Share

Part 103

Author: Khakalara
last update Last Updated: 2025-04-26 22:40:25

Happy Reading

Hari itu seharusnya menjadi hari yang biasa, bahkan bahagia.

Nara dan Aldo baru saja selesai berbelanja bulanan — keranjang mereka penuh dengan perlengkapan bayi, makanan sehat, dan beberapa benda kecil yang disiapkan untuk menyambut si kecil.

Di dalam mobil, tawa mereka masih mengisi ruang sempit itu.

Playlist lagu-lagu santai mengalun pelan, tangan Aldo mengenggam tangan Nara sepanjang perjalanan.

"Na, kita harus siapin satu rak khusus buat perlengkapan bayi ya," kata Aldo sambil tersenyum ke arah istrinya.

Nara mengangguk, menoleh pada Aldo dengan mata berbinar.

"Aku nggak sabar lihat kamu jadi ayah, Al."

Mereka berdua tertawa kecil.

Langit sore terlihat begitu indah, jalan tol pun lengang.

Seolah dunia merestui kebahagiaan kecil yang mereka bangun bersama.

Namun dalam hitungan detik, semuanya berubah.

Sebuah truk besar dari arah berlawanan — remnya blong — meluncur liar ke jalur mereka.

Aldo hanya sempat berteriak, tangan kanannya otomatis melindungi peru
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 104

    Happy ReadingHari-hari setelah kepergian Aldo terasa seperti lorong panjang tanpa ujung bagi Nara. Ia menjalani hidup seperti bayang-bayang dirinya sendiri. Bangun di pagi hari, menatap kosong ke langit-langit kamar, memaksa dirinya untuk makan, memaksa dirinya bertahan — hanya karena ia tahu, di dalam tubuhnya ada secercah harapan, warisan dari cinta mereka.Setiap hari, ia berbicara dengan bayi itu."Selamat pagi, Nak," bisiknya sambil mengelus perutnya yang belum begitu besar. "Papa kamu sudah di surga. Tapi aku janji, aku akan jadi Mama terkuat untukmu."Nara menghadapi malam-malam sunyi sendirian. Tangisnya hanya didengar tembok-tembok bisu di apartemennya. Kadang ia duduk berjam-jam menatap jendela, menunggu sesuatu — entah apa — yang tak kunjung datang.Namun ia bertahan.Untuk si kecil.***Suatu sore, ketika hujan turun rintik-rintik, Nara merasa ada yang aneh. Ada nyeri halus di perutnya, berbeda dari biasanya. Ia berpikir mungkin itu hal biasa — kehamilan mem

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 105

    Happy ReadingRehan baru saja kembali dari perjalanan bisnis luar negeri ketika ia menerima kabar tentang Nara. Setiap detik, hatinya berdegup lebih cepat, seolah ada sesuatu yang merobek dadanya. Dari informasi yang ia terima, Nara mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan dan kehilangan bayi mereka, serta Aldo, suaminya. Namun, yang paling menghantam hatinya adalah kabar yang terakhir—Nara, wanita yang dulu begitu ia cintai, kini terpuruk dalam kesedihan mendalam.Rehan tahu betul, betapa dalam luka yang Nara rasakan. Ia tahu bagaimana beratnya perasaan Nara saat ini, meski ia tidak berada di sana, mendampinginya seperti seharusnya.Dia harus ada untuknya. Sekarang, lebih dari sebelumnya, Rehan sadar bahwa ia tak bisa membiarkan Nara melewati semua ini sendirian. ***Langkah Rehan terasa berat saat ia memasuki kompleks rumah Nara. Tahun-tahun berlalu, dan masih banyak kenangan yang tertinggal di sini—kenangan tentang cinta mereka yang sempat hangat, yang sempat begit

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 106

    Happy ReadingHari-hari berlalu begitu lambat bagi Nara. Setiap langkah yang diambil terasa seperti beban yang semakin berat, dan meskipun dia berusaha untuk tetap bertahan, kenyataan tak bisa diahindari. Setiap kali ia melihat tempat-tempat yang dulu penuh kenangan indah, ia hanya bisa merasakan kehampaan. Hari-harinya kini diisi dengan kesedihan yang begitu mendalam, yang membuatnya sering kali merasa ingin menghilang.Salah satu tempat yang paling sering ia kunjungi adalah makam bayi mereka. Setiap kali ia berdiri di sana, ia merasa seolah bisa mendengar tangisan bayi yang hilang. Ia duduk di depan makam, meremas tanah di bawahnya, seolah itu satu-satunya yang dapat menghubungkannya dengan bayinya yang tak pernah sempat ia peluk lebih lama. Tangisannya sudah tak bisa dihentikan lagi. Nara merasa bahwa ia telah kehilangan segalanya. Aldo yang pergi terlalu cepat, dan bayi mereka yang hanya sempat ada dalam hidupnya dalam waktu singkat. Semua yang ia cintai, pergi b

