Share

Part 129

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2025-04-27 11:42:55

Happy Reading

Setelah minggu-minggu yang penuh rahasia dan ketegangan, Rehan dan Nara memutuskan mengambil jeda—sebuah perjalanan ke tempat di mana dunia terasa jauh, di mana hanya ada langit biru, laut sejernih kristal, dan pasir putih tanpa batas. Maladewa, atau Maldives, menjadi tujuan bulan madu mereka kali ini. Tempat itu bukan hanya sebuah pelarian; itu adalah surga yang sempurna untuk dua hati yang ingin saling menemukan kembali dalam kedamaian.

Pagi itu, jet pribadi yang membawa mereka mendarat mulus di bandara kecil di Malé, ibu kota Maldives. Dari sana, mereka dijemput dengan speedboat mewah menuju resor pribadi mereka yang tersembunyi di antara gugusan pulau-pulau kecil.

Begitu speedboat meluncur di atas permukaan air sebening kaca, Nara tidak bisa menahan decaknya. Lautan biru membentang sejauh mata memandang, bertemu dengan langit yang tak kalah birunya. Airnya begitu jernih hingga dasar laut pun terlihat dengan jelas—terumbu karang berwarna-warni, ikan-ikan kecil yang be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 130

    Happy ReadingSaat itu matahari hampir tenggelam di ufuk barat, melukiskan semburat jingga keemasan di atas laut tenang. Nara sedang tertawa, membiarkan pasir putih membasahi kakinya, sambil menggandeng tangan Rehan erat-erat. Mereka baru saja kembali dari sesi snorkeling, tubuhnya masih hangat oleh sinar matahari dan hati mereka penuh kebahagiaan sederhana.Namun, kebahagiaan itu terusik seketika.Ponsel Rehan yang tergeletak di atas handuk tiba-tiba bergetar, memecah keheningan romantis yang mereka ciptakan. Nada getarnya terasa lain, lebih mendesak daripada biasanya. Rehan melirik sekilas ke layar—sebuah nomor khusus. Panggilan itu hanya datang ketika situasi di perusahaan benar-benar gawat.Dengan napas berat, Rehan mengambil ponsel itu dan menjauh beberapa langkah dari Nara yang masih belum menyadari adanya perubahan."Ya?" Rehan menjawab dengan suara rendah.Suara dari seberang sana terdengar panik. Ada masalah besar. Salah satu proyek utama perusahaan mengalami sabotase dari pi

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 131

    Happy ReadingBeberapa hari kemudian, liburan mereka hampir selesai. Pagi itu, Rehan duduk di balkon villa, menatap layar ponselnya dengan ekspresi serius. Pesan terenkripsi dari Dario baru saja masuk.**"Sudah kami temukan. Pengkhianatnya adalah seseorang dari dalam board. Menunggu perintah."**Rehan mengepalkan tangan. Ia sudah menduga, namun melihat nama yang dikirim Dario membuat dadanya terasa berat. Pengkhianat itu adalah salah satu direktur senior yang sudah lama bersama mereka—seorang yang dulunya pernah ia selamatkan dari kebangkrutan.Pengkhianatan semacam ini tidak bisa dibiarkan. Tidak ada kompromi.Ia menarik napas panjang, memandang ke arah villa, di mana Nara masih tidur dengan damai di ranjang berkanopi, rambutnya berantakan dengan cara yang membuatnya terlihat makin memesona. Dunia Nara terlalu bersih untuk dikotori oleh realita gelap yang selalu mengikutinya.Dengan jari-jari yang tenang, Rehan mengetik balasan:**"Bawa dia ke safe house. Tunggu aku pulang untuk kepu

