tegasnya mengisi ruangan, "kamu tahu kan masalah ini? Jangan sampai terdengar oleh papi kamu!" Nara menekankan kata-katanya dengan tajam, seolah-olah itu adalah peringatan yang sangat serius.Aiden menundukkan kep

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 165

    Happy ReadingHari itu terasa sedikit lebih panjang dari biasanya bagi Nara dan Rehan. Keduanya kembali dari rutinitas sehari-hari yang sibuk, namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai menyadari pentingnya meluangkan waktu untuk diri sendiri, bahkan di tengah kesibukan yang terus meningkat. Rehan baru saja selesai dengan beberapa pekerjaan besar di kantor, sementara Nara, meskipun sudah cukup lelah, merasa bahwa saat-saat seperti ini bersama suaminya sangat berarti. Mereka berdua memiliki banyak cerita yang ingin dibicarakan, dan saat seperti inilah kesempatan yang tepat.Mereka duduk berdua di ruang tamu rumah mereka yang nyaman. Lampu lembut yang menerangi ruangan memberikan suasana hangat yang mengundang perbincangan. Rehan meletakkan jas kerjanya di sampingnya, dan Nara duduk dengan rileks, memegang secangkir teh hangat. Wajah Rehan yang biasanya serius kini sedikit lebih santai, dan Nara memutuskan untuk memulai percakapan ringan."Nara, kamu tahu, aku baru saja berbicara den

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 166

    Happy ReadingHari itu, perpustakaan sekolah terlihat lebih tenang dari biasanya. Biasanya, banyak siswa yang datang untuk membaca buku atau mengerjakan tugas, namun kali ini hanya beberapa yang duduk di meja-meja yang tersebar di seluruh ruangan. Di salah satu meja, Aiden dan Alea duduk berseberangan, di antara tumpukan buku yang tampak seperti dunia mereka sendiri. Di luar, sinar matahari sore masuk melalui jendela besar, menciptakan suasana yang cukup nyaman untuk belajar.Aiden membuka buku matematika di depannya, matanya meneliti rumus-rumus yang tertera di halaman tersebut. Sedangkan Alea, yang duduk di seberangnya, terlihat sedikit gelisah. Meskipun ia sudah berusaha keras untuk mengikuti pelajaran, matematika tetap menjadi subjek yang sulit baginya. Wajahnya terlihat sedikit cemas, dan tangannya gemetar saat memegang pena. Aiden, yang sejak awal sudah mengetahui betapa kerasnya Alea berusaha, menyadari bahwa dia harus mengambil peran lebih aktif untuk membantu."Hey, Alea," ka

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 167

    Happy ReadingHari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Pagi itu, Aiden dan Alea bersiap untuk mengikuti Olimpiade Matematika yang sudah mereka persiapkan selama berbulan-bulan. Aiden yang selalu tampak tenang dan fokus, kali ini sedikit berbeda. Meskipun wajahnya tetap dingin, ada semangat yang berbeda di matanya. Alea, di sisi lain, tampak lebih bersemangat. Matematika yang sebelumnya sangat sulit baginya kini menjadi tantangan yang ia anggap bisa ia taklukkan. Kepercayaan dirinya meningkat pesat berkat bantuan Aiden yang selalu sabar membimbingnya.Nara sudah sejak pagi berdiri di dekat pintu rumah, menunggu dengan penuh semangat. Sebagai ibu yang mendukung penuh perjalanan Aiden dan Alea, Nara tidak ingin melewatkan momen penting ini. Walaupun ia sibuk dengan pekerjaannya, ia selalu meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya dalam setiap langkah besar yang mereka ambil."Aiden, Alea, kalian sudah siap?" tanya Nara dengan senyum lebar saat melihat kedua remaja itu berjalan keluar

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 168

    Happy ReadingHari itu adalah salah satu momen penting di sekolah, sebuah hari yang penuh kebanggaan dan sorotan. Upacara bendera pagi itu sedikit berbeda dari biasanya. Semua siswa dan guru tampak lebih bersemangat, karena dua siswa yang telah mengharumkan nama sekolah dengan prestasi luar biasa dipanggil ke depan. Mereka adalah Aiden dan Alea, pasangan yang baru saja meraih kemenangan di Olimpiade Matematika dan Olimpiade Bahasa, mewakili sekolah dengan penuh semangat dan dedikasi.Aiden dan Alea berjalan berdampingan ke depan dengan senyuman lebar. Aiden, seperti biasa, tampak dengan penampilan rapi dan tegas, sedangkan Alea dengan gaya ceria dan percaya diri, mengenakan seragam yang sama, namun dengan sedikit aksesoris yang mencerminkan kepribadiannya yang ceria. Mereka berdua, tanpa disadari oleh banyak orang, merupakan contoh sempurna dari pasangan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki hubungan yang sangat harmonis, penuh dengan dukungan dan saling menguatkan.Di barisan