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 107

    Happy ReadingAnastasia duduk di ruang tamu apartemen mewahnya, memandangi layar ponsel yang kosong. Sudah lebih dari satu jam ia menunggu kabar dari Rehan, tapi pria itu bahkan tidak membalas pesannya. Biasanya, Rehan tidak pernah lalai seperti ini—setiap pesan Anastasia akan dibalas dalam hitungan menit. Tapi akhir-akhir ini, semuanya berubah.Sejak Rehan kembali dari luar negeri, ada sesuatu yang berbeda pada dirinya. Ia sering termenung, sering keluar rumah tanpa memberitahu dengan jelas ke mana ia pergi. Matanya terlihat lelah, seolah membawa beban berat yang tidak bisa dibagikan kepada siapa pun. Anastasia, yang selama ini begitu yakin dengan hubungan mereka, mulai merasakan kecemasan merayap perlahan ke dalam hatinya.Dan kini, setelah lebih dari tiga hari Rehan sering menghilang entah ke mana, Anastasia tidak bisa lagi menahan rasa curiganya.Ia menghela napas panjang, lalu meraih ponsel dan menekan nomor seseorang. Seseorang yang selama ini ia percaya untuk mengur

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 108

    Happy ReadingAnastasia menatap kosong ke luar jendela mobil yang melaju di jalan tol malam itu. Lampu-lampu kota berkelebatan di matanya, namun pikirannya hanya tertuju pada satu hal: Pengkhianatan Rehan.Di kursi belakang, Raka melirik lewat kaca spion. Ia sudah lama mengenal Anastasia, cukup tahu bahwa diamnya perempuan itu lebih berbahaya daripada amarah yang meledak-ledak."Nona, kita langsung ke apartemen?" tanya Raka hati-hati.Anastasia tidak menjawab. Tangannya bergerak lambat, membuka layar ponsel, menatap foto-foto Rehan dan Nara yang dikirim Raka beberapa hari lalu.Setiap foto seperti belati yang menusuk jantungnya. Mereka terlihat akrab, saling berbagi luka, seolah dunia hanya milik mereka berdua.Anastasia mengepalkan tangan. Hatinya terbakar, namun otaknya tetap dingin."Raka," katanya pelan."Ya, Nona?""Hubungi Richard."Raka sedikit terkejut, namun ia cepat menguasai ekspresinya. Richard adalah seseorang dari masa lalu Anastasia, orang yang tidak perna

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 109

    Happy ReadingBeberapa hari setelah insiden di rumah Nara, Rehan bergerak cepat. Ia tahu ini bukan sekadar intimidasi biasa — ini adalah peringatan. Dan ia yakin, hanya satu orang yang punya motif cukup dalam untuk melakukan itu: Anastasia.Dengan bantuan seorang penyelidik pribadi kepercayaannya, Rehan mendapatkan informasi mengejutkan. Rekaman CCTV dari sekitar rumah Nara malam itu menunjukkan mobil hitam berhenti tidak jauh dari lokasi. Pelat nomornya terlacak ke salah satu perusahaan keamanan swasta — perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Anastasia.Rehan mengepalkan tangan begitu menerima laporan lengkapnya.Tidak perlu lagi ragu. Semua tanda mengarah ke Anastasia.***Malam itu, Rehan menghubungi Anastasia. Ia meminta bertemu, tanpa banyak kata, di sebuah restoran privat yang biasanya mereka datangi dulu, saat hubungan mereka masih berjalan manis.Anastasia datang dengan gaun hitam sederhana. Wajahnya tetap cantik, make up tipis menghiasi kulit pucatnya. Namun b