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 132

    Happy ReadingSejak hari itu, kehidupan Nara perlahan berubah.Ia masih pergi ke pilates, ke salon, masih mengenakan tas Hermes dan mengendarai Porsche mewahnya. Tapi di balik semua kemewahan itu, ada rahasia gelap yang kini ia simpan dalam hatinya.Nara kini tahu: di balik setiap senyuman Rehan di depan publik, di balik setiap transaksi bisnis bersih yang diumumkan di media, ada dunia lain — dunia di mana Rehan menjadi raja, dunia di mana kekuasaan, senjata, dan ketakutan berjalan beriringan.Awalnya, Rehan melarang keras Nara terlibat."Aku ingin kamu tetap bersih," katanya suatu malam, saat mereka duduk di balkon apartemen mereka, menatap gemerlap lampu kota. "Duniaku... bukan tempat untukmu."Tapi Nara bukan perempuan lemah. Ia tidak ingin hanya menjadi istri yang diam menutup mata, sementara suaminya bergumul dalam bahaya setiap hari."Aku tidak minta untuk ikut bertempur, Rehan," ucap Nara dengan suara lembut tapi tegas. "Tapi aku ingin tahu. Aku ingin mengerti duniamu. Aku ti

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 133

    Happy ReadingHari-hari berikutnya, Nara mulai menemukan perannya.Ia bukan tipe wanita yang hanya menunggu di rumah, apalagi setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik bisnis keluarga Rehan. Ia ingin lebih dari itu. Bukan untuk bertarung, bukan untuk menodai tangannya dengan darah, tapi untuk menjadi kekuatan halus di balik layar.Dan Rehan, yang awalnya menolak keras, akhirnya menyerah pada tekad Nara.“Aku mau membantu menjaga bisnis ini tetap... elegan,” kata Nara suatu malam saat mereka duduk di balkon, diterangi cahaya lilin dan city lights. “Aku punya koneksi. Aku punya pengaruh.”Rehan mengusap pelan rambut Nara, penuh rasa bangga dan rasa protektif.“Kamu serius mau masuk ke dunia ini?”Nara menatapnya dalam-dalam.“Aku serius. Aku mau melindungimu, Rehan. Dengan caraku.”***Hari pertama "pekerjaan" barunya, Nara mengenakan blazer putih tulang dari Chanel, celana panjang satin, dan heels Louboutin. Ia tampak seperti CEO muda dari perusahaan multinasional, tidak ada ya

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 134

    Happy ReadingHari itu dimulai seperti biasa — sibuk, padat, penuh pertemuan penting dan laporan rahasia.Nara baru saja selesai bertemu dengan seorang klien di lounge mewah hotel bintang lima. Ia mengenakan dress hitam body fit sederhana, sepatu hak tinggi, dan tas Hermes Birkin di lengannya. Seperti biasa, semua mata memandangnya. Anggun. Elegan. Tak tersentuh.Namun hari itu ada yang berbeda.Saat berjalan menuju mobil Porsche-nya di parkiran basement, Nara tiba-tiba merasa dunianya berputar. Perutnya mual hebat. Pandangannya kabur.Ia menahan diri sekuat tenaga, mencoba meraih ponsel di tasnya. Namun sebelum ia sempat mengetikkan pesan pada Rehan, tubuhnya limbung — dan dunia seolah runtuh dalam sekejap.***Rehan mendapat telepon dari bodyguard pribadi Nara hanya beberapa menit setelahnya."Pak... Bu Nara... pingsan. Kami membawanya ke rumah sakit sekarang."Rehan tidak butuh mendengar lebih banyak. Ia meninggalkan rapat pentingnya, langsung berlari keluar gedung, nyaris membanti

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 135

    Happy ReadingBeberapa minggu setelah kabar kehamilan itu, Rehan tampak lebih sibuk dari biasanya — namun bukan untuk urusan bisnis. Kali ini, ia menyusun sebuah rencana rahasia. Rencana untuk membuat Nara merasakan betapa dirinya begitu dicintai.Di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima, sekaligus merayakan kehamilan pertama, Rehan menyuruh Nara untuk hanya membawa koper kecil berisi pakaian santai. Tidak banyak tanya, Nara menurut, meski wajahnya penuh rasa penasaran.Mereka naik jet pribadi yang sudah menunggu di bandara kecil di pinggiran kota. Saat jet lepas landas, Rehan hanya menggenggam tangan Nara erat dan tersenyum penuh arti."Aku mau kita berdua... dan bayi kecil kita... menikmati dunia hanya untuk kita," katanya pelan.Setelah beberapa jam penerbangan, jet mendarat di sebuah pulau pribadi di tengah-tengah Samudra Hindia. Pulau itu... milik Rehan.Begitu turun dari jet, angin laut hangat membelai rambut Nara. Hamparan pasir putih seputih salju membentang sej

