Share

Part 154

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2025-04-27 13:45:08

Happy Reading

Pesta terus berlangsung dengan meriah, namun Aiden merasa pikirannya tidak sepenuhnya di tempat itu. Berkali-kali ia melirik ke sekeliling, berharap bisa menemukan sosok gadis pelayan yang tadi tak sengaja ia tabrak. Namun, di tengah kerumunan para tamu dengan gaun dan setelan mewah, gadis itu seperti menghilang begitu saja.

Aiden menimbang-nimbang sejenak. Akhirnya, ia berjalan keluar dari area utama pesta, menelusuri lorong-lorong resort yang lebih sepi. Musik pesta hanya terdengar sayup-sayup di kejauhan.

Ia menemukan beberapa staf pelayan berkumpul di sudut kecil, berbicara pelan sambil membereskan peralatan makan. Aiden memperhatikan dengan seksama, dan benar saja—di antara mereka, gadis itu ada di sana. Ia masih mengenakan seragam yang sama, tangannya cekatan membereskan piring-piring kotor.

Untuk sesaat Aiden hanya berdiri diam, memandanginya. Ada sesuatu yang sederhana namun memikat dari caranya bekerja. Bukan sekadar karena wajahnya, tetapi ketulusan yang terpan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 155

    Happy ReadingPagi itu, langit Bali tampak begitu biru, seolah enggan melepaskan mereka pergi. Namun kenyataan tetaplah kenyataan—hari ini, mereka harus kembali ke Jakarta, meninggalkan semua keceriaan dan kehangatan yang sempat mereka nikmati.Di bandara, keluarga besar Grendra berdiri di ruang tunggu VIP. Barang-barang sudah dimuat ke dalam pesawat pribadi yang telah disiapkan Rehan. Semua tampak sibuk—sebagian berbicara tentang urusan bisnis, sebagian lain mengatur logistik perjalanan pulang. Namun di sudut ruangan, Aiden berdiri diam, memandang keluar jendela besar ke arah landasan pacu yang luas.Ada sesuatu yang terasa berat di dadanya. Entah kenapa, meninggalkan Bali kali ini terasa berbeda. Bukan hanya karena liburan telah berakhir—tetapi karena sesuatu yang lebih dalam: kenangan akan pertemuannya dengan Livia.Ia tahu, saat pesawat itu lepas landas, ia harus meninggalkan semua perasaan itu di sini. Ia tidak boleh membiarkan emosi mengalihkan fokusnya. Sejak kecil, ia sudah di

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 156

    Happy ReadingSekolah internasional tempat Aiden belajar bukan sekadar tempat menuntut ilmu—tempat itu juga seperti arena diam-diam bagi para remaja elit untuk bersaing dalam segala hal: akademik, prestasi, hingga... cinta.Dan Aiden, dengan segala pesona dinginnya, adalah pusat perhatian.Tak hanya karena ia pewaris keluarga Grendra. Tapi karena ia memang berbeda—tinggi, atletis, wajahnya tegas dengan rahang kokoh, matanya tajam seolah bisa menembus lapisan topeng siapa pun. Ia cerdas, berbicara seperlunya, dan selalu terlihat tak terjangkau.Banyak gadis yang berusaha menarik perhatiannya, dengan berbagai cara—mengirimkan surat cinta, membuatkan bekal makan siang, bahkan sengaja bergabung di klub yang sama dengannya hanya untuk bisa dekat.Tapi satu di antara mereka semua benar-benar menonjol—**Alea**.Alea adalah gadis cantik dari keluarga terpandang, berambut panjang berkilau dan mata berbinar. Ia terbiasa mendapatkan apa pun yang ia inginkan, termasuk perhatian laki-laki. Namun,