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 110

    Happy ReadingRehan tahu, setelah semua yang terjadi, Nara tak bisa lagi dibiarkan sendiri. Bukan hanya karena trauma dan kesedihan yang menghantamnya, tapi juga karena bahaya yang nyata mengintai dari balik bayang-bayang.Sejak hubungannya dengan Anastasia berakhir dengan ledakan emosi, Rehan sadar bahwa musuh tak selalu terlihat jelas. Dan Nara, bagaimanapun juga, adalah prioritasnya. Satu-satunya yang harus ia lindungi, apapun harganya.***Pagi itu, sebuah tim keamanan yang terlatih tiba di kediaman Nara. Tujuh orang bodyguard — semua pilihan terbaik dari perusahaan keamanan pribadi milik Rehan. Tinggi, bertubuh kekar, dengan mata tajam yang tak pernah lengah.Ditambah satu sopir yang tidak hanya bertugas mengantar, tetapi juga terlatih dalam manuver penghindaran bahaya. Semua demi satu tujuan: menjaga Nara.Nara sendiri sempat terkejut ketika pertama kali melihat mereka. Rumahnya yang dulu sunyi kini dipenuhi kehadiran orang-orang asing berbaju hitam. Tapi ketika

    Last Updated : 2025-04-26
  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 111

    Happy ReadingMalam itu, Rehan tiba di depan rumah Nara dengan langkah berat. Dari luar, ia melihat lampu-lampu rumah sudah menyala lembut. Siluet seorang bodyguard tampak di sudut teras, memberi anggukan kecil saat melihat Rehan datang.Semua tampak tenang. Tapi Rehan tahu, badai sesungguhnya ada di dalam hati gadis itu. Dan di dalam hatinya sendiri.Saat pintu dibuka, Nara berdiri di sana. Tubuh mungilnya terbungkus sweater abu-abu, rambutnya digelung asal, wajahnya polos tanpa riasan. Ada lingkaran samar di bawah matanya, tanda malam-malam yang berat.Untuk sesaat, waktu seolah berhenti. Semua kenangan tentang mereka — tawa, pertengkaran kecil, janji-janji masa depan — berkelebat begitu saja.Tapi itu dulu. Kini, jarak di antara mereka terasa seperti jurang tak kasat mata."Masuklah," suara Nara lirih, hampir seperti bisikan.Rehan melangkah masuk, mencoba untuk tidak membuat kehadirannya terasa mengancam. Ia ingin, sebisa mungkin, membiarkan Nara memegang kendali

    Last Updated : 2025-04-26

Latest chapter

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 184

    Happy ReadingPagi yang cerah di Zurich terasa begitu sempurna. Aiden, yang biasanya serius dan terkadang terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan lainnya, tampak lebih santai hari ini. Setelah menikmati sarapan bersama Alea dan Nara, serta mendengarkan rencana liburan mereka yang semakin menyenangkan, Aiden merasa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.Nara, yang sedang mempersiapkan diri untuk pergi berbelanja dengan Alea, duduk di kursi ruang tamu, memandangi pemandangan luar jendela yang indah. Rehan, yang sedang mengatur jadwal pertemuannya lewat telepon, terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun tetap mencuri waktu untuk berbicara dengan keluarga.Aiden menatap Nara dan Rehan, dengan niat untuk meminta sesuatu yang cukup besar. Melihat momen yang pas, dia mengambil napas panjang dan akhirnya berkata, "Mami, papi, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."Nara yang baru saja selesai memeriksa ponselnya, menoleh dan tersenyum pada Aiden. "Ada apa, Nak? Kamu kelihatan serius,"

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 183

    Happy ReadingMinggu pertama liburan mereka di Swiss dimulai dengan suasana yang penuh kebahagiaan. Setelah ujian semester selesai dan kabar baik tentang pemulihan Nara yang semakin membaik, Aiden, Alea, Nara, dan Rehan memutuskan untuk menikmati liburan panjang di negeri yang terkenal dengan pegunungannya yang megah dan pemandangan yang menakjubkan ini. Mereka memutuskan untuk menjelajahi keindahan alam Swiss, menikmati kebersamaan mereka setelah melewati banyak tantangan.Pagi itu, mereka tiba di Zurich, kota terbesar di Swiss, dan langsung disambut dengan cuaca yang cerah dan udara segar yang begitu menyegarkan. Rehan, yang selalu merencanakan setiap perjalanan dengan teliti, memesan penginapan di sebuah hotel mewah yang terletak di tengah kota, dekat dengan banyak tempat wisata terkenal. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, mereka semua berkumpul untuk merencanakan petualangan mereka hari itu."Bagaimana kalau kita mulai dengan jalan-jalan di sekitar Zurich dulu?" Rehan meng