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 136

    Happy ReadingSetelah kembali dari liburan yang penuh kenangan, kehidupan Nara dan Rehan kembali ke rutinitas mereka yang padat, namun kali ini ada nuansa baru yang penuh perhatian dan kasih sayang. Nara, yang kini tengah mengandung, merasa lebih bahagia dan tenang menjalani setiap hari dengan perhatian penuh dari suaminya. Rehan memastikan bahwa dia selalu mendapatkan yang terbaik, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.Hari-hari Nara kini dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang mendukung kesehatannya dan janin yang sedang berkembang. Pagi-pagi sekali, ia sudah bangun untuk mengikuti sesi olahraga ringan yang disarankan oleh dokter. Rehan, yang biasanya sibuk dengan urusan bisnis, kali ini meluangkan waktu untuk menemani Nara. Ia ingin memastikan bahwa istrinya merasa didukung dan dicintai, bahkan dalam hal-hal yang kecil.Setiap pagi, Nara memulai harinya dengan senam ringan dan yoga ibu hamil. Dengan bantuan seorang pelatih pribadi yang berlisensi, Rehan juga ikut bergabung d

    Last Updated : 2025-04-27
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 137

    Happy ReadingSetelah memasuki trimester kedua, Nara mulai merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam tubuhnya. Kandungannya yang semakin membesar membuat tubuhnya terasa lebih berat, dan terkadang ia mengalami kram pada kakinya, serta kelelahan yang datang tiba-tiba. Meskipun begitu, ia tetap berusaha menjalani hari-harinya dengan semangat, namun tak jarang ia harus berhenti sejenak untuk beristirahat.Namun, dalam setiap langkah perjalanan kehamilan ini, Rehan selalu ada di sisinya. Ia tidak hanya bekerja sebagai suami yang penuh perhatian, tetapi juga sebagai pendamping yang tak tergantikan. Setiap kali Nara merasakan kram, Rehan dengan sigap akan mendekat, menggenggam tangannya, dan mengajaknya duduk atau beristirahat sejenak.Suatu pagi, saat Nara mencoba untuk turun dari kamar tidur, ia merasa sedikit pusing dan tidak begitu kuat untuk berjalan sendiri. Rehan, yang sudah berada di sampingnya, dengan lembut memeluk tubuh Nara dan memapahnya turun dari tangga. Ia sangat hati-

    Last Updated : 2025-04-27

Latest chapter

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 185

    Happy ReadingMatahari bersinar hangat di Zurich siang itu. Setelah berminggu-minggu penuh perjuangan, cemas, dan harapan, kini semuanya terbayar dengan manis. Nara sudah sepenuhnya pulih berkat pengobatan terbaik di Swiss. Wajahnya berseri, matanya bersinar penuh semangat yang baru, dan tawa kecilnya yang khas kembali memenuhi rumah.Hari itu, mereka semua berkumpul di halaman belakang villa kecil yang mereka sewa selama di Swiss. Sebuah perayaan kecil diadakan untuk merayakan kesembuhan Nara, keberhasilan Aiden dan Alea dalam ujian semester mereka, dan rencana besar yang mulai membentuk masa depan keluarga mereka.Alea berlarian kecil di taman, tertawa saat Aiden mengejarnya dalam permainan ringan mereka. Sesekali, Aiden dengan nakalnya mencolek pinggang Alea, membuat gadis itu berteriak geli sambil berusaha melarikan diri.Di bawah pohon apel yang rindang, Nara duduk di kursi rotan sambil menikmati teh hangat. Rehan duduk di sampingnya, menggenggam tangan istrinya dengan lembut, se

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 184

    Happy ReadingPagi yang cerah di Zurich terasa begitu sempurna. Aiden, yang biasanya serius dan terkadang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan lainnya, tampak lebih santai hari ini. Setelah menikmati sarapan bersama Alea dan Nara, serta mendengarkan rencana liburan mereka yang semakin menyenangkan, Aiden merasa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.Nara, yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi berbelanja dengan Alea, duduk di kursi ruang tamu, memandangi pemandangan luar jendela yang indah. Rehan, yang sedang mengatur jadwal pertemuannya lewat telepon, terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun tetap mencuri waktu untuk berbicara dengan keluarga.Aiden menatap Nara dan Rehan, dengan niat untuk meminta sesuatu yang cukup besar. Melihat momen yang pas, dia mengambil napas panjang dan akhirnya berkata, "Mami, papi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Nara yang baru saja selesai memeriksa ponselnya, menoleh dan tersenyum pada Aiden. "Ada apa, Nak? Kamu kelihatan serius,"