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 157

    Happy ReadingSetahun berlalu.Waktu yang cukup lama bagi sebagian orang untuk melupakan. Tapi tidak bagi Alea.Meskipun berkali-kali ditolak, berkali-kali diabaikan, bahkan berkali-kali dipandang seolah-olah ia tidak ada, Alea tetap bertahan. Sejak hari itu—hari saat Aiden menolak ajakannya makan siang dengan tatapan dingin yang menembus hingga ke tulang—Alea membuat keputusan: ia tidak akan menyerah.Bukan hanya soal cinta anak remaja yang penuh emosi sesaat. Ini tentang dirinya sendiri. Tentang membuktikan bahwa ia pantas. Tentang menunjukkan bahwa ia tidak akan kalah hanya karena Aiden menutup pintu di depannya.Alea yang dulunya dikenal malas belajar, kini berubah total. Ia mulai menduduki peringkat tiga besar di kelas. Ia ikut lomba debat, lomba karya ilmiah, bahkan masuk tim olimpiade sains sekolah. Semua orang terkejut dengan perubahan drastisnya.Dan meskipun semua pencapaian itu membuat namanya mulai diperhitungkan di sekolah, Alea tetap memiliki satu tujuan yang sederhana:

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 158

    Happy ReadingBeberapa bulan setelah Aiden "menerima" Alea di sisinya, kehidupan berjalan dengan ritme baru.Tidak ada ikatan resmi di antara mereka. Tidak ada label. Tidak ada kata-kata manis.Tapi semua orang tahu. Semua orang bisa merasakan ada sesuatu di antara mereka.Aiden yang biasanya acuh, kini diam-diam selalu memperhatikan keberadaan Alea. Alea pun, dengan cerdas, tidak pernah memaksa lebih. Ia cukup hadir, cukup mendukung dari jauh, dan cukup membuat Aiden merasa... nyaman.Namun dunia tidak berhenti berputar hanya karena perasaan Aiden perlahan berubah.Dan hari itu, sesuatu yang tidak terduga terjadi.Seorang siswa baru pindahan dari luar negeri, Daniel, bergabung ke sekolah mereka. Dengan wajah tampan, senyum ramah, dan bahasa tubuh yang penuh percaya diri, Daniel langsung menjadi pusat perhatian.Termasuk perhatian Alea.Bukan Alea yang mengejar Daniel, tentu saja. Tapi Daniel lah yang mendekati Alea.Dengan gaya santai, Daniel mulai sering mengobrol dengan Alea di k

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 159

    Happy ReadingPagi itu, Aiden sudah siap dengan seragam golfnya, memeriksa peralatan dengan cermat. Sesekali, ia melirik jam tangan. Hari ini, Rehan mengajaknya bermain golf—sesuatu yang sudah mereka rencanakan sejak seminggu lalu. Aiden sudah tidak sabar untuk melakukannya, tetapi ada satu hal yang mengganjal di hatinya.Alea.Ia sudah berjanji akan menemani Alea berenang pagi ini, sebagai pengganti waktu yang mereka lewatkan selama beberapa hari terakhir karena jadwal padat Aiden. Gadis itu sangat menantikan kebersamaan mereka, bahkan sudah membeli baju renang baru, seperti yang dia ceritakan semalam.Namun, kini Rehan tiba-tiba mengajaknya untuk bermain golf pagi ini. Rehan tidak pernah peduli tentang hubungan pribadi Aiden, dan Aiden juga jarang menolak permintaannya, apalagi saat Rehan sudah mengatur segalanya."Yuk, Aiden! Lagi juga, kita butuh waktu untuk ngobrol tentang beberapa hal terkait perusahaan," ujar Rehan dengan nada santai, seolah tak ada pilihan lain selain menerima

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 160

    Happy ReadingSore itu, rumah keluarga Grendra terasa sedikit lebih sepi. Nara sedang duduk di ruang tamu, membaca buku sambil sesekali melirik jam dinding. Ia tahu Aiden sudah lama tidak ada di rumah, dan ia mulai merasa ada yang aneh. Biasanya, meskipun Aiden sibuk, dia selalu memberi kabar, bahkan hanya untuk sekadar mengatakan bahwa dia akan pulang terlambat.Tiba-tiba, Rehan masuk ke ruang tamu, tampak sedikit bingung. Ia melirik sekeliling rumah sebelum akhirnya menghampiri Nara yang masih asyik dengan bukunya."Hei, Nara, kamu tahu Aiden kemana?" tanya Rehan dengan nada yang cukup santai, meskipun ada kekhawatiran di balik matanya.Nara mengangkat pandangannya dari buku, mengernyit sedikit sebelum mengangguk pelan. "Aku rasa dia sedang... membujuk pacarnya." Ia meletakkan buku di pangkuannya dan tersenyum kecil, meskipun suaranya terdengar seperti ada nada penasaran di sana. "Mungkin ada sesuatu yang bikin dia pusing tadi pagi."Rehan menatap Nara dengan heran, seolah belum sep