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 182

    Happy ReadingAiden dan Alea duduk bersama di meja belajar, keduanya sangat fokus pada buku-buku mereka. Meskipun ujian semester sudah semakin dekat, mereka tidak bisa mengabaikan kabar bahagia yang baru saja mereka terima. Nara, yang sempat terbaring lemah di rumah sakit, kini mulai pulih berkat perawatan yang diterima di Swiss. Kabar ini membuat hati mereka sangat lega. Sejak mengetahui kondisi Nara membaik, mereka merasa seolah-olah beban yang ada di pundak mereka sedikit berkurang."Alea, kamu dengar kabar tentang Nara kan?" Aiden memecah keheningan sambil memandang wajah Alea, yang tampak lebih ceria dari biasanya.Alea mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya, aku senang sekali mendengar bahwa Mami Nara mulai pulih. Aku bahkan tidak sabar untuk bisa bertemu dengan dia lagi. Mami Nara benar-benar wanita yang kuat, Aiden. Aku percaya dia akan kembali sehat seperti sediakala."Aiden mengangguk, matanya tampak penuh dengan kehangatan. "Aku juga merasa lega mendengarnya. Setelah semua

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 181

    Happy ReadingSetelah keputusan untuk membawa Nara ke Swiss, perjalanan pengobatan dimulai dengan penuh harapan. Nara, yang sebelumnya sangat terpuruk karena kondisinya, kini merasakan sedikit perubahan positif berkat pengobatan yang intensif dan tepat sasaran. Di bawah pengawasan dokter ahli di salah satu rumah sakit terkemuka di Zurich, setiap hari menjadi langkah kecil menuju kesembuhan.Rehan, yang selama ini setia menemani Nara, merasakan betapa beratnya perasaan sang istri, tetapi ia tidak pernah menunjukkan kelelahan atau keputusasaan. Ia selalu berusaha memberikan dukungan terbaik untuk Nara, bahkan ketika terkadang dirinya sendiri merasakan kelelahan luar biasa. Namun, melihat Nara perlahan mulai pulih membuat hatinya tenang. Proses pemulihan Nara tidak hanya mempengaruhi tubuhnya, tetapi juga hatinya. Sinar kebahagiaan kembali menerangi wajahnya, meski masih ada sisa-sisa kelelahan yang harus dihadapi.Hari-hari di Swiss bagi Rehan dan Nara terasa sangat berbeda. Di tengah k

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 180

    Happy ReadingHari-hari menjelang ujian semester semakin dekat, dan Aiden serta Alea semakin sibuk mempersiapkan diri. Meskipun banyak hal yang mereka hadapi dalam kehidupan pribadi, mereka tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar—menyelesaikan ujian dengan hasil yang memuaskan. Alea, yang sudah beberapa kali terlibat dalam berbagai olimpiade, tahu betul bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Sementara itu, Aiden, meskipun tertekan dengan keadaan keluarganya, tetap berusaha keras untuk belajar dan berfokus pada ujian.Setiap pagi, Aiden selalu menjemput Alea dengan mobil sport kesayangannya. Mobil itu, yang biasanya menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan, kini menjadi alat untuk mendekatkan mereka berdua. Aiden tidak hanya mengandalkan mobilnya untuk mengantar Alea, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara lebih banyak, bertukar pikiran, dan saling mendukung.“Alea, siap untuk belajar?” tanya Aiden sambil tersenyum, mengingatkan Alea tentang hari yang

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 179

    Happy ReadingMalam itu, setelah seharian penuh menjalani perawatan untuk Nara di rumah sakit, Rehan akhirnya memutuskan untuk pulang lebih awal. Nara masih terbaring lemah, meskipun ada sedikit kemajuan. Rehan tahu bahwa mereka harus menghadapinya dengan sabar, meskipun terkadang rasa cemas itu begitu besar. Namun, hari esok adalah hari ujian semester bagi Aiden. Rehan merasa sudah waktunya Aiden untuk kembali pulang dan bersiap-siap. Sebelum berangkat, Rehan mendekati Aiden yang sedang duduk di ruang tunggu rumah sakit, memegang ponselnya dengan tangan yang sedikit gemetar. Rehan tahu betul betapa berat beban yang harus dipikul oleh Aiden, tetapi dia juga tahu, sebagai seorang anak, Aiden perlu waktu untuk menenangkan pikirannya."Aiden, pulanglah bersama Alea. Sudah saatnya kamu istirahat," kata Rehan dengan nada lembut, mencoba memberikan ketenangan. "Nara butuh dukungan kita, tapi kamu juga harus fokus pada ujian semester yang semakin dekat. Jangan biarkan perasaanmu menguasai,