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 183

    Happy ReadingMinggu pertama liburan mereka di Swiss dimulai dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Setelah ujian semester selesai dan kabar baik tentang pemulihan Nara yang semakin membaik, Aiden, Alea, Nara, dan Rehan memutuskan untuk menikmati liburan panjang di negeri yang terkenal dengan pegunungannya yang megah dan pemandangan yang menakjubkan ini. Mereka memutuskan untuk menjelajahi keindahan alam Swiss, menikmati kebersamaan mereka setelah melewati banyak tantangan.Pagi itu, mereka tiba di Zurich, kota terbesar di Swiss, dan langsung disambut dengan cuaca yang cerah dan udara segar yang begitu menyegarkan. Rehan, yang selalu merencanakan setiap perjalanan dengan teliti, memesan penginapan di sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota, dekat dengan banyak tempat wisata terkenal. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, mereka semua berkumpul untuk merencanakan petualangan mereka hari itu."Bagaimana kalau kita mulai dengan jalan-jalan di sekitar Zurich dulu?" Rehan meng

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 182

    Happy ReadingAiden dan Alea duduk bersama di meja belajar, keduanya sangat fokus pada buku-buku mereka. Meskipun ujian semester sudah semakin dekat, mereka tidak bisa mengabaikan kabar bahagia yang baru saja mereka terima. Nara, yang sempat terbaring lemah di rumah sakit, kini mulai pulih berkat perawatan yang diterima di Swiss. Kabar ini membuat hati mereka sangat lega. Sejak mengetahui kondisi Nara membaik, mereka merasa seolah-olah beban yang ada di pundak mereka sedikit berkurang."Alea, kamu dengar kabar tentang Nara kan?" Aiden memecah keheningan sambil memandang wajah Alea, yang tampak lebih ceria dari biasanya.Alea mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, aku senang sekali mendengar bahwa Mami Nara mulai pulih. Aku bahkan tidak sabar untuk bisa bertemu dengan dia lagi. Mami Nara benar-benar wanita yang kuat, Aiden. Aku percaya dia akan kembali sehat seperti sediakala."Aiden mengangguk, matanya tampak penuh dengan kehangatan. "Aku juga merasa lega mendengarnya. Setelah semua

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 181

    Happy ReadingSetelah keputusan untuk membawa Nara ke Swiss, perjalanan pengobatan dimulai dengan penuh harapan. Nara, yang sebelumnya sangat terpuruk karena kondisinya, kini merasakan sedikit perubahan positif berkat pengobatan yang intensif dan tepat sasaran. Di bawah pengawasan dokter ahli di salah satu rumah sakit terkemuka di Zurich, setiap hari menjadi langkah kecil menuju kesembuhan.Rehan, yang selama ini setia menemani Nara, merasakan betapa beratnya perasaan sang istri, tetapi ia tidak pernah menunjukkan kelelahan atau keputusasaan. Ia selalu berusaha memberikan dukungan terbaik untuk Nara, bahkan ketika terkadang dirinya sendiri merasakan kelelahan luar biasa. Namun, melihat Nara perlahan mulai pulih membuat hatinya tenang. Proses pemulihan Nara tidak hanya mempengaruhi tubuhnya, tetapi juga hatinya. Sinar kebahagiaan kembali menerangi wajahnya, meski masih ada sisa-sisa kelelahan yang harus dihadapi.Hari-hari di Swiss bagi Rehan dan Nara terasa sangat berbeda. Di tengah k