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 161

    Happy ReadingPagi itu, rumah keluarga Grendra terasa begitu hangat, meskipun langit Jakarta tampak mendung. Suara burung berkicau lembut di luar jendela, dan aroma kopi yang baru diseduh memenuhi udara. Di ruang makan, Nara sudah duduk dengan segelas teh hangat, sementara Rehan sedang membaca koran dengan serius. Aiden, yang baru saja turun dari kamarnya, berjalan menuju meja makan dengan langkah santai. Pagi ini, ia terlihat lebih ceria, meskipun masih ada sedikit kelelahan di wajahnya."Selamat pagi, Mami, Papi," ucap Aiden dengan suara ceria, sambil melangkah ke arah meja makan. Ia menatap kedua orang tuanya dengan senyum tipis.Nara dan Rehan menoleh ke arah Aiden dengan senyum hangat di wajah mereka. "Selamat pagi, Aiden," jawab Nara lembut, sementara Rehan hanya memberikan anggukan kecil, matanya tetap tertuju pada koran yang sedang ia baca.Aiden duduk di kursi sebelah Nara, kemudian menarik napas panjang. Setelah beberapa detik hening, dia memutuskan untuk memulai percakapan

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 162

    Happy ReadingAiden duduk di ruang tamu, memeriksa ponselnya untuk memastikan segalanya sudah siap. Hari ini adalah hari yang cukup spesial—Nara telah meminta Aiden untuk mengajak Alea makan malam bersama mereka. Setelah sekian lama mengenal satu sama lain, Nara merasa ini adalah waktu yang tepat untuk Alea bertemu langsung dengan keluarga mereka. Nara ingin melihat lebih dekat siapa gadis yang telah berhasil mencuri perhatian Aiden.Nara masuk ke ruang tamu dengan senyum lembut, matanya penuh harap. “Aiden, kamu sudah mengonfirmasi dengan Alea, kan?”Aiden mengangguk. “Iya, Mami. Dia sudah siap. Kami akan berangkat sekitar setengah jam lagi. Restoran yang Mami pilih sudah saya booking untuk jam delapan.”Nara tersenyum puas. "Bagus. Semoga semuanya berjalan lancar malam ini."Aiden tersenyum tipis. Ia tahu betul betapa pentingnya malam ini, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk Alea. Meski hubungan mereka masih dalam tahap awal, Aiden merasa ini adalah langkah yang tepat agar

    Last Updated : 2025-04-27

Latest chapter

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 185

    Happy ReadingMatahari bersinar hangat di Zurich siang itu. Setelah berminggu-minggu penuh perjuangan, cemas, dan harapan, kini semuanya terbayar dengan manis. Nara sudah sepenuhnya pulih berkat pengobatan terbaik di Swiss. Wajahnya berseri, matanya bersinar penuh semangat yang baru, dan tawa kecilnya yang khas kembali memenuhi rumah.Hari itu, mereka semua berkumpul di halaman belakang villa kecil yang mereka sewa selama di Swiss. Sebuah perayaan kecil diadakan untuk merayakan kesembuhan Nara, keberhasilan Aiden dan Alea dalam ujian semester mereka, dan rencana besar yang mulai membentuk masa depan keluarga mereka.Alea berlarian kecil di taman, tertawa saat Aiden mengejarnya dalam permainan ringan mereka. Sesekali, Aiden dengan nakalnya mencolek pinggang Alea, membuat gadis itu berteriak geli sambil berusaha melarikan diri.Di bawah pohon apel yang rindang, Nara duduk di kursi rotan sambil menikmati teh hangat. Rehan duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya dengan lembut, se