    Last Updated : 2025-04-27

Latest chapter

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 184

    Happy ReadingPagi yang cerah di Zurich terasa begitu sempurna. Aiden, yang biasanya serius dan terkadang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan lainnya, tampak lebih santai hari ini. Setelah menikmati sarapan bersama Alea dan Nara, serta mendengarkan rencana liburan mereka yang semakin menyenangkan, Aiden merasa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.Nara, yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi berbelanja dengan Alea, duduk di kursi ruang tamu, memandangi pemandangan luar jendela yang indah. Rehan, yang sedang mengatur jadwal pertemuannya lewat telepon, terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun tetap mencuri waktu untuk berbicara dengan keluarga.Aiden menatap Nara dan Rehan, dengan niat untuk meminta sesuatu yang cukup besar. Melihat momen yang pas, dia mengambil napas panjang dan akhirnya berkata, "Mami, papi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Nara yang baru saja selesai memeriksa ponselnya, menoleh dan tersenyum pada Aiden. "Ada apa, Nak? Kamu kelihatan serius,"

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 183

    Happy ReadingMinggu pertama liburan mereka di Swiss dimulai dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Setelah ujian semester selesai dan kabar baik tentang pemulihan Nara yang semakin membaik, Aiden, Alea, Nara, dan Rehan memutuskan untuk menikmati liburan panjang di negeri yang terkenal dengan pegunungannya yang megah dan pemandangan yang menakjubkan ini. Mereka memutuskan untuk menjelajahi keindahan alam Swiss, menikmati kebersamaan mereka setelah melewati banyak tantangan.Pagi itu, mereka tiba di Zurich, kota terbesar di Swiss, dan langsung disambut dengan cuaca yang cerah dan udara segar yang begitu menyegarkan. Rehan, yang selalu merencanakan setiap perjalanan dengan teliti, memesan penginapan di sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota, dekat dengan banyak tempat wisata terkenal. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, mereka semua berkumpul untuk merencanakan petualangan mereka hari itu."Bagaimana kalau kita mulai dengan jalan-jalan di sekitar Zurich dulu?" Rehan meng

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 182

    Happy ReadingAiden dan Alea duduk bersama di meja belajar, keduanya sangat fokus pada buku-buku mereka. Meskipun ujian semester sudah semakin dekat, mereka tidak bisa mengabaikan kabar bahagia yang baru saja mereka terima. Nara, yang sempat terbaring lemah di rumah sakit, kini mulai pulih berkat perawatan yang diterima di Swiss. Kabar ini membuat hati mereka sangat lega. Sejak mengetahui kondisi Nara membaik, mereka merasa seolah-olah beban yang ada di pundak mereka sedikit berkurang."Alea, kamu dengar kabar tentang Nara kan?" Aiden memecah keheningan sambil memandang wajah Alea, yang tampak lebih ceria dari biasanya.Alea mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, aku senang sekali mendengar bahwa Mami Nara mulai pulih. Aku bahkan tidak sabar untuk bisa bertemu dengan dia lagi. Mami Nara benar-benar wanita yang kuat, Aiden. Aku percaya dia akan kembali sehat seperti sediakala."Aiden mengangguk, matanya tampak penuh dengan kehangatan. "Aku juga merasa lega mendengarnya. Setelah semua

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 181

    Happy ReadingSetelah keputusan untuk membawa Nara ke Swiss, perjalanan pengobatan dimulai dengan penuh harapan. Nara, yang sebelumnya sangat terpuruk karena kondisinya, kini merasakan sedikit perubahan positif berkat pengobatan yang intensif dan tepat sasaran. Di bawah pengawasan dokter ahli di salah satu rumah sakit terkemuka di Zurich, setiap hari menjadi langkah kecil menuju kesembuhan.Rehan, yang selama ini setia menemani Nara, merasakan betapa beratnya perasaan sang istri, tetapi ia tidak pernah menunjukkan kelelahan atau keputusasaan. Ia selalu berusaha memberikan dukungan terbaik untuk Nara, bahkan ketika terkadang dirinya sendiri merasakan kelelahan luar biasa. Namun, melihat Nara perlahan mulai pulih membuat hatinya tenang. Proses pemulihan Nara tidak hanya mempengaruhi tubuhnya, tetapi juga hatinya. Sinar kebahagiaan kembali menerangi wajahnya, meski masih ada sisa-sisa kelelahan yang harus dihadapi.Hari-hari di Swiss bagi Rehan dan Nara terasa sangat berbeda. Di tengah k

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 180

    Happy ReadingHari-hari menjelang ujian semester semakin dekat, dan Aiden serta Alea semakin sibuk mempersiapkan diri. Meskipun banyak hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadi, mereka tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar—menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan. Alea, yang sudah beberapa kali terlibat dalam berbagai olimpiade, tahu betul bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Sementara itu, Aiden, meskipun tertekan dengan keadaan keluarganya, tetap berusaha keras untuk belajar dan berfokus pada ujian.Setiap pagi, Aiden selalu menjemput Alea dengan mobil sport kesayangannya. Mobil itu, yang biasanya menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan, kini menjadi alat untuk mendekatkan mereka berdua. Aiden tidak hanya mengandalkan mobilnya untuk mengantar Alea, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara lebih banyak, bertukar pikiran, dan saling mendukung.“Alea, siap untuk belajar?” tanya Aiden sambil tersenyum, mengingatkan Alea tentang hari yang