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 180

    Happy ReadingHari-hari menjelang ujian semester semakin dekat, dan Aiden serta Alea semakin sibuk mempersiapkan diri. Meskipun banyak hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadi, mereka tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar—menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan. Alea, yang sudah beberapa kali terlibat dalam berbagai olimpiade, tahu betul bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Sementara itu, Aiden, meskipun tertekan dengan keadaan keluarganya, tetap berusaha keras untuk belajar dan berfokus pada ujian.Setiap pagi, Aiden selalu menjemput Alea dengan mobil sport kesayangannya. Mobil itu, yang biasanya menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan, kini menjadi alat untuk mendekatkan mereka berdua. Aiden tidak hanya mengandalkan mobilnya untuk mengantar Alea, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara lebih banyak, bertukar pikiran, dan saling mendukung.“Alea, siap untuk belajar?” tanya Aiden sambil tersenyum, mengingatkan Alea tentang hari yang

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 179

    Happy ReadingMalam itu, setelah seharian penuh menjalani perawatan untuk Nara di rumah sakit, Rehan akhirnya memutuskan untuk pulang lebih awal. Nara masih terbaring lemah, meskipun ada sedikit kemajuan. Rehan tahu bahwa mereka harus menghadapinya dengan sabar, meskipun terkadang rasa cemas itu begitu besar. Namun, hari esok adalah hari ujian semester bagi Aiden. Rehan merasa sudah waktunya Aiden untuk kembali pulang dan bersiap-siap. Sebelum berangkat, Rehan mendekati Aiden yang sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit, memegang ponselnya dengan tangan yang sedikit gemetar. Rehan tahu betul betapa berat beban yang harus dipikul oleh Aiden, tetapi dia juga tahu, sebagai seorang anak, Aiden perlu waktu untuk menenangkan pikirannya."Aiden, pulanglah bersama Alea. Sudah saatnya kamu istirahat," kata Rehan dengan nada lembut, mencoba memberikan ketenangan. "Nara butuh dukungan kita, tapi kamu juga harus fokus pada ujian semester yang semakin dekat. Jangan biarkan perasaanmu menguasai,

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 178

    Happy ReadingHari demi hari berlalu, namun keadaan Nara tak kunjung membaik. Meskipun telah mendapatkan perawatan terbaik yang bisa diberikan di Indonesia, kondisi tubuh Nara tetap lemah. Rehan dan Aiden semakin cemas, dan begitu banyak harapan yang terus digantungkan pada kesembuhan Nara. Namun, setiap pagi yang mereka lewati bersama Nara di rumah sakit semakin terasa berat. Nara masih terbaring lemah, tak banyak bergerak, dan wajahnya semakin pucat. Rehan bisa merasakan betapa tubuhnya tak lagi sekuat dulu.Suatu pagi, setelah berbicara dengan tim dokter di rumah sakit, Rehan merasakan ada sesuatu yang harus segera dilakukan. Dia tidak bisa terus berdiam diri menunggu perubahan yang tampaknya tak akan datang. Keputusan ini datang begitu mendalam, begitu mendesak. Dia tidak bisa hanya mengandalkan perawatan di Indonesia yang sepertinya sudah mencapai titik maksimal. "Saya rasa sudah waktunya kita mencari solusi lain," kata Rehan kepada Aiden, suaranya penuh dengan ketegasan dan kes

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 177

    Happy ReadingSudah hampir seminggu Nara terbaring di rumah sakit, dan keadaan tubuhnya belum juga membaik. Rehan, Aiden, dan Alea tidak pernah meninggalkannya. Mereka bergantian menjaga Nara, selalu berada di sisinya, mendampingi setiap detik yang penuh kekhawatiran. Meski mereka berusaha tetap kuat di hadapan Nara, ada rasa cemas yang tak bisa mereka sembunyikan.Setiap kali Rehan melihat Nara terbaring lemah, hatinya terasa perih. Dia merasa seperti tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan ibunya. Walaupun sudah diberi penjelasan tentang penyakit yang diderita Nara, tetap saja tidak ada yang bisa menenangkan rasa takut di dalam dirinya. Nara adalah sosok yang selalu hadir dalam kehidupannya—wanita yang penuh kasih, yang selalu memberi dukungan. Namun kini, ia harus berjuang melawan kondisi tubuhnya yang semakin lemah.Pagi itu, Rehan berdiri di samping jendela rumah sakit, memandangi langit yang mulai cerah, namun hatinya tetap terasa gelap. Di luar sana, dunia berjalan seper

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status