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 184

    Happy ReadingPagi yang cerah di Zurich terasa begitu sempurna. Aiden, yang biasanya serius dan terkadang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan lainnya, tampak lebih santai hari ini. Setelah menikmati sarapan bersama Alea dan Nara, serta mendengarkan rencana liburan mereka yang semakin menyenangkan, Aiden merasa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.Nara, yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi berbelanja dengan Alea, duduk di kursi ruang tamu, memandangi pemandangan luar jendela yang indah. Rehan, yang sedang mengatur jadwal pertemuannya lewat telepon, terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun tetap mencuri waktu untuk berbicara dengan keluarga.Aiden menatap Nara dan Rehan, dengan niat untuk meminta sesuatu yang cukup besar. Melihat momen yang pas, dia mengambil napas panjang dan akhirnya berkata, "Mami, papi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Nara yang baru saja selesai memeriksa ponselnya, menoleh dan tersenyum pada Aiden. "Ada apa, Nak? Kamu kelihatan serius,"

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 183

    Happy ReadingMinggu pertama liburan mereka di Swiss dimulai dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Setelah ujian semester selesai dan kabar baik tentang pemulihan Nara yang semakin membaik, Aiden, Alea, Nara, dan Rehan memutuskan untuk menikmati liburan panjang di negeri yang terkenal dengan pegunungannya yang megah dan pemandangan yang menakjubkan ini. Mereka memutuskan untuk menjelajahi keindahan alam Swiss, menikmati kebersamaan mereka setelah melewati banyak tantangan.Pagi itu, mereka tiba di Zurich, kota terbesar di Swiss, dan langsung disambut dengan cuaca yang cerah dan udara segar yang begitu menyegarkan. Rehan, yang selalu merencanakan setiap perjalanan dengan teliti, memesan penginapan di sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota, dekat dengan banyak tempat wisata terkenal. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, mereka semua berkumpul untuk merencanakan petualangan mereka hari itu."Bagaimana kalau kita mulai dengan jalan-jalan di sekitar Zurich dulu?" Rehan meng

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 182

    Happy ReadingAiden dan Alea duduk bersama di meja belajar, keduanya sangat fokus pada buku-buku mereka. Meskipun ujian semester sudah semakin dekat, mereka tidak bisa mengabaikan kabar bahagia yang baru saja mereka terima. Nara, yang sempat terbaring lemah di rumah sakit, kini mulai pulih berkat perawatan yang diterima di Swiss. Kabar ini membuat hati mereka sangat lega. Sejak mengetahui kondisi Nara membaik, mereka merasa seolah-olah beban yang ada di pundak mereka sedikit berkurang."Alea, kamu dengar kabar tentang Nara kan?" Aiden memecah keheningan sambil memandang wajah Alea, yang tampak lebih ceria dari biasanya.Alea mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, aku senang sekali mendengar bahwa Mami Nara mulai pulih. Aku bahkan tidak sabar untuk bisa bertemu dengan dia lagi. Mami Nara benar-benar wanita yang kuat, Aiden. Aku percaya dia akan kembali sehat seperti sediakala."Aiden mengangguk, matanya tampak penuh dengan kehangatan. "Aku juga merasa lega mendengarnya. Setelah semua

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 181

    Happy ReadingSetelah keputusan untuk membawa Nara ke Swiss, perjalanan pengobatan dimulai dengan penuh harapan. Nara, yang sebelumnya sangat terpuruk karena kondisinya, kini merasakan sedikit perubahan positif berkat pengobatan yang intensif dan tepat sasaran. Di bawah pengawasan dokter ahli di salah satu rumah sakit terkemuka di Zurich, setiap hari menjadi langkah kecil menuju kesembuhan.Rehan, yang selama ini setia menemani Nara, merasakan betapa beratnya perasaan sang istri, tetapi ia tidak pernah menunjukkan kelelahan atau keputusasaan. Ia selalu berusaha memberikan dukungan terbaik untuk Nara, bahkan ketika terkadang dirinya sendiri merasakan kelelahan luar biasa. Namun, melihat Nara perlahan mulai pulih membuat hatinya tenang. Proses pemulihan Nara tidak hanya mempengaruhi tubuhnya, tetapi juga hatinya. Sinar kebahagiaan kembali menerangi wajahnya, meski masih ada sisa-sisa kelelahan yang harus dihadapi.Hari-hari di Swiss bagi Rehan dan Nara terasa sangat berbeda. Di tengah k