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 179

    Happy ReadingMalam itu, setelah seharian penuh menjalani perawatan untuk Nara di rumah sakit, Rehan akhirnya memutuskan untuk pulang lebih awal. Nara masih terbaring lemah, meskipun ada sedikit kemajuan. Rehan tahu bahwa mereka harus menghadapinya dengan sabar, meskipun terkadang rasa cemas itu begitu besar. Namun, hari esok adalah hari ujian semester bagi Aiden. Rehan merasa sudah waktunya Aiden untuk kembali pulang dan bersiap-siap. Sebelum berangkat, Rehan mendekati Aiden yang sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit, memegang ponselnya dengan tangan yang sedikit gemetar. Rehan tahu betul betapa berat beban yang harus dipikul oleh Aiden, tetapi dia juga tahu, sebagai seorang anak, Aiden perlu waktu untuk menenangkan pikirannya."Aiden, pulanglah bersama Alea. Sudah saatnya kamu istirahat," kata Rehan dengan nada lembut, mencoba memberikan ketenangan. "Nara butuh dukungan kita, tapi kamu juga harus fokus pada ujian semester yang semakin dekat. Jangan biarkan perasaanmu menguasai,

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 178

    Happy ReadingHari demi hari berlalu, namun keadaan Nara tak kunjung membaik. Meskipun telah mendapatkan perawatan terbaik yang bisa diberikan di Indonesia, kondisi tubuh Nara tetap lemah. Rehan dan Aiden semakin cemas, dan begitu banyak harapan yang terus digantungkan pada kesembuhan Nara. Namun, setiap pagi yang mereka lewati bersama Nara di rumah sakit semakin terasa berat. Nara masih terbaring lemah, tak banyak bergerak, dan wajahnya semakin pucat. Rehan bisa merasakan betapa tubuhnya tak lagi sekuat dulu.Suatu pagi, setelah berbicara dengan tim dokter di rumah sakit, Rehan merasakan ada sesuatu yang harus segera dilakukan. Dia tidak bisa terus berdiam diri menunggu perubahan yang tampaknya tak akan datang. Keputusan ini datang begitu mendalam, begitu mendesak. Dia tidak bisa hanya mengandalkan perawatan di Indonesia yang sepertinya sudah mencapai titik maksimal. "Saya rasa sudah waktunya kita mencari solusi lain," kata Rehan kepada Aiden, suaranya penuh dengan ketegasan dan kes

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 177

    Happy ReadingSudah hampir seminggu Nara terbaring di rumah sakit, dan keadaan tubuhnya belum juga membaik. Rehan, Aiden, dan Alea tidak pernah meninggalkannya. Mereka bergantian menjaga Nara, selalu berada di sisinya, mendampingi setiap detik yang penuh kekhawatiran. Meski mereka berusaha tetap kuat di hadapan Nara, ada rasa cemas yang tak bisa mereka sembunyikan.Setiap kali Rehan melihat Nara terbaring lemah, hatinya terasa perih. Dia merasa seperti tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan ibunya. Walaupun sudah diberi penjelasan tentang penyakit yang diderita Nara, tetap saja tidak ada yang bisa menenangkan rasa takut di dalam dirinya. Nara adalah sosok yang selalu hadir dalam kehidupannya—wanita yang penuh kasih, yang selalu memberi dukungan. Namun kini, ia harus berjuang melawan kondisi tubuhnya yang semakin lemah.Pagi itu, Rehan berdiri di samping jendela rumah sakit, memandangi langit yang mulai cerah, namun hatinya tetap terasa gelap. Di luar sana, dunia berjalan seper

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 176

    Happy ReadingHari itu, suasana di rumah sakit terasa lebih sunyi dari biasanya. Di ruang perawatan Nara, hanya ada suara detak mesin dan langkah kaki pelan dari para perawat yang hilir mudik. Rehan dan Aiden masih menunggu di luar kamar rumah sakit, beristirahat sejenak sembari menjaga agar Nara tetap dalam kondisi yang baik. Mereka sudah menerima kabar bahwa perawatan Nara berjalan dengan baik, tetapi tetap saja, ketegangan dan kekhawatiran terasa begitu dalam.Namun, ada seseorang yang tak bisa menahan rasa khawatirnya. Alea, yang mendengar tentang kondisi Nara, merasa tak bisa tinggal diam. Tanpa memberi tahu siapa pun, dia segera menuju rumah sakit. Hatinya berdebar-debar, mencemaskan wanita yang selama ini dia anggap sebagai sosok ibu kedua. Walaupun hubungan Alea dan Nara mungkin tidak selalu sempurna, tetapi Alea tahu betul betapa besar kasih sayang Nara terhadap keluarganya, terutama pada Aiden dan Rehan. Maka dari itu, dia merasa harus berada di sana.Setibanya di rumah saki

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status