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 178

    Happy ReadingHari demi hari berlalu, namun keadaan Nara tak kunjung membaik. Meskipun telah mendapatkan perawatan terbaik yang bisa diberikan di Indonesia, kondisi tubuh Nara tetap lemah. Rehan dan Aiden semakin cemas, dan begitu banyak harapan yang terus digantungkan pada kesembuhan Nara. Namun, setiap pagi yang mereka lewati bersama Nara di rumah sakit semakin terasa berat. Nara masih terbaring lemah, tak banyak bergerak, dan wajahnya semakin pucat. Rehan bisa merasakan betapa tubuhnya tak lagi sekuat dulu.Suatu pagi, setelah berbicara dengan tim dokter di rumah sakit, Rehan merasakan ada sesuatu yang harus segera dilakukan. Dia tidak bisa terus berdiam diri menunggu perubahan yang tampaknya tak akan datang. Keputusan ini datang begitu mendalam, begitu mendesak. Dia tidak bisa hanya mengandalkan perawatan di Indonesia yang sepertinya sudah mencapai titik maksimal. "Saya rasa sudah waktunya kita mencari solusi lain," kata Rehan kepada Aiden, suaranya penuh dengan ketegasan dan kes

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 177

    Happy ReadingSudah hampir seminggu Nara terbaring di rumah sakit, dan keadaan tubuhnya belum juga membaik. Rehan, Aiden, dan Alea tidak pernah meninggalkannya. Mereka bergantian menjaga Nara, selalu berada di sisinya, mendampingi setiap detik yang penuh kekhawatiran. Meski mereka berusaha tetap kuat di hadapan Nara, ada rasa cemas yang tak bisa mereka sembunyikan.Setiap kali Rehan melihat Nara terbaring lemah, hatinya terasa perih. Dia merasa seperti tidak mampu berbuat banyak untuk menyelamatkan ibunya. Walaupun sudah diberi penjelasan tentang penyakit yang diderita Nara, tetap saja tidak ada yang bisa menenangkan rasa takut di dalam dirinya. Nara adalah sosok yang selalu hadir dalam kehidupannya—wanita yang penuh kasih, yang selalu memberi dukungan. Namun kini, ia harus berjuang melawan kondisi tubuhnya yang semakin lemah.Pagi itu, Rehan berdiri di samping jendela rumah sakit, memandangi langit yang mulai cerah, namun hatinya tetap terasa gelap. Di luar sana, dunia berjalan seper

  • Putus Cinta Membuatnya Brengsek   Part 176

    Happy ReadingHari itu, suasana di rumah sakit terasa lebih sunyi dari biasanya. Di ruang perawatan Nara, hanya ada suara detak mesin dan langkah kaki pelan dari para perawat yang hilir mudik. Rehan dan Aiden masih menunggu di luar kamar rumah sakit, beristirahat sejenak sembari menjaga agar Nara tetap dalam kondisi yang baik. Mereka sudah menerima kabar bahwa perawatan Nara berjalan dengan baik, tetapi tetap saja, ketegangan dan kekhawatiran terasa begitu dalam.Namun, ada seseorang yang tak bisa menahan rasa khawatirnya. Alea, yang mendengar tentang kondisi Nara, merasa tak bisa tinggal diam. Tanpa memberi tahu siapa pun, dia segera menuju rumah sakit. Hatinya berdebar-debar, mencemaskan wanita yang selama ini dia anggap sebagai sosok ibu kedua. Walaupun hubungan Alea dan Nara mungkin tidak selalu sempurna, tetapi Alea tahu betul betapa besar kasih sayang Nara terhadap keluarganya, terutama pada Aiden dan Rehan. Maka dari itu, dia merasa harus berada di sana.Setibanya di rumah saki

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status