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 180

    Happy ReadingHari-hari menjelang ujian semester semakin dekat, dan Aiden serta Alea semakin sibuk mempersiapkan diri. Meskipun banyak hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadi, mereka tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar—menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan. Alea, yang sudah beberapa kali terlibat dalam berbagai olimpiade, tahu betul bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Sementara itu, Aiden, meskipun tertekan dengan keadaan keluarganya, tetap berusaha keras untuk belajar dan berfokus pada ujian.Setiap pagi, Aiden selalu menjemput Alea dengan mobil sport kesayangannya. Mobil itu, yang biasanya menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan, kini menjadi alat untuk mendekatkan mereka berdua. Aiden tidak hanya mengandalkan mobilnya untuk mengantar Alea, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara lebih banyak, bertukar pikiran, dan saling mendukung.“Alea, siap untuk belajar?” tanya Aiden sambil tersenyum, mengingatkan Alea tentang hari yang

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 179

    Happy ReadingMalam itu, setelah seharian penuh menjalani perawatan untuk Nara di rumah sakit, Rehan akhirnya memutuskan untuk pulang lebih awal. Nara masih terbaring lemah, meskipun ada sedikit kemajuan. Rehan tahu bahwa mereka harus menghadapinya dengan sabar, meskipun terkadang rasa cemas itu begitu besar. Namun, hari esok adalah hari ujian semester bagi Aiden. Rehan merasa sudah waktunya Aiden untuk kembali pulang dan bersiap-siap. Sebelum berangkat, Rehan mendekati Aiden yang sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit, memegang ponselnya dengan tangan yang sedikit gemetar. Rehan tahu betul betapa berat beban yang harus dipikul oleh Aiden, tetapi dia juga tahu, sebagai seorang anak, Aiden perlu waktu untuk menenangkan pikirannya."Aiden, pulanglah bersama Alea. Sudah saatnya kamu istirahat," kata Rehan dengan nada lembut, mencoba memberikan ketenangan. "Nara butuh dukungan kita, tapi kamu juga harus fokus pada ujian semester yang semakin dekat. Jangan biarkan perasaanmu menguasai,

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 178

    Happy ReadingHari demi hari berlalu, namun keadaan Nara tak kunjung membaik. Meskipun telah mendapatkan perawatan terbaik yang bisa diberikan di Indonesia, kondisi tubuh Nara tetap lemah. Rehan dan Aiden semakin cemas, dan begitu banyak harapan yang terus digantungkan pada kesembuhan Nara. Namun, setiap pagi yang mereka lewati bersama Nara di rumah sakit semakin terasa berat. Nara masih terbaring lemah, tak banyak bergerak, dan wajahnya semakin pucat. Rehan bisa merasakan betapa tubuhnya tak lagi sekuat dulu.Suatu pagi, setelah berbicara dengan tim dokter di rumah sakit, Rehan merasakan ada sesuatu yang harus segera dilakukan. Dia tidak bisa terus berdiam diri menunggu perubahan yang tampaknya tak akan datang. Keputusan ini datang begitu mendalam, begitu mendesak. Dia tidak bisa hanya mengandalkan perawatan di Indonesia yang sepertinya sudah mencapai titik maksimal. "Saya rasa sudah waktunya kita mencari solusi lain," kata Rehan kepada Aiden, suaranya penuh dengan ketegasan dan kes

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 177

    Happy ReadingSudah hampir seminggu Nara terbaring di rumah sakit, dan keadaan tubuhnya belum juga membaik. Rehan, Aiden, dan Alea tidak pernah meninggalkannya. Mereka bergantian menjaga Nara, selalu berada di sisinya, mendampingi setiap detik yang penuh kekhawatiran. Meski mereka berusaha tetap kuat di hadapan Nara, ada rasa cemas yang tak bisa mereka sembunyikan.Setiap kali Rehan melihat Nara terbaring lemah, hatinya terasa perih. Dia merasa seperti tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan ibunya. Walaupun sudah diberi penjelasan tentang penyakit yang diderita Nara, tetap saja tidak ada yang bisa menenangkan rasa takut di dalam dirinya. Nara adalah sosok yang selalu hadir dalam kehidupannya—wanita yang penuh kasih, yang selalu memberi dukungan. Namun kini, ia harus berjuang melawan kondisi tubuhnya yang semakin lemah.Pagi itu, Rehan berdiri di samping jendela rumah sakit, memandangi langit yang mulai cerah, namun hatinya tetap terasa gelap. Di luar sana, dunia berjalan seper

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status